Outlook Komoditas Jambu Mete Indonesia Tahun 2015 76
Outlook Komoditas Jambu Mete Indonesia Tahun 2015 76
2015
ISSN : 1907-1507
Penyunting :
Naskah :
Ir. Vera Junita Siagian
Design sampul :
Viktor Saulus Bonavia
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian
2015
KATA PENGANTAR
Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya. Salah satu hasil
analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah Outlook Komoditi Perkebunan.
Publikasi Outlook Komoditi Jambu Mete Tahun 2015 menyajikan keragaan data
series komoditi Jambu Mete secara nasional, ASEAN dan dunia selama 10-30 tahun
terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis proyeksi penawaran dan permintaan
domestik dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
Publikasi ini disajikan dalam bentuk hard copy dan dapat dengan mudah
diperoleh atau diakses melalui portal e-Publikasi Kementerian Pertanian
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini, kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kritik dan saran dari
segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan dasar penyempurnaan dan
perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data ................................ 3
Tabel 3.1. Rata-rata Kontribusi Luas Areal Jambu Mete Indonesia Menurut
Status Pengusahaan, Tahun 1980-2014 .................................. 9
Tabel 3.2. Rata-rata Kontribusi Produksi Jambu Mete Indonesia Menurut
Status Pengusahaan, Tahun 1980-2012 ................................. 12
Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Terkait Penawaran Komoditi
Jambu Mete di Indonesia .................................................. 41
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Penawaran Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 2015-2019 ........................................................... 42
Tabel 5.3. Hasil Proyeksi Permintaan Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 2015-2019 ........................................................... 43
Tabel 5.4. Proyeksi Surplus/Defisit Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 2015-2019 ............................................................ 44
Tabel 5.5. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jambu Mete di ASEAN,
Tahun 2015-2019 ........................................................... 45
Tabel 5.6. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jambu Mete di Dunia,
Tahun 2015-2019 ........................................................... 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Perkembangan Luas Areal Jambu Mete di Indonesia, Tahun 1980-
2014 .......................................................................... 7
Gambar 3.2. Perkembangan Luas Areal Jambu Mete Menurut Status
Pengusahaan di Indonesia, 1980-2014 .................................. 8
Gambar 3.3. Perkembangan Produksi Jambu Mete di Indonesia, Tahun 1980-
2014 ......................................................................... 10
Gambar 3.4. Perkembangan Produksi Jambu Mete Menurut Status Pengusahaan
di Indonesia, Tahun 1980-2014 ......................................... 11
Gambar 3.5. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete di Indonesia, Tahun
1994-2014 .................................................................. 13
Gambar 3.6. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete Menurut Status
Pengusahaan di Indonesia, Tahun 1994-2014 ......................... 13
Gambar 3.7. Provinsi Sentra Produksi Jambu Mete di Indonesia, Rata-rata
Tahun 2010-2014 .......................................................... 14
Gambar 3.8. Kabupaten Sentra Produksi Jambu Mete di Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Tahun 2013 ....................................................... 15
Gambar 3.9. Kabupaten Sentra Produksi Jambu Mete di Provinsi Sulawesi
Selatan, Tahun 2013...................................................... 16
Gambar 3.10. Kabupaten Sentra Produksi Jambu Mete di Provinsi Sulawesi
Utara, Tahun 2013 ....................................................... 17
Gambar 3.11. Perkembangan Harga Jambu Mete di Pasar Dalam Negeri, Tahun
2007-2013 .................................................................. 17
Gambar 3.12. Perkembangan Konsumsi Jambu Mete di Indonesia, Tahun 1996-
2014 ......................................................................... 18
Gambar 3.13. Perkembangan Ketersediaan Jambu Mete di Indonesia, Tahun
1980-2014 .................................................................. 19
Gambar 3.14. Perkembangan Volume Ekspor Jambu Mete di Indonesia, Tahun
1980-2014 .................................................................. 20
Gambar 3.15. Negara Tujuan Ekspor Jambu Mete Indonesia, Tahun 2013 ....... 20
Gambar 3.16. Perkembangan Volume Impor Jambu Mete Indonesia, Tahun 1980-
2014 ........................................................................ 21
Gambar 3.17. Negara Asal Impor Jambu Mete Indonesia, Tahun 2013 ............ 22
Gambar 3.18. Perkembanagan Neraca Perdagangan Jambu Mete Indonesia,
Tahun 2010-2014 ......................................................... 22
Gambar 4.1. Perkembangan Tanaman Menghasilkan Jambu Mete di ASEAN,
Tahun1980-2013 .......................................................... 23
Gambar 4.2. Sentra Tanaman Menghasilkan Jambu Mete di ASEAN, Rata-rata
Tahun 2009-2013 ......................................................... 24
Gambar 4.3. Perkembangan Produksi Jambu Mete di ASEAN, Tahun 1980-201325
Gambar 4.4. Sentra Produksi Jambu Mete di ASEAN , Rata-rata Tahun 2009-
2013 ........................................................................ 26
Gambar 4.5. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete di ASEAN, Tahun1980-
2013 ........................................................................ 27
Gambar 4.6. Negara-negara dengan Produktivitas Tertinggi Jambu Mete di
ASEAN, Rata-rata Tahun 2008-2013 ................................... 27
Gambar 4.7. Perkembangan Tanaman Menghasilkan Jambu Mete di Dunia,
Tahun 1980-2013 ......................................................... 28
Gambar 4.8. Sentra Luas Tanaman Menghasilkan Jambu Mete di Dunia, Rata-
rata Tahun 2009-2013 ................................................... 29
Gambar 4.14. Negara Eksportir Jambu Mete di ASEAN, Rata-rata Tahun 2008-
2012 ......................................................................... 34
Gambar 4.15. Negara-negara Importir Jambu Mete di ASEAN, Rata-rata Tahun
2008-2012 .................................................................. 35
Gambar 4.16. Perkembangan Volume Ekspor Impor Jambu Mete di Dunia, Tahun
1980-2012 .................................................................. 36
Gambar 4.17. Negara-negara Eksportir Jambu Mete di Dunia, Rata-rata Tahun
2008-2012 .................................................................. 36
Gambar 4.18. Negara-negara Importir Jambu Mete di Dunia, Rata-rata Tahun
2008-2012 .................................................................. 37
Gambar 4.19. Perkembangan Ketersediaan Jambu Mete di ASEAN, Tahun 1980-
2012 ......................................................................... 38
Gambar 4.20. Perkembangan Ketersediaan Jambu Mete di Dunia, Tahun 1980-
2012 ......................................................................... 39
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I. PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Melakukan Penyusunan Buku Outlook Komoditi Jambu Mete yang berisi
keragaan data series secara nasional, ASEAN dan dunia, yang dilengkapi dengan
hasil proyeksi penawaran dan permintaan nasional.
dimana :
Y = Peubah respons/tak bebas
Xn = Peubah penjelas/bebas
n = 1,2,…
b0 = nilai konstanta
bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi
untuk peubah xn
ε = sisaan
Produksi pada periode ke-t diduga merupakan fungsi dari luas areal
periode sebelumnya dan volume ekspor periode sebelumnya.
Dengan memperhatikan ketersediaan data, analisis penawaran
dilakukan berdasarkan data produksi dalam periode tahunan. Untuk
peubah-peubah bebas yang tidak tersedia datanya dalam periode waktu
yang bersesuaian maka dilakukan proyeksi terlebih dahulu dengan
menggunakan model analisis trend (trend analysis), model pemulusan
eksponensial berganda (double exponential smoothing) atau model time
series lain yang sesuai.
SS Regresi
R2 =
SS Total
dimana : SS Regresi adalah jumlah kuadrat regresi
SS Total adalah jumlah kuadrat total
Sementara, untuk model time series baik analisis trend maupun
pemulusan eksponensial berganda (double exponential smoothing),
ukuran kelayakan model berdasarkan nilai kesalahan dengan
menggunakan statistik MAPE (mean absolute percentage error)
atau kesalahan persentase absolut rata-rata yang diformulasikan
sebagai berikut:
(000 Ha)
700
600
500
400
300
200
100
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014*)
(000 ha)
700
600
500
400
300
200
100
0
2014*)
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PR PBN PBS
Kontribusi luas areal jambu mete Indonesia pada periode tahun 1980-
2014 didominasi oleh PR dengan rata-rata kontribusi sebesar 99.14%
semenatar PBS sebesar 0,81% dan PBN 0.05% dari seluruh luas areal jambu
mete Indonesia. Pada periode tahun 2010-2014 (lima tahun terakhir)
kontribusi luas areal PR sedikit lebih tinggi yaitu sebesar 99.81% sementara
PBS 0,19% dari seluruh luas areal jambu mete di Indonesia dan PBN tidak
ada luas areal jambu mete pada periode tersebut. (Tabel 3.1).
(000 Ton)
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2014*)
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 3.3. Perkembangan Produksi Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 1980-2014
Pada tahun 1983, PBS produksinya hanya 6 ton kemudian pada tahun 2014
meningkat menjadi 174 ton. Selama lima tahun terakhir yaitu pada periode
tahun 2010-2014 rata-rata pertumbuhannnya sebesar 7,58% per tahun.
(000 ton)
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2014*)
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PR PBN PBS
(Kg/Ha)
600
500
400
300
200
100
0
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014*)
Gambar 3.5. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 1994-2014
(Kg/Ha)
600
500
400
300
200
100
0
2014*)
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
PR PBN PBS
masing sebesar 1.874 ton (11.30%), 1.649 ton (9.94%), 1.408 ton (8,49%),
1.276 ton (7.70%) dan 1.132 ton ( 6.83%). Sedangkan kabupaten/kota
lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan memberikan kontribusi sebesar
23.74%. Secara rinci kontribusi sentra produksi jambu mete di Sulawesi
Selatan disajikan pada Lampiran 6.
(Rp/Kg)
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
(kg/kap/thn)
0,006
0,005
0,004
0,003
0,002
0,001
0,000
1996
1999
2002
2003
2006
2007
2008
2011
2013
2014
(Ton)
100,000
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.13. Perkembangan Ketersediaan Jambu Mete di
Indonesia, Tahun 1980-2014
(Ton)
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 3.14. Perkembangan Volume Ekspor Jambu Mete di Indonesia,
Tahun 1980-2014
Gambar 3.15. Negara Tujuan Ekspor Jambu Mete Indonesia, Tahun 2013
(Ton)
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Afrika Selatan dengan impor sebesar 505 ton dan 227 ton. Sementara
dari negara lain sebesar 403 ton atau 10.72% (Lampiran 13).
Gambar 3.17. Negara Asal Impor Jambu Mete Indonesia, Tahun 2013
(000 Ha)
1,200
1,000
800
600
400
200
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
dicapai pada tahun 2007 dengan produksi sebesar 1.568,02 ribu ton. Secara
rinci perkembangan produksi jambu mete dunia dapat dilihat pada
Lampiran 14.
(000 Ton)
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.3. Perkembangan Produksi Jambu Mete di ASEAN,
Tahun 1980-2013
(Ton/Ha)
1,80
1,60
1,40
1,20
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.5. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete di ASEAN,
Tahun 1980-2013
(000 Ha)
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
(000 Ton)
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.9. Perkembangan Produksi Jambu Mete di Dunia,
Tahun 1980-2013
(Ton/Ha)
0,90
0,80
0,70
0,60
0,50
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Gambar 4.11. Perkembangan Produktivitas Jambu Mete di Dunia,
Tahun 1980-2013
(Ton)
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
(000 Ton)
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Volume Ekspor Volume Impor
(000 Ton)
1,800
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4.19. Perkembangan Ketersediaan Jambu mete di ASEAN,
Tahun 1980-2012
(000 Ton)
4,500
4,000
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar 4.20. Perkembangan Ketersediaa Jambu Mete di Dunia,
Tahun 1980-2011
Tabel 5.1. Hasil Analisis Fungsi Respon Terkait Penawaran Komoditi Jambu
Mete di Indonesia
2
No Model Fungsi R Sign F
1 Respon Produksi t = 700 + 0.0994 LA t-1 + 1.16 volek t-10,94 0,00
Produksi p-value : 0.916 0,00 0,00
2015 64,823
Rata-rata
Pertumb 2.20 0.63 4.24
(%/thn)
Tabel 5.5. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jambu mete ASEAN , Tahun 2015-2019
Ketersediaan Pertumb.
Tahun
(Ton) (%)
2015 1,692,335
2016 1,748,020 3.29
2017 1,803,704 3.19
2018 1,859,388 3.09
2019 1,915,072 2.99
Tabel 5.6. Hasil Proyeksi Ketersediaan Jambu mete di Dunia , Tahun 2015-2019
Ketersediaan Pertumb.
Tahun
(Ton) (%)
2015 4,194,362
2016 4,223,570 0.70
2017 4,252,777 0.69
2018 4,281,985 0.69
2019 4,311,192 0.68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1 Nusa Tenggara Timur 37,818 37,573 38,913 39,395 39,295 38,599 33.33 33.33
2 Sulawesi Selatan 19,794 16,978 17,200 16,582 16,562 17,423 15.05 48.38
3 Sulawesi Tenggara 15,951 14,359 14,372 15,087 15,148 14,983 12.94 61.32
3 Nusa Tenggara Barat 11,855 12,964 13,014 13,212 13,200 12,849 11.10 72.42
4 Jawa Timur 10,492 12,361 12,599 12,645 12,637 12,147 10.49 82.91
5 Prov. Lainnya 19,240 20,554 20,817 19,193 19,157 19,792 17.09 100.00
Kum Share
No. Kabupaten/ Kota Produksi (Ton) Share (%)
(%)
Kum Share
No. Kabupaten/ Kota Produksi (Ton) Share (%)
(%)
40,84
1 Kab. Konawe Seltn 6.162 40,84
16,98
3 Kab. Konawe 2.562 75,12
5,61
4 Kab. Buton Utara 847 80,74
Harga di Pasar
Tahun Pertumb. (%)
Dalam Negeri
2007 39,394 -
Konsumsi Pertumb.
Tahun
(kg/kap/thn) (%)
1996 0.005 -
1997 0.005 0.00
2004 0 -100.00
2005 0 0.00
2010 0 0.00
2011 0.005 100.00
2012 0 -100.00
2013 0.005 100.00
2014 0.002 -60.00
Rata-rata Pertumbuhan
-3.33
(%/Tahun)
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : Wujud konsumsi adalah kacang mete
2 Viet Nam 340.500 339.400 331.300 305.791 300.856 323.569 33,92 94,05
4 Neg. Lainnya 60.256 60.506 55.098 54.016 53.664 56.708 5,95 102,95
1 Viet Nam 1,165,600 1,242,000 1,237,300 1,190,900 1,110,800 1,189,320 79.76 79.76
4 Neg. Lainnya 51,764 52,300 45,478 45,300 43,788 47,726 3.20 100.00
2 Pantai Gading 964,423 860,000 877,813 900,000 900,000 900,447 16.82 34.53
7 Neg. Lainnya 1,247,395 1,300,082 1,423,139 1,322,633 1,398,937 1,338,437 25.01 100.00
4 Pantai Gading 350,000 380,000 393,000 450,000 450,000 404,600 9.55 74.30
1 Pantai Gading 312,229 340,318 349,949 278,320 409,814 338,126 39.13 39.13
3 Un. Rep. Tanzania 52,743 95,577 102,707 99,425 130,882 96,267 11.14 61.88
5 Neg. Lainnya 170,882 178,597 119,052 359,418 364,629 238,516 27.60 100.00
1 India 61 2,959 752,463 448,829 798,281 821 ,648 686,836 94.37 94.37
3 Neg. Lainnya 1 0,1 31 1 5,91 0 20,793 22,481 1 8,639 17,591 2.42 100.00
1980-2013 15.07
1980-2008 18.06
2009-2013 -1.10
Sumber : FAO, diolah Pusdatin
1980-2013 7.43
1980-2008 8.43
2009-2013 2.08
Sumber : FAO, diolah Pusdatin