Pengukuran Dan Kesalahan
Pengukuran Dan Kesalahan
DEFINISI
Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen diperlukan:
• untuk menentukan suatu besaran ( kuantitas ) atau variabel.
• membantu peningkatan ketrampilan manusia dan dalam banyak hal
memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak
diketahui, karena tanpa bantuan instrumen manusia tidak dapat menentukannya.
𝑒 = 𝑌𝑛 − 𝑋𝑛
𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = (100)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
atau
𝑒
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = (100)
𝑌𝑛
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
Seringkali digunakan pengukuran dalam bentuk ketelitian relative:
𝑌𝑛 − 𝑋𝑛
𝐴=1−
𝑌𝑛
Ketelitian diekspresikan dalam persentase ketelitian a:
a =100% - persen kesalahan
= A x 100
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
Jika pengukuran adalah teliti, pasti tepat, sehingga ketelitian menyebabkan
ketepatan. Tetapi kebalikannya, ketepatan tidak menyebabkan ketelitian, kepresisian
dalam pengukuran adalah kuantitatif, atau numeric, atau mengindikasikan kedekatan
serangkaian pengukuran yang berulang-ulang dari sebuah variable dengan rata-
rata serangkaian pengukuran tersebut.
Ketepatan diekspresikan sebagai:
𝑋𝑛 − 𝑋𝑛
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 1 −
𝑋𝑛
Dengan, 𝑋𝑛 =nilai pengukuran ke-n; 𝑋𝑛 = rata-rata dari n set pengukuran
JENIS-JENIS KESALAHAN
Tidak ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting
untuk mengetahui : ketelitian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang
berbeda digunakan dalam pengukuran.
Kesalahan-kesalahan pada pengukuran, umumnya dibagi dalam 3 ( tiga ) jenis
utama, yaitu :
1. Kesalahan-Kesalahan umum ( gross errors ) :
Kebanyakan disebabkan kesalahan manusia, antara lain :
kesalahan pembacaan alat ukur
penyetelan yang tidak tepat
pemakaian instrumen yang tidak sesuai
kesalahan penaksiran
JENIS-JENIS KESALAHAN
2. Kesalahan kesalahan sistematis ( systematic errors )
Disebabkan kekurangan-kekurangan pada instrumen sendiri, seperti :
kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan,
pengaruh lingkungan terhadap peralatan dan pemakai
3. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja ( random errors )
Disebabkan oleh penyebab-penyebab yang tidak dapat secara langsung diketahui,
karena perubahan-perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara
acak.
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
Kesalahan-kesalahan ini terjadi kebanyakan disebabkan oleh manusia dalam
melakukan pengukuran dan selama manusia terlibat dalam pengukuran kesalahan ini
tidak dapat dihilangkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan dan pencegahan.
Beberapa kesalahan umum mudah diketahui, akan tetapi lainnya mungkin sangat
tersembunyi.
Kesalahan umum yang sering dilakukan pemula adalah pemakain alat ukur yang
tidak sesuai. Pada umumnya instrumen-intrumen penunjuk berubah kondisi sampai
batas waktu tertentu, setelah digunakan mengukur sebuah rangkaian yang lengkap,
dan akibatnya besaran yang diukur akan berubah.
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
Sebuah voltmeter dengan kepekaan ( sensitivity ) 1000 Ω / V membaca 100 V
pada skala 150 V, jika dihubungkan diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang
besarnya tidak diketahui, dan tahanan ini dihubungkan seri dengan sebuah
miliamperemeter, bila miliamperemeter membaca 5 m A.
Tentukan:
tahanan yang terbaca
nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur
kesalahan karena efek pembebanan voltmeter
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
a. Tahanan total rangkaian :
RT = VT / IT = 100 / 5 x 10 – 3 = 20 KΩ
Dengan mengabaikan tahanan mili ampermeter, harga tahanan yang tidak diketahui
Rx = 20 KΩ
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
b. Tahanan voltmeter :
Rv = 1000 Ω / V x 150 V = 150 KΩ
Karena voltmeter tersebut parallel terhadap tahanan yang tidak diketahui, maka :
RT Rv 20 x 150
Rx = = = 23,05 KΩ
Rv - RT 130
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
c. Persentase kesalahan :
aktual - terbaca
% kesalahan = x 100 %
aktual
23,05 - 20
= x 100 % = 13,23 %
23,05
KESALAHAN SISTEMATIS
Kesalahan sistem matematis, umumnya dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu :
• Kesalahan-kesalahan instrumental, yaitu kekurangan-kekurangan dari instrumen itu
sendiri.
• Kesalahan-kesalahan lingkungan, yaitu yang disebabkan oleh keadaan-keadaan
luar yang mempengaruhi pengukuran.
KESALAHAN SISTEMATIS
1. Kesalahan – kesalahan instrumental ( instrumental errors ), kesalahan-kesalahan yang
tidak dapat dihindarkan dari instrumen, karena struktur mekanisnya. Misalnya :
• gesekan komponen yang bergerak terhadap bantalan, dapat menimbulkan pembacaan
yang tidak tepat ( pada alat ukur d’Arsonval ).
• tarikan pegas yang tidak teratur, perpendekan pegas.
• berkurangnya tarikan karena penanganan yang tidak tepat atau pembebanan instrumen
secara berlebihan.
Jenis kesalahan instrumen lainnya :
• Kalibrasi yang menyebabkan pembacaan instrumen yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
sepanjang seluruh skala.
• Kegagalan mengembalikan jarum penunjuk ke angka nol sebelum melakukan pengukuran.
KESALAHAN SISTEMATIS
1. Kesalahan – kesalahan instrumental ( instrumental errors )
Kesalahan-kesalahan instrumen dapat dihindari dengan cara :
• pemilihan instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu
• penggunaan faktor-faktor koreksi, jika mengetahui banyaknya kesalahan
instrumental.
• Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar.
KESALAHAN SISTEMATIS
2. Kesalahan-kesalahan lingkungan ( environmental errors ), disebabkan oleh
keadaan luar, dan termasuk keadaan disekitar instrumen yang mempengaruhi alat
ukur, seperti :
• pengaruh perubahan temperatur.
• kelembaban.
• tekanan udara luar atau medan maknetik atau medan elektrostatik.
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛
𝑥=
𝑛
ANALISIS STATISTIK
2. Penyimpangan terhadap nilai rata - rata / deviasi ( d )
deviasi adalah selisih antara suatu pembacaan terhadap nilai rata-rata dalam
sekelompok pembacaan.
Jika deviasi pembacaan pertama X1 adalah d1 dan deviasi pembacaan kedua X2
adalah d2, dan seterusnya, maka penyimpangan terhadap nilai rata-rata adalah :
𝑑1 = 𝑥1 − 𝑥
𝑑2 = 𝑥2 − 𝑥
𝑑𝑛 = 𝑥𝑛 − 𝑥
ANALISIS STATISTIK
3. Deviasi rata - rata ( average deviation ) D
Deviasi rata - rata : adalah suatu indikasi ketepatan instrumen - instrumen yang
digunakan untuk pengukuran.
Instrumen-instrumen yang ketepatannya tinggi, akan menghasilkan deviasi rata - rata
yang rendah antara pembacaan-pembacaan.
Deviasi rata-rata, didefinisikan : penjumlahan nilai-nilai mutlak dari deviasi-deviasi
dibagi dengan jumlah pembacaan.
Jadi, deviasi rata-rata, dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛
𝐷=
𝑛
ANALISIS STATISTIK
4. Deviasi standar ( σ )
Deviasi standar ( root mean square ), merupakan metode yang sangat ampuh untuk
menganalisis kesalahan-kesalahan acak secara statistik.
Deviasi standar dari jumlah data tak terbatas didefinisikan sebagai akar dari
penjumlahan semua deviasi setelah dikuadratkan dibagi dengan banyaknya
pembacaan.
Secara matematis dituliskan :
(𝑑1 + 𝑑2 + ⋯ + 𝑑𝑛 )2
𝜎=
𝑛
ANALISIS STATISTIK
5. Variansi / Variance ( V )
Suatu pernyataan lain yang sesungguhnya besaran yang sama adalah variansi
(mean-square deviation), yang besarnya sama dengan kuadrat dari deviasi standar,
yaitu :
Variansi ( V ) = mean square deviation = σ 2
Variansi merupakan besaran yang menyenangkan untuk digunakan dalam banyak
perhitungan, karena sifatnya yang aditif, akan tetapi deviasi standar memiliki
keuntungan, karena mempunyai satuan yang sama seperti variabel, sehingga mudah
membuatnya untuk membandingkan besaran-besaran.
Pada saat ini, hasil-hasil ilmiah, umumnya dinyatakan dalam deviasi standar.