Anda di halaman 1dari 5

1.

PERBEDAAN MONISME DAN DUALISME


2. SYARAT MENJADI BELLIEGERENT
3. A. 3 CARA MENDAPATKAN WILAYAH SECARA TRADISIONAL
a) AKRESI.

Penambahan wilayah yang disebabkan oleh proses alamiah. Misalnya terbentuknya


pulau yang disebabkan oleh endapan lumpur muara sungai; mengeringnya bagian
sungai disebabkan oleh terjadinya perubahan aliran sungai; terbentuknya pulau baru
disebabkan oleh letusan gunung berapi.

b) CESSI.

Penyerahan wilayah secara damai yang biasanya dilakukan melalui perjanjian


perdamaian untuk mengakhiri perang, atau dengan cara-cara yang berbeda, misalnya
pembelian Alaska pada tahun 1816 oleh AS dari Rusia, atau ketika Denmark menjual
beberapa daerahnya di West Indies kepada AS pada tahun 1916. Contoh lain adalah
Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austria kepada Prusia,(Jerman).

c) OKKUPASI.

Okupasi merupakan penegakan kedaulatan atas wilayah yang tidak berada di bawah
penguasaan negara manapun, baik wilayah yang baru ditemukan, ataupun yang
ditinggalkan oleh negara yang semula menguasainya. Penguasaan tersebut harus
dilakukan oleh negara dan bukan oleh orang perorangan, secara efektif dan harus
terbukti adanya kehendak untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai bagian dari
kedaulatan negara. Hal itu harus ditunjukkan misalnya dengan suatu tindakan simbolis
yang menunjukkan adanya penguasaan terhadap wilayah tersebut, misalnya dengan
pemancangan bendera atau pembacaan proklamasi. Penemuan saja tidak cukup kuat
untuk menunjukkan kedaulatan negara, karena hal ini dianggap hanya memiliki dampak
sebagai suatu pengumuman. Agar penemuan tersebut mempunyai arti yuridis, harus
dilengkapi dengan penguasaan secara efektif untuk suatu jangka waktu tertentu.

d) PRESKRIPSI.

Suatu tindakan yang mencerminkan kedaulatan atau penguasaan terhadap suatu


wilayah dengan cara-cara damai dalam waktu tertentu dengan tanpa adanya keberatan
dari negara-negara lain. Wilayah yang dimaksud sebelumnya adalah milik negara lain
Karenanya jangka waktunya lebih lama. Syarat-syarat suatu preskripsi :

1. Tidak ada protes dari pemilik terdahulu

2. Adanya pelaksanaan hak dan kedudukan untuk jangka waktu lama

Contoh: the Island of Palmas Case dan the East ern Greenland Case.
B. PENGERTIAN SELF DETERMINATION BESERTA CONTOH
Determinasi diri (Self Determination Theory) adalah motivasi intrinsik keadaan yang
berasal dari dalam diri individu sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan tujuan
yang individu inginkan sendiri. Dalam determinasi diri menunjukan seseorang untuk
mencari pengetahuan yang baru, tantang dalam diri sendiri, menemukan hal-hal yang
baru yang pada akhirnya akan diterapkan dalan kegiatan dan tindakan seseorang yang
akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Berdasar SDT, ada beberapa jenis tipe motivasi yang berada dalam sebuah kontinum/
rangkaian, yaitu: amotivation, extrinsic motivation yang dapat dibagi lagi menjadi empat
jenis
(external regulation, introjected regulation, identified regulation, integratedregulation),
dan intrinsic motivation.

Amotivation menunjukkan ketiadaan motivasi terhadap sebuah aktifitas. Contohnya, individu


yang sedentary atau inactive yang tidak mempunyai niat atau ketertarikan sama sekali dalam
berolahraga atau latihan. Ketika seseorang tidak ada motivasi, baik dia tidak melakukan sesuatu
sama sekali atau dia bergerak secara pasif, mereka bergerak sebenarnya tidak ada rasa berniat
melakukan apa yang sedang mereka lakukan tersebut. Seseorang mungkin menjadi amotivated
dalam melakukan exercise/ latihan dikarenakan beberapa hal antara lain: mereka merasa kurang
mampu untuk menjaga keaktifan latihan dalam suatu program (contohnya, saya kurang disiplin
untuk berada dalam satu program latihan tertentu), mereka mungkin juga beranggapan
bahwa exercise/ latihan kurang penting dan kurang perlu (contohnya, saya benar-benar sehat
dan tidak perlu untuk melakukan exercise), atau mereka beranggapan bahwa exercise tidak
akan menghasilkan sesuatu seperti apa yang mereka harapkan (contohnya, mengurangi lemak
tubuh).
Extrinsic motivation mengacu pada partisipasi dalam sebuah aktifitas untuk memenuhi
tuntutan eksternal. Terdapat empat regulasi dalam motivasi ekstrinsik ini, yaitu:

 External regulation terjadi ketika perilaku individu dipengaruhi oleh sebuah penghargaan
atau mendapat ancaman dari luar dan bentuk regulasi ini mengurangi motivasi intrinsik.
Contohnya: seseorang melakukan exercise dikarenakan untuk mendapatkan pujian dari
orang lain atau pelatih anda memaksa anda untuk melakukan latihan pemulihan setelah
cedera meskipun anda merasa tidak nyaman (anda tetap melakukannya karena
menghindari punishment).
 Introjected regulation yaitu ketika sebuah perilaku ditentukan oleh tekanan yang
dibebankan pada diri sendiri dikarenakan menghindari perasaan bersalah. Contohnya,
seseorang mungkin merasa bahwa exercise adalah baik untuk kesehatan (positive feeling)
dan juga merasa bahwa dia tidak didukung oleh keluarganya untuk melakukannya karena
waktu kebersamaan dengan keluarga akan berkurang (negative feeling). Konflik pemikiran
inilah yang dapat menghasilkan perasaan bersalah atau malu.
 Identified regulation menggambarkan situasi dimana seseorang menerima suatu nilai dari
sebuah perilaku dan terjadi ketika perilaku dimotivasi oleh personal goals. Meskipun
perilaku ini diprakarsai oleh diri sendiri, identified regulation masih dipertimbangkan masuk
dalam motivasi ektrinsik karena keputusan melakukan sesuatu dikendalikan oleh produk
atau hasil dari luar (contohnya, memperbaiki penampilan) sebagai kebalikan dari rasa
kesenangan atau rasa berprestasi. Contohnya, seseorang yang aktif pergi ke gym karena
mereka tahu akan manfaat dari melakukan exercise yaitu mendapatkan kesehatan.
 Integrated regulation adalah bentuk yang paling internalised dari motivasi ekstrinsik.
Bukan hanya karena nilai-nilai dari perilaku tersebut yang penting tetapi juga nilai-nilai
tersebut digabungkan sehingga perilaku tersebut berintegrasi dan berkorelasi dengan nilai-
nilai pribadi lainnya. Meskipun terintegrasi penuh, perilaku ini masih dalam kategori
motivasi eksternal karena tujuan berperilaku masih untuk mencapai tujuan yang penting
secara individu sebagai sebuah keluaran yang bernilai. Contohnya, seorang atlet
mempertimbangkan kemampuan berolahraganya sebagai bagian dari identitas. Mereka
mungkin termotivasi latihan untuk mempertahankan performanya dan menunjukkan
statusnya sebagai seorang atlet.

Intrinsic motivation adalah sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan
sendiri, kepuasan, kesenangan serta sebuah tantangan pribadi dengan ketiadaan penghargaan
dari luar (contohnya, saya exercise karena hal ini menyenangkan).

4. A. OBYEK-OBYEK YANG DIKECUALIKAN DARI YURIDIKSI TERITORIAL NEGARA TERSEBUT

1. Negara dan Kepala Negara Asing;


Suatu negara bebas berbuat apapun di dalam negerinya, sepanjang perbuatan tersebut tidak
mengganggu ketentraman dan ketertiban negara lain atau tidak melanggar hukum internasional.
Atau dengan kata lain, suatu negara adalah imun terhadap yurisdiksi pengadilan negara lainnya.
Begitu juga dengan kepala
negara, yang diidentikkan sebagai negara itu sendiri. Kepala negara memiliki imunitas
(kekebalan) penuh (doctrine of absolute immunity).Huala Adolf, Op. Cit., hal.194.

Imunitas suatu negara asing atau kepala negara dari yurisdiksi tidak mutlak dalam segala hal,
tergantung kepada sifat hakikat dari pemulihan yang diupayakan. Hal-hal berikut merupakan
proses perkara kekecualian dari kaidah imunitas :

 Perkara-perkara yang berkenaan dengan alas hak terhadap tanah di dalam yurisdiksi
teritorial, yang bukan tanah dimana bangunan-bangunan kedutaan didirikan.
 Suatu dana di pengadilan (dana perwalian) yang diuruskan yang mana menyangkut
kepentingan negara asing atau pemegang kedaulatan asing, tetapi tidak demikian apabila
pihak yang diuruskan perwalian dananya itu juga merupakan pemerintah negara asing
yang berdaulat.J.G. Starke, Op. Cit., hal.281.
 Tindakan-tindakan perwakilan, seperti tindakan pemegang surat utang, apabila
negara asing atau pemegang kedaulatan asing itu adalah pemegang surat utang.
 Berakhirnya suatu perusahaan yang dalam aset-asetnya negara asing atau pemegang
kedaulatan asing mengklaim suatu kepentingan.Ibid, hal.282.

2. Perwakilan Diplomatik dan Konsuler;


Imunitas yuridiksional terhadap agen-agen diplomatik ditetapkan dalam Pasal 31-32 Konvensi
Wina tentang Hubungan-hubungan Diplomatik 1961. Mereka menikmati imunitas absolut dari
yurisdiksi kriminal negara tuan rumah dan imunitas dari yurisdiksi sipil dan administratif kecuali
dalam tiga hal khusus yang dinyatakan dalam Pasal 31, yaitu :

 Tindakan-tindakan untuk medapatkan kembali harta benda tidak bergerak yang semata-
mata pribadi;
 Tindakan-tindakan yang berkaitan dengan suksesi dimana mereka terlibat dalam kapasitas
yang benar-benar pribadi.
 Tindakan-tindakan yang berkaitan dengan suatu aktivitas profesi atau komersial pribadi
yang dilakukan oleh mereka.Ibid, hal.288.

3. Kapal Pemerintah Negara Asing;


Kapal pemerintah yang statusnya berasal dari kedaulatan negaranya tidak tunduk pada yurisdiksi
suatu negara, baik waktu kapal berada di laut lepas, laut teritorial, atau perairan pedalaman negara
pantai. Meski kapal-kapal pemerintah menikmati kekebalan, namun mereka diharapkan untuk
menaati peraturan perundang-undangan negara pantai.Huala Adolf, Op. Cit., hal. 208. Setiap
pelanggaran terhadapnya, negara pantai dapat mengusir kapal-kapal pemerintah itu dan
mengajukan protes diplomatik.Ibid. hal 299
4. Angkatan Bersenjata Negara Asing;
Angkatan bersenjata yang diterima di wilayah negara asing menikmati suatu imunitas terbatas,
tetapi bukan sutau imunitas absolut, dari yurisdiksi teritorial negara tersebut. J.G. Starke, Op. Cit.,
hal.298. Besarnya imunitas tersebut tergantung pada keadaan- keadaan di mana angkatan
bersenjata tersebut diterima oleh pemegang kedaulatan teritorial, dan khususnya pada ada atau
tidaknya suatu perjanjian tegas antara negara tuan rumah dan negara pengirim yang mengatur
syarat-syarat mengenai masuknya angkatan bersenjata tersebut di wilayah itu.Ibid. hal 299

5. Organisasi Internasional.
Dalam suatu negara, organisasi internasional memiliki kekebalan tertentu
terhadap yurisdiksi negara setempat. Kekebalan ini dipandang perlu untuk melaksanakan
tujuan-tujuan dari organisasi internasional. Namun sampai sejauh mana oraganisasi internasional
itu menikmati kekebalan menurut hukum (kebiasaan) internasional masih belum ada kejelasan.
Dalam praktek, kekebalan ini biasanya diatur oleh suatu perjanjian internasional.Huala Adolf, Op.
Cit., hal.210.

B. SEBUT DAN JELASKAN PRINSIP HI ALASAN DARI OBYEK YANG DIKECUALIKAN DALAM
PELAKSANAAN YURISDIKSI ?????????

kewenangan suatu Negara untuk mengatur, menerapkan dan


memaksakan hukum nasionalnya terhadap segala sesuatu yang
ada/terjadi dalam batas-batas teritorialnya, tidak mutlak tapi dibatasi
oleh hukum internasional
5. JELASKAN 2 TEORI PERALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN

6. KONSEKUENSI ADANYA PENGAKUAN

http://fisipunsil.blogspot.co.id/2013/05/pentingnya-pengakuan-suatu-negara-dari.html

7. SEBUT DAN JELASKAN CARA DAMAI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL YANG


TERCANTUM DALAM PIAGAM PBB PASAL 33

1. Negosiasi (perundingan)
Perundingan merupakan pertukaran pandangan dan usul-usul antara dua pihak untuk
menyelesaikan suatu persengketaan, jadi tidak melibatkan pihak ketiga.

2. Enquiry (penyelidikan)
Penyelidikan dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak dimaksud untuk mencari fakta.

3. Good offices (jasa-jasa baik)


Pihak ketiga dapat menawarkan jasa-jasa baik jika pihak yang bersengketa tidak dapat
menyelesaikan secara langsung persengketaan yang terjadi diantara mereka.

4. Mediation (mediasi)
Pihak ketiga campur tangn untuk mengadakan rekonsiliasi tuntutan-tuntutan dari para pihak
yang bersengketa. Dalam mediasi pihak ketiga lebih aktif.

5. Consiliation (Konsiliasi)
Merupakan kombinasi antara penyelesaian sengketa dengan cara enquiry dan mediasi.
6. Arbitration (arbitrasi)
Pihaknya adalah negara, individu, dan badan-badan hukum. Arbitrasi lebih flexible dibanding
dengan penyelesain sengketa melalui pengadilan.

7. Penyelesain sengketa menurut hukum


Dalam penyelesaian ini para pihak yang bersengketa akan mengajukan masalahnya ke
Mahkamah Internasional. Mahkamah internasional ini bertugas untuk menyelesaikan tuntutan
yang diajukan dan mengeluarkan keputusan yang bersifat final dan mengikat para pihak.
Mahkamah Internasional merupakan bagian integral dari PBB, jadi tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya.

8. Badan-badan regional
Melibatkan lembaga atau organisasi regional baik sebelum maupun sesudah PBB berdiri.

Anda mungkin juga menyukai