Anda di halaman 1dari 10

LECTURE NOTES

Service Oriented Architecture

Week 05
Session 4
Principle of Service Orientation

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


LEARNING OUTCOMES

1. Peserta diharapkan mampu memahami komponen-komponen enterprise logic

2. Peserta diharapkan memahami anatomi dari service-oriented architecture

3. Peserta diharapkan mampu memahami relasi dari prinsip-prinsip dalam SOA

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

1. Komponen Enterprise Logic

2. Anatomi service-oriented architecture

3. Relasi dari prinsip-prinsip dalam SOA

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


ISI MATERI

1. Service Orientation and the enterprise

Dari IT perspektif, enterprise logic dapat dibagi menjadi 2 bagian : business logic dan
aplikasi logic seperti terlihat pada gambar 4.1 berikut

Gambar 4.1 Business dan aplikasi logic

Business Logic merupakan dokumentasi dari kebutuhan bisnis yang berasal dari area bisnis
perusahaan. Business logic biasanya dipolakan ke dalam proses-proses. Aplikasi logic
menggambarkan aliran bisnis prosess melalui ssistem yang dibangun dengan IT
infrastutruktur, keamanan, dan kapabilitas teknikal.

2. Anatomy of a service-oriented architecture


Service oriented tidak hanya menyedeiakn sebuah basis teknologiuntuk konektivitas, namun
juga modul loic otomatisasi yang terdiri dari beberapa unit-unit. Untuk mmemahami modul-
modul dalam SOA ada beberapa modul antara lain :
 Messages (unit komunikasi)
 Operations (unit pekerjaan)
 Services (unit proses logic)
 processes (unit otomatisasi logic)

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


Sedangkan untuk dalam web service ada beberapa istilah nama lain untuk modulnya yakni :
 SOAP messages
 Web service operations
 Web services
 Activities

3. Relasi antar Service


a Service Reusabilty

Pertemuan sebelumnya telah dibahas beberapa prinsip penting dari SOA : Loose
Coupling , Service Contract, Autonomy, Abstraction, Reusability, Composability ,
stateless, dan Discoverability. Jadi tidak ada sebuah prinsip tunggal dalam SOA.
Disamping itu tidak ada aturan baku bagaiamana prinsip/ sifat dari SOA itu berelasi satu
sama lain. Kita akan lihat relasi sebuah prinsip SOA berelasi dengan prinsip lainnya.
Seperti terlihat pada gambar 4.2, prinsip reusability berelasi dengan prinsip lainnya.

Gambar 4.2 Relasi Prinsip Reusability dengan prinsip lainnya

Gambar 4.2 Relasi Prinsip Reusabilityt dengan prinsip lainnya

Service Autonomy = Menyediakan sebuah eksekusi kepada service reusability


Service Statelessness = Karena informasi yang diberikan optimal (sedikit), maka service
stataless memaksimalkan service-service yang akan digunakan

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


Service discoverability = Service discoverbaility memungkin media pencarian/promosi
bagi service-service.
Service abstraction = Service ini merupakan black box (informasi penting) bagi service
yang akan digunakan
Service loose coupling = Membebaskan layanan yang terikat dengan lain, sehingga lebih
mudah digunakan oleh reuse
Service composibility = Service yang tebentuk dari service reusability

b Service Contract

Prinsip berikutnya adalah prinsip service contract. Gambar 4.3 berikut adalah relasi
prinsip contract dengan prinsip lainnya.

Gambar 4.3 Relasi Prinsip Contract dengan prinsip lainnya

Pada gambar ini terlihat service contract sangat sentral bagi service lainnya, karena berisi
deskripsi perjanjian pesan, makan menjadi hal yang mutlak bagi Composibility, dan
abstraksi. Bagi discoveribility informasi dari service contrat menjadi basis dari informasi
tentang mereka. Sedangkan untuk loose coupling, deskripsi perjanjian pesan, merupaakn
syarat agar bisa dijalankan atau diekskusi

c Service Loose Coupling

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


Gambar 4.4 berikut merupakan relasi prinsip service loose coupling dengan prinsip
service lainnya. Dari gambar tersebut terlihat bahwa service composibily didukung oleh
loose coupling, terutama pada service-service dinamis. Service autnomy dimungkinkan
karena sifat service loose coupling, yang memungkinkan mandiri.
Service Statelessnee didukung langsung oleh melalui komuniskasi yang dibangun
olehloose coupling. Sedangkan hubungan service reusability dan service contract sudah
dibahas pada section 1.

Gambar 4.4 Relasi Prinsip Loose Coupling dengan prinsip lainnya

d Service Abstraction

Pada gambar 4.5 , Service contract menerapkan service abstraction dengan menyediakan
informasi/ keterangan resmi yang dibuat publik untuk external service requestor. Service
abstraction merupakan black box (informasi penting) bagi service yang akan digunakan
(service reusability).

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


Gambar 4.5 Relasi Prinsip Contract dengan prinsip lainnya

e Service Compasibility

Gambar 4.6 Relasi Prinsip Compasibility dengan prinsip lainnya

f Service Autonomy

Gambar 4.7 Relasi Prinsip Autonomy dengan prinsip lainya

g Service Statelessness

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


Gambar 4.8 Relasi Prinsip Stateless dengan prinsip lainnya

h Service Discoverability

Gambar 4.9 Relasi Prinsip Discoverability dengan prinsip lainnya

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


SIMPULAN
Enterprise logic dapat dibagi menjadi dua domain yakni bisnis logic dan enterprise
logic.Prinsip service oriented dapat diaplikasikan pada keduanya.
Dengan pendekatan service oriented dari sebuah unit logic otomatisasi, kita dapat
membangun lingkungan yang flesksible yang bisa mensupport pembagian modular/unit dari
sebuah layananan.
Beberapa prinsip service oriented berelasi dengan prinsip-prinsip object-oriented.

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>


DAFTAR PUSTAKA

1. Service-Oriented Architecture: Concepts, Technology, and Design, By Thomas Erl,


2005, Publisher: Prentice Hall PTR.

2. Understanding SOA with Web Services , By Eric Newcomer, Greg Lomow , 2004,
Publisher : Addison Wesley Professional

3. Applied SOA: Service-Oriented Architecture and Design Strategies By Mike Rosen.


John Wiley

<<Kd Course>> - <<Nama Course>>

Anda mungkin juga menyukai