Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUMBUH KEMBANG PADA


USIA BALITA

Dosen : Ns. Nita Ekawati S.kep M.kep

Ade Mayrani Yuniar

Alinda Putri Wahyuni

Arlin Mawadah

Ambar Yuliani

Arum Indriani

Cut Nova

STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Program Studi S1 Keperawatan


ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN TUMBUH KEMBANG PADA
KELUARGA DENGAN BALITA
An. M DENGAN MASALAH NUTRISI PENDERITA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

1. PENGKAJIAN

Dilakukan tanggal 26 Maret 2019

A. Data Umum

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.S

2. Alamat : Jalan beringin No.17 Madiun

3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh

4. Pendidikan kepala keluarga : SLTA

5. Komposisi keluarga :

Jenis Hub.
No Nama umur Pendidikan Keterangan
kelamin dengan KK

1. Tn. S L KK 34 th SLTA Sehat


2. Ny. D P Istri 30 th SMK Sehat
3. AN.S P Anak 6 th TK Sehat
4. AN.M L Anak 2th - Sakit
6. Genogram

Keterangan :

: perempuan : tinggal serumah

: laki-laki : hubungan pernikahan

: perempuan meninggal : klien

: laki-laki meninggal
7. Tipe keluarga

Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga (Nuclear family) yang terdiri Ayah, ibu, dan

anak. Dimana ayah sebagai pencari nafkah dan ibu sebagai ibu rumah tangga.

8. Suku bangsa

Keluarga Tn.S bersuku Jawa, dalam keluarga terdapat kebiasaan yang merusak

keseatan yaitu ayah suka merokok.

9. Agama

Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua

aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Ny.D mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari –

hari dan setiap bulanannya

11. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu

disebabkan karma aktifitas Tn.S yang sibuk bekerja. Untuk berkunjung ke keluarga

besar jarang di lakukan kecuali ada acara – acara penting.

B. Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga dengan anak balita dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai

dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan

dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga
mereka jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh

kedua orang tua.

2. Riwayat Keluarga Inti

Tn.S mengatakan bahwa Tn.S dan Ny.D adalah atas pilihan sendiri dan disetujui oleh

orangtua.

3. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,

pemabuk ataupun berjudi

C. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah Tn. S merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 16 meter dan

lebar 8 meter. Rumah tersebut memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang

tamu, dapur, serta 1 kamar mandi dan 1 WC.

Lantai rumah terbuat dari semen, berdinding tembok, dan beratap genting. Rumah

ini memiliki 7 buah jendela dan 5 buah pintu, serta belum terdapat genting kaca

sehingga pencahayaan dan sirkulasi udara dalam rumah ini kurang baik.

Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar baik. Keluarga mengatakan pengelolaan

sampah dengan cara di ambil tukang sampah.

Sumber air yang digunakan keluarga berasal dari air PDAM, kualitas air yang

digunakan keluarga Tn. S bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

enis jamban yang digunakan adalah leher angsa, jarak septiktank dengan sumber air

> 2 meter. Untuk sarana penerangan dalam rumah sehari-hari keluarga Tn. S
menggunakan listrik.

Gambar denah rumah

B T

B C

F G

Keterangan :

A :ruang tamu E : dapur

B : ruang keluarga F : kamar mandi

C : kamar tidur 1 G : wc

D : kamar tidur 2 H : teras


2. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rumah di sekitar rumah Ny. D berdekatan, halaman tidak ada. Antar anggota saling

toleransi dan mengenal satu sama lain. Kebanyakan di sekitar Tn. S bekerja sebagai

petani dan pegawai swasta.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. S jarang berpergian jauh. Kegiatan rutin sehari hari adalah Tn. S bekerja

sebagai buruh, istri Tn. S tidak bekerja, anak Tn. S yang pertama sekolah TK, anak yang

ke 2 hanya bermain di rumah. Keluarga Tn. S tinggal didaerah tersebut sejak 10 tahun

yag lalu, rumah milik sendiri.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn. S jarang ikut kegiatan masyarakat,karena apabila tidak ada panggilan buat buruh,

beliau bekerja serabutan.

5. Sistem pendukung keluarga

Tn. S, istri dan anak-anak nya selalu mensuport An. M agar tetap kuat menghadapi

penyakitnya. Apabila salah satu ada anggota keluarga yang sakit keluarga membawa ke

puskemas , yang berjarak ± 5 km dari rumah Tn. S . Kelurga Tn. S menggunakan

kartu jamkesmasta untuk berobat.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi keluarga Tn. S menggunakan bahasa jawa dan secara verbal. Komunikasi

berlangsung setiap hari karena mereka selalu ada di rumah.

2. Struktur peran
Keluarga tidak mempunyai peran formal dalam masyarakat, hanya sebagai masyarakat

biasa. Tn. S bekerja sebagai buurh. Sedangkan istrinya Ny. D sekarang tidak bekerja

sehingga berperan sebagai ibu rumah tangga, dan mengurus Anak yang selalu

bergantung padanya. Struktur kekuatan keluarga.

Tn. S mengatakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi pengambilan

keputusan dilakukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga, setelah didiskusikan bersama.

3. Struktur nilai atau norma keluarga

Tn. S mengatakan bahwa dalam keluarganya terbiasa menanamkan sikap saling

menghormati, saling menghargai, dan saling menyayangi antar anggota keluarga

maupun dengan orang lain. Tn.S juga menerapkan sikap sopan terhadap setiap tamu

yang datang berkunjung ke rumah. Keluarga Tn. S juga menerapkan norma atau adat

yang ada di lingkungan sekitar misalnya takziah, menjenguk tetangga yang sakit, kerja

bakti dan membantu tentangga yang memiliki hajat.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota keluarga,

saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga yang membutuhkan

maka anggota keluarga yang lain akan berusaha membantunya.

2. Fungsi sosialisasi peran

Tn. S mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik. Hal

ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk memenuhi aturan yang

ada misalnya, saling menghormati dan menghargai. Keluarga berusaha untuk mengikuti
aturan atau norma yang ada di masyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan

masyarakat di sekitarnya.

3. Fungsi reproduksi

Tn.S mengatakan bahwa saat ini istrinya menggunakan KB suntik mulai

kelahiran anak keduanya. Tn. S dikaruniai 2 orang anak, dan semuanya belum

menikah. selama ini Tn. S dan Ny. D tidak pernah ada keluhan pada alat seksualnya.

4. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. S berpendapatan cukup. Tn. S bekerja sebagai buruh setiap

bulannya pendapatannya <1.000.000 Pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai

kebutuhan sehari-hari.

5. Fungsi perawatan kesehatan

Kemampuan keluarga dalam melaksanakan tugas perawatan kesehatan, meliputi:

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga yang diwakili oleh Ny. D mengatakan penyebab An. M terkena

masalah nutrisi dengan PJB adalah dari faktor internal karena ibu dari Ny.D juga

terkena penyakit jantung, ibu juga mengatakan anaknya susah untuk makan, apabila

sakit jantungnya kumat berat badan An. M pasti turun.

Keluarga tahu banyak tentang PJB keluarga hanya tahu bahwa jantung An. M

bocor. Ibu juga mengerti apa yang tidak boleh dikonsumsi maupun dilakukan oleh

An.M dengan keadaan yang dialami.

b. Kemampuan keluarga mengambil tindakan yang tepat

Keluarga mengatakan penyakit yang dialami An. M adalah suatu hal yang harus

diobati karena bila berlanjut bisa mengganggu aktivitas keseharian, dan keluarga
memutuskan untuk membawa An. A ke rumah sakit dokter menyarankan membawa

An. M ke surabaya untuk melakukan Kontrol rutin dan keluarga menuruti saran

dokter karena untuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya 3 bln sekali untuk kontrol.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

(1) Pola pemberian nutrisi

Kebiasaan makan keluarga Tn.s tiga kali sehari, dengan menu nasi, sayur,

lauk (tahu, tempe).

(2) Pola aktivitas/ latihan

An. M jarang melakukan aktivitas, karena jika digunakan untuk aktivitas yang

berlebih terasa sesak dan nyeri dada, untuk beermain pun An. M harus

diawasioleh ibunya.

(3) Pola tidur dan istirahat

An. M Sering tidur, pagi pkl 09.00 – 10.30, siang 13.00 -13.30, sedangkan

malam hari tidur mulai jam 20.00 – 05.00. Namun apabila cuaca dingin sering

trbangun karena mengalami sesak dan nyeri dada.

(4) Pola penggunaan obat

Ny. D memgatakan bahwa An. M rutin minum obat dari rumh sakit.

(5) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan bahwa An. M akan kambuh jika Bermain terlalu

berlebihan dan saat udara dingin, dan An. A jarang jajan diluar karena

keluarga mengetahui kalau An . A tidak bolek makan jajanan yang

mengandung micin, dan juga dari aktivitas An. M harus dipantau karena
kelelahan sedikit saja penyakitnya kambuh terkadang kemana-mana

digendong. Untuk minum obat An. M tidak pernah lupa, karena orang tua

selalu memberi obat secara teratur, yaitu 1X sehari.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan dan

mencegah terjadinya sakit

Dalam keluarga Tn. S adalah seorang perokok. Pencahayaan dan ventilasi

dalam rumah Tn. S tidak cukup baik. Keluarga Tn. S mengetahui betapa pentingnya

menjaga kebersihan lingkungan. Untuk pencegahan penyakit, rumah rutin disapu dua

kali dalam sehari pagi dan sore. Selalu membuka pintu dan jendela agar udara dalam

rumah tetap masuk. Menguras bak kamar mandi dua kali dalam seminggu.

e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik. Bila ada

anggota keluarga yang sakit biasanya datang ke puskesmas guna periksa ataupun

minta surat rujukan untuk ke rumah sakit.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stress jangka panjang (> 6 bulan) dan jangka pendek (< 6 bulan) yang terjadi pada

keluarga

a. Stress jangka pendek

Tn. S mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang dialami oleh An. M

karena dokter sudah menyarankan untuk Rutin kontrol ke SBY dan rutin untuk

minum obat. Tn S mau dan dia harus bekerja lebih keras untuk mendapat uang untuk

kontrol ke SBY.
b. Stress jangka panjang

Keluarga Tn. S tidak pernah mengalami stress jangka panjang.

2. Strategi koping yang digunakan baik fungsional maupun disfungsional

Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan. Keluarga juga ikut membantu memecahkan masalah yang

ada di keluarga dengan cara bermusyawarah. Selain itu, keluarga berusaha untuk

membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan guna mendapatkan

penanganan yang tepat, serta diiringi dengan do’a memohon kesembuhan bagi anggota

keluarga yang sakit.

G. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam keluarga Tn. S, ibu dari Ny. D terkena penyakit jantung. An. A menderita

sakit PJB sejak lahir. Kelahiran An. M dan kakaknya terlahir secara prematur. Penyakit

itu diketahui keluarga saat An.M baru lahir dan sejak itu An. M sering opname. Dan

sekarang An. M harus minum obat dan kontrol saat obat habis. Dan sampai sekarang

keluarga selalu mengontrolkan An. M sesudah obat habis.

2. Riwayat penyakit keluarga sebelumnya

Di dalam keluarga hanya Ibu dari Ny, D yang terkena sakit jantung.Keluarga An. M

juga tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan An. S An. M Ibu. D Bpk. S


Kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, LK hitam, ikal, , hitam, ikal,
: 35 cm, bersih bersih dan tidak bersih dan tidak
kulit kepala
dan tidak ada ada benjolan ada benjolan
bersih,
benjolan
rambut ikal

Tanda – N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital
R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i

S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i

S = 36,50C S = 360C

BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 8 kg BB = 56 kg BB = 68 kg

PJ = 100 cm, PJ = 87 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,


kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal

Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak


anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada


bersekret, tidak kelainan bersekret, tidak kelainan
ada kelainan penciuman ada kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe

Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung


dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal

Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


kembung kembung kembung kembung

Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik. turgor baik.
LLA = 15 cm LLA = 10 cm

Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik

Keluhan Rewel
umum
Analisa Data

No DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Data subjektif Penyakit bawaan yang Gangguan tumbuh
- Keluarga mengatakan anak M diderita dikeluarga Tn.S kembang pada
sampai saat ini masih sangat keluarga Tn.S
bergantung terhadap orang tua terutama An.M
terutama ibunya, Saat udara
dingin anak M mengalami
kambuh dengan gejala sesak. Saat
kambuh BB anak M, menurun.

Data objektif
- An.M tidak kuat beraktivitas berat
seperti jalan yang lama dan
menguras tenaga.
- BB : 8Kg, TB :87 cm
- Extremitas dapat bergerak bebas,
tidak ada deformitas.

2 Data subjektif Adanya anggota Potensial perilaku


- Ny D mengatakan jika anaknya keluarga yang mudah mencari kesehatan
sakit / kambuh segera di bawa ke sakit
RSUD Sogaten dan dilanjutkan rujuk
ke RSUP Soetomo.

Data obyektif
- Keluarga mau dan rutin untuk
mengantar An. M berangkat kontrol
ke Sby
- An.M rutin kontrol ke Sby dan
selalu rutin minum obat dari SBY.

Diagnosa Keperawatan dan Scoring

1. Gangguan tumbuh kembang pada keluarga Tn.S terutama An.M b/d Penyakit bawaan
yang diderita dikeluarga Tn.S

KRITERIA SCORE PEMBENARAN

1. Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Kurangnya stimulasi tumbuh kembang pada


- Aktual anak sesuai tahapan usianya dapat
menimbulkan kegagalan pencapaian tumbuh
kembang di usia tersebut.

2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Gangguan tumbuh kembang pada anak M


untuk di ubah dapat diubah karena kelaurga mempunyai
- mudah motivasi yang tinggi untuk melakukannya,
latar belakang pendidikan orang tua anak M
cukup memadai dan dari social ekonomi dapat
memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk
stimulasi anak.

3. Potensial di 1/3 x 1 = 1/3 Gangguan tumbuh kembang pada anak Asusah


cegah untuk dicegah tetapi bisa diatasi dengan saran
- rendah dari dokter dan tetap melaksanakan terapi.

4. Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga sangat ingin masalah yang di alami


masalah anak M segera teratasi karena keluarga takut
- Segera di dapat menganggu kesehatan anak M
tangani

JUMLAH 4 1/3
Potensial perilaku mencari kesehatan b/d Adanya anggota keluarga yang mudah sakit

KRITERIA SCORE PEMBENARAN

1.Sifat Masalah 2/3 x 1 = Ny. D mengatakan selalu mengantar An. M


- Sejahtera 2/3 untuk kontrol dengan rutin.

2.Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Ny. D mengatakan selalu mendampingi


untuk di ubah anaknya
-sebagian

3.Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Ny. D mengatakan klien setiap sakit langsung
- cukup diberi obat.

5. Menonjolnya 1/2 x 1 = Keluarga selalu menganjurkan ibu klien untuk


masalah 1/2 pemeliharaan kesehatan klien
- Tidak perlu
segera
ditangani

JUMLAH 2 4/6

No. TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 26/03/2019 1. Mengembangkan dan S:


memberikan bimbingan dan - Tn. S mengatakan
14.00 WIB pengalaman belajar untuk mengerti tentang
kesehatan keluarga tentang penjelasan yang
pengertian, tanda dan gejala, dan diberikan
dampak buruk atau komplikasi - Tn. S dan Ny. D
serta perawatan untuk penyakit mulai tahu gangguan
jantung bawaan. tumbuh kembang
anaknya.
a. Pengertian : penyakit jantung
- Tn. S dan Ny. D
kongenital adalah suatu mengatakan akan
bentuk penyakit menjaga untuk
kardiovaskuler yang ada sejak mencegah komplikasi
lahir dan terjadi karena yang terjadi.
kelainan perkembangan. O:
b. Penyakit jantung kongenital - Keluarga mampu
(CHD) adalah defek oleh menjelaskan ulang
struktural atau fungsional pembelajaran yang
pada jantung atau pembuluh diberikan
darah besar yang terjadi pada - Keluarga mulai tidak
saat lahir. banyak bertanya lagi
- Wajah mulai rilex,
c. Tanda dan Gejala : tidak tegang lagi
perkembangan lambat, cepat A:
lelah saat bermain, nafas - Masalah teratasi
terengah-engah, berkeringat sebagian
banyak daripada anak yang P:
lain, tampak kebiruan pada - Pertahankan
mulut, lidah, dan ujung-ujung implementasi no 2 dan
jari. Serangan biru ditandai lanjutkan
dengan nafas terengah-engah implementasi lain
anak tampak lebih biru
daripada biasanya, bila berat
mengakibatkan anak kejang,
pertumbuhan dan
perkembangan terlambat
d. Dampak buruk atau
komplikasi : gagal jantung
kongestif (CHF), renjatan
kardiogenik atau henti
jantung, aritmia, endokarditis
bakterialistis, hipertensi,
hipertensi pulmonal, trombo
emboli dan abses otak,
obstruksi pembuluh darah
pulmonal, enterokolitis
nekrosis, gangguan paru,
perdarah gastrointestinal,
hiperkalemia, dan gagal
tumbuh.
S : - Tn. S dan Ny.D
2 27-3-2019 mengatakan mengerti
2. Menyarankan untuk
tentang apa yang saya
memanfaatkan fasilitasi
jelaskan
pengobatan pasien dan
O: - Keluarga mampu
penggunaan layanan kesehatan
memanfaatkan fasilitas
yang sesuai.
pengobatan dan
R/ : klien rajin kontrol
kepuskesmas bila ada anggota pelayanan kesehatan
keluarga yang sakit. yang ada.
A : Masalah teratasi
sebagiuan
P :Lanjutkan intervensi

3 30-3-2019 S : -Tn. S dan Ny.D


Paham dan mengerti
3. Meningkatkan kemampuan untuk
tentang apa yang saya
memproses dalam memahami
sampaikan
informasi
O : -Keluarga mampu
R/ : keluarga dapat memahami
memhami informasi
informasi yang telah
disampaikan. yang saya sampaikan
A : - Masalah teratasi
sebagian
P : - Lanjut Intervensi

Anda mungkin juga menyukai