Anda di halaman 1dari 16

Faktor yang Mempengaruhi Mark – Up

Tender Oleh Kontraktor


Kelompok IV
1. Lizwar Juhardi 1704201010031
2. Suheri 1704201010014
3. Ridha Hadi 1704201010018
4. T. Qudratul 1704201010032
5. Chairul Syahab 1704201010038
6. Khalif 1704201010033
Outline

1 PENDAHULUAN

2 TENDER

3 HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI MENANG KALAH NYA SUATU TENDER

4 MASALAH DASAR YANG DIHADAPI KONTRAKTOR

5 MARK-UP

6 FAKTOR UTAMA PERUSAHAAN MELAKUKAN MARK-UP

7 FAKTOR PENDUKUNG PERUSAHAAN MELAKUKAN MARK-UP

8 KESIMPULAN
Pendahuluan 1
Pada dasarnya, industri konstruksi mempunyai banyak kompleksitas pekerjaan yang tidak monoton,
jika dibandingkan dengan industri lain. Maka sering keuntungan yang diharapkan tidak pasti
harganya, dan persaingan penawaran antar kontraktor yang sangat ketat. Salah satu cara yang
banyak dihadapi oleh para kontraktor dalam,tender-tender kontrak pekerjaan kontruksi adalah
sistem penawaran bersaing (competitive bidding), sebab sebagian besar pekerjaan diperoleh melalui
sistem ini. Dalam industri konstruksi, kontrak selalu ditandai oleh persaingan ketat antar kontraktor,
batas keuntungan yang tidak tinggi (low profit margin), dan nilai kemungkinan rugi atau gagal yang
tinggi. Seperti kita ketahui, bahwa biaya estimasi adalah biaya hasil perhitungan dari estimator untuk
nilai proyek yang akan dikerjakan.
Selain dari pada itu diperlukan suatu nilai markup, yaitu suatu tambahan yang diberikan atas biaya
estimasi dengan maksud agar kontraktor memperoleh keuntungan dan menutupi biaya overhead
perusahaan. Apabila kontraktor menawar dengan menambahkan nilai markup yang rendah,
kemungkinan memperoleh pekerjaan makin besar, tapi sulit untuk mendapatkan keuntungan yang
layak, bahkan mungkin rugi. Sedangkan bila kontraktor menawar dengan menambahkan nilai
markup yang tinggi, keuntungan yang memadai dapat diperoleh, namun kemungkinan untuk
memperoleh pekerjaan akan sulit. Pilihan ini menempatkan kontraktor pada posisi yang sulit. Maka
diperlukan pertimbangan dan perhitungan terhadap berbagai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penentuan markup penawaran.
Tender? 2

Adalah suatu proses pengajuan penawaran yang dilakukan oleh kontraktor


yang akan melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan dokumen
tender.

Adapun Tujuan dari tender sendiri adalah agar owner dari sebuah proyek
konstruksi mendapatkan kontraktor yang sesuai kriteria yang di inginkan oleh
owner agar proyek konstruksi yang akan dilaksanakan sesuai dengan dokumen
perencanaan.
Hal – Hal yang Mempengaruhi Menang Kalah nya Suatu Tender 3

Rendahnya OE ( Modal Pemilik Proyek);

Kesalahan Survey Sumberdaya Proyek, Site Proyek dan Fluktuasi Harga;

Minimnya Kemampuan Estimator.


Masalah Dasar yang Dihadapi Kontraktor 4
Masalah mendasar yang dihadapi oleh kontraktor adalah kemampuan dalam proses
penawaran. Dalam tahapan penawaran kontraktor harus memperkirakan mengajukan biaya
yang tidak terlalu tinggi agar mampu bersaing dengan kontraktor lain dan juga
mendapatkan keuntugan yang maksimum. Untuk pertimbangan harga penawaran tentu saja
owner tentunya akan memilih penawar terendah.
Strategi penawan dari suatu kontraktor bergantung pada tujuan perusahan yang salah
satunya ialah memaksimalkan keuntungan. Biaya penawaran memiliki 2 (dua) Komponen
besar yaitu biaya seluruh pekerjaan, yaitu:
Biaya Langsung;
Biaya Tambahan (Mark - Up).
Mark-Up? 5
Biaya Langsung : biaya yang memiliki kaitan dengan volume pekerjaan yang tertera
dalam item pembayaran pada kontraktor sesuai dengan RAB. Adapun komponen
dari biaya langsung yaitu:
 Upah pekerja;
 Operasional/ peralatan;
 Biaya material.

Biaya Tidak Langsung ( Mark-up) : pada dasarnya mark-up adalah usaha untuk
menaikan harga agar memperoleh keuntungan.
Namun dalam dunia bisnis konstruksi Mark-up ialah metode menaikan harga tanpa
sepengetahuan owner sehingga kontraktor mendapatkan keuntungan dengan cara
yang tidak wajar.
Faktor Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Pada hakikatnya kontraktor akan memanfaatkan strategi mark-up yang berfungsi sebagai
strategi agar mark-up yang dilakukan akan menutupi biaya overhead dan mengatasi segala
hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan juga sumber keuntungan tambahan.
Maka dapat di simpulkan mark-up merupakan faktor yang sangat mempengaruhi biaya
penawaran, oleh karena itu tinggi rendahnya mark-up akan sangat menentukan besar
kecilnya penawaran yang dilakukan oleh kontraktor.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan sebuah kontraktor melakuakan mark-up pada
proyek konstruksi yang dilakukan nya. Faktor faktor tersebut sangat mempengaruhi besar
kecilnya mark-up yang dilakukan agar mempermudah untuk menentukan biaya penawaran
dan kesempatan memenangkan tender.
Faktor Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Adapun Faktor – faktor sebuah perusahan kontraktor melakukan mark-up sebagai
berikut :
Faktor Utama
 Fluktuasi dolar yang tak menentu;
 Lokasi;
 Waktu;
 Faktor Keamanan.

Faktor Pendukung
 Kelangkaan material atau bahan;
 Biaya overhead yang tidak menentu.
Faktor Utama Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Faktor Fluktuasi Dolar yang Tidak Menentu
Pengaruh mata uang asing dalam perekonomian sangat signifikan. Adanya
perubahan naik turun mata uang asing terhadap nilai rupiah berdampak terhadap
harga bahan-bahan kebutuhan masyarakat, Ketidakstabilan nilai tukar dolar
terhadap rupiah ini menjadi masalah dalam setiap kegiatan pasar dan perdagangan.
Pengaruh ketidakstabilan nilai tukar dapat berpengaruh mulai dari awal proses
penawaran pelaksanaan konstruksi khususnya dalam pembuatan RAB (Rencana
anggaran biaya) sampai pada proses pelaksanaannya. Pada kenyataannya hal ini
biasanya berpengaruh terhadap harga bahan/material dan harga peralatan baik
yang dibeli ataupun disewa.
Contohnya adalah pada pekerjaan struktur beton yaitu terhadap harga besi yang
merupakan salah satu bahan/material utama yang selalu berubah-ubah harganya.
Faktor Utama Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Lokasi
Faktor tempat/lokasi merupakan salah satu kendala sekaligus sebagai tantangan
dalam kelangsungan dan kelancaran suatu proyek konstruksi. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap mobilitas bahan/material, tenaga buruh, peralatan dan lain
sebagainya.
Yang dihadapi oleh proyek ini adalah letak lokasi proyek yang cukup jauh dari
daerah perkotaan dan jauh dari tempat suplier bahan/ material sehingga
perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mobilitasnya.
Kontraktor melihat kondisi dan letak proyek sebagai suatu hal yang harus
diperhatikan dan perlu dicari solusi. Selain itu juga karena mempertimbangkan jalur
transportasi melalui daerah cukup sulit dan rumit untuk mencapai lokasi proyek
sehingga perlu diperhatikan faktor kesulitan mencapai lokasi di dalam manajemen
proyek.
Faktor Utama Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Waktu
Dalam suatu perencanaan pembangunan, ada banyak hal yang saling mempengaruhi
dan saling bergantung satu sama lain. Selalu dalam suatu perencanaan, butuh suatu
target yang akan dicapai dalam jangka pendek atau jangka panjang. Untuk kasus
pelaksanaan suatu proyek, biasanya telah ditentukan sejak awal waktu pelaksanaan
sampai penyelesaian proyek tersebut sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Namun perlu disadari bahwa, perencanaan yang telah dilakukan sejak awal harus
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Kondisi dan keadaan lingkungan sangat mendukung dan mempengaruhi suatu
pekerjaan dan secara khusus mempengaruhi waktu pelaksanaan suatu proyek.
Terlepas dari semuanya itu, maka harus dilihat kembali pada tujuan awal yaitu dapat
menyelesaikan suatu proyek pembangunan sesuai target yang diinginkan dan sesuai
waktu yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan awal dengan sempurna, maka
dibutuhkan dukungan dari hal-hal yang saling mempengaruhi di dalam manajemen
proyek.
Faktor Utama Perusahaan Melakukan Mark-Up 6
Faktor Keamanan
Untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek, perlu suatu kondisi yang kondusif
dan menjamin. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kondisi yang aman dan terkendali
secara khusus di lingkungan sekitar tempat pekerjaan.
Keamanan merupakan faktor yang sangat penting sehingga perlu diperhatikan dalam
kelangsungan dan berjalannya suatu proyek. Karena sangat penting itulah, umumnya
pada setiap proyek kontraktor memasukkan faktor keamanan dengan
mempertimbangkan kondisi tempat proyek atau lokasi proyek yang terletak di
daerah yang rawan terjadinya kehilangan aset-aset dan bahan/material di proyek
karena berada di daerah pemukiman masyarakat.
Faktor Pendukung Perusahaan Melakukan Mark-Up 7
Kelangkaan Material atau Bahan
Dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan tingkat persediaan material atau
bahan konstruksi di masyarakat dan pasaran, maka kontraktor merasa perlu untuk
mempersiapkan solusi sebelumnya untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
kelangkaan material.
Oleh karena itu, kondisi pasaran dan persediaannya sangat mempengaruhi
ketersediaan suatu barang. Pada proyek ini, kontraktor mengasumsikan
kemungkinan terjadinya kelangkaan material atau bahan konstruksi seperti pasir dan
semen dengan merk atau jenis tertentu yang mungkin saja terjadi.
Faktor Pendukung Perusahaan Melakukan Mark-Up 7
Biaya Overhead yang Tidak Menentu
Salah satu hal yang menjadi perhatian juga adalah ketidaktentuan besarnya biaya
overhead yang akan ditanggung oleh kontraktor. Adanya perkembangan dan
perubahan kondisi perekonomian dan harga barang dan jasa bisa mempengaruhi
sebagian dari biaya penawaran.
Kebutuhan barang dan jasa seperti listrik, telepon dan bahan bakar merupakan hal
penting terhadap berjalannya suatu proyek. Apalagi karena setiap pekerjaan di
lapangan membutuhkan peran barang dan jasa seperti di atas dengan tingkat yang
cukup besar.
Karena pentingnya kebutuhan barang dan jasa tersebut, maka perlu perlu perhatian
yang khusus juga di dalam manajemen proyek. Yang menjadi pertimbangan dan
perhatian kontraktor pada proyek ini adalah adanya isu tentang kenaikkan tarif dasar
listrik (TDL) dan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mungkin saja
kenaikkannya sangat besar dan berpengaruh terhadap biaya penawaran.
Kesimpulan 8

Banyak hal-hal kecil yang mungkin saja bisa menghasilkan dampak yang besar dan
mengakibatkan yang buruk pada kelancaran pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Pada hal
ini melakukan Mark-up sangat sangat tidak di sarankan mengingat kerugian yang akan di
terima oleh negara. Semakin besar mark up yang dilakukan akan mempengaruhi besarnya
keuntungan yang dapat di peroleh kontraktor di dalam manajemen proyek.

Anda mungkin juga menyukai