Bab 1 Siska
Bab 1 Siska
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
metabolisme yang disebabkan kurangnya produksi insulin. Semua sel dalam tubuh
kita membutuhkan glukosa agar dapat berfungsi dengan normal dan kadar gula
darah biasanya dikendalikan oleh hormon insulin. Jika tubuh kekurangan insulin
sel-sel tubuh menjadi resistan terhadap insulin, maka kadar gula darah akan
Diabetes Melitus terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup
untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak
memberikan respons yang tepar terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang
gula darah tetap normal. Insulin memasukkan gula sehingga ke dalam sel
(Afriani, 2016).
kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun
secara perlahan. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bahwa dirinya
menjadi beberapa golongan atau tipe. Diantara tipe-tipe Diabetes yang termasuk
2.1.2.1 DM Tipe-1
dulu pernah disebut sebagai sebagai juvenile diabetes (Diabetes usia muda)
(Nurrahmani, 2017).
2.1.2.2 DM Tipe-2
yang paling banyak, yaitu sekitar 90-99%. Diabetes tipe-2 juga bisa disebut
Diabetes life style karena selain faktor keturunan, juga disebabkan gaya hidup
yang tidak sehat. Biasanya, tipe ini mengenai orang dewasa. Dahulu, Diabetes ini
pernah disebut adult onset atau maturity onset diabetes. Namun karna Diabetes
ini ternyata juga dapat mengenai mereka yang lebih muda, maka istilah Diabetes
Selain jenis Diabetes tipe-1 dan tipe-2 yang telah dijelaskan di atas, ada
jenis Diabetes dalam keadaan khusus yaitu Diabetes yang munculnya hanya pada
masa kehamilan. Itulah yang disebut Diabetes Gestasional, tentunya hanya akan
terjadi pada seorang ibu yang sedang hamil. Biasanya, Diabetes ini muncul pada
minggu ke-24 (bulan keenam). Istilah itu juga diberikan pada Diabetes yang untuk
kelainan genetik pada fungsi sel β pankreas dan kerja insulin, penyakit-penyakit
penyakit yang bisa diwariskan. Gen merupakan sel pembawa sifat yang
dikenal lebih kuat ketimbang tipe-1. Apabila kedua orangtua menderita diabetes
tipe2 anak memiliki risiko terkena Diabetes tipe2 anak memiliki risiko terkena
diabetes sebesar 30%. Begitu juga jika orangnya menderita Diabetes, maka risiko
proses makan, makanan yang dimakan akan dicerna di dalam saluran cerna dan
kemudian akan diubah menjadi suatu bentuk gula yang disebut glukosa.
9
Selanjutnya, gula ini diserap oleh dinding ususdan kemudian beredar di dalam
aliran darah. Inilah sebabnya,sesudah, makan akan terdapat kenaikan kadar gula di
dalam sel, insulin harus membuka pintu sel. Tentunya, insulin, yang diibaratkan
sebagai kunci, harus cocok dengan lubang kuncinya yaitu reseptor insulin yang
terdapat pada dinding sel. Setelah itu, proses key in lock berlangsung
Pada penderita asma yang mengonsumsi obat asma juga akan memicu
terjadi terjadinya Diabetes, hormon yang digunakan pada obat asma tersebut
adalah steroid yang bekerja berlawanan dengan insulin yaitu menaikkan gula
darah. Steroid dengan dosis tinggi bisa menyebabkan Diabetes dan biasanya
tipe 2. Kegagalan sel beta pankreas untuk dapat bekerja secara optimal juga
yang paling umum diderita oleh penduduk di indonesia. Kombinasi faktor resiko,
Resistensi insulin pada otot dan hati serta kegagalan sel beta pankreas
telah dikenal sebagai patofisilogi kerusakan sentral dari DM tipe 2. Kegagalan sel
beta pada DM tipe 2 diketahui terjadi lebih dini dan lebih berat daripada
sebelumnya. Otot, hati, sel beta dan organ lain seperti jaringan lemak
tidak disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan jumlah insulin dalam tubuh
gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal (Fitriyani, 2012).
berlebihan tetapi tidak terjadi kerusakan pada sel-sel beta langerhans seperti pad
tipe 2. Sel-sel beta langerhans akan menunjukkan gangguan sekresi insulin fase
kerusakan sel-sel beta langerhans pada tahap selanjutnya. Kerusakan sel-sel beta
Adapun gejala lain yang dapat muncul pada Diabetes antara lain :
1. Sering kali buang air kecil dengan volume yang banyak, yaitu lebih sering
rasa lapar) dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
dapat ditegakkan.
12
2. Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) 126 mg/dl juga dapat digunakan
sangat akurat untuk menilai status glikemik jangka panjang dan berguna pada
semua tipe penyandang DM. Pemeriksaan ini bermanfaat bagi pasien yang
Untuk pasien tanpa gejala khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah
abnormal satu kali saja belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM.
a. Pemeriksaan GDP 126 mg/dl, GDS 200 mg/dl pada hari yang lain.
teratur, manajemen stres yang benar, kontrol gula darah, pengobatan yang bisa
makan dan gula darah, selain menguatkan fungsi pankreas dan ginjal yang
mengeluarkan gula dan berlebih kedalam air seni. Namun, pada saat seorang
diabetisi mengikuti pengobatan alternatif, dia juga harus tetap mengontrol gula
13
(Hartono, 2012).
Tes lainnya yang juga bisa dipakai untuk mengetahui pengendalian ini
adalah HbA1c atau ikatan glikosilasi lanjut antara gula dan protein hemoglobim
yang normalnya harus dibawah 6,5. Selanjutnya dalam bahasan tentang akupresur
untuk diabetisi, saya hanya membatasi pada terapi komplementer seperti diet dan
persetujuan dokternya ketika pasien berada dalam kondisi sehat tanpa kompilkasi
membentuk berat badan ideal, dan mencegah akibat lanjut atau komplikasi.
meliputi :
1. Pengaturan makanan : yang pertama dan kunci manajemen DM, yang sekilas
makan’.
2. Latihan jasmani
14
2.2.1 Definisi
Kadar gula darah adalah terjadinya suatu peningkatan setelah makan dan
mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Bila seseorang dikatakan
mengalami hyperglycemia apabila keadaan kadar gula dalam darah jauh di atas
mengalami penurunan nilai gula dalam darah di bawah normal (Rudi, 2013).
Nilai untuk kadar gula darah dalam darah bisa dihitung dengan beberapa
cara dan kriteria yang berbeda. Berikut ini tabel untuk penggolongan kadar
Tabel 2.1 Kadar Glukosa Dalam Darah Sebagai Patokan Penyaring Dan
Didiagnosa DM (Mg/Dl)
Menurut Rudi (2013) ada beberapa cara yang bisa dilakukan baik secara
a. Tes Darah
Bisa dilakukan di laboratorium, yang diperiksa adalah darah saat puasa dan
12 jam. Kadar gula darah yang normal selama berpuasa antara 70-110 mg/dl.
bila hasilnya > 140 mg/dl berarti menderita kencing manis atau diabetes
mellitus.
b. Tes urine
Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik yang diperiksa air kencing
atau urin yang dilihat seperti kadar abumin, gula dan mikroalbuminurea untuk
c. Glukometer
Tes ini dapat dilakukan di laboratorium yang diperiksa bisa gula darah
sewaktu, gula darah puasa (puasa terlebih dahulu minimal selama 8 jam
16
sebelum diperiksa) ataupun gula darah 2 jam setelah makan. Kadar gula darah
sewaktu normalnya adalah < 110 mg/dl, gula darah puasa normalnya adalah
antara 70-110 mg/dl dan gula darah saat 2 jam setelah makan nomalnya lebih
besar 140 mg/dl. Tes ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah jika mempunyai
alatnya. Caranya antara lain dengan menusukkan jarum pada jari untuk
yang tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya tidak terlalu akurat, tetapi bisa
digunakan untuk memantau gula bagi penderita agar apabila ada indikasi gula
digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit pada saat mengambil sampel
darah.
1. Konsumsi Karbohidrat
Karbohidrat adalah salah satu bahan makanan utama yang diperlukan oleh
tubuh. Sebagian besar karbohidrat yang kita konsumsi terdapat dalam bentuk
polisakarida yang tidak dapat diserap secara langsung. Karena itu, karbohidrat
harus dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk dapat diserap melalui
2. Aktivitas Fisik
akibat aktivitas fisik yang berlebihan maka kadar glukosa tubuh akan menjadi
kurang, maka kadar glukosa darah menjadi lebih tinggi dari normal
3. Penggunaan Obat
4. Keadaan Sakit
hiperglikemia yang diakibatkan oleh gangguan sekresi insulin kerja insulin atau
5. Stress
6. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase, yaitu fase proliferasi, sekretori, dan
Selama fase proliferasi, terdapat peningkatan kadar estrogen pada fase sekretori
menstruasi, kedua hormon ini terdapat dalam kadar yang sangat rendah
(Sherwood, 2012).
7. Dehidrasi
keseimbangan air menjadi negatif. Ketika tubuh kekurangan cairan maka tubuh
efeknya adalah meningkatkan reabsorpsi air oleh tubulus ginjal (Sherwood, 2012).
Pada dasarnya Akupresur berarti teknik pijat yang dilakukan pada titik-
titik energi, titik-titik tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar
seluruh organ tubuh memperoleh jumlah Chi yang cukup sehingga terjadi
kesimbangan Chi tubuh. Chi adalah energi yang mengalir melalui jaringan di
berbagai mer idian tubuh dan cabang-cabangnya (Rokimun & Amir, 2008).
melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-jari tangan dan pemijatan
Akupresur disebut juga dengan totok atau tusuk jari adalah salah satu
tertentu atau acupoint pada tubuh. Akupresur juga diartikan sebagai menekan
pada prinsipnya sama yang membedakan dengan terapi akupuntur yaitu terapi
Dengan menggunakan jari tangan maka tindakan secara non invasif diberikan
kepada pasien sehingga meminimakan resiko atau efek samping dari tindakan
penyakit, seperti menurunkan low back pain (LBP). Dan menurunkan heart rate
pada pasien stroke. Akupresur juga dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada
mengatasi nyeri yang bersifat umum, juga terbukti mengatasi nyeri selama
1. DM dengan keluhan sering buang air kecil pada malam hari, lapar, penurunan
berat badan yang berlebihan, gunakan titik : BL 22 San jiao su, TE Yang chi,
Terletak dua jari kiri dan kanan lateral meridian GV (tepat ditengah tulang
digitorium communis.
Terletak dari dua jari ke kiri dan kanan meridian GV, setinggi batas bawah
torakal ketiga.
Terletak pada sisi radial ibu jari 0,1 cun di atas dan di belakang sudut
kuku.
e) LU 5 Chi Ze (tonic)
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting. Hal tersebut
(Hartono, 2012).
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit yang terkelupas, tepat
pada bagian tulang yang patah, dan tepat pada bagian yang luka (Hartono, 2012).
menyebabkan kematian tiba-tiba yaitu ketika terjadi seranagn jantung, gagal nafas
oleh paru-paru dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh
darah, dan cidera otak). Apabila terapis menemukan ejala-gejala diatas segera
rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien
kesakitan. Pemijatan yang bernar harus dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman,
pegal, panas, gatal, perih, kesemutan dan lain sebagainya). Apabila sensasi rasa
dapat tercapai maka disamping sirkulasi chi (energi) dan xue (darah) lancar, juga
dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang) (Hartono, 2012).
22
Pre-test Post-test
Terapi Akupresur
H0 : tidak ada pengaruh terapi akupresur terhadap kadar gula darah pada pasien
DM tipe 2.
Ha : terdapat pengaruh terapi akupresur terhadap kadar gula darah pada pasien
DM tipe 2.