Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian

Penelitian atau research merupaka kegiatan yang emnghasilkan suatu karya tulis
berdasarkan kenyataan ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dimana penyusun mengambil penelitian jenis study kasus (case study). Pada penelitian
ini berasal dari proses pengumpulan data melalui, cerita, gambar, atau dokumen lainnya. Adapun
tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui secara rinci dan mendalam tentang
asuhan kebidanan pada Ny. A umur 30 tahun G3P2A0 gravida 23 minggu dengan suspec IUFD
di Bpm Ny. I Cibatu Kabupaten Garut.

Pada kasus Ny. A umur 30 tahun G3P2A0 gravida 23 minggu dengan suspec IUFD di Bpm Ny. I
Cibatu Kabupaten Garut, penelitian dilakukan dengan satu metode pendekatan yaitu:

3.3.1 Pendekatan deskriptif

Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang . pada kasus Ny. A dengan suspec IUFD
ini penulis melakukan penelitian dari mulai anamnesa, melihat kondisi pasien, mengkaji catatan
rekam medis pasien, dan menghubungkan hasil temuan yang ada dengan menggunakan
pemikiran dan teori apakah gambaran dari Ny. A yang berhubungan dengan suspec IUFD.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Fasilitas kesehatan yang menjadi objek penelitian berada di Bpm Ny. I Cibatu Kabupaten
Garut.

3.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Bpm Ny. I Cibatu Kabupaten Garut yang
bersedia dan diperlukan peneliti yaitu ruang pemeriksaan kehamilan .

3.2.3 Jumlah Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang ada dalam penanganan kasus suspec IUFD Ny. A
yaitu satu orang bidan.
3.3 Objek penelitian dan instrument penelitian

3.3.1 Objek penelitian

Kasus yang diambil adalah asuhan kebidanan pada Ny. A G3P2A0 gravida 23
minggu dengan suspec IUFD diBpm Ny. I Cibatu Kabupaten Garut.

3.3.2 Instrument penelitian

Instrument penelitian menggunakan lembar pengkajian yang berisi pertanyaan-


pertanyaan juga dengan melakukan analisa data pada rekam medis pasien. Sebagai
berikut contoh format pendokumentasian SOAP :

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dengan cara wawancara


mendalam. Adapaun langkah-langkah yang akan dilakukan penelitian adalah sebagai
berkut:

3.4.1 Wawancara

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam oleh peneliti dengan


menggunakan alat tulis dan lembar pengkajian. Wawancara ini dilakukan sebagai upaya
pengambilan data primer yang secara langsung bertemu dengan pasien dilapangan.

3.4.2 Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap yang dirujuk pada keadaan fisik.

3.4.3 Analisis tindakan/data

Analisa data merupakan yang sangat penting dalam penelitian. Analisa data
adalah tahap berlangsung nya proses penentuan pengukuhan pendapat dalam sebuah
penelitian. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan pada saat dilapangan
dan juga setelah penelitian meninggalkan lapangan penelitian.
Proses tahapan analisis data tersebut yaitu:

a) Pembuatan transkrip hasil pengumpulan data dilapangan. Pada tahap ini


terdapat dua kegiatan utama yaitu kegiatan pencatatan (coding). Dan
kegiatan memberi komentar terhadap catatan tersebut. Kegiatan analisis
dimulai dari mencatat setiap kejadian mengenai sebuah kategori sebanyak
mungkin, mulai dari kategori itu muncul. Dalam pencatatan kejadian ini
dapat menggunakan media yang disukai dan sesuai konsekuensi,
hubungan dengan kondisi kejadian yang terjadi. Dalam mencatat kejadian
tersebut data akan dilengkapi dengan mencatatkan waktu, tempat serta
pelaku kejadian. Apabila ini terjadi kembali. Maka pencatat juga tetap
dilakukan. Selanjutnya kejadian-kejadian dapat dibandingkan )baik
dibandingkan dengan dimensi, kondisi saat kejadian berlangsung
konsekuensi, hubungan dengan kategori lain secara lain terus menerus
sehingga dapat merumuskan cirri-ciri kategori teoritis. Pada saat sebuah
kategori dan cirri-ciri muncul, maka akan ditemukan dua hal, yaitu
kategori dengan cirri-ciri yang dibentuk dan diabstraksikan dari
mengungkapkan situasi kejadian.
Setalah melakukan pencatatan beberapa kali dan mengalami konflik dalam
penekanan pemikiran. Dalam kondisi seperti ini akan dilakukan
penghentian pencatatan dan segera membuat komentar tentang gagasan
tentang diteliti tersebut. Hal ini dilakukan untuk kesegaran awal dari
pemikiran teoritis serta dapat meredakan konflik dalam pemikiran.
b) Pengkategorian data berdasarkan variable penelitian
Merupakan tahap untuk mebandingkan kejadian yang muncul dengan
cirri-cirinya yang dihasilkan dari tahap pertama. Pada tahap pertama
dilakukan perbandingan terhdap kejadian-kejadian, kemudian dari
kejadian tersebut muncul kategori-kategori kejadian tersebut. Pada tahap
ini, akan menghubungkan setiap kategori itu dengan cirinya masing-
masing. Kategori tersebut dikembangkan detail-detail yang lebih banyak
saat dilapangan, dan akhirnya harus dapat memformulasikan kategori-
kategori beserta ciri-cirinya itu menjadi rangkaian-rangkaian teori
sederhana yang sifatnya dapat dikembangkan atau dibatasi pada analisis
selanjutnya.
c) Analisis konsep emik
Pada saat munculnya kategorisasi tersebut terbentuk dari berbagai kategori
dan cirri yang mengitarinya. Kategorisasi sederhana ini tidak berbeda
dengan teori minor yang bertebaran secara simpang siur dalam analisis
penelitian. Melalui observasi dan pengamatan yang terus menerus
terhadap kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian, maka pada tahap
ini peneliti dapat membatasi kategorisasi tema yang telah terbentuk
tersebut berdasarkan relevansi dan mengiringnya ke dalam suatu kategori
dan cirri-ciri yang lebih besar.

d) Pembuatan simpulan hasil temuan


Tahap menulis dan memformulasikan tema-tema yang potensial dari suatu
kategori dan cirri-ciri yang paling besar menjadi kategorisasi yang
mengarah pada tema yang paten. Dengan kata lain dapat mengangkat tema
sederhana yang telah terbentuk tadi ke tingkat yang lebih tinggi, baik
secara terminologis maupun dilihat dari segi muatannya. Jadi penggunaan
analisis ini bertujuan untuk mempretasikan secara konseptual yang
tercermin dari data empiris.

Anda mungkin juga menyukai