Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AGGRESSIVE

TAX AVOIDANCE DI INDONESIA

M. Khoiru Rusydi

Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang, 65145


Surel: m_khoiru_r@yahoo.com

Abstract: The Influence Of Size Firm On Aggressive Tax Avoidance In In-


donesia. This study aims to empirically examine the effect of firm size (Firm Size)
against aggressive tax avoidance (aggressive tax avoidance) in Indonesia. The
method in use is descriptive quantitative with panel data of financial statements
of listed companies on the Stock Exchange in the period 2010-2012 which regress
with Eviews program. The results of this study indicate that company size has no
effect on aggressive tax avoidance in Indonesia, which means that the behavior of
firms in Indonesia for more aggressive tax avoidance do not affect the size of the
company.

Abstrak: Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Aggressive Tax Avoidance


Di Indonesia Tujuan Penelitian ini Menguji secara Empiris Pengaruh Ukuran
Perusahaan (Firm Size) terhadap Penghindaran Pajak Agresif (Aggressive Tax
Avoidance) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantita-
tif dengan data panel laporan keuangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012
yang dilakukan uji regresi dengan program Eviews. Hasil penelitian ini menun-
jukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap aggressive tax
avoidance di Indonesia, yang artinya bahwa perilaku perusahaan-perusahaan di
Indonesia untuk semakin melakukan aggressive tax avoidance tidak dipengaruhi
besar kecilnya perusahaan.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Aggressive Tax Avoidance.

Pajak merupakan primadona satu indikasi adanya praktik tax


penerimaan negara yang sangat avoidance, baik dilakukan secara
dominan dalam struktur APBN, legal maupun illegal.
data Departemen Keuangan pada Praktik aggressive tax avoid-
tahun 2010 menunjukkan kon- ance di Indonesia sebenarnya cu-
tribusi pajak mencapai 69,73%, kup banyak, berdasarkan data
dan pada tahun 2012 sebesar pada tahun 2005 menyebutkan
1.016.237,3 miliar atau 74,82%. realisasi investasi PMA atau pe-
Meningkatnya komposisi yang be- rusahaan multinasional mencapai
sar pada penerimaan pajak tiap USD 8.68 miliar atau meningkat
tahun sangat ironi dengan tingkat dua kali dari tahun 2004, namun
kepatuhan pajak di Indonesia, demikian penerimaan dari pajak
data statistik menunjukkan jum- PMA tidak sebanding dengan pe-
lah badan usaha yang terdaftar ningkatan jumlah investasi PMA.
sebanyak 5 juta, sedangkan yang Hal ini mengindikasikan bahwa
terdaftar sebagai WP hanya 1,9 perusahaan PMA atau perusa-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma juta dan yang membayar pajak/ haan multinasional yang sebagian
JAMAL
Volume 4 melapor Surat Pemberitahuan besar memiliki nilai aset yang be-
Nomor 2
Halaman 165-329 (SPT) hanya 520 ribu badan usa- sar (firm size) melakukan tindakan
Malang, Agustus 2013
ISSN 2086-7603 ha dengan rasio SPT sekitar 10,4 aggressive tax avoidance dalam
e-ISSN 2089-5879
persen. Rendahnya kepatuhan pa- operasionalnya.
jak di Indonesia merupakan salah
322
Rusydi, Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Aggressive...323

Beberapa kasus besar aggressive tax merupakan salah satu pengukur tax avoid-
avoidance sudah dilakukan tindakan oleh ance. Berikut ini adalah rumus GAAP ETR.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP), diantaran-
ya kasus Asian Agri, Bumi Resources, Adaro,
Indosat, indofood, Kaltim Prima Coal (KPC)
dan PT Airfast Indonesia (anak perusahaan
PT Freeport Mc Moran). Fakta ini semakin
menunjukkan hubungan aggressive tax
avoidance dengan perusahaan multinasi- Dimana :
onal yang sebagian besar memiliki nilai aset a. GAAP ETR adalah effective tax rate ber-
(firm size) yang besar. dasarkan pelaporan akuntansi keua-
Fakta adanya hubungan aggressive tax ngan yang berlaku
avoidance dengan ukuran perusahaan (firm b. Tax expense, adalah beban pajak peng-
size) juga sudah dilakukan penelitian seperti hasilan badan untuk perusahaan i pada
Siegfried (1972), Rego (2003), Hanlon (2005), tahun t berdasarkan laporan keuangan
Desai dan Dharmapala (2006), Dyreng et al. perusahaan
(2008), Richardson dan Lanis (2007; 2012; c. Pretax Income, adalah pendapatan se-
2013), Chen et.al. (2010) dan Minnick dan belum pajak untuk perusahaan i pada
Noga (2010). Berdasarkan dari beberapa tahun t berdasarkan laporan keuangan
penelitian di atas menunujukkan hasil yang perusahaan.
tidak konsisten, Siegfried (1972) dengan po- Penelitian ini juga menggunakan pe-
litical power theory menunjukkan hubungan ngukuran lain, yaitu Current-ETR, peng-
negatif antara ukuran perusahaan dengan gunaan dua model ini dimaksudkan untuk
aggressive tax avoidance, demikian pula memperkuat model dalam memprediksi
dengan penelitian Rego (2003). temuan penelitian, penggunaan dua model
Sementar Richardson dan Lanis (2013) ini juga dilakukan oleh beberapa penelitian
dengan political cost theory menunjukkan seperti Chen et al. (2010) dan Noga Min-
adanya hubungan positif antara ukuran pe- nick (2012). Tujuan penggunaan dua model
rusahaan dengan aggressive tax avoidance. ini juga berbeda, jika GAAP ETR bertujuan
Fenomena kasus aggressive tax avoidance untuk melihat beban pajak yang dibayar-
di Indonesia maupun adanya perbedaan kan dalam tahun berjalan sedangkan Cur-
hasil penelitian (research gap) inilah yang rent ETR adalah mengakomodasikan pajak
memotivasi penelitian untuk melakukan uji yang dibayarkan saat ini oleh perusahaan.
empiris pengaruh ukuran perusahaan den- Current ETR dalam penelitian ini akan dihi-
gan aggressive tax avoidance. tung dengan rumus yang diperagakan oleh
Berdasarkan latar belakang di atas Hanlon (2010)
maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: bagaimana pengaruh ukuran pe-
rusahaan (Firm Size) terhadap penghindaran
pajak aggresif (aggressive tax avoidance) di
Indonesia?
Perkembangan perpajakan dalam tax Dimana :
avoidance cukup monumental, ada tax avoid- a. Current ETR adalah effective tax rate
ance acceptable dan tax avoidance yang un- berdasarkan jumlah pajak penghasi-
acceptable, sejumlah besar penelitian dalam lan badan yang dibayarkan perusahaan
melakukan pengukuran Tax Avoidance pada tahun berjalan
menggunakan GAAP-ETR dan Current-ETR, b. Current tax expense, adalah jumlah pa-
seperti halnya penelitian sebelumnya, Sieg- jak penghasilan badan yang dibayarkan
fried (1972), Kim dan Limpaphayom, (1998), perusahaan i pada tahun t berdasarkan
Rego (2003), Hanlon (2005), Desai dan Dhar- laporan keuangan perusahaan
mapala (2006), Dyreng et al. (2008), Rich- c. Pretax income, adalah pendapatan se-
ardson dan Lanis (2007; 2012; 2013), Chen belum pajak untuk perusahaan i pada
et.al. (2010) dan Minnick dan Noga (2010). tahun t berdasarkan laporan keuangan
Pengukuran yang dilakukan dalam perusahaan
penelitian Siegfried (1972), Dyreng et al. Ukuran perusahaan dalam penelitian
(2008), Kim dan Limpaphayom (1998), dan ini mengacu pada penelitian Hanlon (2005)
Rego (2003) menyatakan bahwa GAAP ETR dan Siegfried (1972, pengukuran dalam
324 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2013, Hlm 322-329

peneliti tersebut menggunakan model jum- pada beberapa penelitian sebelumnya, den-
lah aktiva (log asset) yang ada di perusa- gan political power theory menunjukkan
haan, berikut ini adalah rumusan dalam hubungan negatif antara ukuran perusahaan
model penelitian ini: dengan aggressive tax avoidance, demikian
pula dengan penelitian Rego (2003), Hanlon
SIZE = log (nilai buku total aset).
(2005), Derashid et al. (2003), Kim dan Lim-
Dimana: paphayom, (1998), mereka menyimpulkan
Size: adalah ukuran perusahaan yang be- bahwa semakin besar perusahaan maka
sarnya di hitung besarnya logaritma total efektif tax rate (ETR) semakin kecil, data
aset yang dimiliki perusahaan. tersebut menunjukkan semakin meningkat-
nya tindakan aggressive tax avoidance.
Penelitian sebelumnya oleh Siegfried Demikian juga halnya dengan fenom-
(1972) menunjukkan hubungan negatif an- ena yang terjadi di Indonesia, berdasarkan
tara ukuran perusahaan dengan aggressive kasus perpajakan yang di tangani oleh DJP,
tax avoidance, demikian pula dengan pene- Berdasarkan beberapa hasil penelitian dia-
litian lainnya, mereka menyimpulkan bah- tas dan fenomena kasus perpajakan di In-
wa semakin besar perusahaan maka efektif donesia, terdapat suatu benang merah yang
tax rate (ETR) semakin kecil, data tersebut menjadi kesimpulan sementara dalam penel-
menunjukkan semakin meningkatnya tinda- itian yaitu semakin besar perusahaan, maka
kan aggressive tax avoidance. semakin meningkatnya tindakan aggressive
Tujuan dari penelitian ini adalah un- tax avoidance.
tuk melihat apakah ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap aggressiveness tax
avoidance. aggressiveness tax avoidance di METODE
ukur dengan GAAP ETR dan juga Current Model penelitian yang dipakai dalam
ETR. Dalam penelitian ini terdapat satu fak- penelitian dibagi menjadi tiga model, Model
tor yang mempengaruhi aggressiveness tax dibentuk berdasarkan dari model Derashid
avoidance, yaitu ukuran perusahaan, se- et al. (2003):
bagai variabel kontrol, seperti yang diguna-
kan oleh Minnick dan Noga (2010) digunakan ATAi,t=β 0 + β1SIZEi,t + β2ROAi,t + β3LEVi,t +
karakteristik perusahaan yang mengunakan εi,t
rasio utang dan ROA. Berikut ini digambar-
kan kerangka pemikiran yang tersaji dalam Dimana:
Gambar 1 dan 2 dalam rangka mempermu- ATA : Aggressive tax Avoidance yang
dah memahami ruang lingkup penelitian: dihiung dengan menggunakan
Pengembangan dugaan ini merujuk Effektive Tax Rate yang terdiri atas

- Leverage
Rusydi, Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Aggressive...325

GAAP ETR dan Current ETR Metode penelitian ini akan menggu-
SIZE :Ukuran perusahaan yang dihitung nakan permodelan regresi karena tujan dari
dengan logaritma dari total aset penelitian ini adalah untuk mengetahui
ROA :Return on Asset yang dihitung hubungan yang terjadi antara variabel teri-
dengan membagi laba bersih kat dengan satu atau lebih variabel bebas.
terhadap total aset Teknik pengolahan data yang digunakan
LEV :Rasio utang (leverage) perusahaan dalam penelitian ini yaitu menggunakan re-
yang dihitung dengan membagi gresi data panel.
total hutang terhadap ekuitas Model penelitian menggunakan analisis
β0 - β3 : Koefisien yang diestimasi PLS dan GLS dalam meregres dan dibantu
ε it : error term dengan software EViews 6. Untuk mengana-
i : 1,2,..., N lisis data, penulis melakukan analisis statis-
t : 1,2,..., T tik deskriptif untuk menentukan batas pada
model regresi, pengujian R2 dan pengujian
Variabel dependen adalah Aggressive dugaan pada hasil regresi menggunakan t-
tax Avoidance ( ATA ) yang diukur berdasar- statistik dan F-statistik.
kan GAAP ETR dan Current ETR. ETR adalah Dalam data panel, data cross section
alat yang paling sering digunakan untuk yang sama diobservasi menurut waktu (Gu-
mengukur seberapa besar perusahaan bisa jarati 2009). Panel data merupakan gabu-
melakukan tax avoidance yang merupakan ngan antara jenis data time series dan cross
bagian dari manajemen pajak. GAAP ETR section sehingga panel data merupakan data
dihitung dengan rumus yang dipergunakan yang memiliki dimensi waktu dan ruang.
oleh Dyreng et al. (2008). Sedangkan Current Beberapa keuntungan dalam menggunakan
ETR dihitung dengan rumus yang dipergu- data panel antara lain: Heteregonity, lebih
nakan oleh Derashid dan Zhang (2003) dan informatif, bervariasi, degree of freedom le-
juga Hanlon (2005). Model ini menggunakan bih besar dan lebih efisien, menghindari
beban pajak satu tahun sebagai pembilang masalah multikolinearitas, dapat digunakan
dan pendapatan sebelum pajak satu tahun untuk mempelajari behavioral model, dan
sebagai penyebut untuk mengestimasi ni- meminimalisasi bias.
lai GAAP ETR. Untuk mengestimasi Current Sedangkan bentuk umum dari model
ETR, model ini menggunakan jumlah pajak regresi panel data dapat dirumuskan dengan
kini dalam satu tahun sebagai pembilang persamaan sebagai berikut
dan sebagai penyebut digunakan pendapa- Yit = β1+ β2X2it + β3X3it + Ui
tan sebelum pajak selama satu tahun. dimana :
Variabel independen adalah ukuran I : 1,2,3,.. ..,N (dimensi cross section)
perusahaan yang disimbolkan dengan SIZE, T : 1,2,3,.. ..,T (dimensi time series)
variabel ini yang mempengaruhi variabel de- Yit : variabel dependen pada unit i dan
penden. Adapun ukuran perusahaan (Firm waktu t
Size), dalam penelitian ini menggunakan ru- α : konstanta
mus yang di pergunakan oleh Hanlon (2005), β : konstanta dari variabel bebas pada
model ini menggunakan model jumlah aktiva waktu t dan unit i
(log asset) yang ada di perusahaan tersebut. uit : error
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI Kesulitan yang mungkin ditemukan
selama kurun waktu 2010 hingga 2012, dalam mengestimasi data panel ialah dalam
pemilihan periode dalam penelitian terkait mengidentifikasi t – rations atau f – stat dari
persamaan tarif pajak sejak tahun 2010 model regresinya yang dapat terjadi saat
sesuai UU PPh nomor 36 Tahun 2008, ber- hanya sedikit jumlah observasi cross section
dasarkan data BEI perusahaan yang terdaf- dengan banyak data time series. Maka dapat
tar berjumlah 458 perusahaan. dilakukan beberapa pendekatan dalam
Teknik sampel yang digunakan dalam mengefisiensikankan perhitungan model re-
penelitian ini adalah purposive sampling gresi data panel.
dengan kriteria sebagai berikut: (1) meru- Objek penelitian yang digunakan dalam
pakan perusahaan yang konsisten terdaftar penelitian ini adalah semua perusahaan
di BEI sejak tahun 2010-2012, (2) perusa- yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
haan memiliki nilai GAAP-ETR positif dan (BEI) dan semua jenis industri untuk peri-
juga Current-ETR positif. ode tahun 2010 - 2012 dengan memenuhi
326 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2013, Hlm 322-329

kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan terbesar adalah 48.8 persen dengan nilai
data yang diperoleh dari Indonesia Capital rata-rata sebesar 12,6 persen serta nilai de-
Market Directory (ICMD) 2012 diketahui ter- viasi standar sebesar 10,25, Demikian juga
dapat 458 perusahaan terdaftar di BEI. pada variable rasio utang (Lev) nilai yang
Dari jumlah tersebut, hanya 68 perusa- terkecil adalah 0 persen dan nilai yang ter-
haan yang memenuhi kriteria sampel peneli- besar adalah 97,4 persen dengan nilai rata-
tian yang telah ditetapkan. Namun demikian rata sebesar 42,4 persen serta nilai deviasi
untuk pengujian Current-ETR, penelitian ini standar sebesar 65,4 persen.
juga menggunakan 232 perusahaan yang Pemodelan penelititian ini menggu-
hanya memilik nilai Current-ETR positif, nakan teknik regresi panel data yang dilaku-
dengan periode pengamatan penelitian 3 ta- kan dengan menggunakan tiga pendekatan
hun sehingga jumlah observasi sampel men- alternatif metode dalam pengelolahannya.
jadi 204 Laporan Tahunan, dan 696 Laporan Pendekatan-pendekatan tersebut adalah
Tahunan khusus perusahaan yang hanya Metode Common-Constant (The Pooled OLS
memilik nilai Current-ETR positif. Method). Metode Fixed Effect (FEM) dan yang
terakhir adalah Metode Random Effect (REM).
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam memilih satu diantara ketiga
Pada Tabel 1 menunjukkan hasil anali- metode tersebut, digunakan Likelihood Ratio
sis deskriptif penelitian ini pada 204 laporan Test dan Hausman Spesification Test. Hasil
tahunan dari 68 perusahaan yang menjadi dari kedua test tersebut untuk model II dan
sampel. Berdasarkan 204 sampel laporan ta- III dimana jika nilai probability dari Cross-
hunan ini nilai variabel GAAP yang terkecil Section and Period random < 0.05 maka ke-
adalah 19 persen dan yang terbesar adalah simpulannya Ho ditolak. Berdasarkan nilai
34,4 persen dengan nilai rata-rata sebesar probabilitasnya yang sebesar 0.002 < 0.05
38,3 persen serta nilai deviasi standar sebe- untuk Current-ETR dan 0.0000< 0.05 untuk
sar 47,2 persen. Pada variable tax avoid- GAAP-ETR, maka disimpulkan bahwa Ho
ance yang menggunakan model pengukuran ditolak sehingga model yang dipilih adalah
current tax (CAT) yang tersaji pada Tabel 1, REM. Sedangkan pada model I , berdasarkan
menunjukkan hasil yang terkecil adalah 0,0 nilai probabilitasnya yang sebesar 0.9195 >
persen dan yang terbesar adalah 11,5 per- 0.05 untuk Current-ETR, maka disimpulkan
sen dengan nilai rata-rata sebesar 14,8 per- bahwa Ho diterima sehingga model yang di-
sen serta nilai deviasi standar sebesar 10,5 pilih adalah FEM. Pada penelitian ini juga
persen. digunakan metode pendekatan dengan me-
Pada variabel ukuran perusahaan masukkan variabel dummy ini dikenal de-
(Size), nilai yang terkecil adalah 16,4 mil- ngan sebutan Fixed Effect Model atau Least
liar dan nilai yang terbesar adalah 631.652 Square Dummy Variable (LSDV) atau disebut
miliar dengan nilai rata-rata sebesar 38.010 juga Covariance .
miliar serta nilai deviasi standar sebesar Distribusi normal dalam penelitian ini
102.562 miliar. Pada variabel ROA, nilai dideteksi dengan uji Jarque-Berra (JB Test)
yang terkecil adalah 0 persen dan nilai yang dari kedua tiga model menghasilkan pro-

Tabel 1. Statistik Deskriptif


Rusydi, Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Aggressive...327

Tabel 2. Hasil Regresi

bability < 0.05, yang artinya error term tidak sing-masing memiliki adjusted R2 sebesar
terdistribusi normal, namun demikian kare- 0.03209 dan 0.1802.
na penelitian ini menggunakan data panel Pada model I, variabel SIZE yang
dan memiliki observer (sampel) lebih dari 30, melambangkan ukuran perusahaan me-
maka tidak dilakukan pengurangan data. milki nilai koefisien sebesar -2.96, tanda
Model regresi yang baik seharusnya negatif menunjukan hubungan berlawanan
tidak terjadi korelasi diantara variabel in- antara Size dan Aggressive Tax Avoidance
dependen. Uji Multikolinearitas merupakan (ATA) yang dalam model penelitian di wakili
uji untuk menentukan apakah dalam model dengan CAT untuk Current-ETR dan GAAP
yang disusun ditemukan adanya korelasi an- untuk GAAP-ETR. Variabel SIZE memiliki
tar variabel independen, uji ini dapat dilihat nilai 0,247 pada kolom prob/probability, ni-
dengan membandingkan nilai matriks kore- lai tersebut berada di atas 0,05 sehingga H0
lasi, hasil dari output EViews menunjukkan di terima, atau variabel SIZE tidak signifikan
angka dibawah nilai standar yaitu 0,8, yang mempengaruhi signifikan Aggressive Tax
artinya tidak terjadi multikolinearitas. Avoidance, sedang variabel kontrol memiliki
Uji autokorelasi dalam penelitian ini probability di bawah 5%, yang artinya varia-
menggunakan uji Durbin-Watson yang bel tersebut mampu mempengaruhi variabel
merupakan satu rumus yang dapat digu- Aggressive Tax Avoidance.
nakan untuk melakukan uji validitas data Pada model II, variabel SIZE yang
dengan program Eviews, hasil dari uji ini melambangkan ukuran perusahaan me-
menunjukkan nilai p-value Obs* R-square milki nilai koefisien sebesar -1.24, tanda
=0.0000 < 0.01, maka Ho di tolak, yang arti- negatif menunjukan hubungan berlawanan
nya terdapat autokorelasi dalam model re- antara Size dan Aggressive Tax Avoidance
gresi. Untuk itu dilakukan perbaikan model (ATA) yang dalam model penelitian di wakili
dengan transformasi erhadap persamaan, dengan CAT untuk Current-ETR dan GAAP
dan ini dilakukan dengan program Eviews. untuk GAAP-ETR. Variabel SIZE memiliki
Uji heteroskedastisitas dalam pene- nilai 0,279 pada kolom prob/probability, ni-
litian ini menggunakan uji Breusch-Pagan- lai tersebut berada di atas 0,05 sehingga H0
Godfrey, dari hasil menunjukkan f hitung di terima, atau variabel SIZE tidak signifikan
lebih besar dari f tabel, hal ini mengindika- mempengaruhi signifikan Aggressive Tax
sikan terjadi heteroskedastisitas, untuk itu Avoidance, sedang variabel kontrol, hanya
dilakukan melalui program Eviews. variabel ROA yang memiliki probability di
Penelitian ini menguji tiga model, ada- bawah 5%, yang artinya variabel tersebut
pun hasil dari pengujian terangkum dalam mampu mempengaruhi variabel Aggressive
Tabel 2 dan 3. Hasil regresi untuk ketiga Tax Avoidance.
model menunjukan bahwa nilai adjusted R2 Pada model III, variabel SIZE yang
adalah sebesar 0.91535 untuk yang meng- melambangkan ukuran perusahaan memi-
gunakan data hanya Current-ETR yang liki nilai koefisien sebesar 4.49, tanda positif
bernilai positif (Model 1), sedangkan dua menunjukan hubungan searah antara Size
model yang menggunakan data GAAP-ETR dan Aggressive Tax Avoidance (ATA) yang
yang bernilai positif (Model 3) sekaligus yang dalam model penelitian di wakili dengan CAT
memiliki Current-ETR positif (Model 2) ma- untuk Current-ETR dan GAAP untuk GAAP-
328 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2013, Hlm 322-329

Tabel 3. Ikhtisar Hasil Pengujian

ETR. Variabel SIZE memiliki nilai 0,602 pada Kasus Asian Agri maupun Adaro meru-
kolom prob/pr probability, nilai tersebut be- pakan salah satu kasus yang menggunakan
rada di atas 0,05 sehingga H0 di terima, atau praktik transfer pricing, dimana kedua peru-
variabel SIZE tidak signifikan mempenga- sahaan tersebut menggunakan aliansi pe-
ruhi signifikan Aggressive Tax Avoidance, rusahaannya yang ada di luar negeri dalam
sedang variabel kontrol tidak ada yang me- menghimpun pundi-pundi penghasilan yang
miliki probability di bawah 5%, yang artinya terbebas dari pengenaan pajak di Indonesia,
semua variabel kontrol tidak mempengaruhi sedangkan perusahaan di Indonesia menjadi
variabel Aggressive Tax Avoidance. perusahaan yang memiliki tanggung jawab
Hasil penelitian ini, yang menggunakan yang besar pada pengenaan biaya atau be-
pendekatan tiga model menunjukkan tidak ban perusahaan secara keseluruhan, se-
adanya pengaruh signifikan ukuran perusa- hingga kedua perusahaan tersebut terindi-
haan dengan perilaku Aggressive Tax Avoid- kasi memperkecil jumlah pajak di Indonesia,
ance, hal ini sejalan dengan penelitian Rego inilah salah satu bukti perilaku Aggressive
(2003), sehingga fenomena perilaku Aggres- Tax Avoidance yang dilakukan oleh perusa-
sive Tax Avoidance tidak hanya dilakukan haan yang berukuran besar.
perusahaan besar, sehingga kemungkinan
perusahaan skala menengah atau kecil juga SIMPULAN
sama, namun secara besanya tidak terlalu
berdampak pada pendapatan negara. Perilaku Aggressive Tax Avoidance di In-
Adanya persepsi pajak sebagai beban di donesia dilakukan dengan pasif maupun ak-
kalangan pelaku bisnis ataupun masyarakat tif, untuk perusahaan ukuran kecil banyak
pada umumnya menjadi salah satu indikasi yang melakukan melalui mekanisme pem-
munculnya perilaku Aggressive Tax Avoid- bukuan ataupun sama sekali tidak mem-
ance di Indonesia. Di sampaing masih le- bayarkan pajak yang menjadi kewajibannya.
mahnya pengawasan pihak fiskus terhadap Hal ini terlihat dari persentase penerimaan
pelaku bisnis, khusunya perusahaan kecil SPT yang masih pada rasio 10,4% yang
sehingga menyebabkan perilaku Aggressive memperlihatkan kecilnya kepatuhan wajib
Tax Avoidance menyebar pada seluruh uku- pajak badan dalam melaporkan kewajiban
ran perusahaan baik kecil maupun besar. perpajakannya. Sedangkan Aggressive Tax
Di Indonesia, Aggressive Tax Avoidance Avoidance yang dilakukan oleh perusahaan-
banyak terpublikasi pada perusahaan-peru- perusahaan besar cenderung mengguna-
sahaan besar, seperti kasus Asian Agri kare- kan strategi yang masih pada area abu-abu
na besarnya kerugian negara akibat perilaku (grey area), seperti praktik transper pricing
Aggressive Tax Avoidance yang dilakukan ataupun treaty shopping. Kedua praktik Ag-
oleh Asian Agri. Namun demikian adanya PP gressive Tax Avoidance banyak dilakukan
No 46 tahun 2013 mengenai pajak UMKM, oleh perusahaan multinasional yang ada di
makin menyiratkan bahwa selama ini pihak Indonesia.
fiskus masih kesulitan untuk menggali po- Secara empiris hasil penelitian ini
tensi pajak dari sektor UMKM, oleh karena menggambarkan bahwa ukuran perusahaan
itu fiskus mendorong untuk UMKM dapat tidak berpengaruh terhadap aggressive tax
membayarkan pajak penghasilannya hanya avoidance di Indonesia, yang artinya bahwa
1% dari omset. perilaku perusahaan-perusahaan di Indone-
Rusydi, Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Aggressive...329

sia untuk semakin melakukan aggressive tax ferences”. The Accounting Review, Vol.
avoidance tidak dipengaruhi besar kecilnya 80, No. 1, hal. 137–166.
perusahaan. Pemikiran bahwa pajak meru- Kim dan Limpaphayom. 1998. “Taxes and
pakan beban, saat ini masih menjadi fokus Firm Size in Pacific-Basin Emerging
pemikiran pengusaha di Indonesia, salah Economies”. Journal of International
satu yang dapat di jelaskan dalam penelitian Accounting, Auditing & Taxation, hal.
ini adalah tindakan aggressive tax avoidance 47-68
menjadi suatu strategi bagi semua perusa- Minnick dan Noga. 2010. “Do corporate gov-
haan di Indonesia. ernance characteristics influence tax
management?”. Journal of Corporate Fi-
DAFTAR RUJUKAN nance, Vol. 16, hal. 703–718
Chen, S, X. Chen, dan Q. Cheng. 2010. “Are Rego, S.O. (2003). “Tax-avoidance Activities
family firms more tax aggressive than of U.S. Multinational Firms”. Contem-
non-family firms”. Journal of Financial porary Accounting Research, 20(4), hal.
Economics, Vol. 95, hal. 41-61 805–833.
Derashid, C, dan H. Zhang., 2003. “Effective Richardson G., dan Grantley. 2012. “In-
tax rates and the “industrial Policy hy- ternational Corporate Tax Avoidance
potesis: evidence from Malaysia”. Jour- Practices:Evidence from Australian
nal of International Accounting & Taxa- Firms”. The International Journal of Ac-
tion, Vol. 12, hal. 45-62. counting 47. l hal. 469–496
Desai, M. dan D. Dharmapala, 2006. “Cor- Richardson, G., & R. Lanis. 2007. Determi-
porate tax avoidance and high-powered nants of the variability in corporate ef-
Incentives”. Journal of Financial Eco- fective tax rates and tax reform:Evidence
nomics, Vol. 79, hal. 145–179. from Australia. Journal of Accounting
Dyreng, S., M.Hanlon., dan E.L.Maydew. and Public Policy, 26(6), 689–704.
2008. “Long run corporate tax avoid- Richardson, G. dan R. Lanis. 2013. “The
ance”. TheAccounting Review, Vol. 83, Impact of Board of Director Oversight
hal. 61–82. Characteristics on Corporate Tax Ag-
Gujarati, D.N dan DC. Porter. 2009. Basic gressiveness: An Empirical Analysis”.
Econometrics, 5th edition. McGraw-Hill. Journal of Accounting and Public Policy,
New York. 32. hal. 68–88
Hanlon, H.S. 2010. “A Review of Tax Re- Siegfried, J. 1972. The relationship between
search”. Journal of Accounting and Eco- economic structure and the effect of
nomics, Vol. 50, hal. 127-178. political influence: Empirical evidence
Hanlon, M. 2005. “The Persistence and Pric- from the federal corporation income tax
ing of Earnings, Accruals, and Cash program. Disertasi Tidak Dipublikasi-
Flows When Firms Have Book-Tax Dif- kan. University of Wilconsin.

Anda mungkin juga menyukai