2016
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2087
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DESA KUALA
TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH KABUPATEN BATUBARA
KERTAS KARYA
OLEH :
NIM 132201079
KABUPATEN BATUBARA
NIM : 132201079
TandaTangan :
Tanggal :
TandaTangan :
Tanggal :
KABUPATEN BATUBARA
NIM : 1322201079
TandaTangan :
Tanggal :
TandaTangan :
Tanggal :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam tak lupa
penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan
dan menuntun umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang yang disinari oleh nur
iman dan Islam.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan
dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini. Oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Allah SWT dan junjungan besar Nabi Muhammad SAW, atas restu dan izinNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
2. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya.
4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.L.Kom., selaku Sekertaris Program Studi D-III
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.
5. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd., selaku Dosen pembimbing saya yang dengan ikhlas
telah meluangkan waktunya untuk membantu, mengarahkan, dan membimbing
penulis dalam penyelesaian kertas karya ini.
6. Bapak Ishak, S.Sos, M. Hum., selaku Dosen pembaca yang memberikan masukan dan
pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
8. Seluruh staf Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan
staf Tata usaha Program Studi Ilmu Perpustakaan.
9. Kepada Orang Tuaku, keluarga besarku yang selalu senantiasa mendoakan, memberi
motivasi dan semangat yang tiada hentinya.
10. Orang- orang terdekatku Mayra, Nanda, Izza, Novian, Nadia, Yolanda, Olia, Dila,
Tiwi, Akbar, Budi, Rio, Novri, Taufik, Iqbal, Ridwan, dan teman-teman di Jurusan
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan kertas karya ini. Akhir kata, semoga kertas karya yang jauh dari kata
sempurna ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
MAIDA MURTI
INSANY
132201079
PENDAHULUAN
golongan/kelompok, dan masyarakat melalui berbagai bentuk pendidikan baik formal, non
formal, maupun jalur informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur
dan berjenjang, yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi; pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang; dan pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Naskah Akademik Pengelola TBM yaitu salah
satu instrumen penting untuk menunjang pelaksanaan pendidikan non formal adalah Taman
Bacaan Masyarakat. Mengembangkan budaya baca dimasyarakat tidak hanya ditentukan oleh
keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan-bahan bacaan, tetapi juga ditentukan oleh
ketersediaan dan kemudahan akses terhadap bahan-bahan bacaan yang dibutuhkan oleh
masyarakat pengguna.
Salah satu komponen perpustakaan adalah koleksi, tanpa adanya koleksi yang baik dan
memadai maka perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan bacaan yang
kebutuhan informasi mereka (Yulia, 2009). Selain itu ruangan juga merupakan salah satu
unsur yang sangat penting, dan menjadi salah satu faktor yang turut memperlancar
sebagai suatu organisasi, sekecil apapun kondisi perpustakaan tetap diperlukan suatu ruangan
yang memadai (Yusuf, 2007). Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian, atau
perpustakaan.
memikirkan pengembangan perpustakaan ke masa yang akan datang dan perlu juga
diperhatikan unsur-unsur tata ruang dan desain perabot (Sulistyo-Basuki, 1991). Taman
suatu lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai ilmu
pengetahuan dalam bentuk bahan bacaan dan bahan pustaka lainnya (Kalida, 2012: 2).
Adapun fungsi TBM adalah sebagai sumber belajar bagi masyarakat melalui program
pendidikan nonformal dan informal, tempat yang memiliki sifat rekreatif melalui bahan
ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, tempat pengembangan life skill, dan lain
Berkaitan dengan itu, penulis memilih judul “Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara” sebagai judul kertas
karya ini. Dalam tulisan ini yang dijadikan sebagai masalah adalah bagaimana pengelolaan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten
Batubara, apakah telah sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan suatu perpustakaan umum.
Adapun yang menjadi tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui
pelaksanaan kegiatan pengelolaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah meliputi
Ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini meliputi Pengelolaan TBM yaitu:
4. PengawasanTBM (Controlling)
Penelitian yang dilakukan adalah diperoleh penulis dengan membaca bahan literatur
Penelitian yang dilakukan melalui peninjauan dan pengamatan langsung pada Taman
Bacaan Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara untuk
memperoleh data dan bahan yang berkaitan dengan pengelolaan taman bacaan
masyarakat. Data yang diperoleh dari wawancara dengan pegawai yang berada di
taman baacan masyarakat dan penulis mencatat proses wawancara dengan teliti dan
sistematis.
TINJAUAN PUSTAKA
baca dan perpustakaan. Program ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya masyarakat
pembelajar sepanjang hayat melalui peningkatan budaya baca serta penyediaan, bahan bacaan
yang berguna bagi aksarawan baru, maupun anggota masyarakat pada umumnya yang
merupakan tempat mengakses berbagai bahan bacaan seperti buku pelajaran, buku
keterampilan praktis, buku pengetahuan, buku keagamaan, buku hiburan, karya-karya sastra
serta bahan bacaan lainnya yang sesuai dengan kondisi obyektif dan kebutuhan masyarakat
sekitar dan minat baca yang baik aksarawan baru, peserta didik jalur Pendidikan Formal dan
Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal
disekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang
sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya pengertian Taman Bacaan Masyarakat hampir sama dengan pengertian
perpustakaan pada umumnya. Karena kegiatan utama TBM juga adalah mengumpulkan,
mengolah, dan menyebarluaskan berbagai macam informasi yang berguna bagi masyarakat,
Menurut Sutarno NS (2006: 19) Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung jawab,
wewenang, dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya, mengelola dan
mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa untuk ikut memiliki, dan ikut
bertanggung jawab.
Menurut Amrin (2011: 4) Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah lembaga atau unit
layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan berguna bagi setiap orang per
orang atau sekelompok masyarakat di desa atau diwilayah TBM berada dalam rangka
meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga
atau unit layanan yang menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di suatu
wilayah dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Masyarakat menyadari dan
menghayati bahwa taman bacaan sangat diperlukan oleh masyarakat. Minat masyarakat
terhadap TBM harus terus dibina dan dikembangkan sehingga masyarakat memperoleh
pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari
informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan
Dalam Buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 2), fungsi
taman bacaan masyarakat adalah:
1. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang
kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
1. Taman bacaan sebagai sumber belajar bagi masyarakat melalui program pendidikan
nonformal dan informal.
2. Tempat yang memiliki sifat rekreatif melalui bahan bacaan.
3. Memperkaya pengalaman belajar masyarakat, latihan tanggungjawab melalui ketaatan
terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, dan tempat pengembangan life skill.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan (2011: 8), fungsi taman bacaan masyarakat
adalah:
pembelajaran, hiburan dan informasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya
rumah baca, pondok baca, perahu baca, warung baca, namun pada hakikatnya semua lembaga
mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Taman Bacaan khususnya dan bagi
seluruh masyarakat pada umumnya. Adapun manfaat-manfaat dari pendirian Taman Bacaan
baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan budaya baca
beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat taman bacaan masyarakat adalah
menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar
bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain
memberikan kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga
Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus dijalankan di
dalam taman bacaan masyarakat. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan itu ikut
menentukan dan mempengaruhi tercapainya visi dan misi yang hendak dicapai. Setiap taman
bacaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya
dengan sebaik-baiknya, peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan
fungsinya. Agar dapat meningkatkan minat dan budayabaca, TBM memiliki peran sebagai
berikut : Menurut Muhammad, Hamid (2010: 81), peran taman bacaan masyarakat adalah :
Menurut Sutarno NS (2006: 68) peranan yang dapat dijalankan taman bacaan
masyarakat antara lain : Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan sumber
informasi, pedidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
Dari uraian diatas dapat digambarkan bahwa peran taman bacaan masyarakat
merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi pengetahuan dan sebagai sarana
untuk membangun komunitas antara sesama pengguna taman bacaan masyarakat. Taman
Bacaan Masyarakat dapat juga berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi
pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Manajemen berasal dari bahasa
inggris management, akar katanya adalah manage yang mengandung arti mengatur,
obyektif.
pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan
diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen
menurut G.R. Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan atau manajemen adalah
dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Pengelolaan atau manajemen perpustakaan merupakan salah satu kajian tentang apa
dan bagaimana cara yang dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktek agar
perpustakaan dapat dikelola dengan berdaya guna dan berhasil sehingga keberadaannya di
informasi dan memberikan layanan, serta nilai tambah bagi mereka yang membutuhkan.
Dinyatakan oleh Lasa (2007: 18) bahwa perpustakaan bukan sekedar gedung atau
ruang untuk menyimpan informasi, tapi juga sistem informasi. Sebagai sistem informasi,
Dikutip oleh Lasa, Jo Bryson (1990: 4) menyatakan bahwa manajemen atau pengelolaanTBM
merupakan upaya pencapaian tujuan dengan pemanfaatan sumber daya manusia, informasi,
sistem, dan sumber dana dengan tetapmemperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian.
Menurut Sutarno NS (2006: 20) bahwa manajemen TBM adalah pengelolaan TBM
yang didasarkan pada teori dan prinsip-prinsip manajemen. Teori manajemen yaitu suatu
konsep pemikiran atau pendapat yang dikemukakan mengenai bagaimana ilmu manajemen
diterapkan dalam suatu organisasi. Serta Darmono (2007: 25), menyatakan bahwa hakikat
manusia, material, anggaran untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam Harrod’s Librarians’s
Glossary and Reference Book (1990) disebutkan bahwa manajemen atau pengelolaan TBM
sumber daya untuk memperoleh efisiensi yang optimal dan bermanfaat layanan TBM.
Taman Bacaan Masyarakat adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah kantor
desa, dikelola sepenuhnya oleh staf desa yang bersangkutan, dengan tujuan utama untuk
membantu masyarakat dalam mengembangkan minat baca. Yang termasuk taman bacaan
masyarakat adalahlembaga atau unit layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian pengelolaan atau manajemen TBM
bisa dikatakan sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan TBM untuk mencapai
SDM, sarana, metode, serta dana. Kemudian TBM dapat menjadi salah satu sarana sumber
belajar yang harus dikelola dengan manajemen terbaiknya. Pengelolaan TBM berkaitan
dengan sumber daya tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan,
perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu atau pelaksana dan bagaimana tata
Cropper (1998: 1) berpendapat: Planning is the basis from which all other function
are spawned. Without a congruent plan, organizations usually lack a central focus.
Bahwa perencanaan adalah dasar yang akan dikembangkan menjadi seluruh fungsi
berikutnya. Tanpa rencana yang tepat dan padu sebuah organisasi akan kehilangan fokus
Agar suatu rencana dapat berfungsi sebagai pedoman kerja maka ada beberapa faktor
yang perlu mendapat perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan
persyaratan dalam membuat rencana. Seperti yang diungkapkan oleh Kaluge (2003: 45)
Pada pengelolaan TBM, perencanaan diarahkan untuk menetapkan visi dan misi, tujuan
TBM, sasaran, starategi, kebijakan, prosedur dalam taman bacaan masyarakat, program, dan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan hal yang sangat penting
dalam sebuahmanajemen atau pengelolaan TBM. Untuk melaksanakan suatu rencana terlebih
dahulu harus mengetahui fungsi-fungsi perencanaan TBM. Untuk itu mulailah selalu dengan
perencanaan dalam pengelolaan TBM. Perencanaan akan menentukan sejauh mana TBM
dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang efektif di lingkungan
Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat, yaitu
kelompok kepada seorang manajer (Terry & Rue, 2010: 82). Pengorganisasian dilakukan
untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia,
Menurut Stuert (2002: 14), pengorganisasian meliputi menetapkan apa saja tugas
yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, bagaimana tugas dikelompokkan, dan
bagaimana semua tugas tersebut dikoordinasikan. Sebagai hasil dari pengorganisasian adalah
pembentukan struktur organisasi. Serta Rue dan Byars (2006:6) berpendapat: Organizing is
grouping activities, assigning activities an providing the authority necessary to carry out the
activities.
Dalam suatu organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua orang atau lebih untuk
mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi merupakan suatu proses untuk
merancang struktur formal, pengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat tecapai. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan
kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, perlu memilih dan menentukan
orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam posisi tersebut. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu diperhatikan dalam hal proses penarikan, penempatan, pemberian latihan dan
pengorganisasian. Pengorganisasian dan pengaturan langkah ini penting agar tidak terjadi
tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Proses pengorganisasian TBM akan berjalan
tugas-tugas taman bacaan masyarakat diperlukan adanya pembagian kerja ini akan berjalan
baik apabila terdapat struktur organisasi TBM yang jelas. Struktur organisasi merupakan
mekanisme formal untuk pengelolaan dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Penyatuan ini
penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas. Proses
mengorganisasikan suatu TBM akan berjalan dengan baik apabila memiliki SDM, sumber
dana, prosedur, dan adanya koordinasi serta pengarahan pada langkah-langkah tertentu.
Atmo Sudirjo dalam Sutarno NS (2003: 82) menyatakan bahwa di dalam organisasi TBM
a. Tugas pokok/misi/tujuan
b. Strategi atau kebijakan
c. Program dan kegunaanya
d. Tugas-tugas dan peranannya
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik,
sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Adapun
pengorganisasian di perpustakaan misalnya dimulai dengan penyusunan desain organisasi
yang akan menjadi struktur atau mekanisme dan tertib (Sutarno NS, 2004: 114). Dalam
organisasi TBM maka agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pengelola TBM
perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan petugas TBM adalah seseorang yang telah diangkat oleh
pejabat yang berwenang untuk menjabat atau melaksanakan tugas sehubungan dengan
(TBM). Tugas-tugas yang berhubungan dengan penyelenggaraan TBM banyak sekali baik
2. Memberikan sistem yang fleksibel bagi peserta didik, baik perorangan maupun
kelompok, serta staf/petugas TBM untuk menggunakan TBM untuk tujuan proses
belajar.
bentuk perangkat keras (jika dipusatkan) dapat digunakan dengan cara yang sehemat
lain.
Darmono (2001: 33) struktur organisasi secara sederhana organisasi Taman Bacaan
KETUA TBM
PUSTAKAWAN/
STAF TBM
merupakan aspek manajemen yang paling utama. Dalam aspek perencanaan dan
atau pengelolaan, sedangkan fungsi penggerakkan justru lebih menekankan pada kegiatan
Dalam hal ini, Terry (2005:7) mengemukakan bahwa penggerakkan TBM merupakan
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Tugas
penggerakan TBM adalah mengerakkan seluruh manusia yang bekerja dalam TBM agar
masing-masing bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan dengan
Dengan kata lain, pergerakkan merupakan proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
yang tinggi. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan TBM ini adalah bahwa
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan penggerakkan TBM tidak lain merupakan upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
Pelaksanaan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab dalam TBM perlu adanya
pengawasan, yang pada umumnya merupakan coercion atau compeling artinya proses yang
bersifat memaksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana. Menurut
Didin (2006: 179)Good control is that one that was already built in a program planned.
membandingkannya dengan standar, dan mengadakan umpan balik yang dapat dipakai untuk
tercapainya keseimbangan dinamis (Kazt, 1996: 733). Pengawasan dapat dilaksanakan pada
membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria,
mengetahui efektifitas TBM. Untuk mengetahui efektifitas ini perlu diketahui dulu tentang
indikator kinerja TBM. Kinerja TBM adalah efektifitas jasa yang disediakan TBM dan
efisiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Hal-hal yang harus
2. Menghindari kegiatan yang tidak efisien, misalnya dalam sistem pemilihan perangkat
keras.
Pengawasan atau kontrol yang merupakan bagian terakhir dari aspek manajemen atau
a. Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.
Kegiatan pengawasan juga memerlukan tindak lanjut, untuk melakukan usaha perbaikan
terhadap kekurangan, kelemahan atau kesalahan suatu sistem. Misalnya jangka waktu
peminjaman yang kurang cukup fleksibel. Tahapan-tahapan tersebut diatas hendaknya dapat
dilakukan dengan cermat, agar dapat melaksanakan proses controlling dengan baik.
Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan, perencanaan merupakan proses
awal dari suatu kegiatan pengelolaan TBM yang keberadaannya sangat diperlukan dalam
berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber daya yang ada untuk bersinergi dalam
kegiatan TBM yang selalu berpedoman pada perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap
terakhir adalah pengawasan TBM yang meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut,
program kegiatan TBM berikutnya sehingga tujuan yang telah direncanakan tercapai dengan
baik.
3.1 Gambaran Umum TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten
Batubara
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah sudah berdiri
sejak tahun 2010. Awal mula berdirinya TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah masih
banyak sekali kendala yang ditemukan karena kurangnya fasilitas yang memadai seperti
gedung yang belum layak, rak buku, meja, kursi serta bahan pustaka dan tenaga ahli
(pustakawan). Sampai pada akhirnya datang bantuan bahan pustaka dari pemerintah
Kabupaten Batubara. Sebelum datangnya bantuan untuk TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala
Indah perpustakaan Kabupaten Batubara telah memberikan pelatihan kepada kedua TBM
tersebut. Dan setelah itu TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah baru mengajukan
proposal permohonan bantuan kepada pihak PT. Inalum (Persero) untuk merealisasikan
gedung, bahan pustaka, dan melakukan pelatihan yang bekerja sama dengan Departemen
Ilmu Perpustakaan USU dalam hal manajemen, kearsipan, dokumentasi, promosi dan
cataloging.
sekitar operasi pabrik peleburan, salah satunya dengan membangun Taman Bacaan
Masyarakat (TBM). Manajemen PT Inalum (Persero) yang diwakili Arfan Iqbal Harahap
Inalum (Persero) bahwa program ini adalah salah satu program pemberdayaan masyarakat
oleh Perusahaan di bidang fasilitas umum dan pendidikan yang berbasis komunitas, dimana
PT. Inalum (Persero) telah membentuk tim untuk mengelola taman bacaan
masyarakat ini secara optimal, dan mempercayakan fasilitas ini nantinya akan sangat
bermanfaat bagi masyakarat desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah. Dan menambahkan
bahwa pemerintah desa juga telah menunjuk dan membentuk tim untuk mengelola taman
Seiring berjalannya waktu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa Kuala Indah
berganti nama menjadi Perpustakaan “Kartini Indah” yang telah dibangun oleh Perusahaan
dan dibina oleh Departemen Ilmu Perpustakaan USU. Pada beberapa tahun yang lalu TBM
desa Kuala Indah “Kartini Indah” telah berhasil meraih juara satu pada perlombaan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di TBM desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah
kepada TBM desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah Kabupaten Batubara. Jumlah koleksi
yang ada di desa Kuala Tanjung sebanyak 223 eksemplar sedangkan di Desa Kuala Indah
jumlah koleksinya sebanyak 592 eksemplar, TBM desa Kuala Tanjung hanya menyediakan 1
rak untuk penyimpanan koleksi, jumlah kursi yang disediakan yakni sebanyak 2 kursi dan
disertai 1 meja dan dengan luas bangunan sekitar 3 x 4 m². Sedangkan desa Kuala Indah
mempunyai 2 rak yaitu 1 rak untuk penyimpanan koleksi dan 1 rak lagi untuk menyimpan
piala-piala dan piagam penghargaan dan dengan luas bangunan sekitar 5 x 7 m2. Jumlah yang
terdaftar sebagai anggota TBM di desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah sendiri adalah semua
menunjang proses bekerjanya taman bacaan ini. Kuranganya fasiltas seperti meja baca, kursi,
koleksi, rak bacaan, komputer dan SDM (Pustakawan) yang tidak mereka miliki menghambat
kemajuan TBM tersebut. Oleh karena itu, ruang baca di TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala
Indah masih terlihat kurang diminati oleh pengunjung, hal ini akan sangat berpengaruh pada
minat baca.
Agar proses pelayanan kepada pengguna dapat dilakukan dengan baik maka kegiatan
kerja pengelolaan TBM harus dapat dilaksanakan dengan baik juga. Adapun kegiatan kerja
pengelolaan yang dilakukan di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah
sebagai berikut :
3.2.1 Perencanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah
Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah. Perencanaan awal terhadap pendirian TBM
seperti dijelaskan diprofil, penggagas awal TBM adalah Manajemen PT. Inalum (Persero)
yaitu Arfan Iqbal Harahap, Tim Pengembangan Masyarakat PT Inalum (Persero), Pemerintah
Kabupaten Batubara, Departemen Ilmu Perpustakaan (USU), dan masyarakat Desa Kuala
Tanjung dan Desa Kuala Indah. Kemudian perencanaan tersebut dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero) yang dibicarakan melalui media rapat atau
pertemuan.
dan Desa Kuala Indah, pada tahun 2010telah berdirinya perpustakaan kecil di Desa Kuala
Tanjung dan Desa Kuala Indah meskipun kondisi bangunan yang masih belum dikatakan
perpustakaan sendiri. Sampai pada akhirnya PT. Inalum (Persero) dan Kabupaten Batubara
masyarakat desa. Maka dengan cara membangun TBM disetiap desa yang ada dapat
Batubara kepada staff kepala desa dari setiap desa maka dari itu mereka memiliki sedikit ilmu
pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan di bidang fasilitas umum dan pendidikan yang
TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kualah Indah memberikan layanan yang
didalamnya terdapat berbagai kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan direncanakan dengan
melihat kondisi masyarakat khususnya yang berada di sekitar TBM. Rencana kegiatan
berdasarkan kesepakatan bersama. TBM juga memiliki tujuan yaitu meningkatkan minat baca
masyarakat, terutama kepada anak yang usia sekitar 4-17 tahun dan dari kalangan pelajar,
pegawai negeri sipil (PNS), pegawai swasta dan masyarakat sekitar, memfasilitasi
pengembangan kualitas pendidikan masyarakat terutama ibu dan anak yang kurang memiliki
Kabupaten Batubara dan PT.Inalum (Persero), yaitu berupa pembangunan gedung TBM, dan
sumbangan koleksi buku. Apabila TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah ingin
menambahkan koleksi bacaan atau fasilitas lainnya maka pihak TBM dapat menyerahkan
proposal pengajuan penambahan koleksi kepada pemerintah Kabupaten Batubara dan PT.
Langkah-langkah perencanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah:
bermanfaat.
1) Kampanye gemar membaca dimulai dari usia dini sebagai persiapan generasi
pemimpin.
2. Penilaian Lingkungan
situasi, biasanya dengan cara mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari
lingkungan dengan melakukan analisis SWOT atau kekuatan, kelemahan yang biasa
dilihat dari lingkungan dalam TBM dan peluang serta ancaman yang bisa dilihat dari
luar lingkungan TBM. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, pihak TBM Desa
Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah belum pernah melakukan analisis penilaian
lingkungan.
a. Kekuatan
Kekuatan TBM Desa Kuala Indah terletak pada prestasi yang selama ini telah
diraih, dengan prestasi tersebut, TBM Desa Kuala Indah dapat memanfaatkannya
untuk mendapatkan bantuan lagi dari pihak lain agar TBM dapat lebih
berkembang. Selain prestasi, kekuatan dari TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa
Kuala Indah juga terletak pada lokasinya yang strategis. Lokasi TBM Desa Kuala
Tanjung dan Desa Kuala Indah yang berada tepat disamping kantor desa masing-
masing.
Kelemahan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah terletak pada
kepada TBM. Kesibukan mereka diluar membuat TBM jadi terabaikan, seperti
misalnya TBM masih sering kali tutup dikarenakan tidak ada petugas yang
hadir.
c. Peluang
Dengan banyaknya masyarakat yang peduli dengan kehadiran TBM dan dukungan
dari pihak pemerintah Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero), maka TBM
Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah bisa jauh lebih mudah mendapatkan
kucuran dana dari lembaga-lembaga yang memang peduli dengan kegiatan sosisal
kemasyarakatan.
d. Ancaman
Ancaman yang harus dihadapi oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Indah yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat akan hadirnya TBM dan
3. Tujuan
1) Sarana rekreasi dan tempat menggunakan waktu luang secara konstruktif bagi
masyarakat.
tivitas belajar mandiri sehingga tercipta masyarakat gemar belajar yang berdampa
2) Untuk memberikan pelayanan baca bagi warga belajar dan masyarakat khususnya
aksarawan baru dalam upaya memotivasi serta menumbuhkan minat dan kegemar
anmembaca.
3) Untuk memelihara kemampuan warga belajar yang telah bebas buta huruf sehingg
Kegiatan atau program dari tiap taman bacaan berbeda-beda tergantung visi, misi, dan
tujuan yang telah ditetapkan oleh taman bacaan tersebut. Kegiatan inti yang dilakukan
oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah yaitu pengadaan, pengolahan,
a) Pengadaan
Tahapan awal dalam mengisi TBM dengan berbagai koleksi disebut dengan
pengadaan. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah merupakan TBM
yang belum lama terbentuk, sehingga koleksi yang ada juga belum terlalu banyak.
Pengadaan koleksi yang dilakukan oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa
Kuala Indah berasal dari sumbangan dari donatur perorangan maupun sumbangan
TBM sampai penempatan di rak atau tempat tertentu yang telah disediakan. Fokus
dari kegiatan ini adalah penempatan koleksi di rak yang disesuaikan dengan tema
dari bacaan sehingga dapat dibaca oleh masyarakat yang mengunjungi TBM.
Selain itu juga data koleksi akan dilakukan komputerisasi, sehingga apabila ada
pengunjung yang ingin meminjam buku, dapat dicari melalui katalog yang
terdapat dikomputer.
Pengolahan bahan pustaka di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Indah berupa pencatatan judul buku beserta keterangan hasil pengadaan dari mana
buku tersebut. Untuk koleksi hasil sumbangan dilakukan pengecapan hak milik
pada halaman awal dari buku. Buku-buku yang telah dicatat dan dicap kemudian
siap untuk diletakkan dan dikelompokkan di rak sesuai dengan subjek buku
tersebut. Selama ini, TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah hanya
panggil. Namun sejak awal 2015 ini, perencanaan tentang pembuatan kartu
katalog dan nomor panggil tersebut sedang berusaha diterapkan. Ditambah lagi
dengan adanya pelatihan kepada kepala desa beserta staff struktur organisasi TBM
yang telah mengikuti pelatihan dan dibina langsung oleh Departemen Ilmu
Perpustakaan (USU).
c) Layanan
Layanan merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh TBM terkait dengan
tugasnya memberikan jasa kepada masyarakat. Layanan juga dapat dijadikan tolak
ukur dari keberhasilan suatu TBM. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Indah membuka layanannya setiap hari senin - jum’at dengan waktu yang
WIB. Sedangkan untuk hari Jum’at buka dari pukul 08.00 s/d 11.30 WIB. Dari
awal berdiri sampai saat ini, layanan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Untuk layanan peminjaman bahan pustaka semua menjadi tugas dari petugas
dipersilahkan membuat kartu anggota disertai dengan identitas lengkap agar dapat
membawa pulang buku yang diinginkan, apabila tidak membuat, pemustaka hanya
pelayanan mencatat nama dan buku apa saja yang dipinjam dibuku peminjaman
d) Sosialisasi
Sampai saat ini, tujuan dari diadakannya sosialisasi oleh TBM Desa Kuala
Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat
kantor desa mereka masing-masing. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
berkunjung ataupun yang ingin membaca buku-buku koleksi TBM. Kegiatan yang
sekolah, juga melalui ibu-ibu PKK yang biasanya mengadakan kegiatan dikantor
desa.
dibuat. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah memiliki struktur organisasi
yang sama dengan struktur organisasi pada umumnya yaitu terdiri dari kepala desa, ketua
Berdasarkan hasil observasi yang didapat, semua tugas masing-masing pengurus di TBM di
Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah disesuaikan secara umum berdasarkan dari
masing-masing posisi yang dijabat. Seperti ketua TBM yang memiliki tugas pokok untuk
Selain itu, tugas dan fungsi dari ketua TBM yaitu mengarahkan staf lain, mengarahkan
Sedangkan tugas dan fungsi wakil ketua TBM berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan yaitu melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh ketua apabila ketua
tidak bisa atau berhalangan dalam menjalankan tugasnya seperti, memutuskan kebijakan
yang sifatnya rutin dan operasional, mengarahkan staf lain, membuat program kerja dan
memberikan motivasi kepada stafnya. Serta bertanggung jawab dan memastikan kegiatan
Tugas dan fungsi sekertaris seperti pada umumnya adalah membantu ketua dalam
mengatur segala macam kegiatan yang akan diselenggarakan oleh TBM, membuat segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses surat menyurat, dan pembuatan laporan tahunan
tentang hal-hal apa saja yang telah dilaksanakan dalam jangka satu tahun. Sedangkan tugas
dibagian pengadaan yaitu upaya petugas TBM meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan
pustaka, serta mencatat sumber pengadaan bahan pustaka dari mana saja asal bahan pustaka
Tugas dibagian pengolahanTBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah pada umumnya
sama seperti yang lainnya yaitu ada empat kegiatan pokok dalam pengolahan bahan pustaka
dimulai dari inventarisasi bahan pustaka, klasifikasi, katalogisasi, dan shelving. Sementara itu
tugas dibagian pelayanan yaitu melayani semua apa saja yang dibutuhkan pengunjung dalam
TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubaradalam
menjalankan roda kegiatannya oleh enam orang petugas disetiap masing-masing TBM.
Berikut inilah yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan diTBM Desa Kuala Tanjung dan
5) Abdul/ Maemunah menjabat bagian pengadaan dan pengolahan TBM Desa Kuala
Tanjung.
6) Siti menjabat sebagai bagian urusan pelayanan TBM Desa Kuala Tanjung.
11) Suprianto/ Saniyem menjabat bagian pengadaan dan pengolahan TBM Desa Kuala
Indah.
12) Adek lestari menjabat bagian urusan pelayanan TBM Desa Kuala Indah.
yang bukan dari disiplin ilmu perpustakaan. Sebagai tenaga pengurus TBM, sebagian dari
petugas/staf TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah mengikuti pelatihan,
KEPALA DESA
KETUA TBM
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi TBM Desa Kuala Tanjung Kabupaten Batubara
KETUA TBM
Gambar 3.2 : Struktur Organisasi TBM Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara
3.2.3 Pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah
Pada awal berdirinya TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah, ketua TBM
berdasarkan informasi yang didapat sejak tahun 2015 kemarin, kinerja ketua TBM semakin
meningkat. Karena dengan adanya pembinaan langsung oleh Departemen Ilmu Perpustakaan
(USU).
Kepemimpinan yang diterapkan pada TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Indah adalah kepemimpinan tim kerja kolektif yakni gabungan dari kepemimpinan yang
bersifat kaku yang bertujuan untuk menegakkan kedisiplinan organisasi dan kepemimpinan
personal yang bersifat pendekatan kemanusiaan dalam menghadapi bawahan yang bertujuan
dukungan serta terciptalah kerja sama untuk menjaga keutuhan secara menyeluruh dan
prinsip disiplin kerja agar semua anggota kepengurusan menjaga mutu pekerjaan.
Di akui juga, pengarahan yang didapat oleh petugas harian sebagian besar dilakukan
oleh ketua TBM yaitu tidak hanya berupa ucapan tapi juga aksi secara langsung dengan
melakukan tugas secara bersama-sama. Dari observasi yang didapat bahwa terlihat
pengarahan tugas-tugas yang harus dilakukan petugas harian memang seringkali dilakukan
oleh ketua TBMnya langsung. Sedangkan komunikasi antara sesama petugas TBM berjalan
dengan baik karena ketua TBM langsung terjun ikut bekerjasama dalam kegiatan TBM
sehari-hari.
Tugas pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah
mengerakkan seluruh struktur organisasi yang bekerja dalam TBM agar masing-masing
bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan dengan semangat dan
kemampuan maksimal. Dengan kata lain, pelaksanaan TBM merupakan proses implementasi
program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
Pelaksanaan struktur organisasi TBM tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar
setiap anggota organisasi dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran,
tugas dan tanggung jawabnya. Berikut ini adalah ulasan pelaksanaan pelayanan yang ada di
Tugas :
3.2.4 Pengawasan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah
Pengawasan kinerja pengurus di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah
berdasarkan observasi yang dilakukan kepada informan, dilakukan oleh kepala desa, ketua,
wakil, pemerintah Kabupaten Batubara, PT. Inalum, Departemen Ilmu Perpustakaan (USU),
serta masyarakat yang telah dianggap sebagai tokoh masyarakat di sekitar TBM.
Dikarenakan pemerintah Kabupaten Batubara dan PT. Inalum yang masih memiliki
kesibukan dan tanggung jawab diluar TBM, maka pengawasan langsung ke TBM jarang
dilakukan oleh mereka. Tanggung jawab tersebut diserahkan kepada setiap pengurus TBM
dan kepala desa masing-masing. Setiap harinya, selama penulis melakukan observasi, ketua
Pengawasan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah oleh Pemerintah
Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero) untuk berusaha mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan tujuan organisasi dapat
tercapai secara maksimal. Apabila terjadi penyimpangan di dalam struktur organisasi dan
realisasi kegiatan TBM maka pihak yang melakukan penyimpangan itu dapat ditindak lanjuti
Kabupaten Batubara dan PT.Inalum (persero), TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala
Indah juga menerapkan sistem pembuatan laporan. Setiap tahunnya, laporan dibuat oleh
sekertaris masing-masing TBM. Laporan tersebut berisi tentang kegiatan apa saja yang telah
diikuti oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah dan keuangan untuk kemudian
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat membuat
1. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah merupakan awal program yang telah
direncanakan oleh PT. Inalum (Persero) dan dengan pembinaan oleh Departemen
agar masyarakat Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah lebih mengembangkan minat
baca mereka. Karena makin seringnya membaca akan menambah pengetahuan untuk
kita sendiri.
2. Pengorganisasian TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah perlu lebih
ditingkatkan kembali agar tugas pokok, misi, dan tujuan berjalan sesuai dengan
3. Pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah masih belum dikatakan
sempurna karena masih banyaknya kekurangan yang meliputi koleksi bahan pustaka,
4. Pengawasan TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah dilakukan oleh masyarakat
5. Anggaran TBM desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah di peroleh dari Pemerintah
Kabupaten Batu Bara dan PT.Inalum (persero) dalam bentuk pembangunan gedung
mungkin dapat mendorong perkembangan TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah
perpustakaan desa yang telah lebih maju dari segi koleksi, fasilitas, dan struktur
2. Sebaiknya dalam pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah
sekitar, sehingga koleksi bahan pustaka dapat bertambah lebih banyak dan memiliki
3. Dalam mengembangkan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah secara
menyeluruh, maka dihimbau pada pegawai/staf TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa
Kuala Indah agar lebih meningkatkan pendidikan yang khusus dibidang ilmu
perpustakaan baik itu secara formal maupun non formal, sehingga dapat mengelola
Amrin. 2011. Acuan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Medan : Pustaka TBM MRD .
Amrin. 2011. Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat Berbasis Wira Usaha Pola 3
Dimensi. Medan : Pustaka TBM MRD.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1998.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2004, Cet. 2.
Kalida, Muhsin. 2010. Strategi Kemitraan Taman Bacaan Masyarakat. Yogyakarta: Mitsaq
Pustaka.
Lassa Hs, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gema Media, 2008.
Muhammad, Hamid. 2010. Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta : Djambatan Panduan
Murniaty. 2012. Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat: Modul Teoritis.
Medan : IPI kota Medan.
Panduan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Ruang Publik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.
Sisk, Henry L., Principles of Management, England: South-Western Publishing Company,
1987.
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Ohor Indonesia, 2003.
Sutarno NS. 2006. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto
Sutarno NS. 2008. Membina Perpustakaan Desa. Jakarta: Sagung Seto.
-----. 2012. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengolahan Taman Bacaan Masyarakat Tahun
2012. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
http://eprints.walisongo.ac.id/2952/3/073311017_bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/2952/3/073311017_bab2.pdf