Anda di halaman 1dari 11

Masalah Gizi di Indonesia

Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Drs. A. Setyo Widodo

Disusun oleh:

Namira Milleniawati Wijatmiko 10318040

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada penulis
sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini
dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penyusunan makalah ini tentunya
hambatan selalu mengiringi, namun atas bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang tua,
dosen pengampu mata kuliah, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,
akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa penulis mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan
makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu
kritik dan saran sangat diharapkan demi kebaikan untuk kedepannya.

Kediri, 26 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 2
E. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 2
F. Metode Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi Masalah Gizi....................................................................................................... 3
B. Masalah Gizi yang Ada pada Masyarakat di Indonesia .................................................. 3
C. Cara Mengatasi Masalah Gizi yang Ada pada Masyarakat di Indonesia ......................... 6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun bangsa, Indonesia
masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang
sudah lebih maju. Di bidang kesehatan, bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi
berbagai masalah gizi yang ada, di antaranya adalah stunting, gizi kurang, dan gizi lebih.
Masalah-masalah gizi ini saling berinteraksi satu sama lain menjadikan tingkat kesehatan
masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secara signifikan.
Tingginya angka kesakitan dan kematian Ibu dan Anak Balita di Indonesia sangat
berkaitan dengan buruknya status gizi. Ironisnya, di beberapa daerah lain atau pada
sekelompok masyarakat Indonesia yang lain terutama di kota-kota besar, masalah kesehatan
masyarakat utama justru dipicu dengan adanya kelebihan gizi; meledaknya kejadian obesitas
di beberapa daerah di Indonesia akan mendatangkan masalah baru yang mempunyai
konsekuensi-konsekuensi serius bagi pembangunan bangsa Indonesia khususnya di bidang
kesehatan. Jika ini dibiarkan terus menerus, makin banyak penduduk yang mengalami
penyakit bahkan meninggal akibat masalah gizi ini. Untuk itu, disini penulis akan membahas
mengenai isu-isu mengenai masalah gizi yang ada di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masalah gizi?
2. Apa saja masalah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa saja masalah-masalah gizi di Indonesia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan yang dimaksud dengan masalah gizi
b. Untuk mendeskripsikan masalah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia
c. Untuk mendeskripsikan cara mengatasi masalah gizi yang ada pada masyarakat di
Indonesia

1
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
Memberikan informasi dan referensi informasi kepada pembaca mengenai masalah-
masalah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan terjadinya masalah gizi tersebut.
2. Bagi Penulis
Diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu mengenai masalah gizi yang ada pada
masyarakat di Indonesia dan mampu melakukan upaya pencegahan terjadnya masalah gizi
tersebut.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada makalah ini adalah pembahasan mengenai definisi, macam-
macam, dan upaya mengatasi masalah-masalah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia.

F. Metode Penulisan
Makalah ini disusun dengan cara studi kepustakaan, mengumpulkan informasi, membaca
referensi dari jurnal-jurnal dan buku yang memuat masalah-masalah gizi di Indonesia dan
upaya mengatasinya.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Masalah Gizi


Masalah gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang,
atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan (intake) dengan
kebutuhan tubuh akan makanan. Ketidakseimbangan ini bisa mengakibatkan gizi kurang
maupun gizi lebih.
Saat ini, kondisi gizi dunia menunjukan dua kondisi yang ekstrim. Mulai dari kelaparan
sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori, serta
kondisi kurus dan pendek sampai pada kegemukan. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
Saat sebagian besar bangsa Indonesia masih menderita kekurangan gizi terutama pada ibu,
bayi, dan anak secara bersamaan timbul masalah gizi lain yaitu gizi leih yang berdampak
pada obesitas. Hal ini akan mengahmbat laju pembangunan, karena status gizi suatu
masyarakat berperan penting terhadap kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa.

B. Masalah Gizi yang Ada pada Masyarakat di Indonesia


1. Stunting
Stunting merupakan kondisi dimana bayi/balita memiliki panjang atau tinggi badan yang
kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena
pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari
dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Gejala-gejala stunting di antaranya:
 Postur anak lebih pendek dari anak seusianya
 Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk
usianya
 Berat badan rendah untuk anak seusianya
 Pertumbuhan tulang tertunda
Pada tahun 2013 sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini
seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting dapat memengaruhi
perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang diusia muda, dan meningkatkan

3
risiko pengembangan penyakit tidak menular diusia lanjut. Stunting juga dianggap sebagai
salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.
Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua
tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhi
untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi
seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar anak tidak tumbuh pendek
atau stunting.

2. Gizi Kurang
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat
gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir, dan semua hal yang berhubungan
dengan kehidupan. Kekurangan zat gizi adaptif bersifat ringan sampai dengan berat. Gizi
kurang banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun. Gizi buruk adalah kondisi gizi
kurang hingga tingkat yang berat dan disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama, biasanya disebut
dengan Kurang Energ protein (KEP).
Faktor-faktor penyebab kurang energi protein dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Primer
 Susunan makanan yang salah
 Penyediaan makanan yang kurang baik
 Kemiskinan
 Ketidaktahuan tentang nutrisi dan kebiasan makan yang salah
b. Sekunder
 Gangguan pencernaan (seperti malabsorbsi, gizi tidak baik, kelainan struktur
saluran).
 Gangguan psikologis.
Kekurangan Energi Protein merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan ini
banyak diderita oleh balita. Anak balita dengan KEP tingkat berat akan menunjukan tanda
klinis kwashiorkor dan marasmus. Masalah KEP sebenarnya hampir selalu berhubungan
dengan masalah pangan. Berdasarkan data Susenas, dari 5 juta anak (27%), 3,6 juta anak
(19,2 %) mengalami KEP.

4
3. Gizi Lebih
Gizi lebih, atau umum dikenal dengan obesitas, termasuk dalam masalah gizi yang
mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia. Gizi lebih atau obesitas adalah kelebihan
berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang
memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas,
penyerap guncangan, dan fungsi lainnya. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh
dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan
lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami osbesitas.
Penyebab gizi lebih yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori
yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Baik pada kelompok anak-anak, remaja,
maupun dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu persen setiap tahun.
Bila sejak kecil anak sudah terkena obesitas, maka mereka akan lebih rentan terkena
penyakit.
Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti Diabetes
tipe 2 (timbul pada masa dewasa), tekanan darah tinggi (hipertensi), stroke, serangan
jantung (infark miokardium), gagal jantung, kanker-kanker tertentu, misalnya kanker prostat
dan kanker usus besar, batu kandung empedu dan batu kandung kemih, gout dan artritis gout,
serta osteoartritis.
Anak-anak yang mengalami obesitas dapat berisiko lebih besar mengidap penyakit
jantung, diabetes, dan gangguan akibat kelebihan berat badan lainnya dari yang terpikirkan.
Fakta ini diketahui berdasarkan studi baru tentang dampak obesitas selama masa kanak-kanak
dan perkembangan kesehatan di masa dewasa. Dibanding anak-anak dan remaja yang
berbobot ideal, anak dengan obesitas lebih berisiko menderita gangguan kesehatan yang
memicu penyakit jantung dan diabetes. Seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
dan gula darah tinggi.
Di Indonesia terdapat 19,1 persen kasus obesitas pada penduduk berusia di atas 15
tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2010,
menunjukkan 27,7 juta jiwa penduduk Indonesia berusia di atas 18 tahun, mengalami
obesitas. Jumlah ini sama dengan 11,7 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.
Maka dari itu menjaga berat badan agar tetap seimbang dan ideal sangatlah diperlukan
agar tidak mengalami obesitas. Kita perlu mengubah pola hidup dengan beralih ke pola yang
lebih sehat dengan cara membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, meningkatkan
konsumsi buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.

5
C. Cara Mengatasi Masalah Gizi yang Ada pada Masyarakat di Indonesia
1. Perbaikan Asupan Nutrisi
Penanganan bagi para penderita kurang gizi dan stunting yang paling utama yakni
dengan pemberian nutrisi secara layak dan mencukupi, mulai dari menu karbohidrat layaknya
dalam bentuk nasi dan roti, protein dalam segala jenis lauk pauk baik dari nabati seperti tahu
ataupun dari hewani layaknya menu olahan telur dan sebagainya, perhatikan pula kandungan
asupan vitamin yang bisa diperoleh dari ragam jenis sayuran atau juga pada buah-buahan
segar, pemberian susu yang kaya akan nutrisi mencukupi juga layak dijadikan pilihan, yang
pasti pemberian asupan nutrisi mencukupi haruslah dilakukan secara berkala dan kontinyu,
hal ini demi memaksimalkan adaptasi tubuh dalam penyerapan nutrisi secara maksimal.

Perhatikan pula untuk pencegahan, maka asupan nutrisi pada kalangan tertentu semisal
ibu hamil dan menyusui haruslah ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang mencukupi
demi terhindar dari hal yang tak diinginkan selanjutnya, karena bagaimanapun dua kondisi ini
pada umumnya membuat para wanita utamanya memiliki beban yang melebihi dari waktu
biasanya jadi perlu untuk diberikan perhatian khusus lebih lanjut.

2. Minimalisasi Kebiasaan Buruk


Beberapa kebiasaan kurang sehat layaknya salah diet ketat ataupun merokok harus
diminimalisir secara ketat. Lantaran kegiatan seperti ini sama sekali tidak membawa manfaat
baik bagi tubuh dan justru sangat membahayakan. Baiknya lakukan kegiatan yang lebih
positif dampaknya bagi tubuh karena jika dibiarkan terus berlanjut, tak ayal maka ragam
masalah kesehatan pun akan mengintai di kemudian harinya. Jadi, hendaknya kita harus
senantiasa bijak dalam memilah gaya hidup demi menjaga kesehatan sampai hari mendatang.

3. Pemaksimalan Keseimbangan Ekonomi


Hendaklah untuk yang satu ini pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang utama dan
luas juga ikut andil secara nyata demi menjaga keseimbangan. Supaya perbaikan ekonomi
juga dapat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, dan juga kebiasaan untuk menggalakkan
empati pada sesama layak juga untuk dijadikan alternatif demi memperhatikan sesama kita
yang berada pada ujung kemiskinan. Bantuan sembako dan bahan pangan secara tepat
sasaran semoga dapat menjadi langkah nyata yang dapat mengurangi merebaknya wabah
kekurangan gizi di kalangan bawah.

6
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan dan kesejahteraan seseorang, kelompok orang,
atau masyarakat sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan (intake) dengan
kebutuhan tubuh akan makanan. Masalah gizi yang ada pada masyarakat d Indonesia
sangatlah banyak, tiga diantaranya yaitu stunting, gizi kurang, dan gizi buruk. Cara mengatasi
maslah gizi yang ada pada masyarakat di Indonesia antara lain adalah memperbaiki asupan
nutrisi, meminimalisir kebiasaan buruk, dan memaksimalkan keseimbangan ekonomi.

B. Saran
Untuk mengurangi angka masalah-masalah gizi di atas sebaiknya pemerintah
mengadakan program yang lebih efektif dan berkesinambungan. Contohnya seperti
meningkatkan upaya kesehatan ibu untuk mengurangi angka berat bayi lahir rendah,
meningkatkan program perbaikan zat gizi mikro, meningkatkan program gizi berbasis
masyarakat, dan memperbaiki sektor lain yang terkait erat dengan gizi (pertanian, air dan
sanitasi, perlindungan, pemberdayaan masyarakat, dan isu gender) sehingga sedikit demi
sedikit angka-angka akibat masalah gizi di atas dapat dikurangi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.


Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamam, Hadi. 2004. Gizi Lebih Sebagai Tantangan Baru dan Implikasinya terhadap
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. UGM: Jurnal Gizi Klinik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai