Anda di halaman 1dari 6

RESPON SPEKTRAL TERHADAP SUATU OBJEK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penginderaan Jauh


Yang dibina Oleh Bpk. Alfi Nur Rusydi

Oleh:
NURLAELA
120721403798

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
September 2014
RESPON SPEKTRAL TERHADAP SUATU OBJEK

A. Definisi Spektral
Spektral merupakan interaksi antara energy elektromagnetik (EM)
dengan suatu objek. Energy matahari yang lolos sampai kepermukaan bumi,
selanjutnya akan berinteraksi dengan objek dipermukaan bumi. Objek yang
ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik yang khas dimana setiap
suatu objek berbeda karakteristik dengan objek yang lainnya. Tiap objek
mempunyai karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan
tenaga sensor.

B. Interaksi dan Respon Spektral Terhadap Objek


Terdapat objek yang absorpsi terhadap energy elektromagnetik (EM)
tinggi namun daya pantulannya rendah, ada pula yang absorpsi terhadap EM
rendah namun daya pantulnya tinggi. Objek yang banyak memantulkan atau
memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah pada citra, sedangkan objek
yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak lebih gelap pada citra.
Pola pantulan dan absorpsi berbeda sesuai panjang gelombang yang
berbeda. Menurut Kusumowidagdo, dkk pada 2007 “Jika dikaitkan dengan
citra satelit, maka masing-masing objek akan memberikan pantulan EM yang
berbeda, sehingga kita mampu membedakan suatu objek dengan objek lain”.
Pengenalan objek dilakukan dengan menyidik karakteristik spectral objek
yang tergambar pada citra atau foto udara.
Terdapat objek yang berlainan tetapi mempunyai karakteristik
spectral sama sehingga menyulitkan pembedaan dan pengenalannya pada
citra. Berikut model formula interaksi antara energy dengan objek
dipermukaan bumi,
Berdasarkan gambar tersebut, tenaga elektromagnetik yang diterima
oleh objek sebagian ada yang dipantulkan ke sensor, diserap, diteruskan, dan
di hamburkan. Proses tersebut sangat bergantung pada karakteristik objek
yang berinteraksi. Perbedaan pola objek akan berbeda pula pantulan pola
spectral yang dihasilkan. Terdapat tiga objek utama dipermukaan bumi, yaitu
vegetasi, tanah, dan air.

1. Vegetasi
Karakteristik pantulan spectral dari vegetasi dipengaruhi oleh
kandungan pigmen daun, material organic, air, dan karakteristik structural
daun seperti bentuk dan luas daun (Huete and Glenn, 2011). Karakteristik
pantulan spectral dari vegetasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
spectrum tampak dan spectrum inframerah dekat. Berikut karakteristik
pantulan spectrum terhadap vegetasi.
a. Spectrum tampak (0.4 – 0.7 µm)
Vegetasi memiliki nilai pantulan relatif rendah pada spektrum
biru dan merah dengan puncak minor pada spektrum hijau (Mather,
2004). Pantulan spektral yang rendah pada spektrum biru dan merah
disebabkan karena vegetasi menyerap banyak energi pada kedua
spektrum tersebut. Energi pada spektrum tersebut digunakan untuk
aktivitas photosintesis pada daun. Jumlah energi yang diserap pada
kedua spektrum tersebut mencapai 70 – 90% dari total energi yang
datang ke permukaan daun. Relatif lebih rendahnya pantulan spektral
pada spektrum biru dan merah dibandingkan pada spektrum hijau,
memberi efek visualisasi warna hijau pada daun tersebut. Daun
nampak berwarna hijau oleh mata, karena kemampuan mata dalam
menangkap spektrum elektromagnetis berada pada spektrum tampak
saja. Pantulan spektral meningkat secara drastis pada rentangan
spektral antara 0.65 hingga 0.76 µm. Zona rentangan spektral pada
pola spektral vegetasi ini disebut dengan istilah titik batas merah (red
edge point).

b. Spektrum inframerah dekat / Near Infra Red (0.7 – 1.1 µm)

Pada rentangan spektrum inframerah dekat, yang juga


merupakan bagian kedua dari karakteristik pola spektral vegetasi,
memiliki pantulan spektral yang relatif tinggi. Pantulan spektral yang
tinggi ini terentang antara 0.76 – 1.35 µm. Selanjutnya pada rentangan
1.35 – 2.5 µm pantulan spektral dipengaruhi oleh struktur internal
daun. Faktor pengaruh yang dominan terhadap pantulan spektral pada
rentangan 1.35 – 2.5 µm ini adalah banyak sedikitnya kandungan air
pada lembar daun tersebut.

Pantulan spektral pada objek vegetasi pengamatan vegetasi pada


pantulan spektrum cahaya tampak, dominan diserap tanaman (oleh klorofil
untuk fotosintesis) dan sedikit yang dipantulkan. Pantulan pada band
merah dan biru rendah, sedang pantulan pada band hijau agak tinggi dari
keduannya. Gelombang inframerah dekat pada vegetasi hasil pantulannya
dominan dan hanya sedikit yg diserap (karena tanaman terdiri
atas beberapa layer dan tidak menyerap air untuk metabolisme). Hasil
kenampakan pada gelombang inframerah tengah dominan diserap (oleh
kandungan air yang ada di dalam vegetasi) dan hanya sedikit yang
dipantulkan.

2. Tanah

Tanah memiliki hasil pantulan spektral yang dominan dan sedikit


yang diserap, nilai pantulan spektral pada tanah dipengaruhi oleh
kelembapan tanah, kandungan material organik, ukuran butir, kekasaran
permukaan tanah dan kandungan oksida besi. Pada tanah kering
pantulannya lebih cerah dibandingkan dengan tanah yang lembab karena
hampir semua energy yang diterima tanah dipantulkan langsung ke sensor
dan makin besar gelombang yang dipancarkan makin besar pantulan
spektralnya.
3. Air
Karakteristik pantulan spektral pada air memilki panjang
gelombang yang bervariasi berdasarkan pada interaksi materi energi yang
ada di tempat tersebut. Untuk tubuh air, interaksi yang terjadi memberikan
kenampakan alami air itu sendiri dan untuk lebih lanjutnya bergantung
pada variasi kondisi air. Untuk menentukan tempat dan mendeliniasi
kenampakan tubuh air dengan penginderaan jauh, digunakan gelombang
inframerah dekat dan gelombang tampak. Sedangkan untuk pemetaan luas
tutupan salju menggunakan saluran inframerah tengah.
Pada inframerah dekat dan inframerah tengah, kenampakan
jaringan yang sangat tipis dari air memberikan kenampakan yang berbeda
akibat penyerapan yang kuat pada saluran-saluran. Di dalam kondisi alami,
tubuh air menyerap hampir semua energi pada gelombang inframerah
dekat dan inframerah tengah. Pada permukaan air yang dangkal. Sehingga
penyerapan energi oleh air pada saluran inframerah dekat dan inframerah
tengah sangat efektif, karena terdapat ketersediaan energi yang sangat
sedikit untuk dipantulkan. Ini sangat menguntungkan dalam penginderaan
jauh yang berdampak pada kenampakan air lebih jelas karena pantulan
yang lebih rendah dibandingkan dengan pantulan vegetasi dan tanah pada
spektrum inframerah, karena pantulan air pada inframerah berbeda
dengan objek lainnya, sehingga mudah untuk diidentifikasi dan dipetakan.
Pada Spektrum gelombang tampak, interaksi materi energi
terhadap air semakin jelas sehingga apabila komponennya berbeda sangat
sulit untuk ditentukan. Penyerapan dan transmisi tidak hanya untuk air,
melainkan juga secara signifikan berdampak pada variasi bentuk dan
ukuran material yang ada di dalam air baik itu organik maupun anorganik.
Dengan mempertimbangkan mengenai penyerapan dan transimisi pada
objek air jernih bahwa air yang mengalami penyulingan memiliki
penyerapan energi yang sangat sedikit pada spketrum cahaya tampak 0,6
µm. Namun sebaliknya, pancaran gelombang yang memilki panjang
gelombang yang pendek terlihat sangat tinggi untuk objek air jernih.
Pemancaran gelombang yang tinggi dan penyerapan yang kecil
menunjukkan bahwa kenampakan air tersebut berada pada perairan
dangkal yang sangat jelas. Energi yang mengalami pantulan yang terekam
pada sensor dengan gelombang tampak yang memiliki panjang gelombang
yang pendek memiliki kenampakan yang berbeda jika terdapat endapan.
Tingkat kekeruhan pada tubuh air disebabkan oleh materi
anorganik dalam suspensi dan konsentrasi klorofil, banyak juga bahan
alami maupun sintetik yang mempengaruhi nilai pantulan spektral pada
tubuh air. Materi organik yang terlarut dan tersuspensi pada air tawar akan
berbeda juga respon spektralnya pada air laut, mungkin akan nampak
warna kuning sebagai respon spektralnya menunjukkan keberadaan
gelbstoff, dan fitoplankton yang berada pada air laut.
Berikut ilustrasi pantulan pola spectral untuk tiga objek dipermukaan
bumi,

Sesuai gambar trsebut, objek air memiliki pantulan spectral yang


tinggi pada saluran tampak. Namun jika dibanding dengan unsur tanah dan
vegetasi. Air memiliki pantulan spectral yang rendah. Hal ini disebabkan oleh
sifat air yang banyak menyerap dan meneruskan tenaga EM jika dibanding
tanah dengan vegetasi. Sedangkan untuk objek vegetasi memiliki pantulan
tinggi pada panjang gelombang 0,7 - 14 µm, dan menurun pada panjang
gelombang selanjutnya. Tinggi pantulan vegetasi pada panjang gelombang
tersebut karena pada saluran tersebut spectrum EM yang digunakan adalah
inframerah dekat-jauh. Pada panjang gelombang tersebut sangat cocok untuk
kajian vegetasi yaitu klorofil. Jika dibandingkan dengan tanah, vegetasi
memiliki pola spectral yang relative rendah karena vegetasi memiliki
kandungan air yang banyak yang tersimpan didaun. Sedangkan pada tanah
yang kering dan terbuka relative memiliki pola spectral yang tinggi, karena
hampir semua energy yang diterima tanah dipantulkan langsung ke sensor. Air
memiliki pantulan spectral yang rendah sehingga tampak gelap. Berbeda
dengan tanah terbuka tampak cerah yang menunjukan bahwa pantulan tanah
terbuka lebih tinggi jika disbanding dengan air atau objek lainnya.

DAFTAR RUJUKAN

Budiyanto, Eko. 2013. Penginderaan Jauh.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/22/karakteristik-spektral-air-dan-salju-
473220.html

http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/penginderaan-jauh/79-kurva-pantulan-
vegetasi

Purwanto. 2012. Penginderaan Jauh Teori dan Aplikasi. Malang: UM

Anda mungkin juga menyukai