Anda di halaman 1dari 4

A.

Alat dan Bahan

Alat :
Enam (6) buah botol jam dan petutupnya
Enam (6) buah erlenmeyer 250 ml dan seperangkat alat titrasi
Pipet tetes, thermometer, kain kassa, benang (karet), dan kantung plastic

Bahan :
Kecambah (Kacang hijau, kacang merah, jagung, dan padi)
Larutan KOH 0,5 N ; HCl 0,1 N ; BaCl2 0,5 N

B. Langkah Kerja
1. Metode pengukuran : Titrasi acidimetric
Cara Titrasi :

Diambil larutan KOH dari botol jam sebanyak 25 ml, kemudian


ditambahkan tetes demi tetes BaCl2 0,5 N sebanyak 5 ml

Diteteskan pada larutan tersebut 2 tetes phenol pthalin (indikator PP)


hingga larutan berwarna merah

Larutan tersebut dititrir dengan menggunakan larutan 0,1 N HCl yang


dibutuhkan

Titrasi dihentikan tepat pada saat warna merah larutan hilang. Dicatat
berapa banyak larutan HCl yang dibutuhkan

Titrasi diulangi untuk tiap perlakuan sebanyak 2 kali

Dihitung CO2 hasil respirasi dan kelompok kontrolnya

CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol


Prosedur kerja :

Biji kacang hijau dan kecambahnya ditimbang masing-masing 25 gr atau


lebih (disesuaikan tempatnya), kemudian dibungkus dengan kain kasa
dan diikat dengan benang

Botol jam disiapkan serta diisi masing-masing botol dengan 100ml 0,5
KOH

Bungkusan kecambah kacang hijau dimasukkan dalam 3 botol jam (botol


1,2,3 dengan cara digantungkan dengan benang pada mulut botol. Dalam
tiga botol yang lain (botol 4,5,6) hanya diisikan lart, KOH 0,5 N sebagai
kontrol

Ke 6 botol tersebut ditutup denga penyumbat secara rapat kemudian


semua botol ditempatkan pada tempat yang sama. Sebelum itu, masing-
masing perlakuan diberi label yang jelas

Dilakukan perlakuan sebagai berikut :


Botol 1 dan 4 dimasukkan da;am pendingin (bukan freezer)
Botol 2 dan 5 dimasukkan low incubator suhu 35°C

Botol 3 dan 6 dimasukkan pada suhu kamar


Percobaan dihentikan setelah 24 jam, semua larutan KOH yang ada di
botol ditrir untuk dihutung banyaknya CO hasil respirasi kecambah.
Tempratur larytan KOH dicatat saat akan dititer

Kemudian data hasil percobaan dicatat ke dalam tabel hasil percobaan

C. Hasil Pengamatan

Tabel : Rata-rata volume HCl dibutuhkan untuk titrasi

Volume HCl yang dibutuhkan


Perlakuan Rata-rata HCl (ml)
Titrasi I (ml) Titrasi II (ml)
Di kulkas : Perlakuan 240 160 200
129 82,5 105,75
Blanko
Suhu kamar : Perlakuan 90 82 86

Blanko 84 92 88
Inkubator : Perlakuan 45 63,4 69,2
146 145,9 145,95
Blanko

1. Blangko

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6


Langkah perhitungan
(suhu ruang) (kulkas) (inkubator)

Grol KOH mula


0,0125 0,0125 0,0125
(Grol A)

Grol KOH sisa


0,0088 0,010575 0,014595
(Grol B)

Grol KOH + CO2


0,0037 0,001925 0,002095
(Grol C)
2. Perlakuan

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6


Langkah perhitungan
(suhu ruang) (kulkas) (inkubator)
Grol KOH mula
0,0125 0,0125 0,0125
(Grol A)
Grol KOH sisa
0,0086 0,02 0,00682
(Grol B)
Grol KOH + CO2
0,0039 0,0075 0,00558
(Grol C)
Grol KOH + CO2
0,0002 0,005575 0,003495
terkoreksi = Ct
Grol CO2 0,3 Grol x Ct
0,0001 0,0027875 0,0017425
(Grol D)
E,total : 0,0440361025
E.total : 0,0024369231
E.total : 0,064727 liter
Vol CO2 terlarut E.tiap jam :
E.tiap jam : 0,002231 E.tiap jam :
0,0000840318
0,0015184863 liter

CO2 hasil respirasi 0,0097476923 0,258908 0,17614441

Grafik CO2 hasil respirasi

CO2 hasil respirasi


CO2 hasil respirasi

0.258908

0.17614441

0.009747692
suhu ruang kulkas inkubator

Anda mungkin juga menyukai