Anda di halaman 1dari 51

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Perpustakaan dan Sains Informasi Kertas Karya Diploma

2016

Pengelolaan Taman Bacaan


Masyarakat (TBM) Desa Kuala Tanjung
dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara

Insany, Maida Murti

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2087
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DESA KUALA
TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH KABUPATEN BATUBARA

KERTAS KARYA

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Perpustakaan dan Informasi

OLEH :

MAIDA MURTI INSANY

NIM 132201079

PROGRAM STUDI D-3 PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

DESA KUALA TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH

KABUPATEN BATUBARA

Oleh : Maida Murti Insany

NIM : 132201079

Pembimbing : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd.

NIP : 19511119 198601 2 001

TandaTangan :

Tanggal :

Pembaca : Ishak, S.S., M.Hum.


NIP : 19670424 200112 1 001

TandaTangan :

Tanggal :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)

DESA KUALA TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH

KABUPATEN BATUBARA

Oleh : Maida Murti Insany

NIM : 1322201079

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

Ketua Jurusan : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd.

TandaTangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Drs. Budi Agustono, MS.

TandaTangan :

Tanggal :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam tak lupa
penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan
dan menuntun umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang yang disinari oleh nur
iman dan Islam.

Dengan rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menempuh perkuliahan di program


studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, sehingga penulis
dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “PENGELOLAAN TAMAN BACAAN
MASYARAKAT (TBM) DESA KUALA TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH
KABUPATEN BATUBARA.” Selama mengerjakan kertas karya ini penulis mendapatkan
banyak pengalaman yang berharga, terutama untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan
dalam banyak hal, kertas karya ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengucapkan permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada kertas karya ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan
dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini. Oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Allah SWT dan junjungan besar Nabi Muhammad SAW, atas restu dan izinNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
2. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya.
4. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.L.Kom., selaku Sekertaris Program Studi D-III
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.
5. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd., selaku Dosen pembimbing saya yang dengan ikhlas
telah meluangkan waktunya untuk membantu, mengarahkan, dan membimbing
penulis dalam penyelesaian kertas karya ini.
6. Bapak Ishak, S.Sos, M. Hum., selaku Dosen pembaca yang memberikan masukan dan
pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
8. Seluruh staf Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan
staf Tata usaha Program Studi Ilmu Perpustakaan.
9. Kepada Orang Tuaku, keluarga besarku yang selalu senantiasa mendoakan, memberi
motivasi dan semangat yang tiada hentinya.
10. Orang- orang terdekatku Mayra, Nanda, Izza, Novian, Nadia, Yolanda, Olia, Dila,
Tiwi, Akbar, Budi, Rio, Novri, Taufik, Iqbal, Ridwan, dan teman-teman di Jurusan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Ilmu Perpustakaan angkatan 2013 terimakasih atas semangat dan dukungan yang
kalian berikan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan kertas karya ini. Akhir kata, semoga kertas karya yang jauh dari kata
sempurna ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Medan, Juli 2016


Penulis

MAIDA MURTI
INSANY
132201079

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................................... 3
1.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taman Bacaan Masyarakat ................................................................................................ 4
2.1.1 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat ................................................................................. 5
2.1.2 Manfaat Taman Bacaan Mayarakat ................................................................................ 7
2.1.3 Peran Taman Bacaan Masyarakat ................................................................................... 8
2.2 Pengertian Pengelolaan .................................................................................................... 10
2.2.1 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat ..................................................................... 11
2.2.2 Perencanaan TBM (Planning) ....................................................................................... 13
2.2.3 Pengorganisasian TBM (Organizing) ........................................................................... 14
2.2.4 Pelaksanaan TBM (Actuating) ...................................................................................... 18
2.2.5 Pengawasan TBM (Controlling) ................................................................................... 20
BAB III PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DESA KUALA
TANJUNG DAN DESA KUALA INDAH KABUPATEN BATUBARA
3.1 Gambaran Umum TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah ............................. 23
3.2 Kegiatan Kerja Pengelolaan TBM.................................................................................... 25
3.2.1Perencanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah ............................................ 25
3.2.2 Pengorganisasian TBM Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah..................................... 33
3.2.3 Pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah .......................................... 36
3.2.4 Pengawasan TBM Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah ............................................ 38
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 39
4.2 Saran ................................................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dilaksanakan oleh pemerintah,

golongan/kelompok, dan masyarakat melalui berbagai bentuk pendidikan baik formal, non

formal, maupun jalur informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur

dan berjenjang, yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi; pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang; dan pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Naskah Akademik Pengelola TBM yaitu salah

satu instrumen penting untuk menunjang pelaksanaan pendidikan non formal adalah Taman

Bacaan Masyarakat. Mengembangkan budaya baca dimasyarakat tidak hanya ditentukan oleh

keinginan dan sikap masyarakat terhadap bahan-bahan bacaan, tetapi juga ditentukan oleh

ketersediaan dan kemudahan akses terhadap bahan-bahan bacaan yang dibutuhkan oleh

masyarakat pengguna.

Salah satu komponen perpustakaan adalah koleksi, tanpa adanya koleksi yang baik dan

memadai maka perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan bacaan yang

diolah, dikumpulkan, disimpan dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan informasi mereka (Yulia, 2009). Selain itu ruangan juga merupakan salah satu

unsur yang sangat penting, dan menjadi salah satu faktor yang turut memperlancar

pelaksanaan tugas-tugas pengelolaan perpustakaan. Demikian juga dengan perpustakaan

sebagai suatu organisasi, sekecil apapun kondisi perpustakaan tetap diperlukan suatu ruangan

yang memadai (Yusuf, 2007). Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian, atau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


subbagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk anggota

perpustakaan.

Dalam perencanaan bangunan atau ruangan perpustakaan hendaklah diperhatikan lokasi

yang strategis untuk berdirinya perpustakaan, struktur ruangan, pengamanan ruangan,

memikirkan pengembangan perpustakaan ke masa yang akan datang dan perlu juga

diperhatikan unsur-unsur tata ruang dan desain perabot (Sulistyo-Basuki, 1991). Taman

Bacaan Masyarakat (TBM) dikategorikan sebagai perpustakaan umum. TBM merupakan

suatu lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai ilmu

pengetahuan dalam bentuk bahan bacaan dan bahan pustaka lainnya (Kalida, 2012: 2).

Adapun fungsi TBM adalah sebagai sumber belajar bagi masyarakat melalui program

pendidikan nonformal dan informal, tempat yang memiliki sifat rekreatif melalui bahan

bacaan, memperkaya pengalaman belajar masyarakat, latihan tanggung jawab melalui

ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, tempat pengembangan life skill, dan lain

sebagainya (Kalida, 2012).

Berkaitan dengan itu, penulis memilih judul “Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat

(TBM) Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara” sebagai judul kertas

karya ini. Dalam tulisan ini yang dijadikan sebagai masalah adalah bagaimana pengelolaan

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten

Batubara, apakah telah sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan suatu perpustakaan umum.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui

pelaksanaan kegiatan pengelolaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah meliputi

proses kegiatan perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan/

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


penggerakkan (Actuating), pengendalian/ pengawasan (Controlling) pada TBM Desa Kuala

Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini meliputi Pengelolaan TBM yaitu:

1. Perencanaan TBM (Planning)

2. Pengorganisasian TBM (Organizing)

3. Pelaksanaan/ Penggerakan TBM (Actuating)

4. PengawasanTBM (Controlling)

1.4 Metode Pegumpulan Data

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan adalah diperoleh penulis dengan membaca bahan literatur

yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk bahan masukan serta

mengumpulkan data-data yang bersifat teoritis.

2. Studi lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan melalui peninjauan dan pengamatan langsung pada Taman

Bacaan Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara untuk

memperoleh data dan bahan yang berkaitan dengan pengelolaan taman bacaan

masyarakat. Data yang diperoleh dari wawancara dengan pegawai yang berada di

taman baacan masyarakat dan penulis mencatat proses wawancara dengan teliti dan

sistematis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Salah satu program pembangunan pendidikan adalah program pengembangan budaya

baca dan perpustakaan. Program ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya masyarakat

pembelajar sepanjang hayat melalui peningkatan budaya baca serta penyediaan, bahan bacaan

yang berguna bagi aksarawan baru, maupun anggota masyarakat pada umumnya yang

membutuhkan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan wawasan

serta produktivitas masyarakat. TBM sebagai medium pengembangan budaya baca

merupakan tempat mengakses berbagai bahan bacaan seperti buku pelajaran, buku

keterampilan praktis, buku pengetahuan, buku keagamaan, buku hiburan, karya-karya sastra

serta bahan bacaan lainnya yang sesuai dengan kondisi obyektif dan kebutuhan masyarakat

sekitar dan minat baca yang baik aksarawan baru, peserta didik jalur Pendidikan Formal dan

Non-Formal (warga belajar), dan masyarakat umum tanpa batas usia.

Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal

disekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang

sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya pengertian Taman Bacaan Masyarakat hampir sama dengan pengertian

perpustakaan pada umumnya. Karena kegiatan utama TBM juga adalah mengumpulkan,

mengolah, dan menyebarluaskan berbagai macam informasi yang berguna bagi masyarakat,

khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TBM tersebut.

Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 9) Taman


Bacaan Masyarakat adalah sebuah tempat / wadah yang didirikan dan dikelola baik
masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan bacaan bagi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam rangka peningkatan
kualitas hidup masyarakat di sekitar TBM.

Menurut Sutarno NS (2006: 19) Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung jawab,
wewenang, dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya, mengelola dan
mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa untuk ikut memiliki, dan ikut
bertanggung jawab.

Menurut Amrin (2011: 4) Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah lembaga atau unit
layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan berguna bagi setiap orang per
orang atau sekelompok masyarakat di desa atau diwilayah TBM berada dalam rangka
meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga

atau unit layanan yang menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di suatu

wilayah dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Masyarakat menyadari dan

menghayati bahwa taman bacaan sangat diperlukan oleh masyarakat. Minat masyarakat

terhadap TBM harus terus dibina dan dikembangkan sehingga masyarakat memperoleh

informasi yang mereka perlukan.

2.1.1 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat

Dalam memenuhi peranannya sebagai sumber belajar yang dapat memfasilitasi

pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari

informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan

dengan masalah pendidikan maupun tidak berhubungan dengan pendidikan.

Dalam Buku Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 2), fungsi
taman bacaan masyarakat adalah:

1. Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang
kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
2. Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Sumber penelitian dengan menyediakan buku-buku dan bahan bacaan lainnya dalam
studi kepustakaan.
4. Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan
akademik lainnya.
5. Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya
rekreatif untuk memanfaatkan waktu senggang untuk memperoleh
pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermanfaat.

Sedangkan fungsi Taman Bacaan Masyarakat menurut Kalida (2012: 2) yaitu:

1. Taman bacaan sebagai sumber belajar bagi masyarakat melalui program pendidikan
nonformal dan informal.
2. Tempat yang memiliki sifat rekreatif melalui bahan bacaan.
3. Memperkaya pengalaman belajar masyarakat, latihan tanggungjawab melalui ketaatan
terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, dan tempat pengembangan life skill.

Dalam Buku Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan (2011: 8), fungsi taman bacaan masyarakat

adalah:

1. Sebagai sumber belajar


TBM dengan menyediakan bahan bacaan utamanya buku merupakan sumber belajar
yang dapat mendukung masyarakat pembelajar, seperti buku pengetahuan untuk
membuka wawasan, buku keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah
membaca.
2. Sebagai sumber informasi
TBM dengan menyediakan bahan bacaan berupa koran, tabloid, referensi, booklet-
leaflet, dan akses internet yang dapat dipergunakan masyarakat untuk mencari
berbagai informasi.
3. Sebagai sarana rekreasi dan edukasi
Dengan adanya buku-buku fiksi yang disediakan memberikan hiburan yang mendidik
dan menyenangkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari uraian di atas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi

pembelajaran, hiburan dan informasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya

rumah baca, pondok baca, perahu baca, warung baca, namun pada hakikatnya semua lembaga

atau organisasi tersebut melakukan fungsi yang sama dengan TBM.

2.1.2 Manfaat Taman Bacaan Masyarakat

Pendirian sebuah Taman Bacaan Masyarakat di tengah-tengah masyarakat tentunya

mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Taman Bacaan khususnya dan bagi

seluruh masyarakat pada umumnya. Adapun manfaat-manfaat dari pendirian Taman Bacaan

Masyarakat tersebut antara lain :

1. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.


2. Dapat meningkatkan minat, kecintaan, kegemaran dan kemampuan membaca
masyarakat sekitar, menunjang pendidikan masyarakat, pekerjaan dan segala aktifitas
masyarakat di sekitar TBM.
3. Dapat menggerakkan dan menumbuhkembangkan minat baca khususnya warga
belajar program pendidikan keaksaraan dan Pendidikan Luar Sekolah lainnya serta
masyarakat umum sekitar TBM.
4. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
5. Membantu pengembangan kecakapan mandiri.
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).
7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat. (Murniaty, 2012: 4 )

Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat budaya

baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan budaya baca

masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang berpengalaman, kritis,

beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006: 1), manfaat

taman bacaan masyarakat adalah :

1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.


2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik.
5. Membantu pengembangan kecakapan membaca.
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan
8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat taman bacaan masyarakat adalah

menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar

bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain

memberikan kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga

melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca,

apabila melaksanakan fungsinya dengan baik.

2.1.3 Peran Taman Bacaan masyarakat

Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus dijalankan di
dalam taman bacaan masyarakat. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan itu ikut
menentukan dan mempengaruhi tercapainya visi dan misi yang hendak dicapai. Setiap taman
bacaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya
dengan sebaik-baiknya, peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan
fungsinya. Agar dapat meningkatkan minat dan budayabaca, TBM memiliki peran sebagai
berikut : Menurut Muhammad, Hamid (2010: 81), peran taman bacaan masyarakat adalah :

1) TBM berperan sebagai tempat informasi


Agar dapat dikunjungi masyarakat sekitar TBM harus menjadi tempat layanan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar melalui media bacaan yang
tersedia. Sesuai dengan peran tersebut TBM harus berisi berbagai jenis media seperti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


buku, audio, audio visual gerak, booklet, atau bahan bacaan praktis lainnya yang
dapat memberi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar TBM. Dengan
demikian di TBM perlu memprioritaskan bahan bacaan yang menjanjikan informasi
umum yang sangat dibutuhkan masyarakat sekitar TBM.
2) TBM berperan sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM harusnya menyediakan pengetahuan yaitu
bahan bacaan baik koran, majalah, tabloid, buku otogiografi, kamus, ensiklopedia,
buku tentang berbagai nusantara, dan sebagainya. Selain itu TBM juga harusnya
memiliki bahan bacaan ilmu pengetahuan praktis ( yang bersifat aplikatif ), serta buku
pelajaran untuk membantu anak-anak sekolah tetapi tidak memiliki buku.
3) TBM berperan sebagai tempat hiburan edukatif
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM baiknya dirancang dan dibuat sedemikian
rupa sehingga orang yang belajar merasa senang dan nyaman. Oleh karena itu, TBM
juga menyediakan bahan bacaan yang humoris atau bahan bacaan yang bersifat cerita,
novel, komik, dan sebagainya.
4) TBM berperan sebagai pembinaan watak dan moral
TBM dapat menjadi tempat pembinaan watak dan moral apabila berisi bahan bacaan
yang terkait dengan ilmu dan pengetahuan tentang psikologis, agama, sejarah,
otobiografi tokoh/artis dan pengalaman hidup seseorang.
5) Berperan sebagai tempat berperan keterampilan.
Untuk memfasilitasi masyarakat yang akan belajar keterampilan TBM perlu
menyediakan bahan bacaan baik berbagai keterampilan yang bersifat praktis baik
pertukangan, pertanian, peternakan, elektronika dan sebagainya.

Menurut Sutarno NS (2006: 68) peranan yang dapat dijalankan taman bacaan
masyarakat antara lain : Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan sumber
informasi, pedidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.

a. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara


sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkadang di dalam koleksi yang
dimiliki.
b. Mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi
antarasesama pemakai, dan antara penyelenggara taman bacaan masyarakat dengan
masyarakat yang dilayani.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Dapat berperan sebagai lembaga untuk membangun minat baca, kegemaran membaca,
kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyedia berbagai bahan bacaan
yang sesuai dengan manfaatkan, keinginan dan kebutuhan masyarakat.
d. Berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, motivator bagi mereka yang ingin
mencari, memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
e. Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan manusia.
f. Berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan
penunjang taman bacaan masyarakat. Mereka dapat belajar mandiri (otodidak),
melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber
informasi dan ilmu pengetahuan.
g. Petugas taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user
education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya taman
bacaan masyarakat bagi orang banyak.
h. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik
semua karya manusia yang tidak ternilai harganya.

Dari uraian diatas dapat digambarkan bahwa peran taman bacaan masyarakat

merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi pengetahuan dan sebagai sarana

untuk membangun komunitas antara sesama pengguna taman bacaan masyarakat. Taman

Bacaan Masyarakat dapat juga berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi

kepada pengguna dan pembinaan serta menanamkan pentingnya taman bacaan

masyarakat bagi orang banyak.

2.2 Pengertian Pengelolaan

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Manajemen berasal dari bahasa

inggris management, akar katanya adalah manage yang mengandung arti mengatur,

mengurus, melaksanakan dan mengelola.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sedangkan pengertian manajemen menurut Henry L. Sisk pada buku Principles of
Management mengemukakan definisi manajemen sebagai berikut: “Management is the
coordination of all resources through the processes of planning, organizing, directing, and
controlling in order to attain stated objectives.”

Manajemen merupakan mengkoordinasikan semua sumber daya melalui proses

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan secara

obyektif.

Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan

pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan

diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok

orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen

menurut G.R. Terry adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya (Hasibuan, 2001: 3).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan atau manajemen adalah

serangkaian kegiatan merencanakan(planning), mengorganisasikan(organizing),

menggerakkan(actuating), mengendalikan (controlling)dan mengembangkan segala upaya

dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2.2.1 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat

Pengelolaan atau manajemen perpustakaan merupakan salah satu kajian tentang apa

dan bagaimana cara yang dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktek agar

perpustakaan dapat dikelola dengan berdaya guna dan berhasil sehingga keberadaannya di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tengah masyarakat mampu menyeleksi, menghimpun, mengolah, memelihara sumber

informasi dan memberikan layanan, serta nilai tambah bagi mereka yang membutuhkan.

Dinyatakan oleh Lasa (2007: 18) bahwa perpustakaan bukan sekedar gedung atau

ruang untuk menyimpan informasi, tapi juga sistem informasi. Sebagai sistem informasi,

perpustakaanmemiliki kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan

penyebaran informasi. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan kemampuan manajerial.

Dikutip oleh Lasa, Jo Bryson (1990: 4) menyatakan bahwa manajemen atau pengelolaanTBM

merupakan upaya pencapaian tujuan dengan pemanfaatan sumber daya manusia, informasi,

sistem, dan sumber dana dengan tetapmemperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian.

Menurut Sutarno NS (2006: 20) bahwa manajemen TBM adalah pengelolaan TBM

yang didasarkan pada teori dan prinsip-prinsip manajemen. Teori manajemen yaitu suatu

konsep pemikiran atau pendapat yang dikemukakan mengenai bagaimana ilmu manajemen

diterapkan dalam suatu organisasi. Serta Darmono (2007: 25), menyatakan bahwa hakikat

manajemen secara sederhana pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan kontribusi

manusia, material, anggaran untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam Harrod’s Librarians’s

Glossary and Reference Book (1990) disebutkan bahwa manajemen atau pengelolaan TBM

adalah teknik mengorganisasi prioritas-prioritas, memotivasi staf dan mempergunakan

sumber daya untuk memperoleh efisiensi yang optimal dan bermanfaat layanan TBM.

Taman Bacaan Masyarakat adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah kantor

desa, dikelola sepenuhnya oleh staf desa yang bersangkutan, dengan tujuan utama untuk

membantu masyarakat dalam mengembangkan minat baca. Yang termasuk taman bacaan

masyarakat adalahlembaga atau unit layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang

dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian pengelolaan atau manajemen TBM

bisa dikatakan sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan TBM untuk mencapai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sasaran seefisien mungkin dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada, meliputi

SDM, sarana, metode, serta dana. Kemudian TBM dapat menjadi salah satu sarana sumber

belajar yang harus dikelola dengan manajemen terbaiknya. Pengelolaan TBM berkaitan

dengan sumber daya tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.

2.2.2 PerencanaanTBM (Planning)

Batasan atau pengertian perencanaan bermacam-macam sesuai dengan pendapat para

ahli manajemen. Menurut Sutarno NS (2004: 109), perencanaan diartikan sebagai

perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan

tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu atau pelaksana dan bagaimana tata

cara mencapai itu.

Cropper (1998: 1) berpendapat: Planning is the basis from which all other function

are spawned. Without a congruent plan, organizations usually lack a central focus.

Bahwa perencanaan adalah dasar yang akan dikembangkan menjadi seluruh fungsi

berikutnya. Tanpa rencana yang tepat dan padu sebuah organisasi akan kehilangan fokus

sentral berpijak bukan sekedar daftar kegiatan yang harus dilakukan.

Agar suatu rencana dapat berfungsi sebagai pedoman kerja maka ada beberapa faktor

yang perlu mendapat perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan

persyaratan dalam membuat rencana. Seperti yang diungkapkan oleh Kaluge (2003: 45)

bahwa faktor-faktor tersebut yaitu:

a. Suatu rencana harus memeliki tujuan yang jelas.


b. Kegiatan serta urutan pelaksanaan kegiatan harus jelas.
c. Hendaknya sederhana dalam isi dan bentuk, praktis dan dapat dilaksanakan.
d. Harus bersifat lentur agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


e. Tersediannya sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan rencana itu.

Pada pengelolaan TBM, perencanaan diarahkan untuk menetapkan visi dan misi, tujuan

TBM, sasaran, starategi, kebijakan, prosedur dalam taman bacaan masyarakat, program, dan

anggaran untuk pengadaan sarana prasarana TBM dan bahan-bahan pustaka.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan hal yang sangat penting

dalam sebuahmanajemen atau pengelolaan TBM. Untuk melaksanakan suatu rencana terlebih

dahulu harus mengetahui fungsi-fungsi perencanaan TBM. Untuk itu mulailah selalu dengan

perencanaan dalam pengelolaan TBM. Perencanaan akan menentukan sejauh mana TBM

dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang efektif di lingkungan

masyarakat sekitar TBM.

2.2.3 Pengorganisasian (Organizing) TBM

Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat, yaitu

proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap

kelompok kepada seorang manajer (Terry & Rue, 2010: 82). Pengorganisasian dilakukan

untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia,

sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil.

Menurut Stuert (2002: 14), pengorganisasian meliputi menetapkan apa saja tugas

yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, bagaimana tugas dikelompokkan, dan

bagaimana semua tugas tersebut dikoordinasikan. Sebagai hasil dari pengorganisasian adalah

pembentukan struktur organisasi. Serta Rue dan Byars (2006:6) berpendapat: Organizing is

grouping activities, assigning activities an providing the authority necessary to carry out the

activities.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan penugasan kegiatan-

kegiatan penyediaan keperluan, wewenang untuk melaksanakan kegiatannya.

Dalam suatu organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua orang atau lebih untuk

mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Organisasi merupakan suatu proses untuk

merancang struktur formal, pengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau

pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat tecapai. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan

kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, perlu memilih dan menentukan

orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam posisi tersebut. Sehubungan dengan hal

tersebut, perlu diperhatikan dalam hal proses penarikan, penempatan, pemberian latihan dan

pengembangan anggota-anggota organisasi.

Taman Bacaan Masyarakat sebagai organisasi perlu adanya langkah-langkah

pengorganisasian. Pengorganisasian dan pengaturan langkah ini penting agar tidak terjadi

tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Proses pengorganisasian TBM akan berjalan

apabila memperhatikan prinsip-prinsip organisasi sebagai landasan. Dalam pelaksanaan

tugas-tugas taman bacaan masyarakat diperlukan adanya pembagian kerja ini akan berjalan

baik apabila terdapat struktur organisasi TBM yang jelas. Struktur organisasi merupakan

mekanisme formal untuk pengelolaan dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung

jawab yang berbeda-beda. Pengorganisasian merupakan penyatuan langkah dari seluruh

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Penyatuan ini

penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas. Proses

mengorganisasikan suatu TBM akan berjalan dengan baik apabila memiliki SDM, sumber

dana, prosedur, dan adanya koordinasi serta pengarahan pada langkah-langkah tertentu.

Butir-butir penting yang dapat merumuskan dari organisasi adalah:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Adanya kelompok orang yang bekerjasama
b. Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai
c. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan
d. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan
e. Adanya wewenang dan tanggung jawab
f. Adanya pendelegasian wewenang
g. Adanya hubungan satu sama lain
h. Adanya penempatan orang yang akan melakukan pekerjaan
i. Adanya tata tertib yang harus ditaati (Darmono, 2001: 23)

Atmo Sudirjo dalam Sutarno NS (2003: 82) menyatakan bahwa di dalam organisasi TBM

adalah hal-hal penting yang harus ada, ialah:

a. Tugas pokok/misi/tujuan
b. Strategi atau kebijakan
c. Program dan kegunaanya
d. Tugas-tugas dan peranannya

Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik,
sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Adapun
pengorganisasian di perpustakaan misalnya dimulai dengan penyusunan desain organisasi
yang akan menjadi struktur atau mekanisme dan tertib (Sutarno NS, 2004: 114). Dalam
organisasi TBM maka agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik, pengelola TBM
perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

a. Penentuan tujuan TBM


Tujuan harus dirumuskan secara jelas dan lengkap, baik mengenai bidang, ruang,
lingkup sasaran, keahlian dan atau keterampilan, serta peralatan yang diperlukan.
b. Perumusan tugas pokok TBM
Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi yang dicapai. Tugas
pokok harus merupakan bagian dari tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu
tertentu. Tugas pokok harus memperhitungkan batas kemampuan yang ada untuk
mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.
c. Rincian kegiatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Semua kegiatan kerja yang harus dilakukan untuk melaksanakan tugas pokok harus
disusun secara lengkap dan terinci. Selain itu harus dibedakan antar kegiatan kerja
yang penting dan kurang penting, kegiatan kerja utama dan penunjang.
d. Pengelompokan kegiatan kerja
Kegiatan kerja yang erat hubunganya satu sama lain dikelompokan dan
pengelompokan ini disebut fungsionalisasi. Setelah organisasi disusun maka
anggaran, penyediaan peralatan, dilakukan pengadaan personil, penyediaan
penyususan sistem hubungan kerjaan penyusunan prosedur dan tata kerja (Darmono,
2001: 27).

Yang dimaksud dengan petugas TBM adalah seseorang yang telah diangkat oleh

pejabat yang berwenang untuk menjabat atau melaksanakan tugas sehubungan dengan

penyelenggaraan TBM karena dianggap memenuhi syarat-syarat tertentu. Pejabat yang

berwenang mengangkat petugas-petugas TBM adalah kepala Taman Bacaan Masyarakat

(TBM). Tugas-tugas yang berhubungan dengan penyelenggaraan TBM banyak sekali baik

yang berhubungan dengan pembinaan maupun pengembangannya. Misalnya merencanakan

pengadaan bahan-bahan pustaka, mengklasifikasi, mengkatalog buku-buku, melayani

peminjaman dan pengembalian buku-buku, dan sebagainya.

Pengorganisasian TBM merupakan tanggung jawab pegawai TBM. Pengorganisasian

merupakan aspek manajemen atau pengelolaan yang menyangkut penyusunan organisasi

manusia dan bahan atau materi. Kegiatannya meliputi:

1. Pengaturan pelayanan peminjaman yang efisien pengguna TBM.

2. Memberikan sistem yang fleksibel bagi peserta didik, baik perorangan maupun

kelompok, serta staf/petugas TBM untuk menggunakan TBM untuk tujuan proses

belajar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Menjalankan suatu sistem yang memungkinkan sumber-sumber informasi dalam

bentuk perangkat keras (jika dipusatkan) dapat digunakan dengan cara yang sehemat

dan seefisien mungkin ke berbagai tempat di TBM.

4. Mengatur produksi sumber belajar di dalam TBM.

5. Mengawasi dan mengatur pekerjaan bagi pustakawan atau staf/petugasTBM yang

lain.

Darmono (2001: 33) struktur organisasi secara sederhana organisasi Taman Bacaan

Masyarakat dapat diorganisasikan sebagai berikut:

KETUA TBM

PUSTAKAWAN/
STAF TBM

Bag. Layanan Teknis Bag. Layanan


Pembaca

2.2.4 Pelaksanaan/ Penggerakkan(Actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen atau pengelolaan, penggerakkan

merupakan aspek manajemen yang paling utama. Dalam aspek perencanaan dan

pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen

atau pengelolaan, sedangkan fungsi penggerakkan justru lebih menekankan pada kegiatan

yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

Dalam hal ini, Terry (2005:7) mengemukakan bahwa penggerakkan TBM merupakan

usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran TBM dan sasaran anggota-anggotaTBM

tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Tugas

penggerakan TBM adalah mengerakkan seluruh manusia yang bekerja dalam TBM agar

masing-masing bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan dengan

semangat dan kemampuan maksimal.

Dengan kata lain, pergerakkan merupakan proses implementasi program agar dapat

dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak

tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas

yang tinggi. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan TBM ini adalah bahwa

seorang pegawai/staf akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

1. merasa yakin akan mampu mengerjakan,


2. yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3. tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau
mendesak,
4. tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5. hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis. (Lasa, 2006: 38)

Kegiatan dalam fungsi pergerakkan antara lain:

a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian

motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam

pencapaian tujuan.

b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan penggerakkan TBM tidak lain merupakan upaya

untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pemotivasian agar setiap pegawai TBM dapat melaksanakan kegiatan secaraoptimal sesuai

dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

2.2.5 Pengawasan (Controlling)

Pelaksanaan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab dalam TBM perlu adanya

pengawasan, yang pada umumnya merupakan coercion atau compeling artinya proses yang

bersifat memaksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana. Menurut

Didin (2006: 179)Good control is that one that was already built in a program planned.

Pengawasan yang baik adalahsalah satu persiapan dalam pembentukan program

perencanaan. Perihal pengawasan hendaknya direncanakan dengan baik, supaya dapat

mencapai tujuan dengan maksimal.

Serta pengawasan mencakup pengukuran keadaan yang sesungguhnya

membandingkannya dengan standar, dan mengadakan umpan balik yang dapat dipakai untuk

mengkoordinir kegiatan organisasi, memfokuskannya kearah yang tepat dan memudahkan

tercapainya keseimbangan dinamis (Kazt, 1996: 733). Pengawasan dapat dilaksanakan pada

proses perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan, dan penganggaran (Lasa,

2007: 33). Sedangkan menurut Sutarno NS(2004:128) pengawasan adalah kegiatan

membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria,

norma-norma standar atau rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan terhadap taman bacaan masyarakat (TBM) dimaksudkan untuk

mengetahui efektifitas TBM. Untuk mengetahui efektifitas ini perlu diketahui dulu tentang

indikator kinerja TBM. Kinerja TBM adalah efektifitas jasa yang disediakan TBM dan

efisiensi sumber daya yang digunakan untuk menyiapkan jasa. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam aspek pengawasan di TBM di antaranya sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Selalu menyadari tujuan yang sedang dilaksanakan.

2. Menghindari kegiatan yang tidak efisien, misalnya dalam sistem pemilihan perangkat

keras.

3. Evaluasi terhadap pelayanan yang telah dilakukan.

Pengawasan atau kontrol yang merupakan bagian terakhir dari aspek manajemen atau

pengelolaan dilaksanakan untuk mengetahui:

a. Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan rencana sebelumnya.

b. Apakah didalam pelaksanaan terjadi hambatan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan

dan wewenang, penyimpangan dan pemborosan.

c. Untuk mencegah terjadinya kegagalan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan

wewenang penyimpangan, dan pemborosan.

d. Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas organisasi.

Tujuan pengawasan adalah:

1. Menentukan dan menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan sebelum

kesulitan itu terjadi.

2. Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi.

3. Mendapatkan efisiensi dan efektifitas.

Kegiatan pengawasan juga memerlukan tindak lanjut, untuk melakukan usaha perbaikan

terhadap kekurangan, kelemahan atau kesalahan suatu sistem. Misalnya jangka waktu

peminjaman yang kurang cukup fleksibel. Tahapan-tahapan tersebut diatas hendaknya dapat

dilakukan dengan cermat, agar dapat melaksanakan proses controlling dengan baik.

Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan, perencanaan merupakan proses

awal dari suatu kegiatan pengelolaan TBM yang keberadaannya sangat diperlukan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


memberikan arah atau patokan dalam suatu kegiatan belajar, kemudian pengorganisasian

berkaitan dengan penyatuan seluruh sumber daya yang ada untuk bersinergi dalam

mempersiapkan pelaksanaan kegiatan TBM. Tahap berikutnya pengarahan dan pelaksanaan

kegiatan TBM yang selalu berpedoman pada perencanaan yang telah ditetapkan. Tahap

terakhir adalah pengawasan TBM yang meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut,

dapatdilakukan perbaikan selama kegiatan TBM berlangsung atau untuk memperbaiki

program kegiatan TBM berikutnya sehingga tujuan yang telah direncanakan tercapai dengan

baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT DESA KUALA TANJUNG

DAN DESA KUALA INDAH KABUPATEN BATUBARA

3.1 Gambaran Umum TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten

Batubara

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah sudah berdiri

sejak tahun 2010. Awal mula berdirinya TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah masih

banyak sekali kendala yang ditemukan karena kurangnya fasilitas yang memadai seperti

gedung yang belum layak, rak buku, meja, kursi serta bahan pustaka dan tenaga ahli

(pustakawan). Sampai pada akhirnya datang bantuan bahan pustaka dari pemerintah

Kabupaten Batubara. Sebelum datangnya bantuan untuk TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala

Indah perpustakaan Kabupaten Batubara telah memberikan pelatihan kepada kedua TBM

tersebut. Dan setelah itu TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah baru mengajukan

proposal permohonan bantuan kepada pihak PT. Inalum (Persero) untuk merealisasikan

gedung, bahan pustaka, dan melakukan pelatihan yang bekerja sama dengan Departemen

Ilmu Perpustakaan USU dalam hal manajemen, kearsipan, dokumentasi, promosi dan

cataloging.

PT Inalum (Persero) tetap setia pada komitmennya untuk peningkatan pendidikan di

sekitar operasi pabrik peleburan, salah satunya dengan membangun Taman Bacaan

Masyarakat (TBM). Manajemen PT Inalum (Persero) yang diwakili Arfan Iqbal Harahap

(Manager Pemberdayaan Masyarakat), didampingi Tim Pengembangan Masyarakat PT

Inalum (Persero) bahwa program ini adalah salah satu program pemberdayaan masyarakat

oleh Perusahaan di bidang fasilitas umum dan pendidikan yang berbasis komunitas, dimana

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


perencanaan, pembangunan dan pengelolaan TBM ini dilaksanakan secara swadaya oleh

Pemerintah dan masyarakat desa KualaTanjung dan Kuala Indah.

PT. Inalum (Persero) telah membentuk tim untuk mengelola taman bacaan

masyarakat ini secara optimal, dan mempercayakan fasilitas ini nantinya akan sangat

bermanfaat bagi masyakarat desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah. Dan menambahkan

bahwa pemerintah desa juga telah menunjuk dan membentuk tim untuk mengelola taman

bacaan ini secara berkelanjutan.

Seiring berjalannya waktu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa Kuala Indah

berganti nama menjadi Perpustakaan “Kartini Indah” yang telah dibangun oleh Perusahaan

dan dibina oleh Departemen Ilmu Perpustakaan USU. Pada beberapa tahun yang lalu TBM

desa Kuala Indah “Kartini Indah” telah berhasil meraih juara satu pada perlombaan

perpustakaan desa se-kabupaten Batubara tahun 2014.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di TBM desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah

Kabupaten Batubara yang difokuskan kepada pengelolaan perpustakaan kecil, khususnya

kepada TBM desa Kuala Tanjung dan desa Kuala Indah Kabupaten Batubara. Jumlah koleksi

yang ada di desa Kuala Tanjung sebanyak 223 eksemplar sedangkan di Desa Kuala Indah

jumlah koleksinya sebanyak 592 eksemplar, TBM desa Kuala Tanjung hanya menyediakan 1

rak untuk penyimpanan koleksi, jumlah kursi yang disediakan yakni sebanyak 2 kursi dan

disertai 1 meja dan dengan luas bangunan sekitar 3 x 4 m². Sedangkan desa Kuala Indah

mempunyai 2 rak yaitu 1 rak untuk penyimpanan koleksi dan 1 rak lagi untuk menyimpan

piala-piala dan piagam penghargaan dan dengan luas bangunan sekitar 5 x 7 m2. Jumlah yang

terdaftar sebagai anggota TBM di desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah sendiri adalah semua

warga desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah tidak memiliki fasilitas yang memadai dalam

menunjang proses bekerjanya taman bacaan ini. Kuranganya fasiltas seperti meja baca, kursi,

koleksi, rak bacaan, komputer dan SDM (Pustakawan) yang tidak mereka miliki menghambat

kemajuan TBM tersebut. Oleh karena itu, ruang baca di TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala

Indah masih terlihat kurang diminati oleh pengunjung, hal ini akan sangat berpengaruh pada

minat baca.

3.2 Kegiatan Kerja Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat

Agar proses pelayanan kepada pengguna dapat dilakukan dengan baik maka kegiatan

kerja pengelolaan TBM harus dapat dilaksanakan dengan baik juga. Adapun kegiatan kerja

pengelolaan yang dilakukan di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah

sebagai berikut :

3.2.1 Perencanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

Perencanaan merupakan tahapan pertama yang dijalankan dalam mendirikan TBM

Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah. Perencanaan awal terhadap pendirian TBM

seperti dijelaskan diprofil, penggagas awal TBM adalah Manajemen PT. Inalum (Persero)

yaitu Arfan Iqbal Harahap, Tim Pengembangan Masyarakat PT Inalum (Persero), Pemerintah

Kabupaten Batubara, Departemen Ilmu Perpustakaan (USU), dan masyarakat Desa Kuala

Tanjung dan Desa Kuala Indah. Kemudian perencanaan tersebut dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero) yang dibicarakan melalui media rapat atau

pertemuan.

Sebelum di adakannya pertemuan dalam merencanakan TBM Desa Kuala Tanjung

dan Desa Kuala Indah, pada tahun 2010telah berdirinya perpustakaan kecil di Desa Kuala

Tanjung dan Desa Kuala Indah meskipun kondisi bangunan yang masih belum dikatakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


layak karena gedungnya sendiri masih berdampingan dengan kantor kepala desa masing-

masing. Karena ketidakketersediaannya dana yang cukup untuk membangun gedung

perpustakaan sendiri. Sampai pada akhirnya PT. Inalum (Persero) dan Kabupaten Batubara

berencana ingin mengembangkan TBM disetiap desa guna meningkatkan pendidikan

masyarakat desa. Maka dengan cara membangun TBM disetiap desa yang ada dapat

memberikan sumber informasi bagi masyarakat sekitar yang membutuhkannya.

Melalui pelatihan kepustakaan yang telah dilakukan oleh perpustakaan Kabupaten

Batubara kepada staff kepala desa dari setiap desa maka dari itu mereka memiliki sedikit ilmu

tentang bagaimana perencanaan perpustakaan desa mereka masing-masing kedepannya. Tim

Pengembangan Masyarakat PT Inalum (Persero) telah membuat programnya yaitu

pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan di bidang fasilitas umum dan pendidikan yang

berbasis komunitas, dimana perencanaan, pembangunan dan pengelolaan TBM ini

dilaksanakan secara swadaya oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.

TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kualah Indah memberikan layanan yang

didalamnya terdapat berbagai kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan direncanakan dengan

melihat kondisi masyarakat khususnya yang berada di sekitar TBM. Rencana kegiatan

berdasarkan kesepakatan bersama. TBM juga memiliki tujuan yaitu meningkatkan minat baca

masyarakat, terutama kepada anak yang usia sekitar 4-17 tahun dan dari kalangan pelajar,

pegawai negeri sipil (PNS), pegawai swasta dan masyarakat sekitar, memfasilitasi

pengembangan kualitas pendidikan masyarakat terutama ibu dan anak yang kurang memiliki

sumber informasi, memfasilitasi belajar di luar sekolah, menanamkan nilai positif

keanekaragaman lingkungan sosial dan budaya setempat,membantu program pemerintah

dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemberantasan buta huruf,

keterampilan hidup ataulifeskills dan penguasaan informasi dan teknologi informasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Anggaran TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah berasal dari pemerintah

Kabupaten Batubara dan PT.Inalum (Persero), yaitu berupa pembangunan gedung TBM, dan

sumbangan koleksi buku. Apabila TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah ingin

menambahkan koleksi bacaan atau fasilitas lainnya maka pihak TBM dapat menyerahkan

proposal pengajuan penambahan koleksi kepada pemerintah Kabupaten Batubara dan PT.

Inalum (Persero) dengan berdasarkan judul, pengarang, dan penerbit.

Langkah-langkah perencanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah:

1. Penetapan visi dan misi

Adapun Visi dari terbentuknya TBM Desa Kuala Tanjung:

1) Turut berperan aktif mengisi pembangunan dalam dunia pendidikan

denganmenciptakan budaya baca pada masyarakat serta memperkaya wawasan

masyarakat melalui buku.

Adapun Visi dari terbentuknya TBM Desa Kuala Indah:

1) Rajin membaca dan memperluas wawasan

2) Rutin membaca menambah ilmu pengetahuan.

Sedangkan Misi dari TBM Desa Kuala Tanjung:

1) Menyediakan buku-buku bermutu

2) Mengkondisikan membaca buku menjadi kegiatan yang menyenangkan dan

bermanfaat.

3) Menjadi forum silaturahmi yang menjembatani terlaksananya kegiatan-kegiatan

positif yang sifatnya mengembangkan diri.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sedangkan Misi dari TBM Desa Kuala Indah:

1) Kampanye gemar membaca dimulai dari usia dini sebagai persiapan generasi

pemimpin.

2) Mewujudkan pengembangan kualitas sumber daya manusia guna mendukung tata

pemerintahan yang baik.

3) Mendorong kepedulian untuk menyelamatkan karya cetak, karya rekam, karya

tulis, dan naskah-naskah atau dokumen sebagai karya budaya bangsa.

2. Penilaian Lingkungan

Langkah selanjutnya dalam proses perencanaan strategis adalah melakukan audit

situasi, biasanya dengan cara mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dari

lingkungan dengan melakukan analisis SWOT atau kekuatan, kelemahan yang biasa

dilihat dari lingkungan dalam TBM dan peluang serta ancaman yang bisa dilihat dari

luar lingkungan TBM. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, pihak TBM Desa

Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah belum pernah melakukan analisis penilaian

lingkungan.

a. Kekuatan

Kekuatan TBM Desa Kuala Indah terletak pada prestasi yang selama ini telah

diraih, dengan prestasi tersebut, TBM Desa Kuala Indah dapat memanfaatkannya

untuk mendapatkan bantuan lagi dari pihak lain agar TBM dapat lebih

berkembang. Selain prestasi, kekuatan dari TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa

Kuala Indah juga terletak pada lokasinya yang strategis. Lokasi TBM Desa Kuala

Tanjung dan Desa Kuala Indah yang berada tepat disamping kantor desa masing-

masing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Kelemahan

Kelemahan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah terletak pada

sumber daya manusianya yang masih belum optimal mengerahkan pikirannya

kepada TBM. Kesibukan mereka diluar membuat TBM jadi terabaikan, seperti

misalnya TBM masih sering kali tutup dikarenakan tidak ada petugas yang

memiliki waktu luang untuk menggantikan petugas lainnya apabila berhalangan

hadir.

c. Peluang

Dengan banyaknya masyarakat yang peduli dengan kehadiran TBM dan dukungan

dari pihak pemerintah Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero), maka TBM

Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah bisa jauh lebih mudah mendapatkan

kucuran dana dari lembaga-lembaga yang memang peduli dengan kegiatan sosisal

kemasyarakatan.

d. Ancaman

Ancaman yang harus dihadapi oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat akan hadirnya TBM dan

minat baca masyarakat yang masih terlihat rendah.

3. Tujuan

Tujuan utama didirikannya TBM Desa Kuala Tanjung:

1) Sarana rekreasi dan tempat menggunakan waktu luang secara konstruktif bagi

masyarakat.

2) Mempertinggi dan memperluas pengetahuan, keterampilan dan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya membaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3) Membangkitkan dan meningkatkan budaya baca masyarakat sebagai bagian dariak

tivitas belajar mandiri sehingga tercipta masyarakat gemar belajar yang berdampa

k pada peningkatan mutu SDM.

Tujuan utama didirikannya TBM Desa Kuala Indah:

1) Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesempatan

membaca melalui sumber-sumber bacaan yang tersedia.

2) Untuk memberikan pelayanan baca bagi warga belajar dan masyarakat khususnya

aksarawan baru dalam upaya memotivasi serta menumbuhkan minat dan kegemar

anmembaca.

3) Untuk memelihara kemampuan warga belajar yang telah bebas buta huruf sehingg

a tidak buta huruf kembali.

4) Menjadikan sarana informasi bagi penggunanya.

4. Program atau kegiatan

Kegiatan atau program dari tiap taman bacaan berbeda-beda tergantung visi, misi, dan

tujuan yang telah ditetapkan oleh taman bacaan tersebut. Kegiatan inti yang dilakukan

oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah yaitu pengadaan, pengolahan,

layanan, dan sosialisasi.

a) Pengadaan

Tahapan awal dalam mengisi TBM dengan berbagai koleksi disebut dengan

pengadaan. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah merupakan TBM

yang belum lama terbentuk, sehingga koleksi yang ada juga belum terlalu banyak.

Pengadaan yang dilakukan merupakan pengadaan untuk koleksi bahan pustaka.

Pengadaan koleksi yang dilakukan oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa

Kuala Indah berasal dari sumbangan dari donatur perorangan maupun sumbangan

dari lembaga lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b) Pengolahan

Pengolahan merupakan pekerjaan yang dilakukan mulai dari koleksi diterima

TBM sampai penempatan di rak atau tempat tertentu yang telah disediakan. Fokus

dari kegiatan ini adalah penempatan koleksi di rak yang disesuaikan dengan tema

dari bacaan sehingga dapat dibaca oleh masyarakat yang mengunjungi TBM.

Selain itu juga data koleksi akan dilakukan komputerisasi, sehingga apabila ada

pengunjung yang ingin meminjam buku, dapat dicari melalui katalog yang

terdapat dikomputer.

Pengolahan bahan pustaka di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah berupa pencatatan judul buku beserta keterangan hasil pengadaan dari mana

buku tersebut. Untuk koleksi hasil sumbangan dilakukan pengecapan hak milik

pada halaman awal dari buku. Buku-buku yang telah dicatat dan dicap kemudian

siap untuk diletakkan dan dikelompokkan di rak sesuai dengan subjek buku

tersebut. Selama ini, TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah hanya

mengelompokkan buku-bukunya dalam tema besar tanpa membuat nomor

panggil. Namun sejak awal 2015 ini, perencanaan tentang pembuatan kartu

katalog dan nomor panggil tersebut sedang berusaha diterapkan. Ditambah lagi

dengan adanya pelatihan kepada kepala desa beserta staff struktur organisasi TBM

yang telah mengikuti pelatihan dan dibina langsung oleh Departemen Ilmu

Perpustakaan (USU).

c) Layanan

Layanan merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh TBM terkait dengan

tugasnya memberikan jasa kepada masyarakat. Layanan juga dapat dijadikan tolak

ukur dari keberhasilan suatu TBM. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah membuka layanannya setiap hari senin - jum’at dengan waktu yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berbeda-beda. Untuk hari Senin – Kamis TBM buka dari pukul 08.00 s/d 16.00

WIB. Sedangkan untuk hari Jum’at buka dari pukul 08.00 s/d 11.30 WIB. Dari

awal berdiri sampai saat ini, layanan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah masih berupa layanan baca ditempat dan sirkulasi.

Untuk layanan peminjaman bahan pustaka semua menjadi tugas dari petugas

yang melayani dibidang urusan pelayanan. Ketika pemustaka datang, mereka

dipersilahkan membuat kartu anggota disertai dengan identitas lengkap agar dapat

membawa pulang buku yang diinginkan, apabila tidak membuat, pemustaka hanya

dapat membacanya ditempat. Disaat pemustaka ingin meminjam, petugas dibagian

pelayanan mencatat nama dan buku apa saja yang dipinjam dibuku peminjaman

sekaligus juga tanggal kembali selama seminggu peminjaman. Setelah, pencatatan

tersebut, barulah buku dapat dibawa pulang oleh pemustaka.

d) Sosialisasi

Sampai saat ini, tujuan dari diadakannya sosialisasi oleh TBM Desa Kuala

Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat

bahwa terdapat Taman Bacaan Masyarakat yang terletak berdampingan disebelah

kantor desa mereka masing-masing. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapapun masyarakat yang ingin

berkunjung ataupun yang ingin membaca buku-buku koleksi TBM. Kegiatan yang

direncanakan untuk dilakukan dalam rangka mensosialisasikan keberadaan TBM

ini adalah dengan mengadakan lomba-lomba seperti lomba mewarnai,

menggambar, puisi, dan lain sebagainya. Serta promosi secara langsung ke

sekolah, juga melalui ibu-ibu PKK yang biasanya mengadakan kegiatan dikantor

desa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.2.2 Pengorganisasian TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

Pengorganisasian merupakan tindakan lanjut dalam menjalankan rencana yang telah

dibuat. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah memiliki struktur organisasi

yang sama dengan struktur organisasi pada umumnya yaitu terdiri dari kepala desa, ketua

TBM, wakil ketua TBM, sekertaris, pengadaan/pengolahan, dan urusan pelayanan.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat, semua tugas masing-masing pengurus di TBM di

Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah disesuaikan secara umum berdasarkan dari

masing-masing posisi yang dijabat. Seperti ketua TBM yang memiliki tugas pokok untuk

membuat dan memutuskan kebijakan yang sifatnya strategis contohnya bagaimana

mendapatkan bantuan tambahan koleksi, serta bagaimana memperkenalkan TBM keluar.

Selain itu, tugas dan fungsi dari ketua TBM yaitu mengarahkan staf lain, mengarahkan

program kerja, dan memberikan motivasi kepada stafnya.

Sedangkan tugas dan fungsi wakil ketua TBM berdasarkan hasil observasi yang telah

dilakukan yaitu melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh ketua apabila ketua

tidak bisa atau berhalangan dalam menjalankan tugasnya seperti, memutuskan kebijakan

yang sifatnya rutin dan operasional, mengarahkan staf lain, membuat program kerja dan

memberikan motivasi kepada stafnya. Serta bertanggung jawab dan memastikan kegiatan

TBM berjalan dengan baik.

Tugas dan fungsi sekertaris seperti pada umumnya adalah membantu ketua dalam

mengatur segala macam kegiatan yang akan diselenggarakan oleh TBM, membuat segala

sesuatu yang berhubungan dengan proses surat menyurat, dan pembuatan laporan tahunan

tentang hal-hal apa saja yang telah dilaksanakan dalam jangka satu tahun. Sedangkan tugas

dibagian pengadaan yaitu upaya petugas TBM meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan

pustaka, serta mencatat sumber pengadaan bahan pustaka dari mana saja asal bahan pustaka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tersebut contohnya apakah pengadaan bahan pustaka melalui perorangan, dan sumbangan.

Tugas dibagian pengolahanTBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah pada umumnya

sama seperti yang lainnya yaitu ada empat kegiatan pokok dalam pengolahan bahan pustaka

dimulai dari inventarisasi bahan pustaka, klasifikasi, katalogisasi, dan shelving. Sementara itu

tugas dibagian pelayanan yaitu melayani semua apa saja yang dibutuhkan pengunjung dalam

membutuhkan informasi yang diinginkan.

TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah Kabupaten Batubaradalam

menjalankan roda kegiatannya oleh enam orang petugas disetiap masing-masing TBM.

Berikut inilah yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan diTBM Desa Kuala Tanjung dan

Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara:

1) Sutarman menjabat sebagai kepala Desa Kuala Tanjung

2) Romaria menjabat sebagai ketua TBM Desa Kuala Tanjung.

3) Sari menjabat sebagai wakil ketua TBM Desa Kuala Tanjung.

4) Fitri menjabat sebagai sekertaris TBM Desa Kuala Tanjung.

5) Abdul/ Maemunah menjabat bagian pengadaan dan pengolahan TBM Desa Kuala

Tanjung.

6) Siti menjabat sebagai bagian urusan pelayanan TBM Desa Kuala Tanjung.

7) Matsyah menjabat sebagai kepala Desa Kuala Indah.

8) Ngatsri menjabat sebagai ketua TBM Desa Kuala Indah.

9) Basrah menjabat sebagai wakil ketua TBM Desa Kuala Indah.

10) Leliana menjabat sebagai sekertaris TBM Desa Kuala Indah.

11) Suprianto/ Saniyem menjabat bagian pengadaan dan pengolahan TBM Desa Kuala

Indah.

12) Adek lestari menjabat bagian urusan pelayanan TBM Desa Kuala Indah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Seluruh petugas/ staf dari TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah merupakan

yang bukan dari disiplin ilmu perpustakaan. Sebagai tenaga pengurus TBM, sebagian dari

petugas/staf TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah telah mengikuti pelatihan,

seminar atau pendidikan dalam bidang perpustakaan.

KEPALA DESA

KETUA TBM

WAKIL KETUA SEKERTARIS


TBM

PENGADAAN/PENGO URUSAN PELAYANAN


LAHAN

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi TBM Desa Kuala Tanjung Kabupaten Batubara

Sumber : TBM Desa Kuala Tanjung tahun 2015

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KEPALA DESA

KETUA TBM

WAKIL KETUA SEKERTARIS


TBM

PENGADAAN/PENGO URUSAN PELAYANAN


LAHAN

Gambar 3.2 : Struktur Organisasi TBM Desa Kuala Indah Kabupaten Batubara

Sumber : TBM Desa Kuala Indah tahun 2015

3.2.3 Pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

Pada awal berdirinya TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah, ketua TBM

masih melaksanakan kegiatan pelaksanaan dengan baik sebagaimana mestinya. Namun,

berdasarkan informasi yang didapat sejak tahun 2015 kemarin, kinerja ketua TBM semakin

meningkat. Karena dengan adanya pembinaan langsung oleh Departemen Ilmu Perpustakaan

(USU).

Kepemimpinan yang diterapkan pada TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah adalah kepemimpinan tim kerja kolektif yakni gabungan dari kepemimpinan yang

bersifat kaku yang bertujuan untuk menegakkan kedisiplinan organisasi dan kepemimpinan

personal yang bersifat pendekatan kemanusiaan dalam menghadapi bawahan yang bertujuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk menciptakan iklim kepercayaan bawahan terhadap atasan sehingga berkembang

dukungan serta terciptalah kerja sama untuk menjaga keutuhan secara menyeluruh dan

prinsip disiplin kerja agar semua anggota kepengurusan menjaga mutu pekerjaan.

Di akui juga, pengarahan yang didapat oleh petugas harian sebagian besar dilakukan

oleh ketua TBM yaitu tidak hanya berupa ucapan tapi juga aksi secara langsung dengan

melakukan tugas secara bersama-sama. Dari observasi yang didapat bahwa terlihat

pengarahan tugas-tugas yang harus dilakukan petugas harian memang seringkali dilakukan

oleh ketua TBMnya langsung. Sedangkan komunikasi antara sesama petugas TBM berjalan

dengan baik karena ketua TBM langsung terjun ikut bekerjasama dalam kegiatan TBM

sehari-hari.

Tugas pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah adalah

mengerakkan seluruh struktur organisasi yang bekerja dalam TBM agar masing-masing

bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan dengan semangat dan

kemampuan maksimal. Dengan kata lain, pelaksanaan TBM merupakan proses implementasi

program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi

agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran

dan produktifitas yang tinggi.

Pelaksanaan struktur organisasi TBM tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan

perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar

setiap anggota organisasi dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran,

tugas dan tanggung jawabnya. Berikut ini adalah ulasan pelaksanaan pelayanan yang ada di

TBMDesa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah.

Tugas :

a. Melayani pengunjung untuk meminjam danmengembalikan buku.

b. Memberi informasi yang dibutuhkan pengunjung.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Membantu pengunjung yang meminjamkan buku

d. Menginformasikan adanya buku baru.

e. Memelihara buku, tata ruang, dan perlengkapan.

3.2.4 Pengawasan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

Pengawasan kinerja pengurus di TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

berdasarkan observasi yang dilakukan kepada informan, dilakukan oleh kepala desa, ketua,

wakil, pemerintah Kabupaten Batubara, PT. Inalum, Departemen Ilmu Perpustakaan (USU),

serta masyarakat yang telah dianggap sebagai tokoh masyarakat di sekitar TBM.

Dikarenakan pemerintah Kabupaten Batubara dan PT. Inalum yang masih memiliki

kesibukan dan tanggung jawab diluar TBM, maka pengawasan langsung ke TBM jarang

dilakukan oleh mereka. Tanggung jawab tersebut diserahkan kepada setiap pengurus TBM

dan kepala desa masing-masing. Setiap harinya, selama penulis melakukan observasi, ketua

TBM selalu berada di tempat untuk mengawas dan memberikan informasi.

Pengawasan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah oleh Pemerintah

Kabupaten Batubara dan PT. Inalum (Persero) untuk berusaha mengendalikan agar

pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan tujuan organisasi dapat

tercapai secara maksimal. Apabila terjadi penyimpangan di dalam struktur organisasi dan

realisasi kegiatan TBM maka pihak yang melakukan penyimpangan itu dapat ditindak lanjuti

sesuai dengan konsekuensi yang berlaku.Selain pengawasan langsung dari pemerintah

Kabupaten Batubara dan PT.Inalum (persero), TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala

Indah juga menerapkan sistem pembuatan laporan. Setiap tahunnya, laporan dibuat oleh

sekertaris masing-masing TBM. Laporan tersebut berisi tentang kegiatan apa saja yang telah

diikuti oleh TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah dan keuangan untuk kemudian

diperlihatkan kepada kepala desa, semua pengurus, dan pihak-pihak donatur.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat membuat

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah merupakan awal program yang telah

direncanakan oleh PT. Inalum (Persero) dan dengan pembinaan oleh Departemen

Ilmu Perpustakaan USU dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Maksudnya adalah

agar masyarakat Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah lebih mengembangkan minat

baca mereka. Karena makin seringnya membaca akan menambah pengetahuan untuk

kita sendiri.

2. Pengorganisasian TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah perlu lebih

ditingkatkan kembali agar tugas pokok, misi, dan tujuan berjalan sesuai dengan

perencanaan yang telah ditentukan.

3. Pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah masih belum dikatakan

sempurna karena masih banyaknya kekurangan yang meliputi koleksi bahan pustaka,

SDM (Pustakawan), serta fasilitas yang memadai.

4. Pengawasan TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah dilakukan oleh masyarakat

sekitar desa, PT Inalum (Persero), dan pemerintah Kabupaten Batubara.

5. Anggaran TBM desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah di peroleh dari Pemerintah

Kabupaten Batu Bara dan PT.Inalum (persero) dalam bentuk pembangunan gedung

TBM, pengadaan koleksi bahan bacaan, serta melakukan pelatihan kepustawanan

dengan bekerja sama dengan Departermen Ilmu Perpustakaan (USU).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang

mungkin dapat mendorong perkembangan TBM desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah

1. Dalam perencanaan perlu dilakukan studi banding ke perpustakaan kota dan

perpustakaan desa yang telah lebih maju dari segi koleksi, fasilitas, dan struktur

organisasi yang sesuai dengan buku pedoman perpustakaan nasional.

2. Sebaiknya dalam pelaksanaan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah

perlunya dilakukan kerjasama dengan perpustakaan kota ataupun perpustakaan

sekitar, sehingga koleksi bahan pustaka dapat bertambah lebih banyak dan memiliki

jenis koleksi yang berbeda-beda.

3. Dalam mengembangkan TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa Kuala Indah secara

menyeluruh, maka dihimbau pada pegawai/staf TBM Desa Kuala Tanjung dan Desa

Kuala Indah agar lebih meningkatkan pendidikan yang khusus dibidang ilmu

perpustakaan baik itu secara formal maupun non formal, sehingga dapat mengelola

perpustakaan dengan baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Amrin. 2011. Acuan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Medan : Pustaka TBM MRD .
Amrin. 2011. Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat Berbasis Wira Usaha Pola 3
Dimensi. Medan : Pustaka TBM MRD.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1998.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2004, Cet. 2.

Kalida, Muhsin. 2010. Strategi Kemitraan Taman Bacaan Masyarakat. Yogyakarta: Mitsaq
Pustaka.
Lassa Hs, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta: Gema Media, 2008.
Muhammad, Hamid. 2010. Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta : Djambatan Panduan
Murniaty. 2012. Manajemen dan Organisasi Taman Bacaan Masyarakat: Modul Teoritis.
Medan : IPI kota Medan.
Panduan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Ruang Publik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.
Sisk, Henry L., Principles of Management, England: South-Western Publishing Company,
1987.

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Ohor Indonesia, 2003.
Sutarno NS. 2006. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto
Sutarno NS. 2008. Membina Perpustakaan Desa. Jakarta: Sagung Seto.
-----. 2012. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengolahan Taman Bacaan Masyarakat Tahun
2012. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber dari Internet

Diakses Rabu 3Agustus 2016-08-03

http://eprints.walisongo.ac.id/2952/3/073311017_bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/2952/3/073311017_bab2.pdf

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


http://eprints.walisongo.ac.id/1723/5/083311021_Bab2.pdf
http://digilib.uinsuka.ac.id/8996/1/NURDIN%20LAUGU%20PENERAPAN%20KONSEPK
ONSEP%20MANAJEMEN%20DALAM%20SISTEM%20ORGANISASI%20PERPUSTA
KAAN.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7900/3/bab2%20-%2006101244019.pdf
http://eprints.ung.ac.id/4783/6/2012-1-86204-131408012-bab2-28082012060427.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20160974-RB13W194m-Manajemen%20perpustakaan.pdf

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

TBM DESA KUALA INDAH

TBM DESA KUALA TANJUNG

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Koleksi TBM desa Kuala Indah Koleksi TBM desa Kuala Tanjung

Beberapa Piala yang didapatkan oleh TBM desa Kuala Indah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai