PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kehidupan, salah satunya adalah aspek perindustrian. Hal ini dapat dilihat dari
transformasi proses produksi pada usaha industry dimana yang sebelumya merupakan
industry rumahan yang kebanyakan proses produksinya dilakukan secara manual berubah
menjadi proses produksi dengan menggunakan alat bantu produksi, yang tentunya lebih
industry dituntut untuk bisa memiliki alat bantu tersebut. Pelaku usaha industry yang
dimaksud adalah mereka yang berada di daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam
dengan komuditas yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industry. Salah satu daerah
yang memiliki komuditas tersebut adalah kabupaten Timor Tengah Utara dengan
komuditas tanaman mengkudu sebagai bahan baku pembuatan jamu instan. Buah
mengkudu yang sebenarnya sejak dulu masyarakat Indonesia sudah menggunakan buah
mengkudu sebagai bahan pengobatan dan menjaga stamina tubuh. Tetapi karena tuntutan
umum yang serba praktis dan cepat maka orang menjadi lupa pada peninggalan nenek
moyang tersebut. Masyarakat tidak lagi mengkonsumdi mengkudu karena baunya yang
tidak sedap dan rasanya yang tidak enak. Dan para ahli kini berhasil membuktikan bahwa
buah mengkudu bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagi
proses produksinya dikarenakan bersifat manual, hal ini berdampak pada tidak
terpenuhinya kebutuhan konsumen akan jamu instan. Proses produksi yang lama
merupakan kendala terbesar sehingga berpengaruh juga pada luasnya pemasaran. Dengan
Tengah Utara pada akhir – akhir ini cukup mengalami peningkatan yang signifikan bila
dilihat dari segi kuantitas. Namun belum mampu bersaing di pasaran serta belum dapat
mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Kendala lainnya antara lain belum
memanfaatkan secara optimal potensi komuditas bahan baku pembuatan jamu instan
Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Timor Tengah Utara belum
mampu bersaing di pasaran jamu nasional, akibat keterbatasan peralatan / mesin produksi
menjadi kendala utama bagi IKM termasuk kurangnya akses modal tersebut. Dalam
rangka mendorong peningkatan daya saing IKM, maka dibutuhkan berbagai bantuan dan
fasilitas antara lain berupa investasi mesin/peralatan yang lebih baru dan modern dari
2. Terbatasnya peralatan produksi yang saat ini masih bersifat sederhana / tradisional /
manual.
meningkat.
C. TUJUAN
D. SASARAN
Dengan adanya pengolahan mengkudu menjadi jamu instan di Kabupaten Timor Tengah
Kabupaten Timor Tengah Utara merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Nusa
Tenggara Timur yang secara geografis terletak antara 12000421” - 124064’01” Bujur
Timur dan 902’48” - 9037’361” Lintang Selatan dan memiliki luas wilayah 2.669,70 km 2
atau 5,46 % dari luas wilayah daratan Propinsi Nusa Tenggara Timur dan memiliki
Kecamatan, 161 Desa dan 33 Kelurahan dengan batas – batas wilayah antara lain :
3. Sebelah Utara berbatasan dengan laut sawu dan Distrik Ambenu/Oeccuse (RDTL)
Rona fisik Kabupaten Timor Tengah Utara menunjukan bahwa 77,36% dari total
luas wilayah ± 2.065,19 km2 merupakan daerah dengan tingkat kemiringan kurang dari
40% sedangkan sisanya seluas 604,51 km2 atau 22,64% mempunyai kemiringan lebih
dari 40%.
Wilayah dengan tingkat kemiringan kurang dari 40% sebagian besar berada pada
ketinggian 500 m diatas permukaan laut yakni seluas 1.676,51 km2 atau 62,80% dari total
dan hotel serta sektor bangunan/konstruksi. Sektor pertanian dengan kontribusi terbesar
dalam pembentukan PDRB Kabupaten Timor Tengah Utara adalah 52,3% sedangkan dari
Selain kondisi makro diatas terdapat sejumlah lembaga ekonomi dan lembaga
keuangan yang turut menunjang perekonomian di Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu
Koperasi sebanyak 82 Unit, Perusahaan milik daerah 2 buah yaitu Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dan Perusahaan Daerah Cendana Bhakti serta 2 Perusahaan Umum
milik negara (PT. Telkom dan PT. PLN). Sementara jumlah industri kecil / kerajinan
tergolong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tahun 2014 berjumlah 1.444 Unit
usaha terdiri dari 144 Unit usaha formal dan IK. Non Formal sebanyak 1300 unit
Potensi sumber daya alam meliputi 15,54% lahan pertaian, terdiri dari lahan basah
seluas 7.154 Ha (2,67%) dan lahan kering seluas 34,347 Ha (12,86%); Kawasan hutan
seluas 126,135 Ha (47,24 dari luas wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara); Potensi
Perikanan dan Kelautan meliputi areal penangkapan seluas 900 km 2 dan potensi areal
ikan air payau (bandeng dan udang) ± 3.500 Ha serta memiliki pertambangan seperti
Kabupaten Timor Tengah Utara, karena banyak IKM pangan yang masih sangat
A. Ekternal
Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki letak yang sangat strategis yakni
berbatasan langsung dengan Kabupaten Belu, Kabupaten TTS dan Distric Oeccuse
(RDTL) sehingga dari kacamata perekonomian akan sangat mendukung upaya transaksi
perdagangan.
Tengah Utara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar dan sebagai upaya antisipasi
tehadap era pasar global yang tidak mungkin dihindari oleh bangsa indonesia terutama
masuknya produk pangan dari negara lain dengan kualitas serta mutu yang lebih baik.
B. Internal
Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki potensi sumber daya alam
yang cukup tinggi namun hasil pertanian tersebut langsung dijual dalam bentuk
gelondongan dengan harga yang rendah sehingga nilai tambah yang diperoleh sangat
rendah; hal ini disebabkan karena terbatasnya keterampilan dan peralatan produksi
sehingga banyak komuditas pertanian yang rusak dan dibuat sebagai makanan hewan
C. Target Produksi
Mengacuh pada potensi yang dimiliki, prospek pengembangan pengolahan bahan baku
mengkudu memiliki peluang yang sangat besar dalam memacuh pertumbuhan ekonomi
dan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu upaya pengembangan
pengolahan bahan baku mengkudu menjadi jamu instan dapat membantu sektor IKM
HARGA
NO. URAIAN KEBUTUHAN SATUAN VOLUME TOTAL (Rp)
SATUAN (Rp)
1. Peralatan dan bahan
pendukung :
(miler)
a. ATK
b. Koordinasi Paket
Daerah)
Jumlah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan meilhat potensi pertanian yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara
maka pengembangan pengolahan mengkudu menjadi jamu instan dapat dijadikan sebagai
salah satu produk yang dapat mendukung percepatan pembangunan dibidang industri,
produksi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan untuk jangka panjang
pemerintah.
B. Saran
industri kecil dan menengah dalam hal pengadaan peralatan kerja industri, pelatihan bagi
instan, kemasan yang belum menunjang, pemasaran dan modal usaha perlu mendapat
perhatian untuk ditingkatkan demi peningkatan taraf hidup masyarakat dan mendukung
pembangunan ekonomi.
KEPALA DINAS
PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
PROPOSAL
BANTUAN STIMULAN
PERALATAN PRODUKSI INDUSTRI KECIL
PENGOLAHAN JAMU INSTAN
DALAM RANGKA
KEGIATANPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI UMKM
DI DAERAH TERTINGGAL
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
TAHUN ANGGARAN 2015