Teori Asuransi
Teori Asuransi
Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus
membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan
tersebut.
2. Teori kepentingan
Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing
orang . Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.
3. Teori daya pikul
Beban pikul untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul
masing-masing orang. Untutk mengukur daya pikul dapat digunakan dua pendekatan yaitu:
Unsur Objektif, dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki seseorang.
Unsur subjektif dengan memperhhatikan besarnya kebutuhan materil yang harus dipenuhi.
4. Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga negara
yang berbakti rakyat selalu menyadari bahwa membayar pajak adalah suatu kewajiban.
5. Teori asas daya beli
Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya menarik pajak berarti menarik daya beli
dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkannya
kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat.
http://hukum-pajak.blogspot.com/2010/04/teori-pemungutan-pajak.html
1. Teori Asuransi
Seperti kita mengikuti pendaftaran dalam perusahaan asuransi baik swasta maupun
dari pemerintah dengan harapan kita bisa mendapatkan perlindungan dimasa depan.
Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran premi.
Premi ini harus dibayarkan kepada pihak asuransi untuk digunakan sebagai jaminan
terhadap seseorang atau badan untuk melindungi kepentingannya yang terjadi dimasa
depan. Baca: [Lengkap] Pengertian Polis Asuransi, Premi Asuransi, serta Klaim
Asuransi .
2. Teori Kepentingan
Dalam teori kepentingan ini diibaratkan dua pihak saling membutuhkan dan
menguntungkan. Jiwa dan harta masyarakat harus dilindungi agar kepentingan tersebut
dapat terlaksana dengan baik.
Dalam hal itu maka dibutuhkan suatu biaya yang tidak sedikit, sehingga biaya yang
dikeluarkan pemerintah dibebankan kepada masyarakat. Biaya tersebut dipersamakan
dengan pajak yang dibayar oleh masyarakat.
4. Teori Bakti
Negara memiliki hak mutlak untuk memungut pajak dari masyarakatnya. Masyarakat
menyadari bahwa membayar pajak merupakan suatu kewajiban untuk membuktikan
tanda baktinya kepada negara agar pemerintahan negara berjalan dengan baik dan
lancar.
Pajak yang berhubungan dengan transaksi diatas dikenal dengan PPN (Pajak
Pertambahan Nilai) dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Semakin
mewah barang yang dibeli oleh masyarakat maka pajak yang akan dipungut semakin
besar
https://www.akuntansilengkap.com/pajak/8-teori-dan-asas-pemungutan-pajak/
3. 1.Teori Asuransi
Asuransi sebagai salah satu teori pemungutan pajak , suatu negara dalammelaksanakan tugasnya,
mencakup pula tugasnya untuk melindungi jiwa raga danharta benda perindividu. Oleh karena
itu, negara diibaratkan dengan perusahaanasuransi.Maka keselamatan dan keamanan jiwanya
dilindungi oleh negara.Dalamasuransi yang wajib dibayarkan adalah premi, sedangkan dalam
suatu negara yangwajib dibayarkan oleh masing-masing individu adalah pajak. Teori asuransi
inisebagai teori pemungutan pajak sudah tidak lagi digunakan, apabila premi diartikansama
dengan pajak. kurang tepat, karena premi dalam teori ini seharusnya samadengan retribusi yang
kontra-prestasinya dapat dirasakan secara langsung oleh pemberi premi. Sedangkan pajak,konra-
prestasinya tidak dapat dirasakan secaralangsung,sebagaimana pengertian dari pajak sendiri.
2.Teori Kepentingan
Menurut Teori ini, pajak mempunyai hubungan dengan kepentingan individu, yangdiperoleh dari
pekerjaan negara. Semakin banyak individu mengeyam ataumenikmati jasa dari pekerjaan
pemerintah , makin besar pula pajaknya. Walaupun teori ini masih berlaku pada retribusi,akan
tetapi sulit untuk dipertahankan,karena seseorang yang miskin dan pengangguran yang banyak
memperoleh bantuan
dari pemerintah dan menikmati banyak sekali jasa dari pekerjaan negara, justru mereka malah
enggan membayar pajak.
Teori ini juga sebagai reaksi dari kedaulatan rakyat, tetapi melangsungkan teorikedaulatan raja
dalam suasana kedaulatan rakyat. Menurut paham ini, negaralahsumber dalam negara. Dari itu
negara (dalam arti government=pemerintah) dianggapmempunyai hak yang tidak terbatas
terhadap life, liberty dan property dari warganya.Warga negara bersama-sama hak miliknya
tersebut, dapat dikerahkan untuk kepentingan kebesaran negara. Mereka taat kepada hukum tidak
karena suatu perjanjian tapi karena itu adalah kehendak negara.Hal ini terutama diajarkan oleh
madzhab Deutsche Publizisten Schule, yangmemberikan konstruksi pada kekuasaan raja Jerman
yang mutlak, pada suasana teorikedaulatan rakyat. Kuatnya kedudukan raja karena mendapat
dukungan yang besar dari 3 golongan yaitu:1.