Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayan publik merupakan salah satu fungsi pokok dari ASN yang meliputi
banyak hal, dalam berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi
Negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang
lingkup pelayanan tersebut memiliki unit-unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil
hingga terbesar dalam lingkup nasional sehingga membutuhkan ASN yang
professional.

Guna membentuk ASN yang profesional, dibutuhkan pelatihan dasar yang


mengikuti pola baru karena praktek pola baru karena praktek pola pembelajaran
klasikal yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN, terutama proses internalisasi pada diri
masing-masing peserta. Dalam pembelajaran pola baru proses internalisasi tersebut
dilakukan dengan cara mengaktualisasikan teori yang telah diterima di tempat bekerja,
sehingga nilai-nalai dasar profesi ASN tersebut dapat dirasakan secara langsung
manfaatnya.

Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa
percobaan. Tujuan dari pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai
dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS yang profesional.

1
Salah satu tahapan dalam mewujudkan hal tersebut, diperlukannya kegiatan
aktualisasi dari kegiatan Pelatihan Dasar CPNS di unit kerja masing – masing.
Aktualisasi ini dilaksanakan dengan harapan bahwa pelajaran yang didapat menjadi
sebuah kebiasaan bahkan dapat menjadi budaya didalamnya. Pada rancangan
aktualisasi ini penulis merupakan bagian dari staf Sub Bidang Pengembangan Sistem
Informasi, Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika,
Pusat Data dan Informasi, Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan,
dan Informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Terdapat berbagai permasalahan yang ada dalam unit kerja ini. Permasalahan yang
diangkat penulis pada Rancangan Aktualisasi ini adalah perancangan form penanganan
masalah situs web unit kerja eselon I yang masih belum terdokumentasi di Pusat Data
dan Informasi.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah:

1. CPNS golongan III memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai dasar Profesi PNS
yang menyangkut ANEKA;
2. CPNS golongan III diharapkan dapat menjadi pelayan masyarakat yang
profesional dan memiliki kompetensi mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA;
3. CPNS golongan III diharapkan juga memiliki kemampuan menganalisis dampak
apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.

Manfaat dari rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah:

1. CPNS golongan III bisa menjadi PNS yang profesional jika mampu
mengaktualisasi nilai-nilai ANEKA;
2. Visi misi unit kerja bisa tercapai;
3. Mampu menunjukkan kemampuan kompetensi teknis sesuai bidang tugas.

2
C. Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA)

Pelatihan dasar bagi pegawai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan
tujuan utama dari pembentukan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini
mendapatkan banyak tuntutan untuk menjadi pelayan rakyat yang professional. Oleh
karena itu untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang professional, peserta
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) .

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Dengan menerapkan akuntabilitas,
hasil yang diharapkan adalah perilaku PNS yang bertanggungjawab, adil, kreatif,
inovatif dan memberikan kontribusi dalam pencapaian hasil.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme dapat terlihat dari pemaknaan
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yaitu:
1) Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengandung nilai-nilai:
religius, toleransi, etos kerja, transparan, tanggung jawab, amanah dan
percaya diri;
2) Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” mengandung nilai-
nilai: humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati
dan tidak diskriminatif;

3
3) Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” mengandung nilai-nilai: Cinta tanah
air, rela berkorban, gotong royong, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik;
4) Sila keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan” mengandung nilai-nilai:
musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat dan
bijaksana;
5) Sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
mengandung nilai-nilai: bersikap adil, tidak serakah, tolong-menolong,
kerja keras, sederhana.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
yaitu:
 Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
 Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
 Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

4
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Nilai-nilai dasar orientasi mutu diantaranya:
 Komitmen kepada kepuasan customer;
 Cepat, tepat dan ramah;
 Melayani dengan hati;
 Melindungi dan mengayomi;
 Perbaikan berkelanjutan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan,
keboborokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar
biasa. Terdapat 9 nilai anti korupsi yaitu:
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil

5
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
 Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik,
hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan

6
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN
ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi
daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa.
 Peran ASN
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan-peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada pancasila,
UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi

7
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

2. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai – nilai
dasar berikut ini:
 Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien
antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
 Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga
sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
 Sinkronisasi
Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal
dari berbagai sumber, dengan mengsinkronkan seluruh sumber tersebut.
 Simplifikasi
Simplifikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait
data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.

3. Pelayanan Publik
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

8
penduduk atas barang jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi
penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain:
 Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat kostitusi.
Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk
menyelenggarakannya baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah)
maupun bekerja sama dengan sektor swasta;
 Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara. Artinya, para birokrat penyelenggara pelayanan publik harus paham
bahwa semua fasilitas yang mereka nikmati (Gedung, peralatan, gaji bagi
ASN, protokoler, dsb) dibayar dengan pajak yang dibayarkan oleh warga
negara. Oleh karena itu, sebagai ASN harus paham bahwa warga negara
adalah agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan).
 Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Karena
sifatnya yang demikian, sebagai seorang ASN harus paham bahwa
kegagalan dalam berkontribusi untuk menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas akan berakibat pada kegagalan kita sebagai bangsa dalam
mewujudkan cita-cita bersama.
 Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi
untuk memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal
63 - Pasal 65;

9
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Managemen Pegawai
Negeri Sipil Pasal 33 – Pasal 37;
3. Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Pelatihan Dasar CPNS.

10
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi


Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
merupakan Kementerian yang membidangi urusan pembangungan Desa dan Kawasan
Pedesaan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. Adapun Visi dari Kementerian ini tercantum pada Rencana Strategis
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 –
2019. Visi tersebut adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Sebagai upaya dalam pencapaian
visi tersebut, maka dirumuskan misi Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal
dan Transmigrasi sebagai berikut:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam melaksanakan visi dan misi, Kementerian Desa, Pembangungan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi memiliki nilai-nilai dasar yang harus dipegang teguh oleh
Para Pegawai atau Pejabat Kementerian ini. Nilai-nilai dasar ini diharapkan dapat

11
menjadi fondasi atau modal dasar dalam mewujudkan visi misi tersebut. Adapun nilai –
nilai dasar yang dimaksud adalah “APIK” yang terdiri atas:

a. Akuntabel, berati berani bertanggung jawab atas segala kegiatan dilakukan


dan sesuai oleh segala peraturan perundang undangan yang berlaku dan
tidak bertentangan;
b. Profesional, yaitu dapat bekerja dengan mengedepankan nilai ANEKA,
bersifat netral dan tidak terlibat oleh politik praktis, dan mengetahui fungsi dan
tugas sebagai ASN;
c. Integritas merupakan sikap dimana terdapat sinkronisasi antara pikiran, hati,
ucapan, dan tindakan yang mana memiliki tujuan yang sama;
d. Kebersamaan artinya diperlukan kerjasama dalam mewujudkannya karena
tanpa kebersamaan kita tidak bisa melakukan apapun.

12
B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi

C. Gambaran unit kerja

Pusat Data dan Informasi memiliki tugas dan fungsi yang tertera dalam Peraturan
Menteri Desa nomor 6 tahun 2015 yang berisi :

Tugas Pusat Data dan Informasi adalah :

Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sitem informasi, manajemen data,


pelayanan data dan informasi serta pengembangan sistem dan sumber daya
informatika di bidang Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
manajemen data.

Fungsi Pusat Data dan Informasi adalah :

13
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan
informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;
2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta pengelolaan
basis data;
3. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan
daerah tertinggal dan transmigrasi;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi serta
penyajian informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan
transmigrasi;
5. Pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di
bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan Informasi;
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Tugas Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya


Informatika adalah:

Melaksanakan penyiapan pengembangan sistem informasi dan sumber daya


informatika di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

Fungsi Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya


Informatika adalah:

1. Penyiapan pengembangan sistem informasi di bidang desa, pembangunan


daerah tertinggal dan transmigrasi; dan
2. Penyiapan pengembangan sumber daya informatika di bidang desa,
pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

Tugas Subbidang Pengembangan Sistem Informasi adalah:

Melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem informasi di bidang desa,


pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

14
BAB III

ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU

A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisa Penyebab

Dalam mengidentifikasi isu-isu dapat dikaitkan dengan mata diklat Manajemen


ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. Isu-isu yang diangkat harus
memenuhi 4 kriteria di bawah ini, yaitu:

1. Aktual : Isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat


dibicarakan.
2. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dibuatkan solusi.
3. Kekhalayakan : Isu harus menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Beberapa isu yang sedang dihadapi oleh Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi,
diantaranya:

1. Belum tersedia Form Penanganan Masalah Situs Web Unit Kerja Eselon I Di
Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi. Penanganan suatu permasalahan terkait dengan situs web
merupakan salah satu kegiatan yang ditangani oleh tim Sub Bidang
Pengembangan Sistem Informasi. Proses pendataan yang berkaitan masalah
tersebut masih belum terdokumentasi dengan baik.
2. Kegiatan-kegiatan di Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi yang
belum terdokumentasi dengan baik. Kegiatan-kegiatan yang selama ini
dilaksanakan hanya beberapa yang terdokumentasi dengan baik. Sehingga
pada saat atasan meminta rekap laporan mengenai kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan atau saat ada pemeriksaan, tim dari Sub Bidang

15
Pengembangan Sistem Informasi kesulitan menyiapkan data-data tersebut
dalam waktu yang singkat.

B. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan untuk isu yang terpilih “Belum tersedianya Form


Penanganan Masalah Situs Web Unit kerja Eselon I Di Lingkungan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi” yaitu dengan
merancang Form Penanganan Masalah Situs Web melalui kegiatan-kegiatan
diantaranya:

1. Menghadap atasan terkait Perancangan Form Penanganan Masalah Situs Web


Unit Kerja Eselon I
2. Mengumpulkan data dan dokumen penanganan masalah situs web unit kerja
eselon I
3. Membuat form penanganan masalah situs web unit kerja eselon I
4. Membahas pembuatan Form Penanganan Masalah Situs Web Unit Kerja Eselon I
5. Membuat laporan hasil rancangan form penanganan masalah situs web unit kerja
eselon I

16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Uraian Kegiatan

Nama : Indra Catur Prasetyo, S.Kom


Unit Kerja : Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi; Bidang
Pengembangan Sistem Informasi dan Sumber Daya
Informatika; Pusat Data dan Informasi
Identifikasi Isu : 1. Belum tersedia Form Penanganan Masalah Situs Web
Unit Kerja Eselon I Di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
2. Kegiatan-kegiatan di Sub Bidang Pengembangan Sistem
Informasi yang belum terdokumentasi dengan baik
Isu yang Diangkat : Belum tersedia Form Penanganan Masalah Situs Web Unit
Kerja Eselon I Di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Gagasan Pemecahan Isu : Merancang Form Penanganan Masalah Situs Web Unit
Kerja Eselon I Di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1. Menghadap atasan terkait Perancangan Form Penanganan Masalah Situs Web Unit Kerja
Eselon I
2. Mengumpulkan data dan dokumen penanganan masalah situs web unit kerja eselon I
3. Membuat form penanganan masalah situs web unit kerja eselon I
4. Membahas pembuatan Form Penanganan Masalah Situs Web Unit Kerja Eselon I
5. Membuat laporan hasil rancangan form penanganan masalah situs web unit kerja eselon I

17
Berikut adalah kegiatan dan tahap kegiatan dari gagasan pemecahan isu beserta keterkaitan dengan nilai ANEKA,
kontribusi terhadap visi misi organisasi, serta penguatan terhadap nilai organisasi:

KETERKAITAN KONTRIBUSI
PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASIL SUBTANSI MATA TERHADAP VISI-MISI
ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI

1 Menghadap a. Membuat jadwal  Menghubungi Akuntabilitas: Dengan menerapkan Dengan melakukan


atasan terkait pertemuan dengan atasan dengan Bertanggung jawab nilai akuntabilitas, etika kegiatan ini maka
Perancangan atasan. membuat jadwal dalam membuat publik, nasionalisme dan dapat mendukung
Form pertemuan. jadwal pertemuan komitmen mutu dalam penguatan nilai-nilai
Penanganan dengan atasan. kegiatan mengumpulkan organisasi
Masalah Situs b. Mendiskusikan data dan dokumen kementerian yaitu
Web Unit Nasionalisme: Saling dalam perancangan Akuntabilitas,
dengan atasan  Meminta arahan
Kerja Eselon I terkait dengan kepada atasan menghormati saat form penanganan Nasionalisme, Etika
perancangan form terkait menghubungi atasan. masalah situs web publik, Komitmen
penanganan Perancangan Serta Menghargai diharapkan berkontribusi mutu dan Anti
masalah situs web Form arahan atasan dan terhadap pencapaian Korupsi.
unit kerja eselon I. Penanganan menjalankannya. visi dan misi organisasi
Masalah Situs khususnya untuk misi
Etika publik: Bersikap nomor 2 "Mewujudkan
Web Unit Kerja
Eselon I. Hormat, sopan santun, masyarakat maju,
berpakaian rapi saat berkesimbangan, dan
bertemu dengan demokratis
atasan dan bertutur berlandaskan negara
kata baik saat hukum." dan nomor 7
meminta arahan “Mewujudkan
kepada atasan. masyarakat yang

18
Komitmen mutu: berkepribadian dalam
Arahan Atasan yang kebudayaan.”
efektif terkait
perancangan form.

2 Mengumpulka a. Mengumpulkan data  Mengumpulkan Akuntabilitas: Hasil Dengan menerapkan Dengan melakukan
n data dan dan dokumen terkait data dan pengumpulan data nilai akuntabilitas, etika kegiatan ini maka
dokumen penanganan dokumen terkait dan dokumen dapat publik, nasionalisme dan dapat mendukung
penanganan masalah situs web penanganan dipertanggungjawabka komitmen mutu dalam penguatan nilai-nilai
masalah situs unit kerja eselon I. masalah situs n. kegiatan mengumpulkan organisasi
web unit kerja web unit kerja data dan dokumen kementerian yaitu
eselon I eselon I dengan Nasionalisme: dalam perancangan Akuntabilitas,
b. Bertanya kepada memanfaatkan Menghargai pendapat form penanganan Nasionalisme, Etika
atasan dan rekan internet yang atasan dan rekan kerja masalah situs web publik, Komitmen
kerja cara disediakan di saat mengumpulkan diharapkan berkontribusi mutu dan Anti
penanganan kantor. data dan dokumen terhadap pencapaian Korupsi.
masalah situs web serta memahami visi dan misi organisasi
unit kerja eselon I. informasi yang khususnya untuk misi
 Selain didapat. nomor 2 "Mewujudkan
Mengumpulkan masyarakat maju,
Etika publik: Bertutur berkesimbangan, dan
c. Membuat ringkasan data dan
dokumen terkait kata yang baik dan demokratis
cara penanganan
penanganan sopan saat bertanya berlandaskan negara
masalah situs web
pada atasan maupun hukum." dan nomor 7

19
unit kerja eselon I. masalah situs sesama rekan kerja. “Mewujudkan
web melalui masyarakat yang
internet cara Komitmen mutu: berkepribadian dalam
lainnya yaitu Mencatat hasil kebudayaan.”
bertanya kepada pengumpulan data-
atasan dan rekan data dengan lebih
kerja dengan mendetail.
sopan dan ramah.
Anti Korupsi: Tidak
akan mengubah atau
 Hasil memanipulasi data dan
pengumpulan dokumen yang telah
data-data yang didapat.
sudah didapatkan
disatukan dengan
membuat
ringkasan cara
penanganan
masalah situs
web unit kerja
eselon I.

20
3 Membuat form a. Membuat rancangan  Melakukan Akuntabilitas: Dengan menerapkan Dengan melakukan
penanganan form penanganan perancangan Bertanggung jawab nilai akuntabilitas, etika kegiatan ini maka
masalah situs masalah situs web form penanganan atas hasil pembuatan publik, nasionalisme dan dapat mendukung
web unit kerja unit kerja eselon I. masalah situs dalam perancangan komitmen mutu dalam penguatan nilai-nilai
eselon I web unit kerja form. kegiatan mengumpulkan organisasi
eselon I yang data dan dokumen kementerian yaitu
b. Menyerahkan hasil bersumber dari Nasionalisme: dalam perancangan Akuntabilitas,
rancangan form ringkasan hasil Membuat rancangan form penanganan Nasionalisme, Etika
penanganan pengumpulan form menggunakan masalah situs web publik, Komitmen
masalah situs web data-data. tata bahasa Indonesia diharapkan berkontribusi mutu dan Anti
unit kerja eselon I yang baik dan benar. terhadap pencapaian Korupsi.
kepada atasan. visi dan misi organisasi
 Menyerahkan Etika publik: khususnya untuk misi
form penanganan Menjalankan arahan nomor 2 "Mewujudkan
masalah situs atasan secara masyarakat maju,
web unit kerja profesional dalam berkesimbangan, dan
eselon I yang pembuatan rancangan demokratis
sudah jadi form. berlandaskan negara
kepada atasan. hukum." dan nomor 7
Komitmen mutu: “Mewujudkan
Membuat rancangan masyarakat yang
form yang informatif berkepribadian dalam
dan sistematis. kebudayaan.”

4 Membahas a. Membantu atasan  Membuat Akuntabilitas: Dengan menerapkan Dengan melakukan


pembuatan membuat undangan undangan rapat Bertanggung jawab nilai akuntabilitas, etika kegiatan ini maka
internal sesuai dalam pembuatan publik, nasionalisme dan dapat mendukung

21
Form rapat internal. arahan atasan undangan dan saat komitmen mutu dalam penguatan nilai-nilai
Penanganan menggunakan menyebarkan kegiatan mengumpulkan organisasi
tata bahasa undangan rapat data dan dokumen kementerian yaitu
Masalah Situs
b. Menyebarkan Indonesia yang internal tersampaikan dalam perancangan Akuntabilitas,
Web Unit undangan rapat baik dan benar. sesuai dengan yang form penanganan Nasionalisme, Etika
Kerja Eselon I internal. diundang. masalah situs web publik, Komitmen
diharapkan berkontribusi mutu, Anti Korupsi,
 Undangan rapat Nasionalisme: terhadap pencapaian Whole of government
internal Membuat undangan visi dan misi organisasi dan Pelayanan
c. Menyiapkan ruang
disebarkan dengan menggunakan khususnya untuk misi publik.
rapat.
melalui media tata Bahasa Indonesia nomor 2 "Mewujudkan
sosial whatsapp yang baik dan benar. masyarakat maju,
untuk efisien Tidak membeda- berkesimbangan, dan
d. Mencatat hasil rapat. bedakan tamu yang demokratis
waktu dan
mencegah diundang, serta saling berlandaskan negara
pemborosan bekerja sama dan hukum." dan nomor 7
kertas. menghormati “Mewujudkan
penanggung jawab masyarakat yang
ruangan saat berkepribadian dalam
menyiapkan ruang kebudayaan.”
 Berkoordinasi rapat dan menyiapkan
dengan fasilitas pendukung
penanggung rapat.
jawab ruangan
dalam Etika publik:
menyiapkan Berbicara sopan
ruang rapat dan
dengan penanggung
menyiapkan jawab ruangan dan

22
fasilitas bekerja sama saat
pendukung rapat. menyiapkan hal-hal
yang diperlukan saat
rapat.
 Mendengarkan
dengan cermat Komitmen mutu:
dan mencatat Membuat undangan
informasi- dengan kompetensi
informasi yang arahan dari atasan
disampaikan pada dan Mendengarkan
saat rapat. arahan atasan dengan
cermat.

Anti Korupsi:
Membuat undangan
rapat sesuai arahan
tanpa mengurangi
informasi yang
diberikan.

5 Membuat a. Membuat perbaikan  Memperbaiki Akuntabilitas: Dengan menerapkan Dengan melakukan


laporan hasil rancangan form rancangan form Bertanggung jawab nilai akuntabilitas, etika kegiatan ini maka
penanganan penanganan dalam memperbaiki publik, nasionalisme dan dapat mendukung
rancangan
masalah situs web masalah situs rancangan form sesuai komitmen mutu dalam penguatan nilai-nilai

23
Form unit kerja eselon I. web unit kerja hasil rapat. kegiatan mengumpulkan organisasi
Penanganan eselon I data dan dokumen kementerian yaitu
berdasarkan hasil Nasionalisme: dalam perancangan Akuntabilitas,
Masalah Situs
b. Menyerahkan rapat internal Memperbaiki form penanganan Nasionalisme, Etika
Web Unit laporan hasil dengan rancangan form masalah situs web publik, Komitmen
Kerja Eselon I rancangan form memperhitungkan menggunakan tata diharapkan berkontribusi mutu dan Anti
penanganan efektivitas. bahasa Indonesia yang terhadap pencapaian Korupsi.
masalah situs web baik dan benar. visi dan misi organisasi
unit kerja eselon I khususnya untuk misi
kepada atasan  Menyerahkan Etika publik: nomor 2 "Mewujudkan
hasil laporan Menyerahkan hasil masyarakat maju,
rancangan dan laporan rancangan berkesimbangan, dan
Mengusulkan dan Mengusulkan demokratis
kepada atasan kepada atasan untuk berlandaskan negara
untuk menetapkan form hukum." dan nomor 7
menetapkan form penanganan masalah “Mewujudkan
penanganan situs web dengan masyarakat yang
masalah situs sopan. berkepribadian dalam
web unit kerja kebudayaan.”
eselon I. Komitmen mutu:
Memperhitungkan
efektivitas waktu
pengerjaan rancangan
form.

Tabel 4.1 Uraian Kegiatan Rancangan Aktualisasi

24
B. Kendala dan Rencana Antisipasi

No. Kendala dalam aktualisasi Rencana antisipasi

1. Atasan yang sering tidak berada di kantor karena Berkomunikasi melalui telepon, aplikasi whatsapp atau e-mail
dinas atau rapat

2. Adanya tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan Membuat matriks kegiatan dan memanfaatkan waktu sebaik
selain kegiatan dalam rancangan aktualisasi mungkin

Tabel 4.2 Kendala dan Rencana Antisipasi dalam Aktualisasi

25
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Nama : Indra Catur Prasetyo, S.Kom


Unit Kerja : Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi; Bidang Pengembangan Sistem
Informasi dan Sumber Daya Informatika; Pusat Data dan Informasi
Waktu Pelaksanaan : April - Juni 2019

April Mei Juni


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Menghadap atasan terkait Perancangan Form Penanganan


1
Masalah Situs Web

Mengumpulkan data dan dokumen penanganan masalah situs


2
web

3 Membuat Form Penanganan Masalah Situs Web

Membahas pembuatan Form Penanganan Masalah Situs Web


4 Unit Kerja Eselon I

Membuat laporan hasil rancangan Form Penanganan Masalah


5 Situs Web

Tabel 4.3 Jadwal Rancangan Aktualisasi

26

Anda mungkin juga menyukai