BAB I
PENDAHULUAN
tempat umum, air dan udara bersih, juga teknologi, pendidikan, sosial dan
pola makan, kebersihan perorangan, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya
kesehatan,(Depkes RI,2009)
kesehatan adalah pembuangan kotoran (faces dan urina) yang tidak menurut
aturan. Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat itu berbahaya. Karena
2
itu akan memudahkan terjadinya penyebaran penyakit lewat lalat, udara dan
air,(Winaryanto, 2009)
dari manusia yang sakit atau sebagai carrier dari suatu penyakit dapat
dapat ditularkan pada pejamu baru dengan perantara lalat, (Candra, 2006)
bahwa penggunaan jamban sehat dapat mencegah penyakit diare sebesar 28%
2004,(Depkes RI,2009)
3
yang di pergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis
bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus / WC. Jamban keluarga
juta orang penduduk di dunia masih buang air besar di area terbuka. Data ini
juga menunjukkan bahwa sebesar 81% penduduk yang buang air besar
Secara Nasional, Propinsi rumah tangga yang buang air besar sembarangan
hal yang baru lagi karena luasnya lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat
berfungsi dengan baik, maka harus dibuat jamban yang memenuhi syarat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institut
jamban keluarga.
b. Bagi Peneliti
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jamban Keluarga
1. Pengertian
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
(Notoatmodjo, 2007)
sebagainya
pembersih.
8
permukaan tanah;
tidak menyedapkan;
setempat.
a. Kakus cemplung
diatasnya diberi lantai dan tempat jongkok, sedang dari tempat jongkok
penghalang.
itu termasuk dasarnya ditembok), dapat juga disebut zink-put (bila sisi-
Lantai kakus ini pun dapat dibuat dari bambu atau kayu , tapi dapat
juga dari pasangan batu bata atau beton. Agar tidak menjadi sarang dan
Cara pembuatannya:
4) Buat bangunan rumah kakusnya, boleh dari bambu atau kayu serat bilik
dan atasnya dari genting, tapi dapat pula dengan pasangan bata. Ini
b. Kakus Plengsengan
Juga kakus ini dapat disebut beerput ataupun zinkput, bila ita
Cara pembuatannya
kotoran.
banjir diwaktu hujan kita harus selalu selalu ingat bahwa lantai dan
c. Kakus Bor
tangan yang disebut boor aunger dengan diameter antara 30-40 cm.
dipasangkan suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa yang disebut
oleh air yang selalu terdapat dalam bagian yang melengkung, dengan
Cara pembuatannya
1) Buat lubang galian dengan ukuran dan cara seperti kakus cemplung.
pembuangan tinja antara lain factor teknis dan faktor non teknis. (Ricki,
a. Faktor teknis
dalam tanah.
faktor budaya dan agama. Apabila di suatu daerah tidak tersedia data
orang/hari.
lubang yang terbuka terhadap hujan lebat dan tidak lebih dari 60 cm
aman antara jamban dan air minum, sebab hal itu dipengaruhi oleh
permeabilitas tanah.
15
karena sifat lalat yang phototropisme positif (tertarik pada sinar dan
1) Faktor manusia
Satu lubang jamban cukup untuk satu keluarga yang terdiri dari 5
orang pria.
17
2) Faktor biaya
oleh keluarga.
Ada tipe jamban dan sarana pembuangan tinja yang akan dipilih
b) Tidak terjadi ontaminasi pada air tanah yang mungkin masuk ke mata
c) Ekskreta tidak dapat dijangkau oleh lalt, ulat, kecoa dan anjing.
B. Tinja
infeksi. Organism berada di air karena air tercemar oleh kotoran penderita
( Seramat, 2003 ).
1. Amoebiasis
2. Cholera
3. Stigellosis
4. Poliomyelitis
5. Typuhus
Transmisi penyakit dari orang sakit atau carier ke manusia sehat melalui
1. Agent penyakit
Jika salah satu dari kelima factor tersebut tidak ada mengakibatkan
1. Ekonomi Mayarakat
penyakit kulit dari kontaminasi air dan tanah akibat kotoran manusia di
bergantung pada empat bidang utama yang seluruhnya dikuasai oleh pelaku
21
pakaian, aset, luas lantai hunian per kapita minimal delapan meter persegi,
jenis lantai, ketersediaan air bersih, dan kepemilikan jamban, (Slamet, 2002)
yang berpenghasilan kurang lebih sama. Hal ini tampak jelas bahwa negara
(semenjak 1998 sampai saat ini) serta tak adanya lahan untuk membangun
sarana sanitasi lingkungan rumah tangga dan jauhnya sumber air bersih.
2006)
sejahtera III dan keluarga sejahtera III plus. Keluarga pra sejahtera adalah
sekitarnya. Keluarga sejahtera tahap III plus adalah keluarga yang telah
telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
23
feces, menyebabkan air sungai sewarna keruh. Bau tak sedap menjadi
tahun,(Chandra, 2006)
2. Kebiasaan Masyarakat
amat sulit jika ingin kita lakukan. Saya mengalami kesulitan dalam
masyarakat belum sesuai dengan harapan karena masih ada yang buang
sungai, kebun atau sawah. Hal ini karena kebiasaan (pola hidup) atau
24
fasilitas yang kurang terpenuhi serta pengetahuan, sikap dan perilaku dari
dari pada membuat jamban dirumah akibat ketiadaan biaya untuk membuat
Maulana, 2009)
maka akan dampak ikutan kearah yang lebih baik. Merajuk kepada
2009)
25
3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melalui mata dan telinga.Sikap dasar manusia adalah keingin tahuan tentang
masih ada kaitannya satu sama lain yang dapat diaplikasikan sebagai suatu
atau kondisi real (sebenarnya) sehingga didalam evaluasi ini akan berkaitan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisa (Analisis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
4. Pendidikan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
2009)
(Yudistira, 2009)
b. Pendidikan dasar
c. Pendidikan menengah
d. Pendidikan tinggi
e. Materi pendidikan
D. Kerangka Teoritis
Dari teori yang telah diuraikan di atas, maka dapat digambarkan kerangka
Tingkat Pengetahuan
Ekonomi
Kepemilikan jamban
keluarga
Pendidikan
Kebiasaan masyarakat
BAB III
A. Kerangka Konseptual
B. Definisi Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari Kepala Keluarga yang
ada di desa Panigah Kecamatan Muara Batu yaitu 130 rumah (Nursalam,
2001).
2. Sampel
1. Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
Agustus 2018.
30
D. Instrumen Penelitian
rumah yang bersifat door to door untuk wawancara. Data yang di kumpulkan
adalah data primer, di peroleh langsung dari responden dengan cara wawancara
langsung.
distribusi frekuensi.
G. Analisa Data
Budiarto (2002) :
f
𝑃 = N X 100 %
Keterangan :
P = Presentase
f = Frekuensi teramati
H. Jadwal Penelitian
33
BAB V
A. Gambaran Umum
kecamatan tersebut masih berada dalam perkotaan dan juga ada sebagian besar
yang jauh dari jalan raya. Masyarakat di kecamatan Muara Batu memiliki
mata pencaharian petani, pedagang, nelayan, PNS dan ada juga ibu rumah
Desa Panigah salah satunya yang berada di pedesaan sedikit jauh dari
kota. Desa Panigah mempunyai jumlah pemduduk sebanyak 780 orang, dan
memiliki rumah sebesar 130 rumah, sedangkan memiliki 180 kepala keluarga.
memiliki jamban keluarga, justru yang jauh dari perkotaan masih ada yang
kebun kosong atau belakang rumah, desa yang jauh dari kota terlihat
lingkumgan atau sekitar rumah warga banyak pohon – pohon dan hutan kecil,
sehingga warga yang belum mempunyai jamban merasa ada kesempatan untuk
membuang kotoran di belakang pohon atau hutan kecil tersebut, karena mereka
jamban sehat, penyakit yang diserang bila tidak memiliki jamban dan
sebagainya, supaya warga dapat berpikir positif dan mengubah prilaku mereka
pemerintah padahal jika di lihat dari segi ekonomi mampu untuk memiliki
jamban keluarga.
B. Hasil Penelitian
Dari hasil yang sudah dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 2018 sampai
1. Karastristik Responden
TABEL 5.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN
KEPALA KELUARGA DESA PANIGAH KECAMATAN MUARA BATU
KEBUPATEN ACEH UTARA.
TABEL 5.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
KEPALA KELUARGA DI DESA PANIGAH KECAMATAN MUARA
BATU KABUPATEN ACEH UTARA
2. Kepemilikan Jamban
TABEL 5.3
DISTRIBUSI FREKUENSI KETIDAK KEPEMILIKAN JAMBAN
KELUARGA DI DESA PANIGAH KECAMATAN MUARA BATU
KABUPATEN ACEH UTARA
3. Keadaan Jamban
TABEL 5.4
DISTRIBUSI FREKUENSI KEADAAN JAMBAN DI DESA PANIGAH
KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA
TABEL 5.5
DISTRIBUSI MACAM-MACAM JAMBAN KELUARGA DI DESA
PANIGAH KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN
ACEH UTARA
C. Pembahasan
yang mayoritas hanya sampai SMA saja. Factor yang lain dikarenakan tidak
makan, untuk anak sekolah juga syukur. Yang mempunyai jamban hanya
dan ada juga masih membuang kotoran di kebun belakang rumah kadang-
lebih memilih untuk buang air besar di rawa belakang rumah atau di atau di
kebun.
jamban, karena mengubah kebiasaan adalah sebuah hal yang terlihat sepele,
tetapi amat sulit jika ingin kita lakukan. Saya mengalami kesulitan dalam
menjadi sebuah kenyamanan. Tentunya kita akan merasa ganjil jika kebiasaan
kebiasaan yang buruk, hal ini didukung oleh factor kemalasan dan sudah
BAB VI
A. Kesimpulan
Agustus 2018 di desa Panigah Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara,
3. Dua jenis jamban yang terdapat di Desa Panigah yaitu jenis cemplung
mencapai 7 KK ( 17,5 % ) dan juga ada yang leher angsa mencapai 82,5 %
( 33 KK ).
B. Saran
tempat dan bahaya yang ditimbulkan dari buang air besar di sembarang
tempat.
41
DAFTAR PUSTAKA
, http://jojo-fakultaskesehatanmasyarakat.blogspot.co.id/p/blogpage.html
,http://www.indonesia-publichealth.com/syarat-jamban-keluarga.
,https://inspeksisanitasi. Blogspot.co.id/2012/10/sanitasi-jamban.html.
42