Arlin Mawadah
Ambar Yuliani
Arum Indriani
Cut Nova
1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
5. Komposisi keluarga :
Jenis Hub.
No Nama umur Pendidikan Keterangan
kelamin dengan KK
Keterangan :
: laki-laki meninggal
7. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga (Nuclear family) yang terdiri Ayah, ibu, dan
anak. Dimana ayah sebagai pencari nafkah dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
8. Suku bangsa
Keluarga Tn.S bersuku Jawa, dalam keluarga terdapat kebiasaan yang merusak
9. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas Tn.S yang sibuk bekerja. Untuk berkunjung ke keluarga
Keluarga dengan anak balita dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai
dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga
mereka jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh
Tn.S mengatakan bahwa Tn.S dan Ny.D adalah atas pilihan sendiri dan disetujui oleh
orangtua.
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn. S merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 16 meter dan
lebar 8 meter. Rumah tersebut memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang
Lantai rumah terbuat dari semen, berdinding tembok, dan beratap genting. Rumah
ini memiliki 7 buah jendela dan 5 buah pintu, serta belum terdapat genting kaca
sehingga pencahayaan dan sirkulasi udara dalam rumah ini kurang baik.
Sumber air yang digunakan keluarga berasal dari air PDAM, kualitas air yang
digunakan keluarga Tn. S bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
enis jamban yang digunakan adalah leher angsa, jarak septiktank dengan sumber air
> 2 meter. Untuk sarana penerangan dalam rumah sehari-hari keluarga Tn. S
menggunakan listrik.
B T
B C
F G
Keterangan :
C : kamar tidur 1 G : wc
Rumah di sekitar rumah Ny. D berdekatan, halaman tidak ada. Antar anggota saling
toleransi dan mengenal satu sama lain. Kebanyakan di sekitar Tn. S bekerja sebagai
Keluarga Tn. S jarang berpergian jauh. Kegiatan rutin sehari hari adalah Tn. S bekerja
sebagai buruh, istri Tn. S tidak bekerja, anak Tn. S yang pertama sekolah TK, anak yang
ke 2 hanya bermain di rumah. Keluarga Tn. S tinggal didaerah tersebut sejak 10 tahun
Tn. S jarang ikut kegiatan masyarakat,karena apabila tidak ada panggilan buat buruh,
Tn. S, istri dan anak-anak nya selalu mensuport An. M agar tetap kuat menghadapi
penyakitnya. Apabila salah satu ada anggota keluarga yang sakit keluarga membawa ke
D. Struktur Keluarga
Komunikasi keluarga Tn. S menggunakan bahasa jawa dan secara verbal. Komunikasi
2. Struktur peran
Keluarga tidak mempunyai peran formal dalam masyarakat, hanya sebagai masyarakat
biasa. Tn. S bekerja sebagai buurh. Sedangkan istrinya Ny. D sekarang tidak bekerja
sehingga berperan sebagai ibu rumah tangga, dan mengurus Anak yang selalu
keputusan dilakukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga, setelah didiskusikan bersama.
maupun dengan orang lain. Tn.S juga menerapkan sikap sopan terhadap setiap tamu
yang datang berkunjung ke rumah. Keluarga Tn. S juga menerapkan norma atau adat
yang ada di lingkungan sekitar misalnya takziah, menjenguk tetangga yang sakit, kerja
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga yang membutuhkan
Tn. S mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik. Hal
ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk memenuhi aturan yang
ada misalnya, saling menghormati dan menghargai. Keluarga berusaha untuk mengikuti
aturan atau norma yang ada di masyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan
masyarakat di sekitarnya.
3. Fungsi reproduksi
kelahiran anak keduanya. Tn. S dikaruniai 2 orang anak, dan semuanya belum
menikah. selama ini Tn. S dan Ny. D tidak pernah ada keluhan pada alat seksualnya.
4. Fungsi ekonomi
kebutuhan sehari-hari.
masalah nutrisi dengan PJB adalah dari faktor internal karena ibu dari Ny.D juga
terkena penyakit jantung, ibu juga mengatakan anaknya susah untuk makan, apabila
Keluarga tahu banyak tentang PJB keluarga hanya tahu bahwa jantung An. M
bocor. Ibu juga mengerti apa yang tidak boleh dikonsumsi maupun dilakukan oleh
Keluarga mengatakan penyakit yang dialami An. M adalah suatu hal yang harus
diobati karena bila berlanjut bisa mengganggu aktivitas keseharian, dan keluarga
memutuskan untuk membawa An. A ke rumah sakit dokter menyarankan membawa
An. M ke surabaya untuk melakukan Kontrol rutin dan keluarga menuruti saran
dokter karena untuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya 3 bln sekali untuk kontrol.
Kebiasaan makan keluarga Tn.s tiga kali sehari, dengan menu nasi, sayur,
An. M jarang melakukan aktivitas, karena jika digunakan untuk aktivitas yang
berlebih terasa sesak dan nyeri dada, untuk beermain pun An. M harus
diawasioleh ibunya.
An. M Sering tidur, pagi pkl 09.00 – 10.30, siang 13.00 -13.30, sedangkan
malam hari tidur mulai jam 20.00 – 05.00. Namun apabila cuaca dingin sering
Ny. D memgatakan bahwa An. M rutin minum obat dari rumh sakit.
berlebihan dan saat udara dingin, dan An. A jarang jajan diluar karena
mengandung micin, dan juga dari aktivitas An. M harus dipantau karena
kelelahan sedikit saja penyakitnya kambuh terkadang kemana-mana
digendong. Untuk minum obat An. M tidak pernah lupa, karena orang tua
dalam rumah Tn. S tidak cukup baik. Keluarga Tn. S mengetahui betapa pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan. Untuk pencegahan penyakit, rumah rutin disapu dua
kali dalam sehari pagi dan sore. Selalu membuka pintu dan jendela agar udara dalam
rumah tetap masuk. Menguras bak kamar mandi dua kali dalam seminggu.
anggota keluarga yang sakit biasanya datang ke puskesmas guna periksa ataupun
1. Stress jangka panjang (> 6 bulan) dan jangka pendek (< 6 bulan) yang terjadi pada
keluarga
Tn. S mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang dialami oleh An. M
karena dokter sudah menyarankan untuk Rutin kontrol ke SBY dan rutin untuk
minum obat. Tn S mau dan dia harus bekerja lebih keras untuk mendapat uang untuk
kontrol ke SBY.
b. Stress jangka panjang
memiliki masalah kesehatan. Keluarga juga ikut membantu memecahkan masalah yang
ada di keluarga dengan cara bermusyawarah. Selain itu, keluarga berusaha untuk
penanganan yang tepat, serta diiringi dengan do’a memohon kesembuhan bagi anggota
Dalam keluarga Tn. S, ibu dari Ny. D terkena penyakit jantung. An. A menderita
sakit PJB sejak lahir. Kelahiran An. M dan kakaknya terlahir secara prematur. Penyakit
itu diketahui keluarga saat An.M baru lahir dan sejak itu An. M sering opname. Dan
sekarang An. M harus minum obat dan kontrol saat obat habis. Dan sampai sekarang
Di dalam keluarga hanya Ibu dari Ny, D yang terkena sakit jantung.Keluarga An. M
3. Pemeriksaan fisik
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 8 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
Keluhan Rewel
umum
Analisa Data
Data objektif
- An.M tidak kuat beraktivitas berat
seperti jalan yang lama dan
menguras tenaga.
- BB : 8Kg, TB :87 cm
- Extremitas dapat bergerak bebas,
tidak ada deformitas.
Data obyektif
- Keluarga mau dan rutin untuk
mengantar An. M berangkat kontrol
ke Sby
- An.M rutin kontrol ke Sby dan
selalu rutin minum obat dari SBY.
1. Gangguan tumbuh kembang pada keluarga Tn.S terutama An.M b/d Penyakit bawaan
yang diderita dikeluarga Tn.S
JUMLAH 4 1/3
Potensial perilaku mencari kesehatan b/d Adanya anggota keluarga yang mudah sakit
3.Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Ny. D mengatakan klien setiap sakit langsung
- cukup diberi obat.
JUMLAH 2 4/6