Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI PERENCANAAN

NONMARKET WELFARE MEASUREMENT WITH APPLICATIONS TO


ENVIRONMENTAL ECONOMIC POLICY

Disusun Oleh

Dewi Kartini (115060600111044)


Aldo Rodomora (155060601111057)
Hafsyarina S Rebowo (155060600111033)
Alvaro Keizo (165060607111004)
Irena Rerehena Imerlin (165060601111016)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
I. Studi kasus menggunakan Willingness to Pay (WTP)
WTP adalah jumlah maksimum dari status individu seseorang untuk kemauan membayar atas
suatu barang atau jasa, menurut Wedgwood, A(2003). Sedangkan Mankiw (2004),
mendefinisikan WTP sebagai harga tertinggi yang rela dibayarkan oleh masing-masing pembeli
dengan menggunakan pendekatan surplus konsumen dari kurva permintaan (demand). Surplus
konsumen adalah nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu nilai barang ekonomi
dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya. Jadi WTP dapat juga diartikan sebagai
jumlah maksimal seseorang mau membayar untuk menghindari terjadinya penurunan terhadap
sesuatu.
II. Studi kasus
Studi Kasus yang digunakan adalah valuasi ekonomi dampak pencemaran lingkungan terhadap
kesejahteraan masyarakat pesisir di Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai. Dalam penelitian
ini diketahui bahwa besarnya dampak yang diakibatkan oleh pencemaran tersebut menuntut
kesadaran semua pihak (pengusaha, pemerintah dan masyarakat) untuk mengendalikan
pencemaran dan merehabilitasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pencemaran.
Sebagai langkah awal adalah mengidentifikasi kondisi dan dampak pencemaran. Salah satunya
adalah dampak pencemaran terhadap perekonomian masyarakat pesisir. Selanjutnya adalah
mengidentifikasi respons dan persepsi masyarakat sebagai penderita dalam merehabilitasi
kerusakan lingkungan yang tercemar di sekitar kawasan Madang Kampai.
III. Analisis yang digunakan

Dalam menghitung WTP, langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu menghitung nilai
dugaan rataan WTP yaitu dengan rumus:
n
E WTP=∑ WiPfi
i=0

Dimana:
EWTP = Rata-rata nilai WTP
Wi = Nilai WTP ke-i
Pfi = Frekuensi Relatif
i = Responden ke-i yang bersedia membayar
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan data, setelah menduga nilai tengah WTP maka
selanjutnya diduga nilai total WTP dari responden dengan menggunakan rumus:
n
T WTP=∑ WTPi ¿ P
i=0 N ( )
Dimana:
TWTP = Total nilai WTP
WTPi = Nilai WTP individu ke-I
ni = Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP
N = Jumlah sampel
P = Jumlah populasi
i = Responden ke-i yang bersedia membayar
Selanjutnya adalah analisis prospektif (PPA), kegunaan analisis prospektif adalah untuk:
1) memperediksikan tindakan strategis yang perlu dilakukan
2) melihat apakah perubahan dibutuhkan dimasa depan atau tidak.
Analisis prospektif sangat tepat digunakan dalam analisis strategi kebijakan (Bourgoise, 1999;
Hardjomijojo, 2003)
IV. Teknik pengumpulan dan analisis data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, serta
dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis dampak
pencemaran vs kondisi kesejahteraan , dimana pendekatan penilaian dilakukan dengan
pendekatan metode valuasi ekonomi yang dihitung nilainya menggunakan analisis:

1. Willingness to Pay (WTP)


2. Participatory Prospective Analysis (PPA)
V. Hasil analisis
1. Dampak Pencemaran Lingkungan
Perbandingan nilai riel uang di masa lalu dengan nilai riel di masa sekarang dan masa
yang akan datang. Nilai uang sebesar Rp.1.950,721,36 pada masa lima tahun lalu sama
artinya dengan Rp.1.211.244,49 di masa sekarang. Dan nilai tersebut pada lima tahun
kedepan akan sama nilai dengan Rp.752.087,53. Hal ini diasumsikan terjadi karena
dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Dengan demikian, jika dilakukan kompensasi pada tahun
tertentu, maka nilai kompensasinya ditentukan oleh tingkat bunga yang berlaku dan tahun
kapan akan dibayarkan.
2. Willingness To Pay (WTP)
Dari hasil pengumpulan data responden diperoleh regresi WTP dari fungsi permintaan
sebagai berikut Ln WTP = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 sehingga diperoleh koefisien WTP
sebesar 8,34, setelah dikembalikan ke dalam bentuk aslinya maka diketahui WTP
individu sebesar Rp. 4.192,29 per tahun. WTP individu dapat diestimasi dengan
memasukkan nilai-rata-rata variabel model di atas sebesar Rp. 4.192,29. Dengan total
populasi jumlah penderita penyakit dan yang potensial menderita akibat pencemaran
sebesar 7.000 orang, maka total WTP diketahui sebesar Rp. 29.346.049,57 per tahun
3. Analisis Prospektif (PPA)
Faktor yang perlu menjadi prioritas dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan ke
depan berdasarkan persepsi masyarakat adalah: Faktor peran dan keterlibatan masyarakat,
Penegakan aturan dan sanksi, Peningkatan Pengawasan lingkungan, Transparansi
pengelolaan manajemen lingkungan, Rehabilitasi lingkungan, Peningkatan jaminan
pendidikan, sosial dan kesehatan, terutama untuk masyarakat pesisir yang terkena
maupun yang potensial terkena dampak pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai