Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA
Nama Peserta Diklat : Defi Mayaningrum, S.Gz
Nosis : 201904073400
i
8. AKBP Ale S, selaku Patun penyusun yang telah memberikan ilmu
serta motivasi selama masa Diklatsar CPNS berlangsung
9. Para Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung yang telah
memberikan ilmu dan pengalamannya terkait nilai-nilai dasar Profesi
PNS selama masa on campus.
10. Orang tua yang selalu memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menjalani rangkaian kegiatan Diklatsar CPNS dengan baik.
11. Teman-teman angkatan II Diklatsar CPNS khususnya Ton B atas ilmu
yang dibagikan, semangat dan motivasi selama masa Diklatsar CPNS
berlangsung
12. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya
satu persatu yang telah membantu penulis dalam bentuk apapun
sehingga penulisan Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini dan
meningkatkan mutu penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA
dalam setiap kegiatan. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1. Gambaran Umum Organisasi .................................................................. 2
2. Visi dan Misi Organisasi ........................................................................... 2
3. Tugas dan Fungsi Organisasi ................................................................. 2
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ................................................................... 4
5. Struktur Organisasi Puskesmas .............................................................. 4
B.Tujuan ................................................................................................................. 5
C.Manfaat .............................................................................................................. 6
BAB II KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI................................7
A.Kegiatan ............................................................................................................. 7
1.Kegiatan: Konseling Gizi ............................................................................. 7
2.Kegiatan: Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu .............................. 10
3.Kegiatan: Pengecekan Kandungan Yodium Pada Garam Konsumsi 12
4.Kegiatan : Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri ............ 15
5.Kegiatan : Edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) .................. 17
B.Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ............................................ 19
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................21
A.Kesimpulan ...................................................................................................... 21
B.Saran ................................................................................................................ 21
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang ASN no.5 tahun 2014 pada pasal
1 angka 1, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN memiliki fungsi,
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa (Pasal 10 UU no.5, 2014). Kompetensi
yang dibangun dalam pendidikan dan pelatihan dasar CPNS adalah
menjadikan PNS sebagai pelayan publik yang memiliki kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu Akuntabilitas,
Nasinonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Peran ASN dibidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat (Kurnia, 2018). Pelayanan kesehatan yang paling dekat
dengan masyarakat adalah Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat). Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan
di Puskesmas adalah pelayanan gizi. Nutrisionis adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis
fungsional dibidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di
masyarkat maupun rumah sakit.
2
5) Puskesmas Kasomalang
6) Puskesmas Cisalak
7) Puskesmas Tanjungsiang
8) Puskesmas Tanjungwangi
9) Puskesmas Cirangkong
10) Puskesmas Cipunagara
11) Dst
b. Puskesmas Jatibaru
1) Georgrafis
Puskesmas Jatibaru terletak di wilayah Kecamatan Ciasem
dengan luas wilayah adalah ± 17.116,484 Ha. Wilayah kerja
meliputi 3 Desa, yaitu
a) Desa Jatibaru
b) Desa Dukuh
c) Desa Ciasem Hilir
2) Batas Wilayah
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Jatibaru Kecamatan
Ciasem, sebagai berikut :
a) Sebelah Utara : Kecamatan Blanakan
b) Sebelah Selatan : Kecamatan Cikaum
c) Sebelah Barat : Kecamatan PatokBeusi.
d) Sebelah Timur : Kecamatan Pamanukan.
2) Misi
Dalam mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang yang telah dijabarkan, maka ditetapkan misi sebagai
berikut :
a) Meningkatkan aksesibilitas dan mutu upaya kesehatan
b) Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel
c) Memberdayakan masyarakat
b. Puskesmas Jatibaru
1) Visi
Puskesmas Jatibaru menetapkan Visi, “Terwujudnya
Masyarakat Wilayah Kerja Jatibaru JAWARA RAGA”.
2) Misi
Untuk mewujudkan capaian visi Puskesmas Jatibaru yang telah
dijabarkan, maka ditetapkan misi sebagai berikut :
a) Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
b) Meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
c) Meningkatkan manajemen puskesmas serta profesionalisme
sumber daya manusia.
2) Fungsi
(a) Perumusan kebijakan teknis bidang Kesehatan
(b) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum
dibidang Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh Bupati
(c) Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan dibidang Kesehatan
(d) Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian serta urusan
keuangan dan barang daerah.
b. Puskesmas
1) Tugas Pokok
Menurut Peraturan Bupati Subang No. 15 Tahun 2018, Unit
pelaksana Teknis Daerah Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dibidang
pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebijakan Kepala
Dinas.
2) Fungsi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014,
Puskesmas memiliki fungsi yaitu
a) Penyenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
4
KEPALA PUSKESMAS
KASUBBAG
TATA USAHA
PUSKESMAS
B. Tujuan
Berdasarkan isu tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat, mensosialisasikan kembali pelayan yang
ada di puskesmas dan masyarakat dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Diharapkan dapat menjadi pedoman dalam
6
C. Manfaat
1. Peserta Didik
Peserta didik mampu menjadi Aparatur Sipil Negara yang selalu
menjalankan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan setiap kegiatan
sesuai tugas dan fungsi, sehingga mampu menjadi ASN yang terampil
dan profesional di bidangnya.
2. Organisasi
Organisasi mampu menciptakan pelayanan yang prima dan
bermutu, yang dapat memenuhi harapan masyarakat. Sehingga
kesehatan terutama gizi masyarakat yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Jatibaru menjadi lebih baik.
7
BAB II
KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis sebagai
nutrisionis ahli pertama dalam rangka mengoptimalkan pelayanan gizi di
Puskesmas Jatibaru, maka dibuatlah kegiatan berupa
1. Konseling Gizi
2. Pemantauan Pertumbuhan Di Posyandu
3. Pengecekan Kandungan Yodium Pada Garam Konsumsi
4. Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri
5. Edukasi 1000 HPK
KEGIATAN 1
Konseling Gizi
Konseling gizi adalah kegiatan mengali informasi dan memberikan
solusi tentang permasalahan terkait gizi yang dialami individu atau
kelompok.
a. Tahapan Kegiatan
1) Membangun Dasar-Dasar Konseling
Salam, perkenalan, mengenal klien, membangun hubungan,
memahami tujuan kedatangan, serta menjelaskan tujuan dan proses
konseling.
2) Menggali Permasalahan
Mengumpulkan data dan fakta dari semua aspek dengan
melakukan assessment menggunakan data antropometri, biokimia,
klinis, fisik, riwayat makan, serta personal.
3) Memilih Solusi dengan Menegakkan Diagnosis
Melakukan identifikasi masalah, penyebab dan tanda/gejala yang
disimpulkan dari hasil pengkajian.
8
b. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat dari kegiatan konseling gizi adalah membantu
individu atau kelompok dalam upaya mengubah perilaku yang berkaitan
dengan gizi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan,
meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan
tindakan.
3) Etika Publik
Melakukan konseling gizi dengan benar kepada masyarakat.
Bersikap sopan, santun, ramah dan komunikatif dengan masyarakat.
4) Komitmen Mutu
Melakukan konseling gizi dengan penuh perhatian untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami klien.
Menggunakan metode pendekatan secara individu..
5) Anti Korupsi
Tidak menerima maupun memberi dalam bentuk apapun ke
masyarakat.
KEGIATAN 2
Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Posyandu adalah kegiatan
untuk memantau status gizi balita dengan menggunakan KMS dan KIA.
a. Tahapan Kegiatan
1) Memantau pelaksanaan kegiatan Posyandu
2) Mengevaluasi atau mengkonfirmasi hasil kegiatan pemantauan
pertumbuhan di Posyandu
3) Meberikan pembinaan kepada kader posyandu dalam
melaksanakan pemantauan pertumbuhan, membina kader dalam
menyiapkan SKDN serta membina dalam pencatatan dan
pelaporan sehingga kader mampu untuk melakukan pemantauan
pertumbihan di Posyandu dengan baik dan benar.
4) Melakukan simulasi dalam pemantauan pertumbuhan balita
seperti cara menimbang yang baik dan benar untuk meningkatkan
wawasan kader posyandu dalam melaksanakan kegiatan di
Posyandu.
5) Membuat RTL untuk kegiatan Posyandu selanjutnya
6) Menyusun laporan hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu
b. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat dari kegiatan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu adalah semua kader Posyandu dapat melakukan kegiatan
pemanataun pertumbuhan (status gizi) balita dengan baik dan benar, mampu
11
melakukan pencatatan dan pelporan yang baik dan benar, dapat memberikan
konseling dan penyuluhan dini kepada masyarakat jika ditemukan masalah
pertumbuhan pada balita dan mampu melakukan inovasi-inovasi baru dalam
kegiatan posyandu.
KEGIATAN 3
Pengecekan Kandungan Yodium Pada Garam Konsumsi
Kegiatan pengecekan kandungan yodium pada garam konsumsi
adalah kegiatan untuk mengetahui ada tidaknya kadar yodium dalam
garam yang digunakan di rumah. Yodium berperan penting untuk
membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak.
Yodium juga dapat membaNtu mencegah penyakit gondok.
a. Tahapan Kegiatan
1) Merencanakan kegiatan pengecekan kandungan yodium
2) Membuat jadwal kegiatan pengecekan garam yodium di
lingkungan rt.
13
b. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat dari pengecekan kandungan yodium pada
garam konsumsi adalah masyarakat dapat mengetahui bahwa garam
yang selama ini mereka gunakan mengandung yodium atau tidak.
Masyarakat lebih memahami dan mengerti tentang garam yodium,
kekurangan yodium dan kelebihan yodium.
4) Komitmen Mutu
Melakukan pengecekan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Memberikan pengetahuan tentang garam beryodium.
5) Anti Korupsi
Tidak menerima maupun memberi dalam bentuk apapun ke
masyarakat.
KEGIATAN 4
Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri
Kegiatan edukasi pencegahan anemia pada remaja putri dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian remaja puteri tentang
anemia dan cara mencegah anemia.
a. Tahapan Kegiatan
1) Merencanakan kegiatan edukasi diwilayah kerja Puskesmas
Jatibaru
2) Membuat jadwal kegiatan
3) Merencanakan dan membuat materi edukasi yang akan
disampaikan kepada remaja puteri termasuk pre test dan post test
4) Menyajikan materi edukasi kepada masyarakat
5) Melakukan diskusi/tanya jawab dengan peserta
6) Melakukan evaluasi hasil pre test dan post test
b. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat dari kegiatan edukasi pencegahan anemia pada
remaja putri adalah remaja puteri lebih peduli, mengerti dan menerapkan
hal-hal yang terkait dengan pencegahan anemia.
2) Nasionalisme
Memberikan pengetahuan tentang pencegahan anemia pada
remaja putri kepada seluruh remaja puteri. Sehingga dapat mengerti
dan mencegah terjadinya anemia.
3) Etika Publik
Menyampaikan edukasi yang benar kepada masyarakat.
Bersikap sopan, santun, ramah dan komunikatif dengan masyarakat.
4) Komitmen Mutu
Memberikan edukasi sesuai dengan prosedur yang berlaku
hingga remaja memahami pentingnya mencegah anemia.
5) Anti Korupsi
Tidak menerima maupun memberi dalam bentuk apapun ke
masyarakat.
2) Manajemen ASN
Menjalankan kegiatan dengan tanggung jawab dan profesional.
3) Pelayanan Publik
Mengedukasi masyarakat tentang pencegahan anemia pada
remaja putri agar dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari.
KEGIATAN 5
Edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah kegiatan
memberikan pengetahuan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi
dan balita usia 0-24 terkait tentang pentingnya 1000 Hari Pertama
Kehidupan.
a. Tahapan Kegiatan
1) Merencanakan kegiatan edukasi diwilayah kerja Puskesmas
Jatibaru
2) Membuat jadwal kegiatan
3) Merencanakan dan membuat materi edukasi yang akan
disampaikan oleh masyarakat termasuk pre test dan post test
4) Menyajikan materi edukasi kepada masyarakat
5) Melakukan diskusi/tanya jawab dengan peserta
6) Melakukan evaluasi hasil pre test dan post test
b. Hasil Kegiatan
Hasil yang didapat dari kegiatan Edukasi 1000 Hari Pertama
Kehidupan adalah para ibu dan calon ibu dapat lebih memahami dan
18
Ket:
Kuning : tanggal merah
Hijau : melaksanakan kegiatan
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi mengandung
lima nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasinonalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Berkaitan juga dengan
tiga mata diklat yaitu Whole of Goverment (WOG), pelayanan publik,
dan manajemen ASN. Diharapkan dapat diterapkan di lingkungan
kerja, sehingga dapat menjadikan ASN yang profesionalisme.
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi dan habituasi ini
yaitu Mengoptimalkan Pelayanan Gizi Pada Masyarakat Di Wilayah
Kerja Puskesmas Jatibaru. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk
mensosialisasikan pelayanan gizi di masyarakat adalah melakukan
konseling gizi, pemantauan pertumbuhan di posyndu, pengecekan
kandungan yodium pada garam konsumsi, edukasi pencegahan
anemia pada remaja putri dan edukasi 1000 hari pertama kehidupan.
Setelah dilaksanakannya kegiatan-kegiatan tersebut, isu
mengenai Mengoptimalkan Pelayanan Gizi Pada Masyarakat Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru dapat terselesaikan. Sehingga
pelayanan Gizi di Puskesmas Jatibaru dapat lebih optimal.
Masyarakat lebih peduli dan sadar akan pentingnya gizi.
B. Saran
Diharapkan dalam pelaksanaan tidak ada halangan pada setiap
kegiatan dan nilai-nilai ANEKA dapat diterapkan. Dalam pencapaian
rancangan kemudian hari ada kekurangan dari rancangan ini, maka
diharapkan ada peningkatan dan evaluasi.