Anda di halaman 1dari 7

JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.

2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

RANCANG BANGUN CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT


MAKSIMAL 1 TON

Fendi Wahyudi Siregar1, Hasrin Lubis2, Ramli Usman2


1
Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
2
Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata
Email : fendiyvci@gmail.com

ABSTRAK
Peralatan pengangkat dewasa ini sangat beragam baik bentuk model alatnya maupun fungsinya. Proses
pemindahan barang dari suatu tingkat ke tingkat lainnya yang relative tinggi masih langsung di angkat dengan
menggunakan katrol manual, sehingga hanya akan memperlambat proses produksi dan bisa menimbulkan
rawan kecelakaan. Maka dari kendala yang ada direncankanlah alat yang lebih simpel dan sederhana dengan
kapasitas yang tidak terlalu besar dengan nama crane dengan kapasitas angkat maksimal 1 ton. Alat ini
dioperasikan dengan motor sebagai penggerak drum dengan transmisi gearbox dan tali yang digunakan sebagai
media angkat adalah tali baja. sangat mudah digunakan dan alat ini juga dapat dibongkar pasang.
Perencanaan crane ditujukan pada komponen pengangkat utama yang meliputi Tali Baja, Drum, Kait, Motor
Penggerak.
Kata Kunci : Crane Portable, Pesawat Angkat, Komponen Utama

1 Pendahuluan 1.3 Batasan Masalah


1.1 Latar Belakang Dalam pembuatan Skripsi ini, tentu saja
Di dalam lingkungan kita, terdapat sebuah harus terbatas sesuai dengan kemampuan, situasi,
kebutuhan untuk memindahkan sebuah benda kondisi, biaya dan waktu yang ada atau tersedia.
dari tempat semula ke tempat tujuan yang Adapun topik permasalahan yang akan dibahas
diinginkan. Di tempat kerja contohnya, pada area dalam pembuatan alat crane yaitu:
pembangunan, perindustrian, pelabuhan, dan di 1. Membuat kontruksi alat crane
area-area serupa lainnya, diperlukan sebuah 2. Alat crane hanya digunakan untuk
peralatan-peralatan khusus untuk memindahkan mengangkat blok mesin
bahan-bahan dengan berbagai jenis bentuk dan 3. Menghitung waktu pengelasan
ukuran yang tidak memungkinkan dipindahkan 4. Menghitung biaya pembuatan alat
dengan tenaga manusia. Untuk mempermudah
pekerjaan, dibuatlah mesin pemindah bahan yang 2 Teori Dasar
berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan 2.1 Pengertian crane
bahan-bahan tersebut. Crane adalah salah satu alat berat
Salah satunya di bengkel mobil belum (material handling equipment) yang digunakan
adanya alat pengangkat blok mesin yang untuk memindahkan muatan yang berat dari satu
proporsional sesuai namun alat pengangkat yang tempat yang lain dalam jarak yang tidak jauh,
tersedia kurang proporsional karena alat misalnya pada bagian atau departemen
pengangkat ini (dongkrak mobil) hanya pabrik,pada tempat-tempat penumpukan bahan,
dirancang untuk mengangkat beban saja, bukan lokasi kontruksi, tempat penyimpanan dan
untuk mengangkat dan memindah. pembongkaran muatan, dan perbengkelan.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini 2.2 Jenis-jenis alat crane
dapat diuraikan sebagai berikut : 2.2.1 Crawler Crane
1. Dapat memilih bahan yang sesuai untuk Crawler crane merupakan crane yang
pembuatan alat crane . menggunakan crawler (kelabang), umumnya
2. Dapat menghitung lama waktu pembuatan dipakai bila diperlukan gesekan antara roda
alat crane . dengan permukaan tanah (agar tidak terjadi slip)
3. Dapat menghitung biaya pembuatan alat karena bidang kontak yang luas sehingga tenaga
crane. yang diperoleh dapat maksimum. Crane ini
4. Dapat mengetahui komponen – komponen dilengkapi dengan empat mekanisme yaitu
apa saja yang di gunakan untuk pembuatan pengangkat (hoisting), pendongak (luffing),
alat crane . pemutar (slewing), penjalan (travelling).

89
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

2.2.2 Mobil Crane (Truck Crane)


Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane 2.4 Komponen-komponen Utama Crane
yang terdapat langsung pada mobile (Truck) 2.4.1 Tali Kawat Baja (Wire Rope)
sehingga dapat dengan mudah dibawa langsung Tali kawat/kabel baja merupakan satu
pada pada lokasi kerja tanpa harus menggunakan bagian yang sangat krusial pada sebuah crane,
kendaraan (trailer). Crane ini memiliki kaki karena tak satupun crane yang tidak
(pondasi/tiang) yang dapat dipasangkan ketika mengggunakan tali kawat baja. beberapa untaian,
beroperasi untuk menjaga crane tetap seimbang. dan setiap untaian terdiri atas beberapa utas
Truck crane ini dapat berputar 360 derajat. kawat dengan persyaratan sebagai berikut:
2.2.3 Tower Crane – Terbuat dari bahan baja berkualitas tinggi
Tower crane merupakan alat yang digunakan – Tahan terhadap kelelahan
untuk mengangkat material secara vertical dan – Tahan terhadap gesekan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang – Tahan terhadap karat
gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi – Tahan terhadap tekukan
berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu 2.4.2 Tromol (Drum)
crane yang dapat berdiri bebas (free standing Berfungsi sebagai alat penggulung tali baja (Wire
crane), crane diatas rel (rail mounted crane). Rope). Tromol yang berbentuk silinder sebagai
2.2.4 Hidraulik Crane sarana penggulung tali pengangkat beban
Umumnya semua jenis crane menggunkan 2.4.3 Hook (Kait)
sistem hidraulik (minyak) dan pheneumatik Hook adalah merupakan komponen yang
(udara) untuk dapat bekerja. Namun secara digunakan untuk menggantung beban. Hal ini
khusus Hidraulik crane adalah crane yang biasa bertujuan untuk mempermudahkan pengangkatan
digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dan menggantung beban yang akan diangkat pada
dll, yang memilki struktur sederhana. hook.
2.2.5 Hoist Crane 2.4.4 Hook Latch
Hoist Crane adalah pesawat pengangkat Pengaman pada mulut pancing untuk
yang biasanya terdapat pada pergudangan dan menjaga pada waktu mengangkat supaya sling
perbengkelan. Hoist Crane ditempatkan pada tidak terlepas dari pengait.
langit langit dan berjalan diatas rel khusus yang
yang dipasangi pada langit-langit tersebut. Rel- 2.5 Perancangan Mekanisme Crane
rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur Komponen utama mekanisme crane meliputi
pada satu arah. 1. Tali (seling)
2.2.6 Jip crane 2. Penggulung Tali (Drum)
Jip crane merupakan pesawat pengangkat 3. Kait (Hook)
yang terdiri dari berbagai ukuran, jip crane yang 4. Boom (tiang) 3.Rumus-rumus dalam
kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan 5.
pergudangan untuk memindahkan barang-barang 2.6 Klasifikasi Proses Pemesinan
yang relatif berat. Menjelaskan bahwa pahat yang bergerak
relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan
2.3 Klasifikasi crane geram dan sementara itu permukaan terhadap
Berdasarkan desainnya mesin pemindah bahan akan terbentuk menjadi komponen yang
diklasifikasikan atas : dikehendaki[1]
1. Perlengkapan perangkat, yaitu kelompok Gerak relatif pahat terhadap benda kerja
mesin dengan peralatan pengangkat dapat dipisahkan menjadi dua macam komponen
yang bertujuan untuk memindahkan gerakan yaitu gerak potong (cutting movement)
muatan dalam satu batch. dan gerak makan (feeding movement), menurut
2. Perlengkapan crane, yaitu kelompok jenis kombinasi dari gerak potong dan gerak
mesin yang tidak mempunyi peralatan makan maka proses pemesinan dapat
pengangkat tetapi memindahkan muatan dikelompokkan menjadi beberapa macam proses
secara berkesinambungan. yang berlainan, yaitu :
3. Perlengkapan permukaan dan overhead, 1 Proses Bubut (Turning).
yaitu kelompok mesin yang tidak 2 Proses Gurdi (Drilling).
dilengkapi dengan peralatan pengangkat 3 Proses Frais (Milling).
dan biasanya menangani muatan dalam 4 Proses Gerinda Rata (Surface Grinding).
satu batch dan kontinu. Setiap kelompok 5 Proses Gerinda Silindrik (Clylindrical
mesin dibedakan oleh ciri khas dan Grinding).
bidang penggunaan yang khusus

90
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

6 Proses Gergaji atau Parut (Sawing, (Subcontract Parts) maka dapat dibayangkan
Broaching) keuntungan yang akan diperoleh[1].

2.7 Elemen Dasar Proses Pemesinan


Menyebutkan, elemen dasar pemotongan 3 Metode Produksi
dapat dibagi dalam lima variabel, yaitu :[1] 3.1 Desain bentuk kontruksi alat.
1. Kecepatan Potong (Cutting Speed): vc Bentuk kontruksi desain alat yang terdapat pada
(m/min). gambar 3.1 :
2. Kecepatan Makan (Feeding Speed) : vf
(mm/min).
3. Kedalaman Potong (Depth of Cut) : a
(mm).
4. Waktu Pemotongan (Cutting Time) : tc
(min).
5. Kecepatan Penghasilan Geram (Rate of
Metal Removal) : Z (cm3/min).
Elemen proses pemesinan (vc, vf, a, tc dan Z)
dihitung berdasarkan dimensi benda kerja dan
pahat, serta besaran dari mesin perkakas. Besaran
mesin perkakas diatur ada bermacam-macam
tergantung pada jenis mesin bensin perkakas.
Gambar 3.1: Crane
Oleh sebab itu, rumus yang dipakai untuk Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa crane
menghitung setiap elemen proses pemesinan tersebut dirancang untuk digunakan pada bengkel
dapat berlainan. mobil fungsi nya adalah untuk mengangkat blok
2.8 Proses Penyambungan mesin mobil.
Proses penyambungan adalah suatu proses
yang dilakukan untuk menyambung dua bagian
3.2 Prinsip kerja
logam atau lebih. Penyambungan bagian-bagian
Prinsip kerja crane portable tidak jauh beda
logam ini dapat dilakukan dengan berbagai
dengan crane yang biasa digunakan sebagai alat
macam metode sesuai dengan kondisi dan bahan
pengangkat blok mesin mobil. Cara
yang digunakan. Setiap metode penyambungan
pengoperasian nya yaitu menurunkan kait yang
yang digunakan mempunyai keuntungan
terdapat pada tali seling lalu ikatkan ke blok
tersendiri dari metode lainnya, karena metode
mesin mobil dan crane tersebut akan dipindahkan
penyambungan yang digunakan pada suatu
serta menurunkan blok mesin yang sudah
kontruksi sambungan harus disesuaikan dengan
diangkat tadi. Proses pengangkatan dan
kondisi yang ada.
penurunan blok mesin tersebut dengan
2.9 Waktu Produksi
menggunakan mesin winch.
Waktu untuk menghasilkan produk atau
3.3 Peralatan yang Digunakan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
3.3.1 Alat
suatu pekerjaan (memotong bagian tertentu
Alat yang digunakan antara lain :
produk) dengan cara yang tertentu (menggunakan
1. Kunci T 1 set
suatu jenis pahat) merupakan variabel terpenting
2. Kunci ring & Kunci pass 1 set.
dalam rangka penentuan kondisi pemesinan
3. Mesin bor.
optimum. Untuk jumlah produk yang cukup besar
4. Mesin gerinda.
maka secara kasar dapat ditentukan waktu
5. Mesin las.
pemesinan rata-rata untuk mengerjakan satu
3.3.2 Bahan
produk, yaitu dengan cara membagi seluruh
1. Besi pelat .
waktu yang digunakan dengan jumlah produk
2. Besi pipa (52 mm x 5mm)
yang dihasilkan.[1]
3. Seling( 5 MMx15 M)
2.10 Ongkos Produksi
4. Motor winch (0,9 hp / 0,7 kw )
Bagi suatu industri pemesinan mutlak untuk
5. Roda
mengetahui beberapa ongkos sebenarnya dalam
3.4 Langkah – Langkah Fabrikasi dan
pembuatan suatu produk/komponen mesin.
Perakitan
Dengan mengetahui harga jual produk atau harga
3.4.1 Tiang crane
penawaran kontrk pembuatan sejumlah produk
Tiang crane adalah sebuah konstruksi
penahan mesin. Tiang harus tahan terhadap
91
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

beban. Dalam pembuatan rangka penulis memilih


material yang digunakan adalah besi pipa baja
ST37 ukurannya ID 52.7 mm dan OD 60.5
mm. Pada proses pengerjaan tiang , besi pipa baja
dipotong dengan menggunakan mesin gerinda
potong,seperti gambar 3.2:

b. Kapasitas total yang diangkat


Q = Qm + Qtrolley + Qhook
Q = 330 + 0 + 0.94
Q = 330.94 kg
c. Kekuatan putus tali sebenarnya
P=Sxk
Gambar 3.2. Besi pipa (tiang) P =191.1 x 5.5
3.4.2 Landasan Mesin P = 1.050 kg
Landasan atas adalah pelat yang digunakan 3.6.2 Penggulung Tali (Drum)
untuk menghubung antara pelat dengan engsel Berdasarkan jumlah lengkungan (NB) yang
dengan cara pengelasan,seperti gambar 3.3: terjadi pada tali baja diperoleh hubungan
Gambar3.3. Landasan mesin perbandingan diameter minimum untuk puli dan
3.4.3 Penyangga landasan mesin drum dengan diameter tali. Untuk NB = 20, maka
Penyangga landasan mesin menggunakan
= 20
besi pipa yang berfungsi untuk menahan landasan
mesin,bahan yang digunakan penyangga landasan Dmin = 20 . d = 20 . 5 = 100 mm
mesin seperti gambar 3.4 Jumlah lilitan (z) pada drum untuk satu tali
Gambar 3.4. Penyangga Landasan Mesin adalah :
.
3.5 Proses perakitan z=. , +2
Semua Bagian yang telah selesai .
dikerjakan akan dilakukan perakitan supaya z=. ,
+ 2 = 18 lilitan
bagian – bagian tersebut dapat terbentuk menjadi Panjang drum (L) seluruhnya dicari dengan
satu kontruksi yang dapat berfungsi seperti yang menggunakan persamaan : = .
diharapkan.
.
= = mm
Maka panjang drum (L) = 15,9 cm
3.6.3 Perencanaan Kait
Dalam perencanaan ini, jenis kait yang
digunakan adalah kait tunggal. Karena beban
yang diangkat masih dalam batas kemampuan
1. Pemasangan / perakitan rangka dengan kait tunggal yaitu 12 ton. Jenis kait yang
menggunakan pengelasan sesuai gambar digunakan adalah 1,5 Ton Alloy Steel Swivel
perencanaan. Hook.
2. Pemasangan bagian motor winch ke
landasan atass dilakukan dengan proses 4 Pembuatan Dan Pengujian
pengikatan dengan baut dan mur 4.1 Gambar Hasil Dari Proses Rancang
3. Pemasangan tali baja sling digunakan Bangun Crane
untuk proses pengangkatan blok mesin Gambar hasil proses rancang bangun crane
mobil. seperti gambar 4.1 :
3.6 Hasil Perhitungan Perancangan
3.6.1 Tali (seling)
Hasil dari perhitungan tali baja seling
sehingga berat muatan yang diangkat dapat
dibuat rumus sebagai berikut :
a. Berat muatan yang diangkat........[2]
Qm = Q0 + (10% x Q0)
Qm = 300 +(300 x 10%)
Gambar 4.1. Kontruksi Crane
Qm = 300 + 30
Qm = 330 kg

92
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

4.1.1 Spesifikasi Alat c) Panjang elektroda 350 mm.


Spesifikasi alat adalah data yang Maka :
disampaikan untuk memberikan informasi  2
tentang alat crane portable, sebagai bahan VE = d . l …………[1]
4
pertimbangan yang akan dijadikan acuan oleh
3,14
konsumen (pembeli). Data ini dapat dilihat pada VE = (2.6)2 . 320
table 4.1 4
VE = 1306.24 mm3.
d. Menghitung banyak elektroda yang
Tabel 4.1 Spesifikasi Alat crane portable dibutuhkan.
Berat total 100 kg VS
Lebar 2500 mm BE = ...................[2]
VE
Tinggi 3000 mm
Roda 3 Roda 2279.64
BE =
Daya motor 0,9 hp / 0,7 kw 1306.24
BE = 1.74 batang.
e. Menghitung waktu pengelasan rangka
4.2 Proses Pembuatan crane.
4.2.1 Rangka
Berfungsi untuk tempat dudukan mesin .
L Km = Koefisien perbandingan
T=
Material untuk rangka dipilih besi pipa ST37 Km elektroda (40 s/d 60).
dengan ukuran ID 52.7 mm dan OD 60.5 mm 1139 .82
seperti terlihat Pada gambar 4.2. T=
40
T = 38.49 min.
Waktu non produksi dilapangan :
Ttotal = Tsetting + Tpengecekan + Tpembersihan
Ttotal = 30 + 20 + 20
Ttotal = 70 min.
4.2.2 Pembentuk landasan mesin
Berfungsi untuk kedudukan mesin winch
dan menghubung antara tiang
Gambar 4.2. hasil pengerjaan rangka crane,menggunakan pelat lebar ST37 dengan
A. Pengelasan Rangka ukuran 600x600 mm dan ketebalan 10 mm
a. Perhitungan penampang sambungan las seperti terlihat pada gambar 4.3.
tumpul.
Penampang :
A=½.a.t
A=½.2.2
A = 2 mm2.
Panjang keliling lingkaran :
K=π.2.r
K = 3.14 . 2 . 30.25
K = 189.97 Gambar 4.3. hasil pengerjaan pembentuk landasan
Maka : mesin
L = 189.97 mm. a. Pembuatan Landasan Mesin.
Banyaknya sambungan pada rangka crane Pembentukan landasan mesin dibuat melalui
adalah 6 sambungan, maka panjang total proses pengerindaan. Waktu yang dibutuhkan
pengelasan rangka crane: dalam proses pembuatan landasan mesin yaitu 60
L = 189.97 . 6 min.
L = 1139.82 mm. Waktu non produktif :
b. Menghitung volume sambungan las. Ttotal = Tsetting + Tpengecekan + Tpembersihan
Vs = A . L Ttotal = 20 + 20 + 15
Vs = 2 mm2 . 1139.82 mm Ttotal = 55 min.
Vs = 2279.64 mm3. b. Pengeboran Landasan Mesin.
c. Menghitung volume elektoda. Ketebalan Pelat : 10 mm.
a) Kode elektroda NK-68. Mata bor yang digunakan : Ø 20 mm.
b) Diameter elektroda 2,6 mm. a. Perhitungan kecepatan putaran spindel.

93
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

v = 20 s/d 60. L = 18.84 mm.


f = 0.1 mm. HSS Cutting Tool. Banyaknya sambungan pada pengelasan
(Berdasarkan tabel kondisi pemotongan proses penyangga tiang dan penyangga landasan mesin
gurdi (drilling) pada Lampiran II) adalah 12 sambungan, maka panjang total
. 20.1000 pengelasan pada penyangga :
Maka : = n= L = 18.84 . 12
. 3.14.20
L = 226.08 mm.
n = 318.47 rpm.
b. Menghitung volume sambungan las.
Dipilih n = 270 rpm, sesuai tingkatan putaran
Vs = A . L
pada mesin bor (drilling).
Vs = 2 mm2 . 226.08 mm
Vs = 452.16 mm3.
b. Kecepatan pemakanan................[3]
c. Menghitung volume elektoda.
vf = f . n
d) Kode elektroda NK-68.
vf = 0.1 . 270
e) Diameter elektroda 2,6 mm.
vf = 27 mm/min.
f) Panjang elektroda 350 mm.
c. Waktu pemakanan
Maka :
lf
tc =  2
vf VE = d . l ………[3]
4
10 3,14
tc = VE = (2.6)2 . 320
27 4
tc = 0.37 min. VE = 1306.24 mm3.
Waktu non produktif : d. Menghitung banyak elektroda yang
= + + + + dibutuhkan.
ta = 2 + 1 + 1 + 2 + 6
VS
BE = ………[4]
ta = 12 + 6 + 4 + 6 + 20 VE
ta = 12 + 6 + 4 + 6 + 20 452.16
ta = 48 min. BE =
4.2.4 Penyangga tiang dan landasan mesin 1306.24
Berfungsi untuk menahan tiang crane supaya BE = 0.34 batang.
tidak terbuka lebar. Material untuk penyangga BE = 0.34 x 12 = 4.15 batang.
tiang dipilih besi pipa ST37 dengan ukuran ID e. Menghitung waktu pengelasan
16.1 mm dan OD 21.7 mm, sedangkan material penyangga tiang dan penyangga landasan
untuk sambungan nya dipilih besi beton Ø 6 mm mesin.
seperti terlihat pada gambar 4.4. L
T= Km = Koefisien perbandingan
Km elektroda (40 s/d 60).
452 .16
T=
40
T = 11.30 min.
Waktu non produksi dilapangan :
Ttotal = Tsetting + Tpengecekan + Tpembersihan
Gambar 4.4. hasil pengerjaan penyangga tiang dan Ttotal = 20 + 20 + 15
landasan mesin Ttotal = 55 min.
A. Pengelasan penyangga tiang dan 5 Kesimpulan
landasan mesin Setelah selesai membuat alat crane portable,
a. Perhitungan penampang sambungan las maka penulis dapat mengambil beberapa
tumpul. kesimpulan antara lain :
Penampang : 1. Alat crane portable mempunyai dimensi L x t
A=a.t = 2500 mm x 3000 mm.
A=2.1 2. Dalam pembuatan alat crane portable mesin-
A = 2 mm2. mesin perkakas yang digunakan adalah mesin
Panjang keliling lingkaran : bor, mesin gerinda tangan, mesin gerinda
K=2.π.r potong dan mesin las.
K = 2 . 3.14 . 3 3. Diameter drum yang digunakan adalah 100
K = 18.84 mm (dari hasil perhitungan) dengan panjang
Maka : drum yang digunakan adalah 15,9 cm
94
JURNAL MESIN SAINS TERAPAN NO. 1 VOL.2 FEBRUARI 2018 e-ISSN 2597-9140

4. Jenis kait yang digunakan adalah 1,5 Ton


Alloy Steel Swivel Hook.
6 Crane portable juga bisa mengangkat mesin
lain yang beratnya dibawah 1 ton

6 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat
penulis sampaikan bedasarkan pengalaman
dilapangan antara lain:

1.Kelemahan dari crane portable ini adalah:


 Bagi kedepanya material harus dipilih
yang sesuai dan dapat mengangkap
melebihi crane yang telah penulis buat.
 Pada crane ini tingkat keamanan atau
sefety nya kurang .
2.Untuk kekurangannya adalah daya motor
yangdirencanakan kurang sesuai seperti yang
dibutuhkan crane portable, mungkin dengan
memakai daya mesin winch 2,7 kw,2.0 hp sudah
mempunyai titik aman saat proses pengangkatan
.
7 Daftar Putaka
[1]Rochim, Taufic, 1993. Teori dan Teknik
Proses Pemesinan. HEDS-JICA, Jakarta.
[2]Rudenko, N, “ Mesin Pengangkat “, Erlangga,
Jakarta, 1996.
[3]Sularso, “ Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin”, Pradnya Paramitha,
Jakarta,1997.

95

Anda mungkin juga menyukai