PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada proyek
pembangunan JLNT Antasari yang dibatasi pada dampak fisik dan kimiawi yang terjadi selama
proyek tersebut berlangsung.
1. Perubahan kestabilan tanah pada saat proses pemancangan (Land subsidence), Pengaruh kestabilan
tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah vibrasi saat pemancangan pile
terhadap kestabilan tanahdikhawatirkan terjadi gangguan tanah yang dapat menyebabkan
kelongsoran setempat.
2. Air tanah yang berkurang karena selama proses konstruksi air akan disedot keluar ketika pembuatan
pondasi.
3. Pencemaran udara karena operasional alat berat, proses pembangunan dan penebangan pohon.
PEKERJAAN POTENSI
BORED PILE
5. Kebisingan dan getaran yang ditimbulkan oleh pekerjaan pemancangan dan pengoprasian alat-alat
berat pada proses pembangunan,
BAB III
Untuk mengatasi masalah yang timbul karena proyek ini maka dibuat Rencana Pengelolaan
Lingkungan yang kemudian akan di evaluasi setiap 3 bulan sekali dan dilihat sampai sejauh mana
perbaikan yang terjadi saat pembangunan konstruksi. Rencana penggelolaan lingkungan tersebut
meliputi :
1. Rencana Pengelolaan Tanah (Kestabilan Lahan)
Agar tidak terjadi perubahan kestabilan tanah ketika melakukan pekerjaan pemancangan
dilakukan perhitungan struktur tanah sehingga dapat diketahui kedalaman tanah keras. Sehingga
tidak terjadi kelongsoran/amblas pada pondasi. Untuk underpass dibuat dinding penahan tanah
yang terbuat dari beton.
Untuk mengatasi berkurangnya air tanah pada saat proses konstruksi akan dibuat sumur
resapan di sekitar Jalan layang ini. Dinas PU bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Energi
akan membuat sumur resapan berukuran l x l meter dengan kedalaman 1,75 meter.
3. Rencana Pengelolaan Pencemaran Udara
Dalam mengatasi pencemaran udara saat proyek berlangsung dapat dilakukan beberapa
cara yaitu, melakukan perawatan rutin kendaraaan operasional dan alat berat, selayaknya
kendaraan operasional proyek sudah lolos uji emisi kendaraaan. Untuk mengurangi debu-debu
yang berterbangan ketika pekerjaan di siang hari maka dilakukan penyiraman air di sekitar proyek.
Pelaksanaan
Alat berat
pekerjaan pada
membutuhkan area 8
malam hari jam
m
22.00 – 05.00
Kotoran akibat
Segera dibersihkan
pekerjaan di lapangan
Pelaksanaan
Alat berat pekerjaan pada siang
membutuhkan area 3 hari, pada jalur yang
m (1 lajur) volume lalu
lintasnya tidak padat
Pengecoran
Pelaksanaan
Concrete mixer dan
pekerjaan pada siang
concrete pump
hari, pada jalur yang
membutuhkan area 3
volume lalu
m (1 lajur)
lintasnya tidak padat
Pelaksanaan
Alat berat
pekerjaan pada
membutuhkan area 8
malam hari jam
m
22.00 – 05.00
Penggalian dan
Pembuangan Keluar masuk
Pemasangan rambu
tanah kendaraan
dibantu flagman
pengangkut material
Kotoran akibat
Segera dibersihkan
pekerjaan di lapangan
Pelaksanaan
Alat berat
Pelaksanaan pekerjaan pada
membutuhkan area 8
erection malam hari jam
m
22.00 – 05.00
Bekerjasama dengan instasi yang terkait yaitu Polda Metro Jaya. Diadakan pengalihan lalu
lintas dari/menuju Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, atau ke Jalan Dr. Satrio, Casablanca.
Pengalihan jalan ini melalui :
a. Jalan Medan Merdeka Barat-Patung Air Mancur-lampu merah Kebon Sirih, belok kiri Tugu Tani -
Menteng Raya - Taman Suropati - Jalan Imam Bonjol - Jalan Rasuna Said - dan seterusnya.
b. Jalan Medan Merdeka Barat - Patung Air Mancur - Lampu Merah Sarinah belok kiri -Jalan Wahid
Hasyim - lampu merah Cemara belok kanan - Jalan Cemara- lampu merah Sam Ratulangi belok
kanan - dan seterusnya.
c. Jalan Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - MH Thamrin - Bundaran HI -Jalan Imam
Bonjol - lampu merah Taman Surapati berputar - Jalan Imam Bonjol belok kiri- Rasuna Said - dan
seterusnya.
d. Jalan Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan
Jenderal Sudirman - Jalan Blora - Jalan Latuharhari - Jalan Cimahi - Jalan Cianjur - Jalan HR
Rasuna Said - dan seterusnya.
e. Jalan Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan
Jenderal Sudirman - Jalan Dukuh Atas - lampu merah Dukuh Atas belok kiri -Jalan Karet Pasar
Baru (Depan Hotel Shangrila) - lampu merah Karet belok kiri - Jalan KH Mas Mansyur - flyover
Sudirman - Jalan Dr Satrio - dan seterusnya.
f. Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Jenderal Sudirman -
Jembatan Semanggi berputar ke arah Utara - Jalan Jenderal Sudirman - Gedung Darmala belok
kiri - Jalan KH Mas Mansyur - berputar di depan Menara Batavia - Jalan KH Mas Manysur -
flyover Sudirman - Jalan Dr Satrio - dan seterusnya.
g. Jalan Medan Merdeka Barat - Bundaran Air Mancur belok kanan - Jalan Budi Kemuliaan - Jalan
Abdul Muis-Jalan Fachrudin - Jalan KH Mas Mansyur - Jalan DR Satrio - dan seterusnya.
h. Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan
Dukuh Atas - Jalan Setiabudi Tengah - Jalan Galunggung - lampu merah Halimun putar balik -
Jalan Galunggung - Jalan Halimun - Jalan HR Rasuna Said -dan seterusnya
Rambu-rambu yang harus ada : Jalan menyempit, Kecepatan Dikurangi, Tidak boleh
Menyalip, Awas ada pekerjaan , Hati-hati,
a. Petugas/flagman menggunakan rompi (spot-light) dan flash light ( merah dan hijau )
c. Rambu-rambu yang harus ada : jalan menyempit, kecepatan dikurangi, tidak boleh menyalip, awas
ada pekerjaan , hati-2 .
5. Rencana Pengelolaan Kebisingan
Untuk mengatasi kebisingan akibat pemancangan digunakan alat bored pile karena sistem
kerja alat ini tidak menimbulkan suara yang bising. Sehingga cocok digunakan di daerah padat
penduduk atau perkotaan. Untuk mengatasi masalah kebisingan yg ditimbulkan alat
berat dilakukan pengukuran kebisingan pada saat proyek berlangsung. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah dengan pembuatan sound barrier yang berfungsi untuk meredam suara bising
yang cukup menggangu.
BAB IV
Pada proyek pembangunan JLNT. Antasari pihak-pihak yang ikut andil dalam identifikasi,
pengendalian, dan pemantauan aspek lingkungan diantaranya :
Pada makalah ini dampak yang ditinjau adalah dampak fisik dan dampak kimiawi yang
terjadi pada saat proses konstruksi, diantaranya :
1 Pemantauan Debu
Pemantauan debu proyek dilaksanakan setiap hari dan pada saat bongkar muat barang, dan
yang bertanggung jawab kegiatan ini adalah SOM proyek.
2 Pemantauan kemacetan
Kemacetan yang terjadi di lokasi proyek dapat diantisipasi oleh satpam proyek yang
mengatur traffic management kendaraan proyek yang keluar masuk proyek. Untuk memantau
kemacetan lalu lintas jalan raya yang terjadi, pihak pelaksana bekerjasama dengan National Traffic
Management Center Polda Metro Jaya (NTMC Polda Metro Jaya).
3 Pemantauan Kebisingan
Leq
dalam Leq Malam (Lm) 65
dB (A)
Untuk memantau masalah getaran dilakukan pengukuran tingkat getaran yang kemudian
akan dibandingkan dengan nilai ambang batas getaran yang diizinkan.
BAKU MUTU
MENLH 11/96
1 10 – 40
2 10 – 40
3 10 – 40
4 10 – 40
5 10 – 40