Kemungkinan letak dua buah garis lurus daam ruang adalah berpotongan, sejajar,
berimpit atau bersilangan. Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa 2 garis dengan
bilangan-bilangan arah a1,b1,c1 dan a2,b2,c2 yang mengapit sudut memenuhi :
a1a 2 b1b 2 c1c 2
Cos
a1 2 b1 2 c1 2 a 2 2 b 2 2 c 2 2
Kedua garis akan saling tegak lurus, jika a1a2 + b1b2 + c1c2 = 0
a 1 b1 c 1
Kedua garis akan sejajar jika
a 2 b2 c2
Contoh : Tentukan persamaan parameter garis melalui (-2,0,5) dan sejajar garis x = 1
+ 2t, y = 4 – t, z = 6 + 2t.
Penyelesaian :
Garis melalui (-2,0,5) dan sejajar garis x = 1 + 2t, y = 4 – t, z = 6 + 2t adalah
x 2 2t
y t
z 5 2t
1. Jika 2 garis berpotongan, berimpit atau sejajar maka kedua garis itu tentu
terletak sebidang.
Misalkan garis-garis itu adalah
x m1 z p1 x m2 z p 2
g1 : dan g2 :
y n1 z q 2 y n2 z q 2
Berkas bidang melalui garis g1 adalah (x – m1z – p1) + (y – n1z – q1) = 0 dan
berkas bidang melalui g2 adalah (x – m2z – p2) + (y – n2z – q2) = 0
x y (m1 n1) z p1 q1 0
Atau
x y (m 2 n 2) z p 2 q 2 0
Karena bidang melalui g1 dan g2 adalah anggota berkas I dan II maka
1
m n p q
1
1 1 1 1
m n 2 p q
2 2 2
, sehingga m n m n
1 1 2 2
p q p q
1 1 2 2
atau m n m n
1 1 2 2
p q p q
1 1 2 2
m1 m 2 p1 p 2
diperoleh
n 2 n1 q 2 q1
Persamaan bidang melalui kedua garis itu menjadi
(n1 n 2)( x m1 z p1) (m1 m 2)( y n1 z q1) 0
Jadi supaya kedua garis terletak sebidang harus dipenuhi
m1 m 2 p1 p 2
n1 n 2 q1 q 2
Perhatikan, persamaan garis g1 dan g2 dapat juga ditulis sebagai berikut.
x p1 y q1 x p2 y q2
z dan z
m1 n1 m2 n2
m1 n1
Kedua garis ini akan sejajar apabila 1 atau m1 = m2 dan n1 = n2
m2 n2
Jika kedua garis berimpit maka kecuali m1 = m2 dan n1 = n2 masih harus dipenuhi p1
= p2 dan q1 = q2
Contoh :
x z 1
1
Tunjukkan bahwa garis g1 : x z berpotongan dan
y 3z 7 dan g 2: 2
y 2 z 5
2
m1 n1
Kedua garis tidak sejajar karena dipenuhi
m2 n2
Misalnya kedua garis berpotongan pada titik (x0, y0, z0) maka harus dipenuhi
1
x0 = z0 – 1 dan x0 = 2 𝑧𝑜
Kedudukan garis terhadap bidang dapat dibedakan menjadi tiga yakni: garis terletak
pada bidang, garis sejajar bidang, dan garis memotong (menembus) bidang.
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada garis tersebut juga
3
Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang tidak mempunyai satu
Sebuah garis dikatakan memotong (menembus) bidang, jika garis dan bidang
mempunyai satu titik persekutuan yang dinamakan titik potong atau titik tembus,
Silahkan perhatikan dan dipelajari contoh soal di bawah ini untuk memantapkan
4
Contoh Soal 2
Bidang DCGH sebagai bidang u, sebutkan rusuk kubus yang: (a). terletak pada
bidang u, (b). sejajar dengan bidang u, dan (c). memotong atau menembus bidang u.
Penyelesaian:
(a). Rusuk yang terletak pada bidang u adalah DC, CGm GH, dan DH; (b). Rusuk
kubus yang sejajar dengan bidang u adalah AB, FE, EA, dan FB; dan (c). Rusuk
kubus yang menembus atau memotong bidang u adalah AD, BC, FG dan EH.
Dalil – dalil tentang kedudukan garis terhadap garis dan garis terhadap bidang:
=> Jika garis a sejajar garis b dan garis b sejajar dengan garis c, maka garis a sejajar
dengan garis c.
5
=> Jika garis k memotong garis h, garis g juga memotong garis h, garis k sejajar
=> Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l menembus bidang, maka garis k juga
menembus bidang.
6
C. Menentukan Jarak Dua Garis Bersilangan
Jarak dua garis bersilangan dapat ditentukan dengan cara berikut ini.
A T h
A’ T’
Misalnya g dan h adalah dua garis bersilangan sebagaimana pada gambar di atas.
Buat bidang V yang memuat g sejajar . Ambil sebuah titik sebarang pada ,misalnya T.
maka jarak titik T pada g kebidang V adalah sama dengan jarak antara garis g dan h.
Contoh.
Carilah jarak garis-garis g1 dan g2 berikut.
2𝑥 + 𝑍 − 7 = 0 𝑧 = 2𝑥
.g1 :{ }dan g2 = { }
2𝑦 − 4𝑍 − 4 = 0 𝑦=3
Penyelesaian :
7
Diketahui bilangan – bilangan arah garis g2 adalah 1 , 0 , 2.
Karena V sejajar dengan g2 maka normal bidang V tegak lurus terhadap g2. Sehingga
berlaku 2. 1 + 0.2𝞴+ 2(1-4𝞴) = 0
1
Diperoleh 𝞴 = dan persamaan bidang V menjadi V≡ 2𝑥 + 𝑦 − 𝑧 − 9 = 0
2
Ambil sebuah titik pada g2 yaituT(0 , 3, 0 )
2.0+1.3−1.0−9 6
Maka jarak T kebidang V adalah = = √6
√22 +12 +(−1)2 √6