Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
2015
Keempat, pemanfaatan hak milik secara ekonomi dan non ekonomi yang
tidak merugikan pihak lain. Pihak lain disini berarti semua makhluk hidup
semesta alam yang hidup berdampingan dengan manusia.
Dalam hal ekonomi, ajaran islam menetapkan empat fungsi aktivitas ekonomi bagi
seseorang:
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Aspek –aspek ekonomi terminologi sadaqah dan hudu dalam konteks distribusi
pendapatan rumah tangga
1. Instrumen sadaqah wajibah (wajib dan khusus dikenakan bagi orang muslim)
adalah :
Nafaqah : kewajiban tanpa syarat dengan menyediakan semua kebutuhan pada
keluarga miskin jikaorang tersebut mampu melakukan hal tersebut.
Zakat : Istrumen zakat adalah kewajiban seorang muslim untuk menyisihkan
sebagian harta miliknya untuk didistribusiakan kepada kelompok tertentu.
Udhiyah : korban binatang ternak pada saat hari tasyrik perayaan idul adha.
Warisan : pembagian aset kepemilikan kepada orang yang telah ditinggalkan
setelah meningal dunia ajaran islam sangat memperhatikan keberlangsungan
hidup anak cucu adam.
Musaadah : memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami musibah.
Jiwar : bantuan yang diberikan berkaitan dengan urusan bertetangga.
Diyafah : kegiatan memberikan jamuan atas tamu yang datang.
2. Instrumen shadaqah nafilah
Infaq : Sedekah yang dapat diberikan kepada pihak lain jika kondisi keuangan
rumah tangga muslim sudah berada diatas nisab.
Akikah : memotong seekor kambing untuk anak perempuan dan dua ekor
kambing untuk anak laki-laki yang baru dilahirkan.
Wakaf : memberikan bantuan atas kepemilikannya untuk kesejahteraan
masyarakat umum.
Wasiat : Hak pemberian harta kepada orang lain (maksimal 1/3 harta) yang
didistribusikan setelah pemberi wasiat meninggl dunia.
3. Intrumen hudud (hukuman)merupakan konsekuensi dari sebuah tindakan
Kafarat : tembusan terhadap dosa yang tlah dilakukan oeh seorang muslim.
Dam /diyat : tembusan atas tidak dilakukannya suatu syarat dalm pelaksanaan
ibadah.
Nudzur : perbuatan untuk menafkahkan sebagian harta yang dimilikinya untuk
mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Cara menghindari manusia terjebak dalam dosa karena harta yang dimiliki :
1. Kekayaan harus dimanfaatkan secara terus-menerus. Apabila seseorang
memiliki
kekayaan ia harus memanfaatkannya.
2. Pembayaran zakat sebanding dengan kekayaan yang dimiliki.
3. Penggunaan harta benda secara berfaedah. Artinya semua hal yang berfaedah
bagi masyarakat banak dan nendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan
bersama.
4. Para pemilik harta wajib menggunakan hartanya sedemikian rupa sehingga
tidak
merugikan masyarakat lain atau masyarakat luas.
5. Pemilikan harta secara sah. Semua tindakan melawan hukum, dalam hal
menumpuk kekayaan akan merusak sendi-sendi masyarakt dan bangsa
disamping
itu ajaran islam juga melarang orang mendapatkan hak milik dengan cara
penyuapan
6. Penggunaan harta secara berimbang, ajaran islam melarang manusia berlaku
boros dan kikir
7. Ajaran islam melarang monopoli kekuasaan pilitik dan kekayaan ditangan
segilintir
orang jenis monopoli berbahaya dinamakan dengan oligarki
8. Harta warisan yang ditinggalkan orang yang meninggal kepada keluarga yang
DISTRIBUSI KEKAYAAN
Distribusi harta kekayaan merupakan masalah yang sangat urgen dalam mewujudkan
pemerataan ekonomi masyarakat. Pentingnya distribusi harta kekayaan dalam
ekonomi islam tidak berarti tidak memperhatikan keuntungan yang di peroleh dari
produksi. Maka dalam distribusi, ada beberapa prinsip dasar, yaitu sebagai berikut :
TUJUAN DISTRIBUSI
Distribusi sama dengan produksi dan konsumsi yang mana mempunyai tujuan,
diantara tujuan-tujuan itu adalah:
Ayat-ayat diatas mendeskripsian bahwa ada hak milik masyarakat dalam harta milik
individu.
Artinya allah SWT melarang setiap individu menimbun dan menyimpan harta yang
dimiliki untuk kepentinganna sendiri. Individu yang memiliki harta benda harus
memenuhi kewajiban sosial kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan, karena
didalam hartanya terdapat hak masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA