BAB 4
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
NIM : 16612903
I. IDENTITAS KLIEN
Nama/inisial : Nn. D
Umur : 18 tahun
No.Register : 357044
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami sakit panas, pilek, sesak dan
batuk. Selama sakit sudah dibelikan obat, tetapi tidak ada perubahan, dan
RSUD dr. Harjono Ponorogo, sampai di rumah sakit klien masuk IGD, dan
di IGD klien langsung ditangani oleh perawat dan dokter, di IGD klien di
uap. Setelah itu klien dianjurkan untuk dibawa pulang lagi. Kemudian
pada tanggal 2 april 2019, klien merasa tambah sesak dan akhirnya klien
masuk di IGD Klin diberi O2, klien dianjurkan untuk opname oleh dokter,
pengkajian klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak dan dahak sulit
terhadap udara dingin. Biasanya kambuh saat cuaca dingin dan kecapekan.
Klien mengatakan ada keluarga yang memiliki penyakit asma yaitu nenek
klien.
54
masyarakat sekitar saat di rumah, dan juga dengan perawat klien bisa
d. Pola Pertahanan
klien selalu berdoa kepada Allah Swt agar sakitnya segera sembuh.
55
tuanya.
4. Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh dan ingin segera
tetapi klien sangat sedih karena penyakit yang dialami ini sering
g. Genogram
56
Keterangan :
: perempuan : klien
: laki-laki meninggal
buah. Minum air putih kurang sayur, lauk pauk dan buah
gelas /hari.
b. Eliminasi
Klien BAK 5-6x/hari, warna Klien BAK 6-7x/hari,
BAK
kuning, bau khas urin. warna kuning, bau khas
urin.
selama sakit.
harinya. keluarganya.
a. Keadaan Umum
KU : lemah
GCS : E4 V5 M6
TD : 100/70 mmHg
N : 83x /menit
RR : 25x /menit
Suhu : 36,9 C
TB/BB : 156 cm / 45 kg
c. Pemeriksaan Hidung
d. Pemeriksaan telinga
e. Pemeriksaan mata
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, bulu mata merata dan tidak rontok,
Palpasi : konjungtiva merah muda, seklera putih, tidak ada nyeri tekan
Inspeksi : Mulut Simetris, mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada
stomatitis, tidak ada lesi, tidak ada bau mulut, terdapat karang gigi
g. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Payudara simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa atau
i. Pemeriksaan thorak
60
cuping hidung.
Perkusi : sonor
perkusi : Pekak
tambahan
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : warna kulit merata, tidak ada luka bekas operasi, bentuk
datar
j. Sistem Integumen
Warna kulit coklat, tidak ada lesi, turgor kulit baik, CRT < 2 detik,
KO : odema : fraktur :
5 5
5 5
Tidak terkaji
m. Pemeriksaan neurologis
normal
menjulurkan lidahnya.
Tabel 9.1
Kimia klinik
SGOT 15 U/L 1 – 37
SGPT 10 U/L 1 – 40
Gamma GT 11 U/L 5 – 61
Tabel 9.2
64
HEMATOLOGI
Darah lengkap :
X. PENATALAKSANAAN
1. Infus sodium chloride 0,9% (500 ml) + amino 360 mg
ANALISA DATA
Do :
2. TD : 100/70 mmHg
3. Nadi : 83x/mnit
4. Suhu : 36,9 C
5. RR : 25x/mnit
fowler
7. Terpasang O2 nasal
kanul 3lpm
putih kekuning-kuningan
9. Pemeriksaan paru :
Auskultasi : terdengar
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSA
NO. NOC NIC RASIONAL TT
KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan 1. respiratory status : Airway suction :
bersihan jalan nafas ventilation 1. Pastikan kebutuhan oral / 1. memastikan dengan benar
2. respiratory status : tracheal suctioning apa yang menjadi
airway patency 2. Auskultasi suara nafas kebutuhan klien
Kriteria hasil : sebelum dan sesudah 2. mengetahui perbedaan
1. mendemonstrasikan suctioning suara nafas sebelum dan
batuk efektif, tidak ada 3. Minta klien nafas dalam sesudah diberikan
sianosis dan dispnea sebelum suction dimulai suction
(mampu mengeluarkan 4. Berikan O2 dengan 3. untuk memudahkan klien
sputum, mampu bernafas menggunakan nasal saat akan dilakukan
dengan mudah, tidak ada 5. Monitor status oksigen suction
pursed lips) klien 4. mencegah terjadinya
70
sekret
4. pemberian edukasi pada
klien dapat membantu klien
mengetahui tentang
penyakit yang dialaminya
5. nafas dalam dilakukan
saat akan mengeluarkan
sekret
6. batuk efektif dapat
memudahkan klien dalam
mengeluarkan sekret
7. fisioterapi dada dapat
membantu mengeluarkan
sekret yang sulit
dikeluarkan secara mandiri
8. memantau perubahan
fisik pada klien.
72
R : oksigen 3lpm
16 : 20 3. Melakukan TTV
R : TD = 100 / 70 mmHg
N = 83x/mnit
S = 36, 5 C
RR = 25x/mnit
efektif
07 : 00 R : TD : 90/70
N : 80x/ mnit
RR : 23x/mnt
S : 35, 5 C
07 : 30 2. Melakukan injeksi
sesaknya berkurang
batuk efektif
R : O2 3lpm, RR : 23x/mnit
07 : 00 R : TD : 90/70
07 : 30 2. Melakukan injeksi
sesaknya berkurang
batuk efektif
saat ekspirasi
06 : 30 R : TD : 90/70
N : 83x/mnit
S : 36,5 C
RR : 19x/mnit
07 : 30 2. Melakukan injeksi
mengeluarkan dahak
O:
3lpm.
4. TTV : TD : 100/70
N : 85x/mnit
RR : 25x/mnit
S : 35,6 C
dikeluarkan
6. Pemeriksaan paru :
(+)
77
sama-sama
c. pekusi : sonor
d. auskultasi : suara
saat ekspirasi
kekuning-kuningan
A : Masalah
ketidakefektifan bersihan
P : lanjutkan intervensi
sebagian
O:
2. TTV : TD : 90/70
N : 80x/mnit
S : 35,4 C
RR : 19x/mnit
4. pemeriksaan paru :
a. inspeksi : simetris,
sama-sama
c. pekusi : sonor
d. auskultasi : suara
saat ekspirasi
tertahan)
A : masalah
ketidakefektifan bersihan
79
sebagian
P : lanjutkan intervensi
14 : 00 berkurang, batuk
keluar sebagian
O:
sedang
2. TTV : TD : 100/70
N : 80x/mnit
S : 36, 5 C
RR : 19x/mnit
3. Batuk tampak
berkurang
5. Pemeriksaan paru :
a. inspeksi : simetris,
sama-sama
80
pekusi : sonor
A :Masalah
ketidakefektifan bersihan
sebagian
P : lanjutkan intervensi
keluar
O:
2. TTV : TD : 90/70
N : 80x/mnit
S : 36,3 C
RR : 19x/mnit
4. batuk berkurang
bantu nafas
7. Pemeriksaan paru :
a. inspeksi : simetris,
sama-sama
c. pekusi : sonor
warna putih
A : Masalah
ketidakefektifan bersihan
P : Hentikan intervensi
82
BAB 5
PEMBAHASAN
dan fakta) serta disandingkan dengan teori yang ada, serta sekaligus
5.1 Pengkajian
berdahak, sulit mengeluarkan dahak, dan tidak bisa tidur malam karena
lebih sering dijumpai pada usia dini. Separuh kasus timbul sebelum
sesak dan gejala yang sering kambuh jika terkena udara dingin dan
kecapekan.
menderita asma sejak umur 1 tahun dan didapati data bahwa nenek
karena klien memliki udara dingin, biasanya kambuh saat klien terkena
salah satu ujian dari Allah swt. Presepsi merupakan salah satu yang
Dari data diatas klien sangat kooperatif Pada saat ditanya tentang
lain berkurang, tetapi berdasarkan fakta diatas tidak semua pada pasien
Keyakinan pasien terhadap tuhan yang maha esa serta pendekatan diri
Dari data pola nutrisi klien, klien sebelum sakit Klien makan 3x
sehari porsi sedang, dengan menu nasi, sayur, lauk pauk, kadang
makan buah. Minum air putih kurang lebih 8 gelas /hari, saat sakit
Klien makan 3x sehari porsi dari rumah sakit habis, dengan menu nasi,
sayur, lauk pauk dan buah pepaya. Minum air putih hangat kurang
lebih 5 gelas /hari. Menurut Mumpuni & wulandari (2013), perlu dikaji
warna kuning, bau khas urin. Klien BAB 1x /hari, warna kuning,
lunak, bau khas feses, saat sakit Klien BAK 6-7x/hari, warna kuning,
perlu dikaji tentang kebiasan BAB dan BAK , penderita asma dilarang
menahan buang air kecil dan buang air besar, kebiasaan menahan
BAK klien normal, tetapi klien belum BAB 2 hari selama dirawat di
rumah sakit.
tidur malam pukul 21.00-05.00. tidur kurang lebih 8 jam /hari. Selama
sakit Klien tidur siang pukul 11.00-12.00, tidur malam pukul 22.00-
batuk dan sesak). Menurut teori Mumpuni dan Wulandari (2013), perlu
lama pasien tidur dan istirahat, serta berapa besar akibat kelelahan
pola tidur dan istirahat klien. Sesuai teori diatas terdapat fakta bahwa
klien susah tidur, tidur sering terbangun karena sesak dan batuk.
gigi saat mandi, ganti baju setelah mandi, keramas 2x /minggu, Selama
sakit klien hanya disibin 2x /hari, ganti baju setelah sibin, tidak gosok
gigi, belum keramas selama sakit. Perlu dikaji personal hygiene pada
walaupun sakit, dan bisa ganti baju sendiri, hanya klien tidak gosok
tua saat di rumah, kadang volly, dan sekolah setiap harinya. Saat sakit
terdapat fakta bahwa jika klien sering beraktifitas, klien mudah lelah
yaitu compos mentis, lemah, dan sesak. Dari data diatas terdapat fakta
Hidung simetris, terdapat rambut hidung, tidak ada kotoran, tidak ada
lesi, tidak ada nyeri tekan, Pemeriksaan telinga, Telinga simetris, tidak
ada serumen, tidak ada benjolan, tidak ada odema, tidak ada nyeri
tekan, Pemeriksaan mata : Simetris, tidak ada lesi, bulu mata merata
dan tidak rontok, konjungtiva merah muda, seklera putih, tidak ada
bibir lembab, tidak pucat, tidak ada lesi, tidak ada bau mulut, terdapat
karang gigi, tidak ada nyeri tekan, Pemeriksaan Leher : Tidak terdapat
luka, penyebaran warna kulit merata, teraba vena jugularis, tidak ada
payudara dan ketiak : Payudara simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa
terdengar wheezing di sebelah paru kiri atas dan tengah, ronchi di paru
kiri atas saat inspirasi dan lebih jelas saat ekspirasi. Pemeriksaan fisik
Lapang paru yang hipersonor pada perkusi (Kowalak, Welsh, & Mayer,
sianosis (-), dispnea (+), pola nafas tidak teratur, batuk berdahak,
cuping hidung.
pasien sendiri tidak didapatkan data yang sama dengan teori karena
sendiri, tidak didapatkan data yang sama dengan teori karena tidak
semua pasien asma mempunyai tanda serangan yang sama. Pada saat
tengah, ronchi di paru kiri atas saat inspirasi dan lebih jelas saat
menonjol.
5.2 Perencanaan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips, klien
vital (Nurarif, H dan Bulechek, 2013). Sesuai data diatas klien yang
masing intervensi tetap mengacu pada sasaran, data dan kriteria hasil
5.3 Pelaksanaan
pada pasien, agar pengeluaran dahak dapat encer, batuk efektfif yang
data diatas peneliti melihat bahwa batuk efektif, fisioterapi dada, dan
jalan nafas.
5.4 evaluasi
rentang normal.
92
rencana tindakan yang telah dibuat. Evaluasi hari pertama klien masih
atas dan tengah, ronchi pada paru kiri atas saat inspirasi dan lebih jelas
sebagian tertahan), suara wheezing pada paru kiri atas dan tengah,
ronchi pada paru kiri atas saat inspirasi dan lebih jelas saat ekspirasi.
berkurang, dahak bisa keluar sebagaian, klien sudah bisa tidur siang,
suara nafas hanya terdengar wheezing pada paru kiri terdengar saat
sesak, batuk berkurang, dahak bisa keluar dengan lancar, klien sudah
bersihan jalan nafas pada klien teratasi sesuai dengan rencana 3x24
jam (3hari).