Nama Peserta :
NUPTK :
Nomor Peserta PLPG :
Bidang Studi Sertifikasi :
Sekolah Asal :
A. Ringkasan Materi
1. Karakteristik Peserta Didik
Penting bagi guru untuk memahami karakteristik anak didiknya,
sehingga tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan dan metode yang
dirancang untuk menyampaikan materi benar- benar sesuai dengan
karakteristik peserta didiknya. Perbedaan karakteristik anak, salah
satunya dapat dipengaruhi oleh perkembangannya. Ada dua metode
untuk meneliti perkembangan manusia, yaitu: longitudinal dan cross
sectional. Dalam metode longitudinal, peneliti mengamati dan
mengkaji perkembangan satu atau banyak orang yang sama usianya
dalam waktu yang lama. Sementara, pada metode cross sectional,
peneliti mengamati dan mengkaji banyak anak dengan berbagai usia
dalam waktu yang sama.
Beberapa teori perkembangan yang menjadi acuan dalam bidang
pendidikan, antara lain:
a. Jean Jacques Rousseau
Menurut Rousseau, perkembangan anak terbagi menjadi empat
tahap, yaitu: 1) masa bayi infancy (0-2 tahun), yang merupakan
masa perkembangan fisik; 2) masa anak/ childhood (2-12
tahun). Pada masa ini, aspek- aspek seperti: kemampuan
berbicara, berpikir, intelektual, moral mulai berkembang; 3)
masa remaja awal (12-15 tahun), ditandai dengan
perkembangan kemampuan bernalar dan intelektual; 4) masa
remaja (15- 25 tahun). Pada masa ini terjadi perkembangan
pesat pada aspek seksual, sosial, moral dan nurani.
b. Stanley Hall
Menurut Stanley Hall, cepat lambatnya perkembangan
psikologis manusia dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Stanley Hall membagi masa perkembangan manusia menjadi
empat tahap, yaitu: 1) masa kanak- kanak (0- 4 tahun); 2) masa
anak (4- 8 tahun). Pada masa ini, anak mulai mempelajari
lingkungan sekitarnya; 3) masa puber (8- 12 tahun). Pada masa
ini, anak mulai belajar pada aspek sosial, emosi, moral dan
intelektual; 4) masa remaja (12- dewasa). Anak sudah dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.
c. Robert J. Havigurst
Robert J. Havigurst menyusun tahap- tahap perkembangan
menjadi lima tahap berdasarkan problema yang harus
b. Fase Pelaksanaan
Uraian Kegiatan Tahapan yang
dilakukan
Guru mengingatkan peserta didik tentang Pengaturan awal
operasi penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar
Diferensiasi progresif
Dengan menggunakan beberapa contoh,
antara lain soal tentukan himpunan
bilangan asli
A. Kompetensi Inti
KI- 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI- 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli
(toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
Berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI- 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural)
Berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI- 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/ teori
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran melalui diskusi kelompok
peserta didik dapat:
1. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual dan harga
beli
2. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit, harga jual dan
harga beli.
3. Menyelesaikan permasalahan sehari- hari yang melibatkan nilai
keseluruhan, nilai unit, harga jual dan harga beli.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
Nilai suatu barang
Harga penjualan dan pembelian
Materi pembelajaran pengayaan
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning
G. Sumber Belajar:
Buku Guru Matematika, Kelas VII Edisi Revisi 2016, Kemdikbud,
Hal 332-335
Buku Siswa Matematika, Kelas VII Edisi Revisi 2016, Kemdikbud,
Hal
Modul/bahan ajar,
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik melakukan doa sebelum 10
belajar menit
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
dan meminta peserta didik untuk
menyiapkan perlengkapan peralatan yang
diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang
I. pembelajaran yang akan dilaksanakan P
dengan materi yang memiliki keterkaitan e
dengan materi sebelumnya. n
4. Peserta didik menerima informasi tentang i
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, l
manfaat, langkah pembelajaran, metode a
penilaian yang akan dilaksanakan i
5. Guru bertanya mencari informasi tentang a
penerapan aritmetika sosial dengan n
kehidupan sehari- hari dan peserta didik
menjawab dengan prediksi masing-
masing
6. Guru mengaitkan aritmetika sosial yang
diajarkan dengan kehidupan nyata
Langkah 2. BrainStorming
6. Peserta didik melakukan diskusi dalam
kelompok masing-masing berdasarkan
petunjuk yang ada dalam LK
7. Peserta didik dalam kelompok melakukan
brainstorming dengan cara sharing
information, dan klarifikasi informasi
tentang permasalahan yang terdapat
tayangan video tentang “Perdagangan
yang ada di pasar/kantin” dan ‘Proses
Penjualan dan Pembelian”
b. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrum Butir Pelaksanaa
en Instrume n
n
1 observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian
observasi pembelajara untuk dan
(jurnal) n pencapaian
berlangsung pembelajara
n
2 Penilaian Lembar Terlampir Saat Penilaian
diri observasi pembelajara sebagai
(jurnal) n usai pembelajara
n
3 Penilaian Lembar Terlampir Setelah Penilaian
antar observasi pembelajara sebagai
teman (jurnal) n berakhir pembelajara
n
c. Kompetensi pengetahuan
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrume Butir Pelaksanaa
n Instrume n
n
1 Tes Pilihan Terlampir Saat Penilaian
tertulis ganda dan pembelajara untuk dan
Uraian n sebagai
berlangsung pembelajara
n
d. Kompetensi Ketrampilan
2. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum
mampu mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remidial
dalam bentuk:
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk
penugasan untuk mempelajari soal PAS
Mengetahui
Kepala SMPN 2 Banjarnegara Guru Mata Pelajaran
A. PETUNJUK UMUM:
1. Amati Lembar Kerja ini dengan seksama
2. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada
guru jika ada hal yang kurang dipahami,
3. Setiap kelompok akan mengerjakan permasalahan yang berkaitan
dengan:
a. Menentukan nilai keseluruhan, nilai unit, sebagian, harga jual dan
harga beli
b. Mengidentifikasi hubungan nilai keseluruhan, nilai unit, harga jual
dan harga beli
c. Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang melibatkan nilai
keseluruhan, unit, sebagian, harga jual dan harga beli
B. TUGAS/LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:
1. Andi membeli tiga kilogram apel dengan uang sebesar Rp. 110.000,00
dan memperoleh kembalian sebesar Rp. 5.000,00.
a. Berapakah harga keseluruhan apel yang dibeli Andi?
b. Berapakah harga satu kilogram apel?
c. Berapakah harga yang harus dibayar jika Andi hendak membeli 2,5
kg?
d. Berapa kilogram apel yang diperoleh, jika Andi membayar
Rp.140.000,00?
2. Suatu ketika Bety berbelanja ke beberapa toko.
Toko A menawarkan harga selusin buku seharga Rp.24.000,00
Toko B menawarkan harga dua lusin buku dengan model yang sama
dengan toko A Rp.44.000,00
Toko C menawarkan buku yang sama dengan kedua toko tersebut
dengan harga satuan Rp. 2.250,00.
Untuk membantu Ani, manakah toko yang menawarkan harga buku
yang paling murah? Coba jelaskan!
3. Pak amin seorang pedagang buah jeruk di Ketawis. Pada saat panen
besar, Pak Amin membeli 3 keranjang jeruk dengan harga Rp.
90.000,00. Tiap keranjang berisi 10 kg jeruk. Pak amin bermaksud
menjual 1 kg jeruk tersebut ke kota lain dengan harga Rp 6.500,00.
Jika biaya transportasi yang dikeluarkan sebesar Rp.50.000,00. Berapa
harga beli dan jual keseluruhan?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
Bab 7
1. Pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran
matematika
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan hasil pengamatan
baik melalui tes atau non tes dengan suatu kriteria atau aturan.
Penilaian adalah proses mengumpulkan dan mengolah bukti/informasi
yang telah dilakukan melalui pengukuran,untuk mengukur pencapaian
peserta didik.
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan itu tercapai atau tidak, berhasil atau
tidak.
2. Jenis penilaian hasil belajar oleh pendidik dibagi menjadi dua, yaitu
penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan
untuk memantau kemajuan belajar dan mendeteksi kebutuhan
perbaikan proses pembelajaran. Sedangkan penilaian sumatif untuk
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan
penguasaan kompetensi dan menetapkan program perbaikan atau
pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi.
Bentuk penilaian hasil belajar oleh pendidik, diantaranya: ulangan,
pengamatan/ observasi, penugasan, dan sebagainya
3. Tujuan penilaian antara lain untuk:
a. Memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
b. Menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua
mata pelajaran.
c. Menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu
Fungsi penilaian yaitu untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar
peserta didik dalam sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada setiap
kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester,
dan untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan
ketuntasan penguasaan kompetensi dan menetapkan program
perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi.
Prinsip- prinsip penilaian: 1) Sahih. Penilaian harus dilakukan berdasar
pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; 2) Objektif.
Penilaian didasarkan pada kriteria dan prosedur yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai; 3) Adil. Penilaian tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, status ekonomi, gender dan hal lain; 4)
Terpadu. Penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; 5) Terbuka. Prosedur dan
kriteria penilaian harus terbuka, jelas dan dapat diketahui oleh
siapapun; 6) Menyeluruh dan berkesinambungan. Penilaian
memncakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik; 7) Sistematis. Penilaian dilakukan secara
berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah- langkah baku; 8)
Beracuan kriteria. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; 9) Akuntabel. Penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur maupun
hasilnya.
4. Berdasarkan Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, ketuntasan
belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan, meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu tingkat penguasaan atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau diatasnya, sedangkan
ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran dan tingkat
satuan pendidikan.
5. Teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi sikap
spiritual dan sosial pada pembelajaran matematika
Jawab:
Penilaian sikap spiritual dan sosial pada pembelajaran matematika
dilakukan dengan menggunakan teknik observasi yang dilakukan
selama proses pembelajaran, yang ditulis dalam jurnal. Jurnal berisi
catatan anekdot, catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang
valid dan relevan. Selain itu, penilaian diri dan penilaian antar teman
dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data
konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
6. Jenis instrumen dan teknik penilaian proses dan hasil belajar pada
kompetensi pengetahuan dan ketrampilan
Jawab:
Penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dapat
dilakukan dengan berbagai teknik sesuai dengan karakteristik masing-
masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain: 1) Tes tertulis.
Bentuk instrumennya berupa pilihan ganda, isian, benas-salah,
menjodohkan dan uraian; 2) Tes lisan. Bentuk instrumennya berupa
tanya jawab; dan 3) Penugasan. Sementara pada kompetensi
ketrampilan, teknik penilaiannya dapat dilakukan dengan penilaian
praktik, penilaian produk, penilaian projek dan penilaian portofolio
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini terdiri dari 3 komponen, pertama mendeskripsikan
bagaimana ideal/ seharusnya siswa belajar matematika dan bagaimana
idealnya/seharusnya guru melaksnakan pembelajaran matematika,
kedua mendeskripsikan permasalahan nyata di kelas terkait dengan
prestasi belajar matematika rendah, dan ketiga mendeskripsikan
bagaimana solusi dari permasalahan pada bagian kedua.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan kalimat pertanyaan yang terdiri
dari (1) pertanyaan bagaimana menerapkan solusi dalam
pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah, dan (2) pertanyaan
apakah dapat diselesaikan masalah tersebut dengan solusi terpilih.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah
peningkatan mutu pembelajaran yang akan berujung pada peningkatan
mutu pendidikan. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini harus sesuai
dengan rumusan masalah yang ada. Untuk itu tujuan penelitian yang
sesuai dengan rumusan masalah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas tidak bisa digeneralisasi, maka manfaat
penelitian ini hanya ada manfaat praktis, tidak ada manfaat teoritis
yang pada umumnya hanya ditulis sebagai manfaat manfaat
penelitian. Diharapkan penelitian bermanfaat bagi siswa sebagai
subyek penelitian, bagi guru/teman sejawat sebagai acuan guru lain
dalam menulis penelitian, dan bagi lembaga dalam hal ini sekolah.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Teori yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari (1) teori
dari variabel masalah dan (2) teori dari variabel solusi.
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan alur berpikir yang disusun secara
singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan
kelas dilakukan dari awal , proses pelaksanaan, hingga akhir.
Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau
digambarkan sebagai sebuah diagram. Cara menulis kerangka berpikir
dalam bentuk rumusan kalimat-kalimat, meliputi berikut ini.
Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara
singkat.
Rumuskan tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
Rumuskan hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
Susun ketiga komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan mencerminkan dugaan sementara atau prediksi
perubahan yang akan terjadi pada subyek penelitian apabila
dikenai suatu tindakan. Hipotesis tindakan pada PTK umumnya
dalam bentuk kecenderungan atau keyakinan pada proses dan hasil
belajar yang akan muncul setelah suatu tindakan dilakukan. Hipotesis
tindakan berupa kalimat pernyataan yang seolah-olah menjawab
rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
Seting penelitian terdiri dari tiga komponen yaitu: (1) tempat
penelitian, (2) waktu penelitian, dan (3) subyek penelitian. Tempat
penelitian menyebutkan/ mendeskripsikan kelas dan satuan
pendidikan dimana penelitian dilakukan, waktu penelitian
menyebutkan mulai dan sampai bulan apa penelitian dilakukan, dan
subyek penelitian menyebutkan jumlah siswa yang menjadi
sasaran/subyek penelitian.
B. Prosedur Penelitian
Yang perlu dideskripsikan dalam prosedur penelitian adalah (1) jenis
dan model PTK, dan (2) siklus penelitian.
1. Jenis dan Model Penelitian
Jenis penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian tindakan kelas
partisipan yaitu peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian
sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa penyusunan
laporan. Misal model penelitian yang diambil adalah model Kurt
Lewin.
2. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus, setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yaitu
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan pada penelitian ini terdiri dari (1) rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tiga kompetensi dasar (KD),
yaitu KD 1 tentang ……, KD 2 tentang …. Dan KD 3 tentang,
(2) lembar kerja siswa (LKS), dan (3) instrumen tes, observasi
kegiatan belajar siswa dan instrumen observasi kegiatan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan (acting)
Penelitian dilaksanakan minimum tiga siklus dengan satu
siklus minimum tiga kali pertemuan, siklus pertama KD 1,
siklus kedua KD 2, siklus ketiga KD 3 dan seterusnya.
c. Pengamatan (observing)
Pengamatan dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :
(1) instrumen observasi kegiatan belajar siswa, yang
dilaksanakan oleh peneliti selama proses belajar berlangsung
dengan sasaran siswa, (2) instrumen observasi kegiatan
pembelajaran, dilaksanakan oleh kolaborator (teman sejawat)
selama proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran guru
(peneliti), dan (3) instrumen tes, dilaksanakan setiap akhir
siklus.
d. Refleksi (reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk menemukan
kekurangan dan permasalahan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Hasil refleksi akan digunakan untuk perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya. Kegiatan refleksi berupa
diskusi antara peneliti dengan kolaborator dengan
memperhatikan hasil analisis data hasil pengamatan
kolaborator saat pembelajaran, dan juga hasil pengamatan
peneliti terhadap proses belajar siswa serta hasil tes.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini perlu dideskripsikan (1) instrument penelitian yang
akan dipakai untuk memperoleh data, dan (2) jenis data yang akan
diperoleh.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari (1) instrumen pengamatan proses
belajar siswa dengan skala penilaian (1-4), (2) instrumen
pengamatan kegiatan pembelajaran dengan skala penilaian (1-4),
dan (3) intrumen tes berupa tes pilihan ganda dan uraian dengan
skala penilaian (1-100).
2. Data Penelitian
Mengacu instrument penelitian di atas, maka data penelitian terdiri
dari (1) data kualitatif hasil pengamatan menggunakan instrumen
(1) dan (2) di atas, dengan ketentuan bahwa : 4 : sangat baik, 3 :
baik, 2 : cukup dan 1 : kurang dan (2) data kuantitatif hasil tes
hasil belajar siswa dengan skala penilaian (1-100).
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kualitatif terhadap data penelitian tindakan kelas
dengan tahapan sebagai berikut: menyeleksi, menyederhanakan,
mengklasifikasi, memfokuskan, mengorganisasi (mengaitkan gejala
secara sistematis dan logis), membuat abstraksi atas kesimpulan
makna hasil analisis. Model analisis kualitatif yang terkenal adalah
model Miles & Hubberman (1992: 20) yang meliputi : reduksi data
(memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data yang tidak
berguna), sajian deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur
sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari hasil yg disajikan
(dampak PTK dan efektivitasnya).
E. Indikator Kinerja
Seperti telah diuraikan di depan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa
tahapan (siklus) disarankan minimum tiga siklus. Untuk menandai
berakhirnya siklus penelitian diperlukan adanya indikator kinerja.
Indikator kinerja ditetapkan peneliti sesuai dengan permasalahan yang
ingin diselesaikan/ditingkatkan, misalnya masalah yang ingin
diselesaikan dan ditingkatkan dalam penelitian adalah motivasi
belajar, maka indikator kinerja yang ditetapkan menunjukkan
persentase minimal yang yang ditunjukkan siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Misalnya: indikator kinerja dalam penelitian ini adalah
(1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran minimal 70 %, dan
(2) jumlah siswa yang mencapai KKM minimal 75 %.
F. Jadwal Penelitian
Berbeda dengan waktu penelitian yang hanya disebutkan rentang
waktu awal sampai akhir penelitian, maka jadwal penelitian
disebutkan secara rinci mulai minggu keberapa bulan apa mulai
menyusun proposal sampai akhir penyusunan laporan penelitian.
8. Dalam perumusan masalah PTK harus berbeda dari penelitian jenis
lainnya, diantaranya PTK fokus pada bagaimana melakukan tindakan.
Jawab:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian tindakan.
Penelitian ini lebih menekankan pada bagaimana upaya peneliti
menyelesaikan atau mengatasi permasalahan. Tolok ukurnya adalah
indikator keberhasilan penelitian bukan sekedar menguji hipotesis
sebagaimana pada penelitian non PTK. Fokus pelaksanaan penelitian
adalah menjawab rumusan masalah. Penyelesain masalah
sebagaimana dirumuskan dalam rumusan masalah menjadi fokus
peneliti dalam melaksanakan penelitian. Langkah demi langkah dalam
melaksanakan penelitian harus dicatat secara lengkap dan dianalisis
dengan seksama sehingga apabila indikator keberhasilan belum
tercapai, peneliti harus melakukan refleksi untuk mengetahui apa yang
menjadi penyebab atau kendala belum berhasilnya penelitian yang
dilakukan. Hasil refleksi sebagai salah satu faktor penentu, apa saja
yang harus diperbaiki dan apakah tindakan untuk siklus berikutnya
harus dilakukan kembali atau bisa dicukupi pada siklus yang telah
terlaksana.
Untuk itulah, peneliti harus cermat dalam menetapkan rumusan
masalah dalam PTK. Masalah dalam PTK harus esensial, yakni
mudah dilaksanakan, murah biaya pelaksanaan, dan mendesak untuk
diselesaikan. Penetapan rumusan masalah sangat menentukan dalam
memilih alternatif tindakan penelitian. Pemilihan tindakan yang tepat
akan sangat mendukung tercapai atau tidaknya hasil penelitian secara
optimal. Mengingat urgennya tindakan dalam PTK maka pelaksanaan
tindakan harus benar-benar dilaksanakan sesuai perencanaan yang
telah disusun secara cermat dan matang sebelum penelitian
dilaksanakan. Tindakan yang dilaksanakan dengan baik akan menjadi
referensi peneliti dalam mengambil suatu kesimpulan, apakah
tindakan memiliki kontribusi dan faktor penentu dalam menyelesaikan
masalah penelitian. Hal inilah yang menjadikan tindakan merupakan
focus utama dalam PTK.