Anda di halaman 1dari 3

Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia.

Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka


antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
Pada pemeriksaan antropometri tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Penapisan status gizi, yang diarahkan untuk orang dengan keperluan khusus.
2. Survei status gizi, yang ditujukan untuk memperoleh gambaran status gizi masyarakat
pada saat tertentu serta faktor yang berkaitan.
3. Pemantauan status gizi, yang digunakan untuk memberikan gambaran perubahan
status gizi dari waktu ke waktu.
Pemeriksaan antropometri dilakukan dengan mengukur ukuran fisik, seperti tinggi badan, berat
badan serta lingkar beberapa bagian tubuh tertentu.

b. Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).


- Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak untuk memasak. (mi sal :
santan, minyak, margarine)
- Pilih daging yang tidak berlemak.
- Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
- Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis buatan (mis : aspartame) bisa
digunakan bila perlu.
- Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain sejenis.
- Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
- Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.

Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari kebutuhannya, bayi/anak
akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai dengan pertumbuhannnya. Pengurangan
kalori dibawah kebutuhan jika tidak dirancang dengan baik dapat menimbulkan defisiensi zat
gizi yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembang anak yang masih pesat terutama tumbuh
kembang otak.

2.6 Pemeriksaan Penunjang


Diagnosis OA biasanya dilakukan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik, tetapi
evaluasi radiografi juga diperlukan. Radiografi adalah sensitif dan murah sehingga dapat
dijadikan sebagai pemeriksaan rutin untuk OA (Siddiqui & Laborde, 2009).
Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi,
maka antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
Pada pemeriksaan antropometri tujuan yang hendak dicapai adalah:
1) Penapisan status gizi, yang diarahkan untuk orang dengan keperluan khusus.
2) Survei status gizi, yang ditujukan untuk memperoleh gambaran status gizi masyarakat pada saat
tertentu serta faktor yang berkaitan.
3) Pemantauan status gizi, yang digunakan untuk memberikan gambaran perubahan status gizi
dari waktu ke waktu.
Pemeriksaan antropometri dilakukan dengan mengukur ukuran fisik, seperti tinggi badan,
berat badan serta lingkar beberapa bagian tubuh tertentu.

2.7 Penatalaksanaan

a. Merubah gaya hidup


Diawali dengan merubah kebiasaan makan. Mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan
bukan karena lapar tetapi karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas fisik pada
kegiatan sehari-hari. Meluangkan waktu berolahraga secara teratur sehingga pengeluaran kalori
akan meningkat dan jaringan lemak akan dioksidasi (Sugondo,2008).
b. Terapi Diet
Mengatur asupan makanan agar tidak mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori
yang berlebih, dapat dilakukan dengan diet yang terprogram secara benar. Diet rendah kalori
dapat dilakukan dengan mengurangi nasi dan makanan berlemak, serta mengkonsumsi
makanan yang cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukkan karena jumlah
kalori sedikit, misalnya dengan menu yang mengandung serat tinggi seperti sayur dan buah
yang tidak terlalu manis (Sugondo, 2008).
c. Aktifitas Fisik
Peningkatan aktifitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan
berat badan, walaupun aktifitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat badan lebih
banyak dalam jangka waktu enam bulan. Untuk penderita obesitas, terapi harus dimulai secara
perlahan, dan intensitas sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Penderita obesitas dapat
memulai aktifitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu
dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu
dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu
(Sugondo, 2008).
d. Terapi perilaku
Untuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya, diperlukan suatu strategi
untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktifitas fisik. Strategi yang
spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktifitas fisik, manajemen
stress, stimulus control, pemecahan masalah, contigency management, cognitive restructuring
dan dukungan sosial (Sugondo,2008).
e. Farmakoterapi
Farmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam program manajemen berat
badan. Sirbutramine dan orlistat merupakan obat-obatan penurun berat badan yang telah disetujui
untuk penggunaan jangka panjang. Sirbutramine ditambah diet rendah kalori dan aktifitas fisik
efektif menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Orlistat menghambat absorpsi lemak
sebanyak 30 persen. Dengan pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian vitamin larut
lemak karena terjadi malabsorpsi parsial (Sugondo,2008).

Anda mungkin juga menyukai