I. Tujuan Percobaan
Mensimulasikan dan menganalisis kondisi dan voltage drop saat starting motor
induksi dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 7.0.0.
Selama periode waktu starting, motor pada sistem akan dianggap sebagai sebuah
impedansi kecil yang terhubung dengan sebuah bus. Motor akan mengambil arus yang besar
dari sistem, sekitar enam kali arus ratingnya, dan bisa menyebabkan voltage drop pada sistem
serta menyebabkan gangguan pada operasi beban yang lain.
Torsi percepatan motor bergantung pada tegangan terminal motor, oleh karena itu
untuk motor dengan tegangan terrminal yang rendah di beberapa kasus akan menyebabkan
starting motor tidak akan mencapai nilai kecepatan ratingnya.
Data-data yang diberikan oleh pabrik untuk operasi full load motor biasanya berupa :
tegangan line to line (V), arus line (A), output daya P o (kW), power factor cosø (per unit),
efisiensi η (per unit atau percent), slip s (per unit atau percent). Dengan memeriksa nilai
impedansi motor atau data dari pabrik, maka dapat dilihat nilai arus starting bervariasi antara
3,5 kali arus full-load untuk motor tegangan tinggi dan sekitar 7 kali arus full-load untuk
tegangan rendah.
Selain itu arus starting bisa dihitung dari rangkaian ekivalen dengan menset nilai slip
nol. Setelah didapat nilai arus starting maka nilai starting kVA dan PF bisa didapat. Variasi
arus starting terhadap kecepatan untuk motor 22 kW dan 200 kW diperlihatkan grafik di
bawah ini
Sebagian besar beban-beban mekanik di industri diklasifikasikan ke dalam 2 grup
yaitu : torsi kuadratik versus kecepatan dan torsi konstan versus kecepatan
Sebagian besar pompa sentrifugal dan kompressor sentrifugal distart saat kondisi no-
load. Artinya mesin membutuhkan energi dan torsi minimum dari motor. Torsi full-speed
untuk operasi no-load antara 40% - 60% torsi full-load.
Untuk beban dengan karakteristik torsi konstan versus kecepatan seperti conveyor,
lifting, crushers, dan lain-lain. Dari kecepatan nol ke kecepatan penuh, torsinya tetap konstan.
Mesin tipe ini sulit untuk start dan mencapai kecepatan penuhnya. Beban seperti ini biasanya
menggunakan motor tipe double cage, yang rotornya mempunyai dua lilitan rotor, satu di
luar, satu di dalam dalam satu slot atau slot yang terpisah. Dengan memilih rasio X per R
untuk lilitan ini, membuat motor bisa menghasilkan dua torsi untuk slip tertentu. Kombinasi
torsi bisa konstan selama periode acceleration. Namun, yang perlu diperhatikan harus dijamin
juga bahwa motor memiliki torsi yang cukup untuk mempercepat beban saat tegangan
terminalnya jatuh.
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi arus starting dari suplai.
Saat starting, tegangan bus akan turun untuk menciptakan torsi yang cukup untuk
mempercepat beban ke tegangan ratingnya. Waktu starting yang lama harus dihindari.
Dengan waktu starting yang lama, misal 20 detik, maka jumlah panas yang dihasilkan di
kumparan stator dan batang konduktor rotor harus diperhitungkan. Dengan suhu yang tinggi
pada batang bisa menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan pada motor tipe enclosure
khususnya.
III. Percobaan
Langkah percobaan
1. Buka file dari ETAP pilih folder Example-ANSI
3. Dari study case toolbar, buka motor starting study case editor, untuk menambahkan
atau memodifikasi studi yang akan dilakukan
4. Dalam halaman event, ubah total simulation time menjadi 10 detik, hasil output akan
diplot mulai dari 0 sampai 10 detik
Dari menu bar ini dapat dilakukan penambahan atau pengurangan dari event yang
akan disimulasikan dan jumlahnya tidak terbatas. Dapat pula dilakukan start atau
switch off dari beban tunggal atau kelompok beban
Dalam simulasi ini akan dicoba untuk menjalankan motor syn1 dan yang lainnya di
delete. Simulasi event akan dimulai dari detik ke 1
Langkah berikutnya buka syn1 editor dengan cara double klik dari gambar syn1 dan
klik load model
Ubah waktu accelerationnya mulai dari no load 1 dan full load 3, maksudya motor dalam
kondisi tanpa beban mulai detik 1 dan akan mencapai kondisi full load pada detik ke 3
Untuk melihat hasil plot nya, maka bisa dipilih tipe plot yang diinginkan
IV. Pertanyaan
1. Berikan alasan mengapa motor induksi merupakan jenis motor yang paling digunakan di
industri?
2. Jelaskan efek “voltage dips” yang disebabkan oleh starting motor pada sistem!
3. Motor induksi 150 hp, 440 V, dengan kode huruf H, hitunglah arus startingnya!
4. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang mempengaruhi waktu starting motor !
5. Sebutkan dan jelaskan metode metode untuk melakukan starting motor induksi!