Indonesia
yang lengkap. Setiap saat meeka harus siap diperintah untuk menyerbu ke
Bandarangin.
Demikianlah, Raja singabarong ingin bermaksud untuk merebut hasil usaha
keras Raja Kelanaswandana. Setelah mengadakan persiapan yang matang, Raja
singabarong memerintahkan beberapa mata-matanya untuk menyelidiki perjalanan
yang ditempuh Raja Kelanawandana dari Wengker menuju Kediri. Rencananya Raja
Singabarong akan menyerbu mereka diperjalanan dan merebut hasil usaha Raja
Kelanaswandana untuk diserahkan sendiri kepada Dewi Sanggalangit.
Namun, Rencana Raja Sibgabarong hancur karena semua mata-mtanya
berhasil ditangkap dan dibunuh oleh prajurit kerajaan Bandarangin karena kedok
mereka terbongkar. Sementara itu Raja Singabarong yang menunggu laporan dari
pajurit mata-matanya yang di kirim ke kerajaan Bandarangin nampak gelisah. Ia
segera memerintahkan kepada patih Iderkala untuk menyusul mereka ke
perbatasan. Sementara ia sendiri pergi ke tamansari untuk menemui si burung
merak, karena pada saat itu kepalanya terasa gatal sekali. "Hai burung meak, cepat
patukilah kutu-kutu dikepalaku!" Teriak aja Singabarong menahan gatal.Burung
merak yang biasa melakukan tugasnya segera hinggap di bahu Raja Singabarong
dan mulai mematuki kutu-kutu yang bertebaran di kepala Raja Singabarong. Karena
Patukan-patukan yang nikmat dari Burung Merak itu, Raja Singabarong sampai
tertidur pulas. Ia sama sekali tak mengetahui keadaan diluar istana. Karena tak ada
prajurit yang berani melapor kepadanya.
Diluar istana pasukan Bandarangin telah menyerbu dan mengalahkan prajurit
Lodaya. Bahkan patih Iderkala yang dikirim ke perbatasan telah tewas terlebih
dahulu karena berpapasan dengan pasukan Bandarangin. Ketika pertempuran itu
sudah merambat ke dalam istana dekat tamansari, barulah Raja Singabarong
terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ribut-ribut. Sementara si burung
merak masih saja terus mematuki kutu-kutu di kepala Raja Singabarong. Jika dilihat
secara sepintas dari depan Raja Singabarong terlihat seperti binatang berkepala dua
yaitu berkepala harimau dan merak. "Kai mengapa diluar sana ribut-ribut...!!!"
Teriak Raja Singabarong marah. Namun tak ada jawaban, kecuali berkelebatnya
bayangan seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Raja Kelanaswandana. Raja
Singabarong terkejut seali. "Hai Raja Kelanaswandana mau apa kau datang
Pada akhirnya Dewi Sanggalangit lalu menikah dengan Raja Kelanaswandana dan
Dewi Sanggalangit diboyong ke kerajaan Bandarangin di Wengker untuk dijadikan
permaisurinya. Lalu kesenian ini dinamai sebagai Reog yang sering kita lihat di
pertunjukan.