Anda di halaman 1dari 9

ANALISA NILAI TEKANAN PROSES KERJA SISTEM

PNEUMATIK PADA MESIN PAD PRINTING

Sandy Suryady1 dan Bisma Herlambang2


Email: sandy22@staff.gunadarma.ac.id dan bismaherlambang@gmail.com
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok Jawa Barat Indonesia 16424

ABSTRAK

Sistem pneumatik dapat didefenisikan sebagai sistem yang menggunakan udara yang
dimampatkan pada kompresor untuk memindahkan energi atau untuk menggerakan alat
dan mesin. Sistem ini yang berfungsi sebagai pendorong stamp dan pendorong DAC pada
pembuatan pengecapan. Proses penekanan yang udara yang dilakukan oleh kompresor
screw. Kemudian disimpan dalam tangki separator berupa udara kering yang masuk ke
dalam regulator yang berfungsi sebagai pengatur tekanan udara yang diinginkan yang
akan dimanfaatkan sebagai penggerak Double Acting Cylinder yang mendorong Stamp
agar melakukan pengecapan sehingga akan mendapatkan hasil cetak cap. Selanjutnya
adanya perhitungan dari analisa sistem pneumatik pada mesin Pad Printing yaitu Densitas
Kg
udara kering yang dikeluarkan sebagai air embun sebesar 7,11 m3 . Tekanan Hidrostatik
yang mengalir pada pipa angin yaitu sebesar 209,24 N. Tekanan DAC (Double Acting
Cylinder) yaitu sebesar 20×105 N gaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengecapan
dan mendorong DAC.

Kata Kunci :Stamping, Double Acting Cylinder, Densitas, Tekanan, dan Gaya

PENDAHULUAN setiap tahunnya meningkat dikarenakan


Dalam perkembangan teknologi pada bertambahnya daya beli masyarakat
dunia kontruksi saat ini sangat pesat untuk pembangunan perumahan dan
membuat perindustrian yang berkaitan bangunan lainnya.
dengan bahan kontruksi di Indonesia Perusahaan yang memproduksi
saling bersaing dan berlomba-lomba metal roof sudah banyak menggunakan
untuk meningkatkan niali kualitas dan permesinan membutuhkan sistem
kuantitas dalam pembuatan produknya. pneumatik dalam proses manufacturing
Contohnya dalam pembuatan Genteng dan assembling di antara menggunakan
Metal (Metal Roof) yang memang pada sistem pneumatik adalah mesin Roll
dasarnya tidak bisa lepas dari dunia Forming, Pad Printing, Reffil Ink dan
kontruksi. Pada dasarnya produksi Stacker Machine. Penggunaan
Genteng Metal terdapat beberapa tahap pneumatik ini sangat berpengaruh
dalam proses produksinya tidak lepas terhadap kualitas dan kuantitas sehingga
dari sistem penggerak mesin salah tidak kekurangan kebutuhan.
satunya adalah sistem Pneumatik, karena Sistem mekanik yang ada di dalam
70% mesin yang ada di perusahaan komponen pneumatik untuk penggunaan
menggunakan sistem pneumatik baik di udara bertekanan sebenarnya masih
divisi manufacturing maupun divisi dapat dikembangkan untuk berbagai
assembling. Permintaan Genteng Metal keperluan produksi suatu barang,
contohnya dalam melakukan gerakan berkurang dalam sistem jika udara yang
mekanik. terkompresi dipersiapkan secara tepat.
Pneumatik terdiri dari beberapa Pada sistem pneumatik udara
komponen seperti silinder SAC/DAC, digunakan sebagai media transfer dan
motor, robot translasi, rotasi maupun sebagai penyimpan tenaga (daya)
gabungan keduanya. Sistem Pneumatik dengan cara dikempa atau dimampatkan.
juga harus saling terhubung antara Fluida udara termasuk golongan zat
komponen yang satu yaitu dari fluida yang sifatnya selalu mengalir dan
kompressor ke komponen lain sampai kompresif. Sifat udara mengikuti
aktuator. karakteristik gas yang tercantum. Dari
udara tersebut dapat diidentifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA sebagai berikut :
Pneumatik adalah suatu teori yang a. Udara dapat bergerak dari tekanan
mengenai tentang udara yang bergerak, tinggi ke tekanan rendah,
dan mempunyai tekanan yang tinggi b. Volume udara tidak stabil.
sehingga menimbulkan sebuah aksi
c. Udara dapat dipampatkan,
gerak.Dalam pneumatik biasanya
berhubungan dengan aliran fluida dan d. Berat jenis bernilai 1,3 kg/m³,
juga meliputi penelitian aliran udara e. Udara transparan/tidak terlihat.
melalui suatu sistem saluran, yang
meliputi pipa, selang penyalur, dan Perhitungan Densitas pada sistem
sebagainya. pneumatik
Kemajuan teknologi dalam Untuk menentukan Densitas udara
bahan, desain dan produksi proses telah yang dihasilkan oleh filter udara untuk
lebih ditingkatkan kualitas dan menjamin bekerjanya suatu sistem
keragaman produk pneumatik dan pneumatik yang tanpa terganggu dengan
dengan demikian Proses dalam cara udara harus dalam keadaan kering
penggunaan dapat menggunakan sempurna, karena dalam udara biasanya
otomatisasi. mempunyai kandungan air (H2O), Maka
Pneumatik juga mampu untuk kontrol dapat dihitung sebagai berikut :
mesin dan instalasi yang memerlukan Persamaan :
pembangunan logika, umumnya
𝐩
kompleks interkoneksi dan 𝝆 =
pengkondisian switching. Hal ini terjadi 𝐑. 𝐓
akibat interaksi sensor, prosesor, elemen
kontrol, dan aktuator dalam sistem
pneumatik atau sebagian pneumatik.[2]. 𝑘𝑔
Dimana : ρ = Densitas Udara (𝑚2 )
Pasokan udara untuk sistem 𝑁
pneumatik harus memadai dihitung dan P = Tekanan (𝑚2 )
dibuat tersedia dalam kualitas sesuai. T = Suhu (K)
Udara dikompresi oleh kompresor udara 𝐽
dan dikirim ke sistem distribusi udara di R = Konstanta Gas (𝑘𝑔)
pabrik. Untuk memastikan kualitas udara
dapat diterima, udara Layanan peralatan Perhitungan Tekanan Hidrostatik
digunakan untuk mempersiapkan udara Untuk menentukan Tekanan
sebelum yang diaplikasikan kepada Hidrostatik yaitu dengan cara
sistem kontrol. Malfungsi bisa jauh menghitung tekanan yang dilakukan
denga keadaan yang diam kemudian
memiliki gaya tekanan yang di akibatkan gesekan dapat di abaikan dan terjadi
massa jenis udara, gravitasi dan jarak kebocoran juga aman. Penelitian ini
terhadap titik acuan, maka dapat dihitung diselesaikan dengan mengikuti beberapa
proses, yaitu: Mendesain sistem
seperti berikut :
pneumatik, menentukan peralatan dan
Persamaan : menganalisis hasil kemudian
Ps = ρ.g.h menghitung hasil data dan membuat
𝑁
Dimana : Ps = Tekanan Hidrostatik( 𝑚2 ) tulisan.
𝑘𝑔 Hal yang pertama kali yaitu mendesain
ρ = Densitas Fluida (𝑚3 ) skema sistem pneumatik pada proses
𝑚 mesin Pad Printing yaitu berupa
g = Percepatan Gravitasi (𝑠 2)
Flowchart dibawah ini.
h = Jarak ketinggian Titik
Acuan (m)

Perhitungan Gaya Tekan (Double


Acting Cyinder)
Untuk menentukan tekanan yang
dibutuhkan oleh tabung Double Acting
Cylinder untuk melakukan penekanan
stamp agar dapat mengecap dengan
sempurna maka dapat di hitung sebagai
berikut:
Persamaan :
A = π .r2
Maka :
𝑭
𝐏 =
𝑨
Sehingga :

F = P.A
Dimana: r = Jari jari silinder (m)
𝑁
P = Tekanan (𝑚2 )
A = Luas Penampang (m2) Gambar 1. Sistem Pneumatik pada mesin Pad
F = Tekanan (N) Printing
Langkah- langkah dari sistem pneumatik
METODE PENELITIAN pada mesin pad stamping ini sebagai
Penelitian ini menggunakan sistem berikut:
pneumatik dimana sistem pneumatik A. Kompressor yang digunakan adalah
yang bersumber dari kompresor untuk Screw air yang menggunakan 2
mensuplai udara yang menjadikan screw yang berputar dalam ruang
kompresor dan pneumatic sangat screw yang dinamakan dengan Air
berhubungan untuk menghasilkan sistem End. Alat tersebut ini berputar
penggerak pada mesin. Keunggulan digerakkan oleh motor. Pada
dalam menggunakan sistem pneumatik putaran 2 rotor screw ini akan
selain ketersedian udara yang berlimpah mengakibatkan hisapan pada Intake
bersih dan kering. Viskositas fluida yang Valve dan dapat menghasilkan
lebih rendah maka apabila terjadi udara yang mempunyai tekanan
lewat lubang keluaran atau
Discharge. Compressor Screw
mendapat suplai tegangan listrik
dari PLN 50 HP atau setara dengan
37.285 W dan Tegangan 380 volt.

Gambar 4. Air Filter Festo


Gambar 2. Kompresor Screw
Komponen Air Filter pada gambar 4
B. Untuk menyimpan udara yang
menjelaskan Adjustable Pressure
sudah dikompresi maka diperlukan
(no.1) adalah kran pengatur udara
sebuah tempat yang mampu
yang masuk ke air filter, Gauge
menahan besarnya tekanan dari
(no.2) untuk melihat tekanan udara,
udara berupa receiver tank. Model
Presslock fitting atau nepal (no.3)
dari receiver tank biasanya
untuk mengunci pipa angina,
berbentuk tabung dengan ukuran
Pressure Valve (no.4) berfungsi
yang bervariasi, tergantung dari
sebagai katup tekanan udara dari
kapasitas yang mampu
kompresor, Filter regulator (no.5)
ditampungnya.
tempat penampungan air yang telah
C. Setelah itu udara melewati Air filter
dipisahkan.
yang merupakan kompenen yang
D. Kemudian aliran udara menuju ke
sangat penting pada kompresor srew.
Solenoid Valve yang berfungsi
Air filter berfungsi untuk menyaring
sebagai pengatur aliran udara
udara yang akan masuk kedalam
dengan sistem penggerak berupa
silinder bersih sehingga debu dan
coil electric dan katup pneumatik.
kotoran tidak ikut terhisap ke dalam
Solenoid memiliki bentuk dan jenis
silinder, karena kotoran dan debu
yang berbeda-beda sesuai
akan mengakibatkan terjadinya
sebagaimana fungsi alat tersebut.
keausan pada silinder, lengketnya
Selenoid dalam penelitian ini
katup/ kran, merusak silinder,
menggunakan selenoid SMC
pemakaian yang berlebihan dan
JAPAN SY7120-6LD-02. Pada ke
dapat merusak instalasi/komponen
dua Selenoid akan secara otomatis
yang ada pada pneumatik. Dalam
terbuka dan di atur oleh panel
mengamati filter dalam pneumatik
control.
itu mempunyai sifat penyaring
biasanya ada bagian dari rumah
filter yang selalu terisi air dan ini
harus selalu dibuang / dikeringkan
agar kualitas udara baik tidak
mengandung air yang mengalir ke
selenoit.
yang digunakan untuk mengatur
kecepatan silinder, Terdapat 4
regulator control yang dapat di
atur, salah satunya ialah untuk
mengatur kecepatan pengecapan
pada mesin tersebut. Speed
Control dapat di atur sesuai
seberapa cepat barang/benda
kerja yang akan di produksi.

Gambar 5. Selenoid Valve

Gambar 7. Regulator Control

Gambar 6. Panel Control

Tools Panel Control : Gambar 8. Box Speed Control


1. Tombol On/Off digunakan
untuk menghidupkan dan Penjelasan control gambar 3.8;
mematikan 1. Untuk mengatur kecepatan
2. LED Indikator Merah untuk penarikan silinder DAC 2
memberitahukan trouble 2. Untuk mengatur kecepatan
atau masalah pada dorongan silinder DAC 2
komponen panel control 3. Untuk mengatur kecepatan
3. LED Indikator Hijau untuk
dorongan silinder DAC 1
memberitahukan mesin
berjalan dengan baik atau 4. Untuk mengatur kecepatan
sudah berkerja. penarikan silinder DAC 1
4. Digital Volt Meter untuk
melihat tegangan volt pada F. Selanjutnya aliran menuju DAC
mesin Pad Printing. yang berfungsi sebagai penggerak
akhir yang menggerakan stamp pad,
E. Speed Control adalah salah satu
dalam DAC ini silinder bergerak
bagian dari mesin Pad Printing kedepan dan tidak bisa kembali lagi
secara otomatis, apabila DAC ini terbuat dari logam dan di dalam
ingin dikembalikan ke posisi awal wadah stamp terdapat magnet,
maka harus diberikannya tekanan 7 karena di dalam stamp tersebut akan
bar dengan cara berlawanan. Pada
di isi tinta, jadi magnet berguna
mesin Pad Prnting ini menggunakan
2 DAC yang saling berhubungan. sebagai perekat wadah agar tidak
DAC 1 akan membantu mendorong lepas. Bentuk dan model stamp ada
DAC 2 pada posisi yang akan di cap. bermacam-macam, sesuai merk
DAC 2 akan bekerja mendorong yang ingin di buat. Di bagian wadah
stamp tepat di atas meja cap. atas stamp terdapat lubang tempat
Diameter tabung DAC 1 6 cm dan pengisian tinta seperti gambar di
DAC 2 8 cm. panjang DAC 1 17cm
bawah ini.
dan panjang DAC 2 14 cm. Ukuran
DAC 2 lebih besar karena DAC 2
harus memiliki dorongan yang lebih
besar agar stamp yang di dorong
dapat mengecap dengan baik, DAC
1 hanya untuk mendorong DAC 2
pada posisi untuk pengecapan, jadi
silinder yang digunakan lebih kecil
dari DAC 2. Merk yang digunakan Gambar 10. Stamp
ialah Rexroth.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada proses Perhitungan Sistem
Pneumatik Pada Mesin Pad Printing ada
3 perhitungan berupa Perhitungan Udara
Kering, Hidrostatik, dan Daya tekanan
Double Acting Cylinder.

(a) Perhitungan Densitas Udara


Untuk menentukan Densitas Udara
sempurna yang dihasilkan oleh filter
udara untuk dapat bekerja pada suatu
instalasi tanpa adanya masalah maka
diharuskan keadaan udara yang tidak
mengandung air atau paling tidak
mempunyai kelembapan yang sedikit.
Dimana P adalah tekanan yng digunakan
N
yaitu 7 Bar atau 7 × 105 m2 Yang
diketahui dari Manual Book, lalu T
adalah suhu 700C atau 373 Kelvin yang
(b) dapat dilihat di digital indicator. Dan
Gambar 9. Double Acting Cylinder; ketentuan konstanta gas untuk udara
(a). DAC 1 & (b). DAC 2 1
kering sebesar 287 ( ) dan densitas
G. Aliran udara masuk DAC 2 maka 𝑘𝑔
secara otomatis stamp mengecap udara kering dapat dihitung dengan :
benda yang diinginkan. Stamp
P adalah 0.06 m dan tekanan 7 Bar atau 7
𝝆 = N
R.T × 105 m2 yang dilihat di digital indicator
untuk menghitung tekanan silinder DAC
N
5 maka dapat dihitung dengan Persamaan :
7 × 10 m2
𝝆 = 1 𝐀 = 𝛑. 𝒓𝟐
287 ( ) × 343 K
kg
Maka :
Kg 𝑭
= 7,11 𝐏 =
m3 𝑨

Perhitungan Hidrostatik Sehingga :


Untuk menentukan tekanan 𝐅 = 𝑷. 𝑨
hidrostatik pneumatik yaitu dengan 𝐀 = 3,14 x 0,032 = 2862 x 10−3
menghitung tekanan yang dilakukan
oleh udara dalam keadaan tak bergerak, 𝐅 = P .A
𝑁
dan memiliki energi tekanan yang di = (7 × 105 ) × 2862 × 10−3 m2
akibatkan oleh massa jenis udara, 𝑚2
= 2003400 N = 20×105 N
gravitasi dan jarak terhadap titik acuan.
𝑘𝑔
Dimana: p 7,11 , Densitas udara Jadi, tekanan yang dibutuhkan DAC
𝑚3
kering hasil perhitungan dari densitas untuk melakukan stamp yang baik ialah
udara kering 2.2 kemudian g adalah 20×105 N
𝑚
ketentuan gravitasi 9,81 2 dan titik h
𝑠 Pada Proses Kerja Aliran udara pada
adalah titik acuan ketinggian 3 meter dari Pengecapan / Stamp, Proses tersebut
katup pertama sampai katup regulator yaitu:
maka dapat dihitung dengan persamaan : 1. Angin dari kompresor akan di
saring / Filterisasi oleh Air Filter,
𝑷𝑺 = ρ. g. h
lalu angin akan di teruskan ke
selenoid 1 dan selenoid 2. Selenoid
Sehingga:
akan secara otomatis terbuka dan
𝑘𝑔 𝑚 di atur oleh panel control.
𝑷𝑺 = 7,11 × 9,81 × 3m 2. Kemudian setelah melewati
𝑚3 𝑠2 selenoid, angin akan di teruskan ke
= 209,24 N
Flow regulator yang terdapat di
Jadi, tekanan hidrostatiknya adalah speed control.
209,24 N 3. Setelah angin di atur di Speed
Control, angin akan di teruskan ke
Perhitungan Tekanan Pada Double DAC 1. DAC 1 akan mendorong
Acting Cylinder (DAC)
Linear Bushing
Untuk menetukan tekanan yang
dibutuhkan oleh Tabung Double Acting 4. Linear Bushing akan mendorong
Cylinder untuk melakukan penekanan posisi DAC 2, dan DAC 2 secara
stamp agar dapat mengecap dengan otomatis akan mendorong Stamp
sempurna. Dimana diameter silinder ke benda kerja.
DAC 2. Regulator tersebut berfungsi
untuk mengatur kecepatan dorongan
keluar dan dorongan masuk DAC. DAC
1 akan mendorong DAC 2 yang
membawa stamp ke meja pengecapan,
DAC 2 akan mendorong stamp ke benda
yang mau di cap. Setelah pengecapan,
DAC 2 akan menarik stamp ke atas. Lalu
DAC 1 akan menarik DAC 2.
Perhitungan yang dapat dari hasil
analisa sistem kerja pneumatik pada
mesin Pad Printing adalah perhitungan
Gambar 10. Pad Printing
Densitas Udara Kering yaitu sebesar
Kg
7,11 3 Yang dikeluarkan sebagai air
m
embun. Hasil perhitungan Hidrostatik
yaitu sebesar 209,24 N tekanan yang
mengalir pada pipa angin. Kekuatan
Tekanan DAC (Double Acting Cylinder)
yaitu sebesar 20×105 N gaya yang di
butuhkan untuk melakukan pengecapan
dan mendorong DAC. Merubah alat-alat
penunjang produksi yang tadinya
menggunakan manual dirubah menjadi
otomatis, agar proses produksi menjadi
cepat dan mendapatkan kualitas yang
baik.

Gambar 11. Diagram Sistem DAFTAR PUSTAKA


Pneumatik Andrew Parr, Hydraulics and Pneumatic:
A Technician’s and Engineer’s Guide
serves as aguide, Elsevier, United States
SIMPULAN & SARAN of Kingdom, 2011
Penggerak utama sistem pneumatik pada Dines Ginting, Thomas Krist. Dasar-
mesin Pad Printing adalah kompresor Dasar Pneumatik : Prinsip Dasar,
screw yang mempunyai Air Filter Komponen, Perhitungan, Pelaksanaan,
Jakarta 1993
sebagai penyaring udara, agar udara
Peter Croser and Frank Ebel,
bebas dari air dan kotoran. Pada air filter
Pneumatics, Basic Level, Festo Didactic,
terdapat Gauge untuk melihat tekanan 2002
yang masuk. Selanjutnya udara di Douglas C. Gincoli, Fisika edisi kelima
lanjutkan ke 2 selenoit melalui selang. Jilid 2, Jakarta 2004
Setelah katup pada selenoit terbuka, Sularso, Hatuo tahara. Pompa dan
udara di teruskan ke Speed Control, yang Kompresor ; Pemilihan, pemakaian Dan
terdapat 4 regulator untuk mengatur Pemeliharaan, Jakarta, 1990.
udara yang akan di alirkan ke DAC 1 dan
Manual Book, Training Manual, PT
Tatalogam Lestari. Bekasi 2001
David Mills, Pneumatic Conveying
Design Guide, Elsevier, USA, 2004
Peter Croser and Frank Ebel,
Pneumatics, Basic Level, Festo Didactic,
2002
Robert H. Bishop, The Mechatronics
Handbook, The Instrumentation ,
Systems and Automation Society, CRC
Press, 2002

Anda mungkin juga menyukai