Anda di halaman 1dari 19

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN DARI

PERUSAHAAN PERSFEKTIF HUKUM POSITIF DI INDONESIA

Ardiana Hidayah
Email : aryanah@yahoo.co.id

Fakultas Hukum, Universitas Palembang

Abstrak
Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai hal penting yang tidak bisa dipisahkan
dari aktivitas rutin suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
lingkungan dilaksanakan perusahaan untuk dapat mengatur, mengolah dan
mempergunakan lingkungan sebaik-baiknya. Dalam rangka mewujudkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, dan
masyarakat pada umumnya, maka tanggung jawab sosial perusahaan diatur dalam
peraturan perundang-undangan sebagai hukum positif di Indonesia.
Kata kunci: Tanggung jawab sosial, perusahaan dan lingkungan.

Abstract
The Corporate social responsibility as an important matter can not be separated
from the regular activities of a company. Corporate social responsibility towards
the environment held a company to be set up, process and use the environment as
well as possible. In order to realize sustainable economic development to improve
the quality of life and the environment that are beneficial to the company itself, the
local community and society in general, the social responsibility of companies are
set in the legislation as a positive law in Indonesia.
Keywords : Social responsibility, corporate, environment.

A. Latar Belakang Masalah mana ada argumentasi bahwa suatu


Pembangunan ekonomi nasi- perusahaan dalam melaksanakan
onal sebagaimana diamanatkan oleh aktivitasnya harus mendasarkan
Undang-Undang Dasar Negara keputusannya tidak semata
Republik Indonesia Tahun 1945 berdasarkan faktor keuangan,
diselenggarakan berdasarkan prinsip misalnya keuntungan atau deviden
pembangunan berkelanjutan dan melainkan juga harus berdasarkan
berwawasan lingkungan. Tanggung konsekuensi sosial dan lingkungan
jawab sosial perusahaan atau untuk saat ini maupun untuk jangka
Corporate Social Responsibility panjang.1
(CSR) berhubungan erat dengan
1
http://notcupz.blogspot.co.id/2011/06/tangg
"pembangunan berkelanjutan", di ung-jawab-sosial-perusahaan.html, diakses
tanggal 20 April 2015.

83
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Tanggung jawab sosial internal dan eksternal berdasarkan


perusahaan merupakan salah satu hukum positif di Indonesia ?
elemen penting yang tidak bisa
dipisahkan dari aktifitas rutin suatu B. Hasil Penelitian dan
perusahaan. Pentingnya tanggung Pembahasan
jawab sosial perusahaan, bahkan Tanggung jawab Sosial
telah menjadi sebuah kewajiban bagi Perusahaan (CSR) adalah suatu
setiap perusahaan saat ini. Hal inilah konsep bahwa organisasi, khususnya
yang akan dijadikan program perusahaan adalah memiliki suatu
prioritas oleh perusahaan-perusahaan tanggung jawab terhadap konsumen,
dalam upaya menciptakan sebuah karyawan, pemegang saham,
sinergi yang baik antara usaha yang komunitas dan lingkungan dalam
dijalankan dengan tanggung jawab segala aspek operasional perusahaan.
kepada lingkungan sekitar. Dengan Tanggung jawab sosial korporat
turut berperan membangun yang sering dikenal dengan istilah
masyarakat inilah, diharapkan dapat tanggung jawab sosial perusahaan
menciptakan sebuah perusahaan kepada seluruh stakeholders. lstilah
yang memiliki kepedulian sosial korporat diartikan sebagai tingkat
terhadap masyarakat, membangun manajemen puncak/CEO pada
kesadaran masyarakat atas program- setiap organisasi laba atau nirlaba;
program CSR yang dilakukan skala kecil, menengah atau besar;
perusahaan dan meningkatkan jenis- skala lokal, nasional, regional, atau
jenis produk-produk dari perusahaan global. Oleh karena itu apabila ada
tersebut di mata masyarakat. Dengan istilah tanggung jawab sosial
demikian peneliti mengambil perusahaan, dimaksudkan sebagai
rumusan masalah sebagai berikut : tanggung jawab sosial korporat di
Bagaimana pengaturan tentang perusahaan bisnis (berorientasi pada
tanggung jawab sosial dan laba). lstilah stakeholders sendiri
lingkungan dari perusahaan merupakan pemangku kepentingan
berdasarkan hukum positif di yang meliputi pemegang saham,
Indonesia? Bagaimanakah tanggung karyawan, pelanggan, pesaing,
jawab perusahaan baik secara lembaga keperantaraan, fasilitator,

85
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

LSM, clan publik lainnya, serta 1. Tanggung Jawab Sosial


2
pemerintah. Perusahaan terhadap
Menurut Friedman, tanggung Lingkungan
jawab sosial perusahaan adalah Lingkungan hidup adalah
menjalankan bisnis sesuai dengan kesatuan ruang dengan semua benda,
keinginan pemilik perusahaan daya, keadaan, dan makhluk hidup,
(owners), biasanya dalam bentuk termasuk manusia dan perilakunya,
menghasilkan uang sebanyak mung- yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kin dengan senantiasa mengindah- kelangsungan perikehidupan, dan
kan aturan dasar yang digariskan kesejahteraan manusia serta makhluk
dalam suatu masyarakat sebagai- hidup lain.
mana diatur oleh hukum dan Pembangunan berkelanjutan
perundang-undangan. Dengan demi- pada aspek lingkungan dalam rangka
kian, tujuan utama dari suatu untuk menjamin keutuhan lingkung-
perusahaan korporasi adalah maksi- an hidup serta keselamatan, kemam-
malisasi laba atau nilai pemegang puan, kesejahteraan, dan mutu hidup
saham (shareholder's value). Bahkan generasi masa kini dan generasi masa
Friedman memandang para manajer depan.
yang memiliki pendapat bahwa Tanggung jawab sosial
pimpinan perusahaan memiliki perusahaan terhadap lingkungan
tanggung jawab sosial terhadap merupakan hal yang penting bagi
masyarakat secara luas, merupakan setiap perusahaan untuk dapat
para manajer yang bertindak tidak mengatur, mengolah dan memper-
sejalan dengan keinginan pemegang gunakan lingkungan sebaik-baiknya
3
saham. untuk tidak hanya menguntungkan
dan meningkatan efisiensi bisnis
setiap perusahaan, namun juga bagi
2 lingkungan dan dampak sosial di
Dwi Kartini, 2009, Corporate Social
Responsibility, Transformasi Konsep, masa yang akan datang.4
Sustainability Management, dan
Implementasi di Indonesia, Bandung: PT
Refika Aditama, hlm. 1
3
Ismail Solihin, 2008, Corporate Social
4
Responsibility, from Charity to https://ivyannoproject.com/2012/08/01/tann
Sustainability, Jakarta: Salemba Empat, hlm. ggung-jawab-sosial-perusahaan-terhadap-
6 lingkungan/, diakses tanggal 20 April 2016.

86
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

1) Prinsip-prinsip Tanggung kinerja sosial harus dilakukan evaluasi


Jawab Sosial Perusahaan secara berkesinambungan didasarkan
Prinsip-prinsip dasar CSR atas temuan riset mutakhir dan
sebagaimana dinyatakan oleh salah memahami kebutuhan sosial serta
seorang pakar CSR dari University menerapkan kriteria sosial tersebut
of Bath Inggris yaitu Alyson secara global.
Warhurst Di mana pada tahun 1998 d. Pendidikan Karyawan
beliau menjelaskan bahwa ada enam Karyawan sebagai
belas prinsip yang harus diperhatikan stakeholders primer harus
dalam penerapan CSR yaitu: 5 ditingkatkan kemampuan dan
a. Prioritas Perusahaan keahliannya, oleh karena itu
Perusahaan harus menjadikan perusahaan harus memotivasi mereka
tanggung jawab sosial sebagai melalui program pendidikan dan
perioritas tertinggi dan penentu pelatihan.
utama dalam pembangunan e. Pengkajian
berkelanjutan. Sehingga perusahaan Perusahaan sebelum
dapat membuat kebijakan, program, melakukan sekecil apa pun suatu
dan praktik dalam menjalankan kegiatan harus terlebih dahulu
aktivitas bisnisnya dengan cara lebih melakukan kajian mengenai dampak
bertanggung jawab secara sosial. sosialnya. Kegiatan ini tidak saja
b. Manajemen Terpadu dilakukan pada saat memulai suatu
Manajer sebagai pengendali kegiatan, tapi juga pada saat sebelum
dan pengambil keputusan harus mengakhiri atau menutup suatu
mampu mengintegrasikan setiap kegiatan.
kebijakan dan program dalam f. Produk dan Jasa
aktivitas bisnisnya, sebagai salah Suatu perusahaan harus
satu unsur dalam fungsi manajemen. senantiasa berusaha mengembangkan
c. Proses Perbaikan suatu produk dan jasa yang tidak
Setiap kebijakan, program, dan mempunyai dampak negatif secara
sosial.
5
Yusuf Wibisono dalam Busyra Azheri, g. Informasi Publik
2012, Corporate Social Responsibility, Dari
Voluntary Menjadi Mandatory, Jakarta: PT
Memberikan informasi dan
RajaGrafindo Persada, hlm. 47-50

87
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

bila perlu mengadakan pendidikan k. Kontraktor dan Pemasok


terhadap konsumen, distributor, dan Mendorong kontraktor dan
masyarakat umum tentang pemasok untuk mengim-
penggunaan, penyimpanan, dan plementasikan dari prinsip-prinsip
pembuangan atas suatu produk tanggung jawab sosial perusahaan,
barang dan/ atau jasa. baik yang telah maupun yang akan
h. Fasilitas dan Operasi melakukannya. Bila perlu
Mengembangkan, menjadikan tanggung jawab sosial
merancang, dan mengoperasikan sebagai bagian dari suatu persyaratan
fasilitas serta menjalankan kegiatan dalam kegiatan usahanya.
dengan mempertimbangkan temuan l. Siaga Menghadapi Darurat
yang berkaitan dengan dampak sosial Perusahaan harus menyusun
dari suatu kegiatan perusahaan. dan merumuskan rencana dalam
i. Penelitian menghadapi keadaan darurat. Dan
Melakukan dan/atau bila terjadi keadaan berbahaya
mendukung suatu riset atas dampak perusahaan hams bekerja sama
sosial dari penggunaan bahan baku, dengan layanan gawat darurat
produk, proses, emisi, dan limbah (emergency), instansi berwenang,
yang dihasilkan sehubungan dengan dan komunitas lokal. Selain itu
kegiatan usaha. Penelitian itu sendiri perusahaan berusaha mengenali
dilakukan dalam upaya mengurangi potensi bahaya yang muncul.
dan/atau meniadakan dampak negatif m. Transfer Best Practice
kegiatan dimaksud. Berkontribusi pada
j. Prinsip Pencegahan pengembangan dan transfer bisnis
Memodifikasi manufaktur, praktis
pemasaran dan/atau penggunaan sepanjang bertanggung jawab secara
atas produk barang atau jasa yang sosial pada semua industri dan sektor
sejalan dengan basil penelitian publik.
mutakhir. Kegiatan ini dilakukan n. Memberikan Sumbangan
sebagai upaya mencegah dampak Sumbangan ini ditujukan
sosial yang bersifat negatif. untuk pengembangan usaha bersama,
kebijakan publik, dan bisnis,

88
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

lembaga pemerintah dan lintas Pertama; tanggung jawab dalam


departemen serta lembaga makna liability atau tanggung jawab
pendidikan yang akan membantu yuridis atau hukum. Kedua; tanggung
meningkatkan kesadaran akan jawab dalam makna responsibility
tanggung jawab sosial. atau tanggung jawab moral atau etis.
o. Keterbukaan (disclosure) Tanggung jawab perusahaan dalam
Menumbuhkembangkan makna liability dilihat dalam
budaya keterbukaan dan dialogis perspektif pengelolaan perusahaan
dalam lingkungan perusahaan dan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
dengan unsur publik. Selain itu tanggung jawab perusahaan bersifat
perusahaan harus mampu internal dan eksternal.
mengantisipasi dan memberikan a. Tanggung Jawab Internal
respons terhadap risiko potensial Perusahaan
(potencial hazard) yang mungkin Perusahaan dalam bentuk
muncul, dan dampak negatif dari perseroan merupakan kumpulan dari
operasi, produk, limbah, dan jasa. sero-sero atau saham-saham, sehingga
p. Pencapaian dan Pelaporan dalam melakukan aktivitasnya
Melakukan evaluasi atas hasil diwakili oleh organnya. Menurut
kinerja sosial, melaksanakan audit Pasal 1 angka 2 UUPT organ
sosial secara berkala dan mengkaji perusahaan terdiri atas Rapat Umum
pencapaian berdasarkan 'criteria Pemegang Saham (RUPS), Direksi,
perusahaan dan ketentuan peraturan dan Dewan Komisaris. Organ yang
perundang-undangan serta bertanggung jawab atas jalannya
menyampaikan informasi tersebut perusahaan adalah pengurus dalam
kepada dewan direksi, pemegang hal ini Direksi.
saham, pekerja, dan publik. Tanggung jawab perusahaan bersifat
1. Tanggung Jawab internal adalah tanggung jawab
Perusahaan pengelola perusahaan yang timbul
Perusahaan sebagai badan dari hubungan hukum terhadap para
hukum (recht persoon) dapat dimintai pemegang saham atau investor dan
pertanggungjawaban yang dapat kepada para buruh atau pekerjanya.
dibedakan menjadi dua yaitu; Semua itu tidak terlepas dari struktur

89
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

dari perusahaan itu sendiri. Sehingga ini dikatakan sebagai tanggung


tanggung jawab perusahaan bersifat jawab secara ekonomi. Untuk itu,
internal dapat dibedakan atas dua perusahaan harus berusaha agar
yaitu, tanggung jawab kepada kinerja ekonomisnya selalu baik dan
pemegang saham (investor) atau dan sehat, sehingga mampu
kepada pekerja/buruh. menghasilkan keuntungan maksimal
1) Tanggung Jawab kepada (maximization profit). Modal yang
Pemegang Saham (Investor) ditanamkan harus diperoleh kembali
Maksud dan tujuan didirikannya dalam jangka waktu yang wajar
Perusahaan oleh para pemegang (return on investment), bersama
saham atau investor adalah untuk dengan laba yang wajar.
mendapatkan keuntungan (profit 2) Tanggung Jawab terhadap
orientate). Oleh karena itu tanggung Pekerja
jawab perusahaan kepada pemegang Pekerja berperan utama dalam
saham atau investor meliputi mencapai tujuan suatu perusahaan.
beberapa hal, yaitu:6 Oleh karena itu, perusahaan harus
a) Berkaitan dengan dividen bertanggung jawab atas pemenuhan
yang berhak ia terima; hak-hak pekerja. Kebijakan tersebut
b) Berkaitan dengan harga diatur dalam Undang-Undang Nomor
saham di pasar; 13 Tahun 2003 tentang
c) Berhak atas sisa aset Ketenagakerjaan, terdapat berbagai
perusahaan dalam hal terjadinya macam tanggung jawab yang
kepailitan. diamanatkan kepada perusahaan
Tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja.
terhadap pemegang saham adalah Menurut Manuel G.
agar perusahaan dapat mewujudkan Velasquez ada dua masalah mendasar
maksud dan tujuannya, yaitu untuk yang berkaitan dengan tanggung
mendapatkan keuntungan yang jawab perusahaan terhadap
sebesar-besarnya dengan pekerja/buruh, yaitu masalah gaji dan
pertanggungjawaban keuangan yang kondisi kerja. Gaji dan kondisi kerja
transparan, sehingga tanggung jawab merupakan aspek konpensasi yang
6
Rudhi Prasetya dalam Busyra Azheri, Ibid,
diterima pekerja/buruh dari jasa yang
hlm. 60

90
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

ia berikan, dan keduanya berkaitan Perusahaan yang


dengan masalah apakah pekerja/buruh menciptakan lingkungan kerja yang
menyetujui akan kontrak kerja secara aman mencegah terjadinya cedera
sukarela dan sadar serta sesuai dengan dan meningkatkan moral karyawan.
ketentuan peraturan perundang- Banyak perusahaan saat ini
undangan yang berlaku.7 mengidentifikasikan keselamatan tu
Perusahaan memiliki di tempat kerja sebagai salah satu
tanggung jawab terhadap pekerja, tujuan utamanya. Pemilik perusahaan
terutama untuk menciptakan mengakui bahwa perusahaan akan
lapangan pekerjaan. Perusahaan juga mengeluarkan biaya guna memenuhi
memiliki tanggung jawab terhadap tanggung jawab seperti keselamatan
pekerjanya guna memastikan pekerja. Usaha perusahaan untuk
keselamatan mereka, perlakuan yang menyediakan lingkungan kerja yang
semestinya oleh pekerja lain, dan aman mencerminkan biaya penting
peluang yang setara. dalam menjalankan usaha.
a) Keselamatan Kerja b) Perlakuan yang Semestinya
Perusahaan memastikan Perusahaan bertanggung
bahwa tempat kerja aman bagi jawab untuk memastikan bahwa para
pekerja dengan memantau secara pekerja diperlakukan dengan
ketat proses produksi. Beberapa semetinya oleh pekerja lain. Dua
tindakan pencegahan adalah masalah utama berkaitan dengan
memeriksa mesin dan peralatan guna perlakuan pekerja adalah keragaman
memastikan bahwa semuanya dan pencegahan terjadinya pelecehan
berfungsi dengan baik, seksual.
mengharuskan digunakannya Keragaman, tidak hanya
kacamata keselamatan atau peralatan terbatas pada jender dan suku.
lainnya yang dapat mencegah Pekerja dapat berasal dari latar
terjadinya cedera, dan menekankan belakang yang sepenuhnya berbeda
tindakan pencegahan khusus dalam dan memiliki keyakinan yang
seminar-seminar pelatihan. berbeda, sehingga dapat
menimbulkan konflik ditempat kerja.
Banyak perusahaan memcoba untuk
7
Busyra Azheri, Ibid, hlm. 61

91
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

mengintegrasikan pekerja dengan yang semestinya guna mencegah


latar belakang yang berbeda agar kecelakaan yag dapat ditimbulkan
mereka belajar bekerja sama guna dari penggunaan yang salah. Untuk
mencapai tujuan bersama perusahaan beberapa produk, informasi
sekalipun merka memiliki pandangan mengenai efek samping yang
yang berbeda mengenai masalah- mungkin terjadi perlu disediakan.
masalah di luar kerja. b) Praktik Tanggung Jawab
b. Tanggung Jawab Eksternal Penjualan
Perusahaan Perusahaan perlu petunjuk
Tanggung jawab perusahaan yang membuat pekerjanya tidak
bersifat eksternal adalah tanggung berani menggunakan strategi
jawab perusahaan yang timbul dari penjualan yang terlalu agresif atau
akibat hukum dalam melakukan advertensi yamg menyesatkan dan
kegiatan produksinya ataupun juga memakai survei kepuasan
aktivitas lainnya, baik terhadap konsumennya untuk meyakinkan
konsumennya, pihak ketiga dan bahwa pelanggan diperlakukan
lingkungan dimana perusahaan dengan semestinya oleh pekerja
beroperasi. bagian pemasaran.
1) Tanggung Jawab Perusahaan Perusahaan dapat menjamin
pada Konsumen tanggung jawab sosial kepada
Tanggung jawab perusahaan konsumennya dengan beberapa tahap
kepada konsumennya jauh lebih luas yaitu:
daripada hanya menyediakan barang 1) Kode Etik
atau jasa. Perusahaan mempunyai Perusahaan dapat
tanggung jawab ketika memproduksi menciptakan kode etik bisnis yang
dan menjual produknya. memberikan serangkaian petunjuk
a) Praktik Tanggung Jawab untuk kualitas produk, sekaligus
Produksi sebagai petujuk bagaimana pekerja,
Produk sebaiknya dihasilkan konsumen, dan pemilik seharusnya
dengan cara yang menjamin dipelihara.
keselamatan pelanggan. Produk 2) Merespon Keluhan
sebaiknya memiliki label peringatan

92
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Perusahaan harus yakin kreditornya. Suatu perusahaan


bahwa konsumennya mempunyai memiliki insentif yang kuat untuk
call center yang dapat mereka memenuhi tanggung jawabnya
hubungi apabila mereka mempunyai terhadap kreditor. Jika perusahaan
keluhan mengenai kualitas produk tidak membayar utangnya kepada
atau bagaimana mereka diperlakukan kreditor, perusahaan tesebut dapat
oleh para pekerjanya. Perusahaan dipaksa pailit.
dapat berusaha mencari sumber 3) Tanggung Jawab terhadap
keluhan dan harus dapat Lingkungan
menyakinkan bahwa problem Kualitas lingkungan adalah
tersebut tidak timbul lagi. kebaikan publik, dimana setiap orang
3) Umpan Balik Konsumen menikmatinya tanpa peduli siapa
Perusahaan dapat meminta yang membayar untuknya. Jika suatu
konsumennya untuk memberikan produk yang dihasilkan suatu
umpan balik atas barang atau jasa perusahaan tentunya membawa
yang mereka beli akhir-akhir ini, dampak negative tehadap lingkungan
walaupun mereka tidak (pencemaran lingkungan) seperti,
menghubungi untuk memberikan polusi udara, tanah dan air.
keluhan. Proses ini dapat mendeteksi Berkaitan dengan polusi
beberapa masalah lain dengan udara, terdapat beberapa proses
kualitas produk atau cara perlakuan produksi yang berakibat polusi
terhadap konsumennya. udara yang sangat berbahaya bagi
2) Tanggung Jawab terhadap lingkungan masyarakat karena dapat
Kreditor menimbulkan penyakit dan gangguan
Perusahaan bertanggung saluran pernapasan. Suatu
jawab untuk memenuhi kewajiban perusahaan tentunya mempunyai
keuangannya kepada kreditor. Jika tujuan untuk menghasilkan
suatu perusahaan mengalami produknya yang baik, sehingga
masalah keuangan dan tidak mampu mereka berusaha agar yang
memenuhi kewajibannya, maka dihasilkan tidak membahayakan
perusahaan tersebut harus lingkungan.
menginformasikan hal ini kepada

93
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Pada polusi tanah dapat juga pencemaran, yaitu penanggulangan


terjadi dari beberapa proses non-teknis dan secara teknis.
produksi. Akibatnya tanah akan Penanggulangan secara non-teknis
rusak tidak subur dan akan yaitu usaha untuk mengurangi
berdampak buruk bagi pertanian. pencemaran lingkungan dengan cara
Dengan begitu perusahaan harus menciptakan peraturan perundang-
mempunyai suatu strategi yang undangan yang dapat merencanakan,
mengarah pada pencegahan terhadap mengatur dan mengawasi segala
polusi tanah. Perusahaan juga harus macam bentuk kegiatan industri dan
menyimpan limbah beracunnya teknologi sehingga tidak terjadi
ditempat yang khusus untuk limbah pencemaran. Peraturan perundangan
beracun dan perusahaan juga dapat ini hendaknya dapat memberikan
mendaur ulang membatasi gambaran secara jelas tentang
penggunaan bahan baku yang pada kegiatan industri yang akan
akhirnya akan menjadi limbah padat. dilaksanakan, misalnya AMDAL,
Sedangkan pada pencemaran air pengaturan dan pengawasan
mengacu pada perubahan fisik, kegiatan, serta menanamkan perilaku
biologi, kimia dan kondisi badan air disiplin.
yang akan mengganggu Sedangkan penanggulangan
keseimbangan ekosistem. Polusi air secara teknis bersumber kepada
apabila terjadi pada jumlah besar, industri terhadap perlakuan
limbah yang berasal dari berbagai buangannya, misalnya dengan
sumber polutan tidak dapat lagi mengubah proses, mengelola limbah
ditampung oleh ekosistem alam. atau menambah alat bantu yang
Perusahaan sangat berperan dapat mengurangi pencemaran.
penting dalam menangani polusi 2. Pengaturan Tanggung
yang tersebut tadi dengan melakukan Jawab Sosial dan
penelitian dan strategi untuk Lingkungan dari
mencegah terjadinya polusi itu. Perusahaan Berdasarkan
Sehingga pada prinsipnya Hukum Positif di Indonesia
perusahaan harus melakukan dua a. Tinjauan Hukum dalam
cara untuk menanggulangi Undang-Undang Perseroan

94
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Dalam hukum positif di berkaitan dengan sumber daya alam


Indonesia seperti dalam Undang- wajib melaksanakan Tanggung
Undang Nomor 40 Tahun 2007 Jawab Sosial dan Lingkungan.
tentang Perseroan Terbatas yang (2) Tanggung Jawab Sosial dan
mengatur mengenai Tanggung Jawab Lingkungan sebagaimana dimaksud
Sosial dan Lingkungan yang pada ayat (1) merupakan kewajiban
bertujuan mewujudkan Perseroan yang dianggarkan dan
pembangunan ekonomi diperhitungkan sebagai biaya
berkelanjutan guna meningkatkan Perseroan yang pelaksanaannya
kualitas kehidupan dan lingkungan dilakukan dengan memperhatikan
yang bermanfaat bagi Perseroan itu kepatutan dan kewajaran.
sendiri, komunitas setempat, dan (3) Perseroan yang tidak
masyarakat pada umumnya. melaksanakan kewajiban
Ketentuan tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk mendukung dikenai sanksi sesuai dengan
terjalinnya hubungan perseroan yang ketentuan peraturan perundang-
serasi, seimbang, dan sesuai dengan undangan.
lingkungan, nilai, norma, dan budaya (4) Ketentuan lebih lanjut
masyarakat setempat, maka mengenai Tanggung Jawab Sosial
ditentukan bahwa Perseroan yang dan Lingkungan diatur dengan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau peraturan pemerintah.
berkaitan dengan sumber daya alam Untuk melaksanakan
wajib melaksanakan Tanggung kewajiban Perseroan tersebut, maka
Jawab Sosial dan Lingkungan. kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan
Pengaturan tanggung jawab Lingkungan harus dianggarkan dan
sosial dan lingkungan dari diperhitungkan sebagai biaya
perusahaan terdapat dalam Bab V Perseroan yang dilaksanakan dengan
Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 memperhatikan kepatutan dan
Tahun 2007 tentang Perseroan kewajaran. Kegiatan tersebut dimuat
Terbatas yang berbunyi: dalam laporan tahunan Perseroan.
(1) Perseroan yang menjalankan Dalam hal Perseroan tidak
kegiatan usahanya di bidang dan/atau melaksanakan Tanggung Jawab

95
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Sosial dan Lingkungan maka tidak melihat kepentingannya sendiri


Perseroan yang bersangkutan dikenai saja, tetapi juga dengan melihat
sanksi sesuai dengan ketentuan kepentingan pihak lain.”9
peraturan perundang-undangan. Perusahaan harus memilki
Menurut Hendrik Budi iktikad baik dalam melaksanakan
Untung, apabila tanggung jawab tanggung jawab sosial dan
sosial dan lingkungan merupakan lingkungannya. Dalam
kewajiban perseroan sebagai legal pelaksanaannya tidak semua pelaku
entity yang dianggarkan dan usaha yang menolak ketentuan
diperhitungkan sebagai biaya tersebut untuk menyisihkan sebagian
perseroan yang pelaksaannya laba bersih untuk pelaksanaan CSR.
dilakukan dengan memperhatikan Mereka telah menyadari akan
kepatutan dan kewajaran maka harus pentingnya tanggung jawab sosial
8
ada iktikad baik dari perseroan. perusahaan bagi lingkungannya.
Iktikad baik (kejujuran) b. Tinjauan Hukum dalam
dalam arti subjektif dimaknai sebagai Undang-Undang
keinginan dalam hati sanubari pihak Penanaman Modal
yang memegang atau menguasai Secara filosofis, landasarn dari
barang tersebut. Iktikad baik dalam pembentukan peraturan perundang-
arti objektif disebut dengan istilah undangan di bidang ekonomi termasuk
kepatutan. Dalam pasal 1338 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Kitab Undang-Undang Perdata yang 2007 tentang Penanaman Modal
berbunyi: “Suatu perjanjian harus adalah pembukaan UUD 1945 yang
dilaksanakan dengan iktikad baik.” kemudian dijabarkan dalam Pasal 33
Menurut Wery: “Kedua belah pihak UUD 1945 yang mengamanatkan agar
harus berlaku yang satu terhadap pembangunan ekonomi nasional harus
yang lain seperti patutnya di antara berdasarkan pada demokrasi ekonomi
orang-orang yang sopan tanpa tipu yang mampu menciptakan terwujud-
daya, tanpa tipu muslihat, tanpa akal- nya kedaulatan ekonomi Indonesia.
akalan, tanpa menggangu pihak lain, Prinsip demokrasi ekonomi dapat
dilihat pada Pasal 33 ayat (4) UUD
8
Hendrik Budi Untung, 2009, Corporate
Social Responsibility, Jakarta: Sinar Grafika,
9
hlm. 16 Ibid.

96
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

1945 yang menegaskan bahwa dan hasil akhir penyelenggaraan


"Perekonomian nasional diselengga- penanaman modal harus
rakan berdasarkan atas demokrasi dipertanggungjawabkan kepada
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, masyarakat atau rakyat sebagai
efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, pemegang kedaulatan tertinggi sesuai
berwawasan lingkungan, kemandirian, dengan ketentuan peraturan
serta dengan menjaga keseimbangan perundang-undangan.
kemajuan dan kesatuan ekonomi 4) Perlakuan yang sama dan
nasional". Terdapat beberapa pasal tidak membedakan asal negara, yaitu
yang secara esensial berkaitan asas perlakuan pelayanan
dengan CSR diantaranya dalam Pasal nondiskriminatif berdasarkan
3 ayat (1) UUPM mengenai asas ketentuan peraturan perundang-
penanaman modal yang menegaskan undangan, baik antara penanam modal
bahwa penanaman modal dalam negeri dan penanam modal luar
diselenggarakan berdasarkan asas: 10 negeri maupun antara penanam modal
1) Kepastian hukum, yaitu asas dari satu negara asing dan penanam
dalam negara hukum yang modal dari negara asing lainnya.
meletakkan hukum dan ketentuan 5) Kebersamaan, yaitu asas
peraturan perundang-undangan yang mendorong peran seluruh
sebagai dasar dalam setiap kebijakan penanam modal secara bersama-
dan tindakan dalam bidang sama dalam kegiatan usahanya untuk
penanaman modal. mewujudkan kesejahteraan rakyat.
2) Keterbukaan, yaitu asas yang 6) Efisiensi berkeadilan, yaitu
terbuka atas hak masyarakat untuk asas yang mendasari pelaksanaan
memperoleh informasi yang benar, penanaman modal dengan
jujur, dan tidak diskriminatif tentang mengedepankan efisiensi berkeadilan
kegiatan dalam usaha mewujudkan iklim
3) Akuntabilitas, yaitu asas yang usaha yang adil, kondusif, dan
menentukan bahwa segala kegiatan berdaya saing.
7) Berkelanjutan, yaitu asas
10
Busyra Azheri, 2012, Corporate Social yang secara terencana
Responsibility, Dari Voluntary Menjadi
Mandatory, Jakarta: PT RajaGrafindo
mengupayakan berjalannya proses
Persada, hlm. 140-142

97
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

pembangunan melalui penanaman wajiban menerapkan prinsip tata kelola


modal untuk menjamin kesejahteraan perusahaan yang baik dan melaksanakan
dan kemajuan dalam segala aspek tanggung jawab sosial perusahaan, untuk
kehidupan, baik untuk masa kini tetap menciptakan hubungan yang serasi,
maupun untuk masa datang. seimbang, dan sesuai dengan lingkungan,
8) Berwawasan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
yaitu penanaman modal yang setempat.
dilakukan dengan tetap Dalam CSR, perusahaan tidak
memerhatikan dan mengutamakan diharapkan pada tanggung jawab yang
perlindungan dan pemeliharaan hanya berpijak pada single bottom line,
lingkungan hidup. yaitu nilai perusahaan (corporate value)
9) Kemandirian, yaitu asas yang direfleksikan dalam kondisi
penanaman modal yang dilakukan keuangannya saja. Tanggung jawab
degan tetap mengedepankan potensi perusahaan harus berpijak pada triple
bangsa dan negara dengan tidak bottom lines, selain aspek financial juga
menutup daripada masuknya modal sosial dan lingkungan. Kondisi keuangan
asing demi terwujudnya saja tidak cukup menjamin nilai
pertumbuhan ekonomi. perusahaan tumbuh secara berkelanjutan
10) Keseimbangan kemajuan dan (sustainable), tetapi juga harus
kesatuan ekonomi nasioanl, yaitu memperhatikan dimensi sosial dan
asas yang berupaya menjaga lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta
keseimbangan kemajuan ekonomi bagaimana resistensi masyarakat sekitar
wilayah dalam kesatuan ekonomi terhadap perusahaan yang dianggap tidak
nasional. memperhatikan lingkungan hidup.11
Sedangkan secara khusus, Tanggung jawab sosial dan
tanggung jawab sosial perusahaan lingkungan bagi perusahaan menjadi
diatur dalam Pasal 15 (b) dan juga suatu kebutuhan yang diperlukan
bertanggung jawab menjaga dalam rambu-rambu etika bisnis
kelestarian lingkungan hidup yang sehingga dalam pelaksanaannya
terkandung dalam Pasal 16 (d). tercipta praktik bisnis yang beretika.
Dalam Pasal 15 ditegaskan amanat Etika bisnis merupakan seperangkat
bahwa, setiap penanam modal berke-
11
Hendrik Budi Untung, Op.Cit, hlm. 25

98
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

kesepakatan umum yang mengatur relasi mewujudkan sebesar-besarnya


antarpelaku bisnis dan antara pelaku bisnis kemakmuran rakyat.
dengan masyarakat, agar hubungan Pelaksanaan CSR yang
tersebut terjalin dengan baik dan fair.12 dilakukan oleh Badan Usaha Milik
Etika bisnis mencakup tatanan nilai moral Negara berbentuk perseroan,
dan standar-standar perilaku yang harus memiliki karakteristik berbeda
dijalankan para pelaku bisnis sewaktu dengan perusahaan korporasi yang
mereka membuat keputusan dan dimiliki sepenuhnya oleh swasta
memecahkan masalah.13 Etika bisnis yang (private company). Pada perusahaan
tertuang dalam bentuk tertulis maka BUMN berbentuk perseroan, selain
lahirlah kebijakan yang berupa peraturan melekat tujuan perusahaan untuk
perundang-undangan yang mengatur memperoleh optimalisasi laba,
bagaimana melakukan bisnis yang benar perusahaan juga dituntut untuk
dan sah secara hukum. memberikan layanan kepada
c. Tinjauan Hukum dalam publik.14
Undang-Undang BUMN Pendirian BUMN ini sendiri
Badan Usaha Milik Negara mempunyai maksud dan tujuan
(BUMN) telah diatur dalam sebagaimana ditegaskan pada Pasal
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2 ayat (1) huruf e UU BUMN di
2003 tentang Badan Usaha Milik antaranya adalah "turut aktif
Negara. BUMN sebagai salah satu memberikan bimbingan dan bantuan
pelaku ekonomi dalam sistem kepada pengusaha golongan
perekonomian nasional, di samping ekonomi lemah, koperasi, dan
badan usaha milik swasta dan masyarakat". Pemerintah mengemas
koperasi. BUMN ikut berperan keterlibatan BUMN sebagai upaya
menghasilkan barang dan/atau jasa pemerintah dalam rangka
yang diperlukan dalam rangka memperkuat program kemitraan
yakni melalui Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor PER-
12
Anton J. Supit dalam Hendrik Budi 05/MBU/ 2007 tentang Program
Untung, Ibid, hlm.23
13
Jackie Ambadar, 2008, CSR dalam Kemitraan Badan Usaha Milik
Praktik di Indonesia Wujud Kepedulian
Dunia Usaha, Jakarta: Elex Media
14
Komputindo, hlm.14 Ismail Solihin, Op. Cit, hlm. 168

99
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

Negara dengan Usaha Kecil dan dana Program Kemitraan setelah


Program Bina Lingkungan (PKBL). dikurangi beban operasional;
15
c. Pelimpahan dana Program
Di mana Pasal 2 Peraturan Kemitraan dari BUMN lain, jika
Menteri Negara BUMN Nomor ada.
PER-05/MBU/ 2007, menegaskan (2) Dana Program Bina
sebagai berikut: Lingkungan (BL) bersumber dari:
(1) Persero dan Perum wajib a. Penyisihan laba setelah
melaksanakan Program Kemitraan pajak maksimal sebesar 2% (dua
dan Program Bina Lingkungan persen);
dengan memenuhi ketentuan- b. Hasil bunga deposito
ketentuan yang diatur dalam dan/atau jasa giro dari dana Program
Peraturan ini; BL.
(2) Persero Terbuka dapat Pada bantuan Program Bina
melaksanakan Program Kemitraan Lingkungan mencakup ruang lingkup
dan Program Bina Lingkungan sebagai berikut:
dengan berpedoman pada Peraturan a. Bantuan korban bencana
ini yang ditetapkan berdasarkan alam;
Rapat Umum Pemegang Saham b. Bantuan pendidikan dan/atau
(RUPS). pelatihan;
Sedangkan mengenai sumber c. Bantuan untuk peningkatan
dananya ditegaskan dalam Pasal 9 kesehatan;
yaitu: d. Bantuan pengembangan
(1) Dana Program Kemitraan prasarana dan/atau sarana umum;
bersumber dari: e. Bantuan sarana ibadah
a. Penyisihan laba setelah keagamaan; dan
pajak maksimal sebesar 2% (dua f. Bantuan pelestarian alam.
persen); BUMN sebagai Badan Usaha
b. Jasa administrasi Milik Negara yang Negara memiliki
pinjaman/margin/bagi hasil, bunga saham mayoritas, betul-betul dapat
deposito dan/atau jasa giro dari berperan optimal tidak hanya
menghasilkan barang dan/atau jasa
15
Busyra Azheri, Op.Cit, hlm.134

100
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

yang diperlukan, juga dapat Tahun 2003 tentang Badan Usaha


terwujudnya kesejahteraan dan Milik Negara.
kemakmuran rakyat sebesar-
besarnya. Daftar Pustaka
C. Penutup
1. Kesimpulan Buku
a. Dari uraian sebelumnya, Busyra, Azheri, 2012, Corporate
Social Responsibility, Dari
maka dapat disimpulkan bahwa
Voluntary Menjadi
perusahaan bertanggung jawab baik Mandatory, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
secara internal (dalam) dan eksternal
(luar). Secara internal perusahaan Dwi Kartini, 2009, Corporate Social
Responsibility, Transformasi
bertanggung jawab terhadap
Konsep, Sustainability
pemegang saham (investor) dan Management, dan
Implementasi di Indonesia,
pekerjanya. Sedangkan secara
Bandung: PT Refika
ekternal, perusahaan bertanggung Aditama.
jawab secara hukum dalam
Farida Hasyim, 2009, Hukum
melakukan kegiatan produksinya Dagang, Jakarta: Sinar
Grafika.
ataupun aktivitas lainnya, baik
terhadap konsumennya, pihak ketiga Hendrik Budi Untung, 2009,
Corporate Social
dan lingkungan dimana perusahaan
Responsibility, Jakarta: Sinar
beroperasi. Grafika.
b. Pengaturan tentang tanggung
Ismail Solihin, 2008, Corporate
jawab sosial dan lingkungan dari Social Responsibility, from
Charity to Sustainability,
perusahaan berdasarkan hukum
Jakarta: Salemba Empat.
positif di Indonesia telah diatur
Jackie Ambadar, 2008, CSR dalam
dalam beberapa peraturan
Praktik di Indonesia Wujud
perundang-undangan, diantaranya Kepedulian Dunia Usaha,
Jakarta: Elex Media
yakni dalam Undang-Undang Nomor
Komputindo.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Internet
Terbatas; Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal http://notcupz.blogspot.co.id/2011/06
/tanggung-jawab-sosial-
serta Undang-Undang Nomor 19

101
Riau Law Journal Vol. 1 No.1, Mei 2017

perusahaan.html, diakses
tanggal 20 April 2016.

https://ivyannoproject.com/2012/08/
01/tannggung-jawab-sosial-
perusahaan-terhadap-
lingkungan/, diakses tanggal
20 April 2016.

http://www.pengertianpakar.com/201
4/11/pengertian-perusahaan-
menurut-para-pakar.html,
diakses tanggal 21 April
2016.

102

Anda mungkin juga menyukai