Anda di halaman 1dari 11

Technology of Participation (TOP)

Technology Of Participatory adalah suatu teknik fasilitasi untuk membantu

kelompok dalam pembuatan keputusan secara partisipatif. Dalam melakukan teknik

ini terdapat tiga tahap yaitu tahap diskusi, tahap lokakarya dan tahap rencana tindak.

Tahap diskusi yaitu serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok di dalam

proses dialog yang berfokus pada pokok bahasan atau pengalaman bersama, saling

bertukar pikiran tanpa bertengkar dan memperdalan wawaan atau kemampuan

memecahkan masalah diantara anggota kelompok.

Tahap lokakarya adalah proses yang mengorganisasi para anggota kelompok ke

arah pendalaman diskusi dan mencapai konsesus atau kesepakatan bersama tentang

tindakan yang tepat dilakukan oleh kelompok. Selanjutnya tahap rencana tindak yaitu

digunakan untuk membuat rencana secara rinci tindakan yang realistis dan mudah

dilakukan oleh kelompok setelah terjadinya kesepakatan kelompok untuk melakukan

kegiatan.

Peranan pekerja sosial masyarakat dapat dikelompokkan dalam empat

kelompok yaitu: peran fasilitatif, peran edukasional, peran representatif, dan

peran teknikal. Berikut ini penjelasan peran-peran tersebut :

1. Peran Fasilitator

Peran fasilitator adalah peranan yang berkaitan dengan menstimulasi

atau mendukung pengembangan masyarakat. Pekerja sosial masyarakat

dapat menggunakan berbagai teknik untuk mempermudah proses


pembangunan masyarakat menjadi katalis untuk bertindak dan menolong

sepanjang proses pengembangan. Dalam kategori ini, terdapat peranan

khusus antara lain:

a. Animasi Sosial

Animasi sosial menggambarkan suatu peranan yang penting

dalam praktek pekerjaan sosial masyarakat, yaitu kemampuan untuk

mengilhami, menyemangati, mengaktifkan, mendukung, menggerakkan

dan memotivasi orang lain.

b. Mediasi dan Negosiasi

Pekerja sosial masyarakat akan sering berhadapan dengan

konflik-konflik kepentingan dan nilai di dalam masyarakat.Dalam

menghadapi konflik, seorang pekerja sosial masyarakat kadang berperan

sebagai mediator. Peranan ini membutuhkan kemampuan untuk

mendengarkan dan memahami kedua belah pihak, untuk

menggambarkan satu pihak ke pihak yang lain, untuk membantu orang

dalam merespek legitimasi terhadap pandangan orang lain

daripadapandangan mereka sendiri dan untuk membantu orang-orang

mencari bidang-bidang yang sama danakhirnya mencapai beberapa

kesepakatan.

c. Dukungan (support)

Satu dari peranan pekerja sosial masyarakat yang sangat penting

adalah untuk memberikan dukungan kepada orang-orang yang


dilibatkan dalam struktur dan aktivitas masyarakat. Hal ini mencakup

menegaskan, mengakui, dan mengenal nilai mereka dan nilai kontribusi

mereka, memberikan dukungan, selalu siap apabila masyarakat butuh

untuk membicarakan sesuatu.

d. Membangun Konsensus

Membangun kesepakatan merupakan perluasan dari peranan

mediasi yang dibahas sebelumnya. Peranan ini menekankan pada tujuan

umum, mengidentifikasi alasan-alasan umum, menolong masyarakat

untuk mengarah pada kesepakatan yang dapat diterima oleh orang lain.

e. Fasilitas Kelompok

Dalam berbagai hal, seorang pekerja sosial masyarakat akan

memainkan peranan fasilitas dengan suatu kelompok, apakah secara

formal sebagai seorang pemimpin atau secara informal sebagai anggota

kelompok yang mampu membantu untuk mencapai tujuannya secara

efektif.

f. Pemanfaatan Keterampilan dan Sumber-sumber

Peranan penting dari pekerja sosial masyarakat adalah untuk

mengidentifikasi dan menempatkan sumber-sumber dan membantu

masyarakat untuk melihat bagaimana sumber-sumber dapat digunakan.

g. Organisasi

Organisasi digambarkan sebagai orang yang membuat sesuatu itu

terjadi. Peranan ini memerlukan kemampuan untuk berpikir apa yang


perlu diperlukan dan meyakinkan bahwa hal itu terjadi. Kadang-kadang

peranan ini dilakukan oleh pekerja sosial masyarakat seorang diri, tetapi

jika seseorang benar-benar komitmen dengan proses pengembangan

masyarakat, maka pekerja sosial akan lebih baik membantu orang lain

memikul tanggung jawab ini dengan memberikan dukungan dan

dorongan yang tepat.

2. Peranan Edukasional

Peranan edukasional menuntut pekerja lebih aktif dalam setting

agenda. Pekerja sosial masyarakat tidak hanya membantu sepanjang proses

pengembangan masayarakat, tetapi secara nyata memiliki input yang lebih

positif dan terarah sebagai hasil dari pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman. Peranan edukasional terdiri dari:

a. Menumbuhkan kesadaran

Menumbuhkan kesadaran dimulai dengan menghubungkan

pribadi dengan politik atau individu dengan struktural. Hal ini bertujuan

membantu masyarakat menempatkan masalah-masalah, harapan-

harapan, aspirasi-aspirasi, penderitaan dan kekecewaan mereka sendiri

di dalam perspektif sosial dan politik yang lebih luas.

b. Menginformasikan

Secara sederhana memberikan informasi yang relevan kepada

masyarakat dapat menjadi peranan yang sangat bermanfaat bagi seorang

pekerja sosial masyarakat.


c. Mengkonfrontasikan

Dalam beberapa situasi masalah, mungkin merupakan hal yang

besar dan kelompok atau masyarakat tidak mampu menghadapinya,

pekerja sosial masyarakat perlu mengkonfrontasikan kelompok dengan

konsekuensi tindakannya.

d. Pelatihan

Pelatihan merupakan peranan edukatif yang sangat khusus.

Peranan ini secara sederhana menyangkut mengajar orang-orang atau

masyarakat bagaimana melakukan sesuatu. Pekerja sosial masyarakat

lebih tepat jika ia memberikan pelatihan karena ia memiliki keahlian

khusus dan mempunyai waktu senggang.

3. Peranan Representasi

Representasi digunakan untuk menunjukkan peranan pekerja sosial

masyarakat dalam berinteraksi dengan badan-badan eksternal/luar. Peranan-

peranan ini antara lain:

a. Memperoleh sistem sumber

Prinsip kepercayaan diri berusaha memanfaatkan sumber-sumber

yang mungkin diperoleh dari dalam masyarakat, namun terdapat


waktunya apabila seseorang pekerja sosial masyarakat perlu mencari

sumber-sumber dari sumber eksternal.

b. Advokasi

Pekerja sosial masyarakat mewakili kepentingan individu,

kelompok dan masyarakat itu dan meletakkan kasus mereka pada urusan

yang lebih baik. Peranan advokasi merupakan peranan yang sangat

berkuasa dan dengan peranan ini pekerja sosial masyarakat mudah

berada/masuk dalam posisi yang berwenang.

c. Media Massa

Pekerja sosial masyarakat dalam beberapa hal perlu

menggunakan media secara efektif. Peranan ini menyangkut

kemampuan pekerja sosial masyarakat dalam penerbitan, melakukan

interview di radio, televisi atau media cetak atau partisipasi dalam suatu

debat atau forum.

d. Hubungan Masyarakat

Peranan ini berkaitan dengan peranan pekerja sosial masyarakat

dalam memberitahukan kepada kelompok lain. Pekerja sosial harus

melibatkan dan memberdayakan anggota masyarakat yang

bersangkutan.

e. Jaringan Masyarakat

Jaringan kerja berarti membangun hubungan dengan banyak

orang dan mampu memanfaatkan mereka untuk mempegaruhi


perubahan. Pekerja sosial masyarakat secara umum akan membangun

jaringan kerja dengan anggota masyarakat.

4. Peranan Teknikal

Pekerja sosial masyarakat akan menggunakan peranan ini diantaranya:

a. Pengumpulan dan Analisa Data

Peranan ini berkaitan dengan peranan pekerja sosial masyarakat

dalam penelitian sosial. Menggunakan berbagai metode penelitian ilmu-

ilmu sosial untuk mengumpulkan data yang relevan untuk menganalisa

dan menyajikannya.

b. Penggunan Komputer

Penggunaan komputer sangat penting untuk pekerja sosial

masyarakat. Penggunan komputer dapat menjadi bagian dari strategi

pembangunan masyarakat untuk membantu anggota masyarakat lainnya

dalam memperoleh keterampilan komputer.

c. Presentasi Lisan dan Tulisan

Pekerja sosial masyarakat pasti membuat tulisan-tulisan yang

mencakup laporan tertulis, pengeluaran dana, laporan pertemuan, kertas

diskusi dan surat. Kemampuan menulis dengan baik dan sekaligus

menyajikannya merupakan aset utama dan menambah keefektifan

seseorang dalam mengembangkan masyarakat.

d. Manajemen
Peranan manajemen menjadi penting pada saat pertanggung

jawaban pengelolaan proyek. Pada level masayarakat, konsep-konsep

manajemen konvensional lainnya tidak tepat bagi pengembangan

masyarakat karena konsep-konsep didasarkan pada asumsi dan nilai

yang berbeda.

e. Kontrol Finansial

Dalam peranan ini, pekerja sosial masyarakat memiliki latar

belakang atau pengalaman sedikit dalam hal ini dan mungkin akan lebih

baik bila ia mencari asisten yaitu orang yang memiliki keahlian

akunting.

Technology of Participation adalah teknik perencanaan

pengembangan masyarakat secara partisipatif, sehingga seluruh pihak

memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan ide dan menolong

setiap orang untuk mampu mengapresiasikan ide orang lain.

Teknik ini digunakan untuk mengundang partisipasi kelompok

sasaran secara optimal untuk merumuskan tujuan, merencanakan kegiatan

dan mempersiapkan Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang akan berfungsi

penuh sebagai penggerak utama atas semua kegiatan di masyarakat. ToP

ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :

1) Titel Program (Nama Program Kegiatan yang akan dilakukan

2) Victory Circle (Tujuan dilaksanakannya program kegiatan)


3) Stars Seven (Pihak-pihak yang dapat dijadikan pendukung program

kegiatan)

4) Analisis SWOT atau kekuatan dari dalam, kelemahan, peluang, atau

potensi, atau pihak-pihak yang mendukung serta hambatan atau

kendala.

5) Time Schedule/rencana kerja

6) RAB (Rencana Anggaran Biaya)

7) TKM (Panitia Kegiatan / Tim Kerja Masyarakat)

8) Janji Hati (menggali sumber daya dari masyarakat)

Terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam tiga tahap

utama dalam mengaplikasikan Technology of Participation (TOP) yaitu:

1) Tahap diskusi

Diskusi merupakan serangkaian pertanyaan yang memandu kelompok

di dalam proses dialog. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membimbing

kelompok melewati empat tingkat kesadaran yakni objektif, reflektif,

interprtatif dan memutuskan. Langkah ini bersifat memfasilitasi

pembicaraan dan diskusi dalam kelompok sehingga kelompok

tersebut dapat memperdalam wawasan dan kreativitas mengenai

pokok-pokok bahasan atau pengalaman.

2) Tahap Lokakarya
Lokakarya merupakan cara untuk memfasilitasi pemikiran-pemikiran

di dalam kelompok tentang pokok-pokok bahasan tertentu menjadi

suatu keputusan dan tindakan-tindakan yang sifatnya terfokus.

3) Tahap Rencana Tindak

Rencana tindak merupakan gabungan dari tahap diskusi dan

lokakarya, yang efektif guna menggerakan kelompok dari yang

semula berkutat dengan berbagai gagasan menjadi rencana tindakan

nyata untuk kurun waktu dan disertai dengan tugas-tugas dan

tanggung jawab yang diuraikan secara rinci.

1.1.1 Technology of Participation (ToP)

Teknik ini digunakan dengan melibatkan masyarakat

dalam menentukan langkah-langkah kegiatan perencanaan

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi agar

tercapai kondisi yang diinginkan. Langkah-langkah yang

dilakukan praktikan sebagai berikut :

1. Tahap diskusi. Pada tahap diskusi praktikan menanyakan

kembali tentang permasalahan-permasalahan yang dialami.

Diskusi ini dipimpin oleh praktikan sendiri. Kemudian

mendiskusikan prioritas masalah yang akan diselesaikan

terlebih dahulu. Selain itu, dalam tahap ini juga berdiskusi


tentang solusi untuk pemecahan masalah. Terdapat

beberapa masukan dari TKM untuk pemecahan masalah.

2. Tahap lokakarya. Pada tahap lokakarya ini yaitu

menindaklanjuti usulan pemecahan masalah tersebut.

Dimana di sini terdapat alasan memilih solusi agar terdapat

solusi yang memang tepat digunakan untuk memecahkan

prioritas masalah serta hasil kesepakatan bersama.

Tahap rencana tindak. Pada tahap rencana tindak, praktikan

bersama TKM merumuskan rencana-rencana tindakan berdasarkan

kesepakatan bersama yang nantinya akan direalisasikan pada tahap

intervensi. Pada rencana tindak dirumuskan nama kegiatan, tujuan,

sasaran, rincian kegiatan, indikator keberhasilan, penyusunan TKM,

perlengkapan yang dibutuhkan, serta komitmen bersama/ janji hati

Anda mungkin juga menyukai