Oleh:
AGUSTINI
INDIRA PUTRA RENDY PRADANA
KHAIRUN NISA
NOOR AZIZAH
RUSMINI NOVI ARIYANI
TAHAP I: PROBLEM
Tanggal pengkajian : 25 – 03 - 2019
Jam : 10.00
DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. A
- Usia / tanggal lahir : 05-10-1952
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Telaga Langsat
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
- Diagnosa medik : LBP
- No. medical record : 18--61
- Tanggal masuk : 14 Mei 2019
Penanggung jawab
- Nama : Tn. I
- Usia : 40 th
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
- Hubungan dengan klien : Anak
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Keluarga klien mengatakan klien saat ini tetap melakukan sholat karena
merupakan kewajiban yang harus ditunaikan.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
- Keadaan klien umum baik
- Kesadaran compos mentis
- GCS E:4 V:5 M:6
- Klien terlihat meringis
- Klien terlihat menunjuk perut dan pinggang
- Klien terlihat memegangi area punggung
- Klien terlihat memegangi area perutnya
- Klien terlihat lesu
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat pucat
- Terlihat adanya kantung mata di bawah mata klien
- dibantu keluarganya
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat tidak nyaman
- Klien terlihat hanya mika/miki
- Gerakan klien terlihat lambat
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36, 8 °C
- Nadi : 84 x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Tekanan darah : 125/78 mmHg
- SPO2 : 97 %
3. Sistem pernafasan
Hidung : bentuk hidung simetris, keadaan hidung terlihat cukup bersih
dan tidak ada sumbatan baik itu sekret ataupun polif, tidak
ada napas cuping hidung.
4. Sistem kardiovaskuler
CRT > 2 detik, tidak ada distensi vena jugularis, suara jantung S1/S2
normal, terdapat pembesaran jantung, ictus cordis tidak teraba (tidak kuat
angkat).
5. Sistem perncernaan
Mukosa bibir klien terlihat lembab, mulut normal, mampu mengunyah
dan menelan, struktur gigi tidak lengkap. Bising usus 7x/menit, perkusi
abdomen tympani, tidak ada distensi abdomen saat dipalpasi, adanya
nyeri pada abdomen hilang timbul. P : bagian perut Q: seperti ditusuk-
tusuk R: perut menyebar S: 5 (sedang) T: hilang timbul.
6. Sistem indra
Kelopak mata tidak ptosis, mata kiri dan kanan simetris, sebaran bulu
mata dan alis merata, pupil isokor, miosis terhadap rangsang cahaya.
Penglihatan normal, penciuman normal (mampu membedakan antara bau
parfum dan minyak kayu putih), fungsi pendengaran menurun, fungsi
peraba normal (peka terhadap rangsangan ).
7. Sistem saraf
a. Fungsi serebral :
- Klien nampak gelisah, daya ingat kurang, dapat melihat dan
mendengar dengan jelas.
- Kesadaran compos mentis
b. GCS = 15
c. Fungsi kranial
Saraf I : Klien tidak mengalami masalah dalam fungsi penciuman
Saraf II : Klien tidak mengalami masalah dalam fungsi penglihata
Saraf III, IV, VI: kelopak mata klien tidak ptosis, pupil isokor
Saraf V : Klien tidak mengalami masalah dalam mengunyah
Saraf VII: Klien tidak mengalami masalah dalam fungsi pengecapan
Saraf VIII: Klien mengalami masalah dalam fungsi pendengaran
Saraf IX dan X : Klien tidak mengalami masalah dalam fungsi menelan
Saraf XI: Mobilisasi klien bergerak terbatas.
Saraf XII : Klien tidak mengalami masalah dalam indra pengecapan
d. Fungsi motorik
Klien masih bisa meraskan panasnya suhu lingkungan, dan mampu
merasakan adanya rangsangan nyeri.
8. Sistem Muskuloskeletal
Terdapat nyeri pada punggung bawah bagian belakang P: jika digerakkan
Q: seperti ditusuk-tusuk R: punggung bawah S: 6 (sedang) T: ± 2 menit.
Terdapat kelemahan pada otot ekstremita bawah dan atas. Klien terpasang
infus NS pada ekstremitas atas dekstra.
9. Sistem integumen
Rambut klien berdistribusi normal berwarna keputihan, terlihat cukup rapi
dan bersih. Turgor kulit <2 detik, kondisi kulit kering dan kuku klien
tampak bersih.
Ko:
hipersensitivit
as metamizole,
ibu hamil,
hipotensi dll.
Lansoprazol In: mengobati 2 x Oral
masalah 30
lambung dan mg
esofagus
Ko:
penggunaan
bersamaan
dengan obal
rilpivirine dan
atazanavir.
Ko:
Hipersensitivit
as, sindroma
perpanjangan
interval QT
bawaan.
TAHAP 2. HYPOTESIS
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 08.35 Data Subjektif: Agen cidera Nyeri Akut
(00132)
a. Klien mengatakan fisik
nyeri punggung
bawah belakang
b. P: jika digerakkan Q:
seperti ditusuk-tusuk
R: punggung bawah S:
6 (sedang) T: ± 2
menit
Data Objektif:
- Klien terlihat
meringis
- Klien terlihat
memegangi area
punggung
- Terlihat klien hanya
memperhatikan
dirinya
- N = 84 x/menit
2. 08.43 Data Subjektif: Kendala Gangguan pola
tidur
- Klien mengatakan lingkungan
(00198)
susah tidur siang dan
malam hari
- Klien mengatakan
susah tidur karena
panas
- Klien mengatakan
susah tidur karena
tidak terbiasa dengan
lingkungan RS
- Klien mengatakan
sering terbangun
- Klien sulit untuk
memulai tidur
Data Objektif:
- Klien terlihat lesu
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat pucat
- Terlihat adanya
kantung mata di
bawah mata klien
3. 08.45 Data Subjektif: Nyeri, Hambatan
mobilitas
- Keluarga klien kekuatan
ditempat tidur
mengatakan tidak otot tidak (00091)
dapat untuk bangun memadai
sendiri
- Klien mengatakan
bangun harus
dibantu
- Klien mengatakan
badan terasa lemas
Data Objektif :
- dibantu keluarganya
- Klien terlihat lemah
- Klien terlihat tidak
nyaman
- Klien terlihat hanya
mika/miki
- Gerakan klien
terlihat lambat
TAHAP 3. MECHANISM
1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Gangguan pola tidur b.d kendala lingkungan
3. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
Kontraksi punggung
Fibri kartilago
Penonjolan
diskus/kerusak
an sendi pusat
Pentalaksanaan pada pasien LBP yakni informasi dan edukasi serta pengkajian
psikologik, manajemen nyeri, latihan kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan
berat badan, posisi tubuh dan aktivitas.
d. akibat dari
pengalaman g. posisi yang
nyeri terhadap tepat
kualitas hidup membuat
pasien jalan napas
(misalnya, lebih paten
tidur, nafsu h. untuk
makan, memenuhi
pengertian, kebutuihan
perasaan, oksigen
hubungan) pasien
e. Gali bersama
pasien faktor
faktor yang
dapat
mengurangi
nyeri
f. Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai tahapan
perkembangan
yang
memungkinkan
untuk
memonitor
perubahan nyeri
dan akan dapat
membantu
mengidentifikas
i faktor
pencetus actual
dan potensial
(misalnya,
catatan
perkembangan
atau catatan
harian
g. Kurangi atau
eliminasi faktor
faktor yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
h. Ajarkan tekhnik
non
farmakologi
misalnya
relaksasi
i. Mulai dan
modifikasi
tindakan
penontrol nyeri
berdasarkan
respon pasien
j. Berikan
informasi yang
akurat untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan respon
keluarga
terhadap
pengalaman
nyeri
k. Monitor
kepuasan pasien
terhadap
g. Bantu untuk
menghilangkan
situasi stress
sebelum tidur
h. Sesuaikan
jadwal
pemberian obat
untuk
mendukung
tidur/siklus
bangun pasien
i. Dorong
penggunaan
obat tidur yang
tidak
mengandung
(zat) penekan
tidur(REM)
3. (00085) Hambatan Hambatan 1. Terapi Latihan 1. Terapi latihan
mobilitas fisik mobilitas fisik mobilitas Sendi mobilitas sendi
berhubungan dapat teratasi a. Tentukan a. Mengetahui
dengan Nyeri, setelah batasan batasan
penurunan dilakukan pergerakan pergerakan
kekuatan otot, tindakan sendi dan pasien
penurunan keperawatan efeknya b. Memberikan
kendali otot, selama 1 x24 terhadap fungsi pemahaman
intoleransi dengan kriteria sendi kepada
aktivitas , fisik hasil: b. Jelaskan pada pasien
tidak bugar -klien dapat pasien atau maupun
melakukan keluarga keluarga
perpindahan manfaat dan pasien untuk
posisi sendiri tujuan menjalin
- klien dapat melakukan komunikasi
melakukan latihan sendi dan
pergerakan c. Monitor lokasi tindakan
sendi dan c. Pergerakan
kecenderungan pasien
adanya nyeri mungkin
dan terbatas dan
ketidaknyaman sakit jika
an selama dipaksakan
pergerakan/akti d. Memudahk
vitas an
d. Pakaikan baju pergerakan
yang tidak pasien
menghambat e. Mencegah
pergerakan resiko
pasien cedera.
e. Lindungi pasien f. Memaksim
dari trauma alkan hasil
selama latihan dan manfaat
f. Bantu pasien tindakan
mendapatkan
posisi tubuh g. Gerakan
yang optimal ROM Pasif
untuk membutuhk
pergerakan an bantuan
sendi pasif untuk
maupun aktif dilaksanaka
g. Lakukan ROM n
pasif dengan h. Menmgedu
bantuan, sesuai kasi
indikasi keluarga
h. Instruksikan terkait
pasien/keluarga tindakan
cara melakukan rom
latihan ROM
pasif dengan
bantuan
Preseptor Akademik