Anda di halaman 1dari 9

HUKUM DAGANG

OLEH :
PUTU AGUS KERISTIAWAN
NIM : 1604551200
A

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018/2019
Giro Dan Travellers Cheque

A. Giro

 Pengertian Giro

Pengertian giro menurut Undang-Undang Pokok Perbankan (No. 14 tahun 1967


Bab I) adalah “Simpanan pihak ketiga pada bank, yang penarikkannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lain atau dengan cara
pemindah bukuan.1

Giro sebagai salah satu bentuk atau jenis simpanan tidak dapat dilepaskan dari
pengertian simpanan. Disamping giro, bentuk simpanan lainnya adalah tabungan dan
deposito. Ketiga bentuk simpanan tersebut harus dikaitkan dan dilakasanakan sesuai
dengan pengertian simpanan.2

Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah
”simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mengunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan”. 3

 Fungsi serta Manfaat Giro

Adapun manfaat yang akan diperoleh para nasbah rekening giro yang menyimpan
dananya di bank, selai untuk sebuah keamanan dan kerahasiaan yang terjamin juga
memiliki beberapa manfaat lainnya. Berikut ini adalah manfaat dan fungsi lain dari giro
:

1. Para pemilik rekening giro untuk melakukan pembayaran dalam transaksi jual beli bisa
meggunakan cek atau bilyet giro.
2. Para pemegang rekening giro bisa melakukan penarikan dananya setiap saat. Yang
artinya manakala nasabah memerlukan uang dalam bentuk tunai dapat melakukan
pencairan. Tentunya hal ini berbeda dengan deposito berjangka yang hanya bisa
melakukan penarikan sesuao dengan jangka waktu yang sudah di sepakati bersama
antara kedua belah pihak.
Dari kedua jenis manfaat giro, maka kita bisa ambil sebuah kesimpulan bahwa
nasabah pemilik rekening giro tidak perlu mengantongi uang dalam jumlah yang sangat
banyak. Proses administrasi dapat dilakukan dengan baik, hal ini karena nasabah setiap
bulan selalu mendapatkan rekening koran setiap bulannya.

1
Prathama Rahardja, Uang dan Perbankan ( Jakarta: PT. Rineka Ciptam 1990) hal: 81
2
M. Bahsan, Giro dan Bilyet Perbankan Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005) hal : 14
3
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan edisi revisi 2014 ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014) hal: 76-77
 Jenis-Jenis Rekening Giro
Rekening giro yang dimiliki nasabah pada suatu bank terbagi menjadi dua, yakni
sebagai berikut :

1. Rekening atas nama suatu badan atau rekening atas nama. Contoh yang termasuk
dalam jenis rekening atas nama ini antaralain adalah : organisasi masyarakat,
lembaga negara atau instansi pemerintah, yayasan, badan usaha PT atau perseroan
terbatas, persekutuan firma dan koperasi.
2. Rekening perorangan. Adapun contoh dari rekening giro perorangan ini adalah
rekening giro atas nama pribadi nasabah, dan usaha perorangan seperti misal toko,
restoran, bengkel, dan sebagainya.

 Contoh Giro
Contoh Giro :
a. Bilyet Giro

Merupakan suatu surat instruksi untuk pemindah bukuan ialah dari nasabah
suatu Bank kepada Bank yang berhubungan. Buat mengganti sejumlah uang yang
berasal dari rekeningnya ke pada rekening penerima yang namanya sudah tercatat
atau dituturkan dalam bilyet giro, pada Bank yang serupa atau Bank lain.

Bilyet Giro merupakan surat yang bernilai dimana orang yang diberikan giro
tersebut tidak dapat menguangkan giro tersebut di bank, akan tetapi mesti
disetorkan terlebih dulu ke dalam rekeningnya, itulah pengertian biyet giro.
b. Cek

Cek merupakan surat perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik
dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk. Saat ini, cek digunakan
untuk mengambil uang di rekening giro plus sebagai alat pembayaran. Berikut
contoh-contoh cek:

1. Cek atas Nama : Cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau berbadan
hukum
2. Cek atas unjuk : Cek atas unjuk tidak terdapat nama penerima. Jadi siapa
saja bisa menarik uangnya
3. Cek Silang : Cek silang berfungsi untuk pemindahbukuan dan merubah
tunai menjadi non tunai
4. Cek Mundur : Pengunduran tanggal penarikan uang. Dimana hal ini sudah
disetujui oleh pihak penerima maupun pengirim
5. Cek Kosong : Cek yang ditarik atas suatu rekening yang dananya atas
penarikan tersebut tidak mencukupi.
 Pembukaan Rekening Giro
Untuk membuka rekening giro, pihak bank perlu meyakini bahwa calon nasabah
adalah orang yang baik, jujur, bonafid dan bertanggung jawab sehingga diharapkan
dapat menunjang perkembangan usaha bank. Pada saat pembukaan rekening, nasabah
diberikan buku cek atau bilyet giro. Atas pemberian tersebut nasabah dibebani dengan
ongos penggantian cetak buku cek atau bilyet giro.

 Penerimaan Setoran
Setoran giro dapat dilakukan dalam tiga jenis setoran yaitu :

1. Setoran tunai : Nasabah melakukan setoran dengan cara mengisi aplikasi atau
formulir setoran dan menyerahkan kepada teller bank beserta uangnya.
2. Setoran non tunai dengan warkat bank yang bersangkutan, Nasabah melakukan
setoran dengan cara mengisi formulir setoran dan menyerahkn kepada teller
beserta warkat bank tersebut.
3. Setoran non tunai dengan warkat bank lain, Nasabah melakukan setoran dengan
cara mengisi formulir seoran dan menyerahkan kepada teller beserta warkat lain
tersebut

 Penarikan Atau Pengambilan


Penarikan dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Cek (surat perintah pembayaran) atau pengambilan secara tunai
2. Bilyet giro (surat pemindahan buku) atau pengambilan non tunai (overbooking)

 Penutupan Rekening Giro


Penutupan rekening giro dapat dilakukan dengan alasan – alasan sbb;
1. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan Bank Indonesia
2. Menarik cek / bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan
3. Menarik cek / bilyet giro kosong satu lembar dengan nominal Rp 1.000.000.000
atau lebih
4. Rekening tidak aktif / rekening giro pasif saldo nihil.
5. Atas permintaan pemegang rekening sendiri
6. Atas permintaan Bank Indonesia / kantor pusat bank yang bersangkutan
7. Pemegang rekening meninggal dunia

Catatan: 1 – 3 wajib ditutup sesuai SK Direksi BI No. 28/122/KEP/DIR tanggal 5


Januari 1996

Penutupan rekening harus diberitahukan kepada pemegang rekening (nasabah yang


bersangkutan) secara tertulis, yang disertai dengan permintaan agar sisa blanko
cek/bilyet giro yang masih ada dikembalikan ke bank serta jika masih ada cek/bilyet
giro yang masih beredar nasabah diminta untuk menyediakan dana secukupnya untuk
pembayaran cek/bilyet giro yang dimaksud. Sedangkan apabila saldo rekening masih
ada agar dipindahkan ke suatu rekening perantara/titipan.

B. Travellers Cheque

 Pengertian Travellers Cheque

Traveller Cheque in foreign currency issued by Bank or Non-Bank Financial


Institution which can be disbursed in Bank or payment agent after the owner signed the
cheque completely in front of the Bank or agent. Selain itu Cek perjalanan merupakan
surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah bank, yang mengandung nilai, dimana
bank penerbit (issuer) sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya
kepada orang yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu4

Menurut Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/1/Pbi/2004


Tentang Pedagang Valuta Asing, Traveller’s Cheque, yang selanjutnya disebut TC,
adalah cek perjalanan dalam valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran. 5

Travellers Cheque (TC) atau yang dikenal juga dengan cek wisata adalah cek
yang digunakan oleh orang yang hendak berpergian atau sering dibawa oleh turis atau
wisatawan. Travellers cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu, seperti
halnya dengan uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.
Pecahan travellers cheque dimulai dari Rp50.000,- sampai dengan Rp25.000.000,-
tergantung dari bank yang menerbitkannya. Selain itu Travellers cheque juga
mengandung pengertian yaitu surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah bank, yang
mengandung nilai, dimana penerbit sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai
nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu.
Travellers Cheque sendiri terbagi dua, yaitu :6

a. Pertama, cek perjalanan atas unjuk. Dengan cek ini, siapa pun pembawanya bisa
langsung mencairkannya ke bank maupun yang ditunjuk.
b. Kedua, cek perjalanan atas nama. Cek ini yang mencantumkan nama Anda,
sehingga hanya Anda yang bisa mencairkannya dengan menunjukkan kartu
identitas dan tandatangan Anda.

 Fungsi dan peranan cek perjalanan


Fungsi dan peranan cek perjalanan yaitu antara lain :

4
Budi Nugraha, “Travel Cek Aman dan Nyaman” http://www.suaramerdeka.com/, edisi 22 September 2008.
5
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/1/Pbi/2004 Tentang Pedagang Valuta Asing
6
Thomas Suyatno, Djuhaepah T Marala, Azhar Abdullah, dkk., Kelembagaan Perbankan, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2007, Hal. 67.
1. Bahwa seorang menerbit yang melakukan perjalanan tidak perlu lagi membawa
uang tunai dalam jumlah yang banyak.
2. Orang tersebut akan merasa dari resiko perampokan dan kehilangan uang.
3. Digunakan untuk turis baik asing maupun domestic
4. Praktis digunakan
5. Bila perjalanan sudah selesai dan cek tidak digunakan semua maka dapat
dikembalikan pada banker dan sisa uang yang tidak terpakai dapat diambil
kembali oleh pemegang cek perjalanan.

 Ciri – ciri :

1. Umurnya tidak dibatasi waktu atau tergant ung dari ketentuan bank yang
menerbitkan
2. Dapat diuamgkan di hotel, restoran besar, bank, dan sebagainya yang ada hubungan
dengan bank yang mengeluarkan travel cek tersebut
3. Besar travel cek telah tercetak diatasnya antara lain dalam bentuk pecahan 10; 20;
50; 100; an 500 US$
4. Tidak dikenakan bea materai
5. Tanda tangan dibubuhkan 2 kali, yaitu sekali pada saat membeli travel cek dan
menguangkannya. Keduanya dilakukan di depan petugas yang dihubungi
6. Hanya ditandatangani oleh yang berhak, seorang saja
7. Travel cek pada hakikatnya adalah bukan berasal dari dana yang disimpan di bank

 Jenis-jenis travellers cheque yang beredar apat dilihat dari segi mata uang, antara
lain :
1. Travellers cheque mata uang rupiah.
2. Travellers cheque dalam valuta asing, untuk travellers cheque dalam valuta
asing diterbitkan oleh bank yang berstatus bank devisa.

Antara travellers cheque dengan cek biasa terdapat beberapa perbedaan.


Travellers cheque merupakan cek wisata sedangkan cek merupakan cek yang diperoleh
seseorang dengan membuka rekening giro di suatu bank. Meskipun dalam banyak hal
terdapat perbedaan, namun memiliki fungsi yang relatif sama, yaitu sebagai alat
pembayaran.

 Penerbitan

1. Atas tunjuk, setiap orang yang dapat menguangkan dengan menunjukkan dan
menyerahkan surat cek tersebut. Bila hilang dan sudah ditandatangani dapat
digunakan orang yang menemukan.
2. Atas pengganti, hanya dapat diuangkan oleh orang yang berhak menurut hukum
cek yaitu orang yang memperoleh dengan endosemen.
3. Tidak atas pengganti, yang berhak menguangkan hanyalah pemilik sendiri yang
berhak.
 Syarat-syarat formal

Syarat-syarat formal yang biasanya terdapat didalam suatu cek perjalanan adalah
sebagai beriku : 7

1. Nama Travels Cheque secara Tersendiri.


2. Nilai nominal dari travels cheque.
3. Nama bank yang mengeluarkan.
4. Nomor seri dari tanggal pengeluaran cek perjalanan.
5. Tanda tangan orang yang berpergian pada waktu pembelian TC tanda tangan
pada waktu penguangan cek perjalanan.
6. Perintah membayar tanpa syarat.
7. Dapat dibayarkan sebagai alat pembayaran yang sah.
8. Tanda tangan dari bank penerbit.

 Mekanisme atau prosedur Travelers Cheque.

1. Tanyakan kepada bank penerbit cek, apakah di kota tujuan terdapat cabang bank
atau agen tempat pemegang cek bisa menukarkan kembali cek perjalanan
tersebut. Kalau tidak ada, percuma saja membeli cek perjalanan.
2. Cermati biaya tambahan traveller’s cheques yang dikutip bank. Kalau terlalu
mahal biayanya, cari penjual lain.
3. Ada dua tanda tangan yang harus bubuhkan di cek perjalanan. Pastikan saat
mencairkan, petugas teller menyaksikan Anda menandatangani dan pastikan
dua tandatangan pemegang travel cek sama
4. Simpanlah cek perjalanan terpisah dari kartu identitas. Jadi, kalau hilang atau
dicuri, orang lain tidak bisa memalsukan identitas pemegang travel cek untuk
mencairkannya.
5. Catat nomor seri cek perjalanan dan simpan catatan tersebut terpisah. Nomor
seri ini akan berguna untuk mengajukan klaim jika pemegang kehilangan cek
perjalanan tersebut.
6. Segera hubungi penerbit atau agen penjual cek perjalanan jika cek hilang.
7. Jangan menggunakan cek perjalanan valuta asing (valas) untuk perjalanan di
dalam negeri.

 Keuntungan Traveller Cheque


Adapun keuntungan dari Traveller Cheque yaitu :8

1. Lebih aman daripada uang tunai karena pada saat pencairan, pemilik TC harus
melakukan tandatangan di depan counter kembali dan harus sama seperti

7
Budi Nugaraha, Op.cit, edisi 22 September 2008.
8
Ibid.,Hal.68.
tandatangan yang pertama pada saat pembelian TC tersebut dan dapat diberikan
refund (penggantian ) kepada pemilik kalau terjadi kehilangan / tercuri / rusak.
2. Masa berlakunya tidak terbatas.
3. Dapat dicairkan / ditukarkan langsung ke dalam mata uang negara yang
bersangkutan (yang ada hubungannya dengan Bank yang mengeluarkan TC
tersebut ).
4. Sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam
travel / perjalanan anda.

 Contoh Traveller Cheque


Contoh Travel Cek Valas yang dijual oleh bank di Indonesia adalah :

Cek perjalanan Bank Mandiri untuk valuta asing adalah TC American Express
Travel Related Services Co, Inc. Tanpa batas kedaluwarsa, cek perjalanan ini bakal
diganti kalau hilang dan tidak dapat dicairkan selain oleh pemilik langsung. Jenis TC
yang dijual Bank Mandiri adalah TC American Express Travel Related Services Co,
Inc. (Valuta USD, GBP, DEM, CHF, CAD, FFR, NLG, JPY).

BII juga punya cek perjalanan. Pecahannya, untuk rupiah mulai dari Rp 100.000
hingga Rp 50 juta. Sementara, untuk cek perjalanan valas terbitan American Express
Travel Related Services Co Inc bilangannya US$ 20 hingga US$500. Bank BNI punya
cek perjalanan pula. Bank berlogo 46 ini menggandeng Citibank (Citicorp) dan Thomas
Cook.
DAFTAR PUSTAKA
 Prathama Rahardja, Uang dan Perbankan ( Jakarta: PT. Rineka Ciptam 1990)
 M. Bahsan, Giro dan Bilyet Perbankan Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005)
 Kasmir. Dasar-dasar Perbankan edisi revisi 2014 ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2014)
 Budi Nugraha, “Travel Cek Aman dan Nyaman” http://www.suaramerdeka.com/,
edisi 22 September 2008.
 Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/1/Pbi/2004 Tentang Pedagang Valuta Asing
 Thomas Suyatno, Djuhaepah T Marala, Azhar Abdullah, dkk., Kelembagaan
Perbankan, (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007)

Anda mungkin juga menyukai