Teman 3
Teman 3
oleh:
Nopian Malaikari
9141025
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan untuk bimbingan,
karena Tuhan, saya bisa menyelesaikan tugas “prinsip-prinsip perencanaan dan
pengembangan SDM”. Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada konselor Dosen
mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM, bapak Frans Malaikai dan pihak lain
mendapat dukungan dalam pembuatan kertas dengan mulus.
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perencanaan dan Pengembangan SDM. Dalam menulis ini, saya menyadari bahwa ada
kekurangan sekaligus kesalahan. Untuk itu, saya harap kritik dan sarannya adalah
membangun untuk membuat laporan atau tugas lain di masa depan.
Akhirnya, saya harap semoga kertas bisa bermanfaat, tidak hanya bagi saya, tapi juga
bagi rekan kerja. Akhir kata yang kuucapkan terima kasih.
Sang penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Strategi bisnis di masa yang akan datang di pengaruhi oleh perubahan kondisi
lingkungan stratejik, yang menuntut manajer untuk mengembangkan program-program
yang mampu menerjemahkan isu-isu actual dalam perubahan guna mendukung rencana
bisnis masa depan. Keselarasan antara perencanaan bisnis dan perencanaan SDM dapat
membangun kekuatan dan keunggulan bisnis.
Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan perencanaan
SDM, antara lain: globlisasi, kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan
komposisi angkatan kerja. Perubahan angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya
tingkat pertumbuhan tenaga kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan tua,
dan peningkatan diversitas tenaga kerja membuktikan perlunya kebutuhan perencanaan
SDM.
Perencanaan SDM merupakan bagian dari alur proses manajemen dalam
menentukan pergerakan SDM perusahaan, dari posisi saat ini menuju posisi yang di
inginkan di masa depan. Dengan demikian, keberhasilan perencanaan SDM akan di
tentukan oleh ketetapan pemilihan strategi dalam merancang pemberdayaan SDM
perusahaan dan memprediksi kebutuhan di masa depan sesuai dengan dinamika
pertumbuhan dan perkembangan bisnis perusahaan. Dilihat dari sudut pandang
manajemen, perencanaan SDM bukan sekadar berkaitan dengan fungsi staffing.Namun
lebih dari itu, perencanaan SDM mencakup berbagai operasi fungsi dalam
mengimplementasikan manajemen SDM yang di selaraskan dengan penerapan
manajemen stratejik perusahaan.
Peramalan kebutuhan SDM di masa depan serta perencanaan pemenuhan
kebutuhan SDM tersebut merupakan bagian dalam perencanaan SDM yang meliputi
pencapaian tujuan dan implementasi program-program. Dalam perkembangannya,
perencanaan sumber, perencanaan SDM meliputi pengumpulan data yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keefektifan program-program yang sedang berjalan dan
memberikan informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi
permalan dan program pada saat diperlukan.
Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan organisasi, yang
harus di integrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi (Jakson dan Schuler, 1990). Dengan demikian, perencanaan SDM merupakan
suatu proses menerjemahkan strategi bisnis menjadi kebutuhan sumber daya manusia baik
kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu.
Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan SDM yang efektif, Manzini
(1996) menyatakan adanya 3 tipe perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu
kesatuan system perencanaan tunggal, yaitu : a). Strategic planning, yang bertujuan untuk
mempertahankan kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan, b). Operational
planning, yang menunjukkan demand terhadap SDM, c). Human resources planning, yang
digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia
dalam jangka pendek dan jangka panjang yang mengembangkan program pengembangan
dan kebijaksanaan SDM.
Oleh karena itu, pada makalah ini, saya akan menjelaskan tentang prinsi-prinsip
perencanaan sdm dan prinsip-prinsip pengembangan sdm
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja prinsip perencanaan sdm
b. Apa saja prinsip pengembangan sdm
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa saja prinsip perencanaan sdm
b. Untuk mengetahui apa saja prinsip pengembangan sdm
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP PERENCANAAN SDM
Perencanaan SDM merupakan bagian dari alur proses manajemen dalam
menentukan pergerakan SDM perusahaan, dari posisi saat ini menuju posisi yang di
inginkan di masa depan. Dengan demikian, keberhasilan perencanaan SDM akan di
tentukan oleh ketetapan pemilihan strategi dalam merancang pemberdayaan SDM
perusahaan dan memprediksi kebutuhan di masa depan sesuai dengan dinamika
pertumbuhan dan perkembangan bisnis perusahaan. Dilihat dari sudut pandang
manajemen, perencanaan SDM bukan sekadar berkaitan dengan fungsi staffing.Namun
lebih dari itu, perencanaan SDM mencakup berbagai operasi fungsi dalam
mengimplementasikan manajemen SDM yang di selaraskan dengan penerapan
manajemen stratejik perusahaan.
Tujuan utama perencanaan adalah memfasilitasi keefektifan organisasi, yang
harus di integrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
organisasi (Jakson dan Schuler, 1990). Dengan demikian, perencanaan SDM merupakan
suatu proses menerjemahkan strategi bisnis menjadi kebutuhan sumber daya manusia baik
kualitatif maupun kuantitatif melalui tahapan tertentu.
Prinsip dalam perencanaan SDM
Perencanaan SDM perlu didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :
a. Prinsip pengintregasian perencanaan SDM dengan strategi divisi lainnya, yang
sesuai dengan strategi perusahaan.
b. Manajemen senior harus memberikan kepemimpinan yang menekankan
pentingnya pengembangan perusahaan dengan melibatkan seluruh divisi dalam
perusahaan.
c. Dalam perusahaan yang lebih besar, unit pusat perencanaan SDM, yang
bertanggung jawab kepada manajemen senior dapat didirikan.
d. Jangka waktu perencanaan perlu didefinisikan.
e. Ruang lingkup dan rincian tentang perencanaan SDM harus di tentukan.
f. Perencanaan SDM harus didasarkan atas informasi yang paling komprehensif dan
akurat.
Proses perencanaan SDM
Umumnya proses perencanaan SDM dibagi atas dua tahapan besar, yaitu
1) tahapan peramalan kebutuhan SDM (needs forcasting)
2) perencanaan program (program planning)
Menurut French (1986), perkiraan kebutuhan adalah proses penentuan jumlah
SDM yangdi butuhkan organisasi di masa yang akan datang.
Untuk terwujudnya semua prinsip-prinsip diatas, maka harus di barengi dengan
bagaimana tahapan dalam melakukan perencanaan sdm itu sendiri dan mengetahui apa
saja hal-hal yang terkait dengan perencanaan SDM
Beberapa tahap yang terkait dengan perencanaan SDM antara lain disajikan
sebagai berikut :
a. tahap peramalan kebutuhan SDM di masa depan
perkiraan kebutuhan (needs forcasting) secara garis besar terbagi atas 4 kelompok
yaitu:
1. eksternal dan internal yang meliputi pertumbuhan ekonomi dan kondisi social
politik, undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan, penduduk dan
pertumbuhan angkatan kerja, suplai tenaga kerja, transformasi pengetahuan dan
teknologi (eksternal), kemudian kapasitas produksi, kemampuan keuangan
perusahaan, focus invasi perushaan, program efisiensi dan efektivitas tenaga kerja,
ketersedian berbagai perlatan dan perlengkapan, mesin-mesin produksi, penerapan
strategi (internal), dan lain sebagai nya
2. persyaratan SDM di masa depan, antara lain: organisasi dan rancangan pekerjaan,
perencanaan dan anggaran, kebijaksanaan manajemen dan filosofi organisasi,
system dan teknologi dalam organisasi, dan tujuan dan rencana organisasi.
3. Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat di prediksi melalui
inventarisasi bakat karyawan yang ada (talent management), dan pengaruh pasca
program SDM
b. Perencanaan program (programe planning)
Rancangan atau rencana rogram tersebut meliputi dua hal besar yaitu :
1. Hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian seperti aktivitas kerja, hubungan
kerja, tanggung jawab kerja, standar kerja, alur delegasi wewenang dan jabatan,
kualitas kerja, iklim organisasi, dan lainnya
2. Penilaian kinerja yang terdiri dari perencanaan kinerja, alat dan model analisis
kinerja
3. Struktur imbalan seperti kompensasi dan pembagian keuntungan