Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Manajemen Pendidikan Fisika
dalam bentuk makalah yang berjudul “Manajemen Keuangan Pendidikan”.
Makalah ini di susun sederhana dan mudah di pahami, di mana dalam makalah
ini kita dapat mengetahui bagaimana memanajemen keuangan dalam pendidikan.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan, baik dari susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Tondano, Mei 2019

Kelompok 4

1| Manajemen Keuangan Pendidikan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 3
C. TUJUAN ........................................................................................................................ 3
BAB II ....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
A. Pengertian Manajemen Keuangan Pendidikan .......................................................... 4
1. Manajemen Keuangan Sekolah ................................................................................ 4
2. Tugas Manajer Keuangan ......................................................................................... 7
3. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah ............................................................... 7
4. Pengelolaan Keuangan Sekolah yang Efektif .......................................................... 8
5. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah ................................................................ 9
B. Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan ............................................................... 10
C. Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan .............................................................. 10
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan ................................................. 11
E. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Pendidikan ................................................ 13
BAB III .................................................................................................................................... 15
PENUTUP.............................................................................................................................. 15
KESIMPULAN ................................................................................................................... 15
SARAN ................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

2| Manajemen Keuangan Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengelola atau
mengurusi. Manajemen sering diartikulasikan sebagai ilmu. Sebagai ilmu, manajemen
dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami
mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan akan sangat bergantung kepada manajemen
yang digunakan dalam suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan. Sehingga manajemen
pendidikan dibutuhkan untuk memajukan institusi pendidikan secara mendasar. Tujuan
pendidikan tidak terlepas dari masalah keuangan dalam sebuah institusi. Untuk dapat
mengatur keuangan tersebut selaku pemimpin sekolah harus mengetahui langkah-langkah
pengelolaannya. Pengelolaan tersebut tertuang dalam ilmu manajemen keuangan pendidikan.
Manajemen keuangan pendidikan dapat kita sebut dengan pembiayaan pendidikan.
Pengertian dari pembiayaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan
untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji guru, peningkatan
professional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan alat-alat dan
buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan
pendidikan, dan supervisi pendidikan
Dari paparan diatas, dalam makalah ini kami akan menguraikan tentang manajemen
keuangan dalam pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari manajemen keuangan pendidikan?
2. Apakah fungsi dari manajemen keuangan pendidikan?
3. Apakah tujuan dari manajemen keuangan pendidikan?
4. Bagaimanakah prinsip-prinsip dari manajemen keuangan pendidikan?
5. Apa saja ruang lingkup manajemen keuangan pendidikan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen keuangan pendidikan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari manajemen keuangan pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen keuangan pendidikan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari manajemen keuangan pendidikan.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen keuangan pendidikan.

3| Manajemen Keuangan Pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Keuangan Pendidikan
Manajemen keuangan pendidikan dapat kita sebut dengan pembiayaan pendidikan.
Pengertian dari pembiayaan pendidikan adalah jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup gaji
guru, peningkatan professional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang,
pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan. Pembiayaan atau pendanaan
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan masyarakat. Tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
menyediakan anggaran pendidikan berdasarkan prinsip, keadilan, kecukupan dan
berkelanjutan.
Hubungan antara manajemen keuangan pendidikan dan pembiayaan pendidikan
adalah hal yang menentukan mekanisme penganggaran keuangan pendidikan. Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan
sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung
jawaban.
Sehingga definisi dari manajemen keuangan pendidikan dapat disimpulkan bahwa
manajemen keuangan pendidikan merupakan aplikasi konsep manajemen dalam mengatur,
memanfaatkan dan mendayagunakan keuangan organisasi/satuan pendidikan untuk
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien melalui proses
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan.

1. Manajemen Keuangan Sekolah


Sekolah bukan hanya mengenai sistem pendidikan saja yang harus mendapat
perhatian dan pembenahan, ada sistem lain yang memang berhubungan dan perlu
mendapatkan sorotan yang sama. Bukan dari kurikulum atau SDM nya, namun dari sisi
keuangannya. Harus ada pengaturan yang tepat mengenai manajemen keuangan sekolah,

4| Manajemen Keuangan Pendidikan


karena bila timbul kesalahan malah akan menimbulkan hal-hal sensitif, apalagi berhubungan
dengan masalah keuangan.
Manajemen keuangan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
berjalannya kegiatan pendidikan sekolah. Sementara itu dalam pelaksanaanya juga harus
memperhatikan pada prinsip manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan dan juga pengendalian.
Menurut Depdiknas (2000), manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula
sekolah. Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada:
uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta
keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan
sarana dan sebagainya.
Di bawah ini kami kemukakan beberapa instrumen (format-format) yang
mencerminkan adanya kegiatan manajemen keuangan sekolah tersebut.
1. Manajemen Pembayaran SPP
Dasar hukum penyusutan SPP adalah keputusan bersama tiga menteri yaitu:
- Menteri P&K (No.0257/K/1974)
- Menteri dalam negeri (No.221 Tahun 1974)
- Menteri keuangan (No. Kep. 1606/MK/II/1974) tertanggal: 20 Nopember 1974
SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan seperti yang ditunjukkan
pada pasal 12 keputusan tersebut yakni membantu penyelenggaraan sekolah, kesejahteraan
personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi.
Yang dimaksud penyelenggaraan sekolah ialah:
- Pengadaan alat atau bahan manajemen
- Pengadaan alat atau bahan pelajaran
- Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, rapor dan STTB
- Pengadaan perpustakaan sekolah
- Prakarya dan pelajaran praktek
Selanjutnya pada pasal 18 dinyatakan bahwa kedudukan kepala sekolah dalam
pengelolaan SPP adalah bendaharawan khusus yang bertanggungjawab dalam penerimaan,

5| Manajemen Keuangan Pendidikan


penyetoran dan penggunaan dana yang telah ditentukan terutama dan penyelenggaraan
sekolah.
2. Manajemen keuangan yang berasal dari negara (Pemerintah)
Yang dimaksud keuangan dari negara ialah meliputi pembayaran gaji pegawai atau guru
dan belanja barang. untuk pertanggungjawaban uang tersebut diperlukan beberapa format
sebagi berikut:
a. Lager gaji (daftar permintaan gaji)
b. Buku catatan SPMU (Surat Perintah Mengambil Uang)
3. Lain-lain
Sudah menjadi hal yang umum bahwa guru atau karyawan sering mempunyai sangkut
paut tersendiri dalam hal keuangan terutama gaji. Dalam hubungan ini misalnya kegiatan
arisan di sekolah koperasi antar guru dan lain-lain
Oleh karenanya kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga wajib mengetahui dengan jelas
berapa gaji bersih yang diterima oleh anak buahnya, usaha pembinaan kesejahteraan pegawai
kiranya perlu diperhatikan data tersebut.
Maka penyusunannya hendaknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan
b) Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya
c) Menentukan program kerja dan rincian program
d) Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program
e) Menghitung dana yang dibutuhkan
f) Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana.
Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun keduanya, yang bersifat umum atau
khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan;
2. Orang tua peserta didik;
3. Masyarakat.
Berkaitan dengan peneriman keuangan dari orang tua dan masyarakat ditegaskan
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 bahwa karena keterbatasan
kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab atas
pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan orang tua. Adapun dimensi pengeluaran meliputi biaya rutin dan biaya
pembangunan.

6| Manajemen Keuangan Pendidikan


Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji
pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas
dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai). Sementara biaya pembangunan,
misalnya, biaya pembelian atau pengembangan tanah, pembangunan gedung, perbaikan atau
rehab gedung, penambahan furnitur, serta biaya atau pengeluaran lain untuk barang-barang
yang tidak habis pakai. Dalam implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus
dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai dari tahap penyusunan anggaran, penggunaan,
sampai pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar
semua dana sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, serta bebas dari
penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Tugas Manajer Keuangan


Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan tugas
antara fungsi otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran
anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang
telah ditetapkan. Adapun bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat
dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Kepala sekolah dalam hal ini, sebagai manajer, berfungsi sebagai otorisator, dan
dilimpahi fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan
melaksanakan fungsi bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan.
Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi-fungsi bendaharawan, juga dilimpahi fungsi
ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.

3. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah


Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen komponen lain. Dengan kata
lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
Dalam tataran pengelolaan Vincen P Costa (2000 : 175) memperlihatkan cara
mengatur lalu lintas uang yang diterima dan dibelanjakan mulai dari kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan penyampaian umpan balik.
Kegiatan perencanaan menentukan untuk apa, dimana, kapan dan beberapa lama akan
dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. Kegiatan pengorganisasian menentukan

7| Manajemen Keuangan Pendidikan


bagaimana aturan dan tata kerjanya. Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat,
apa yang dikerjakan, dan masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan
dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk
kesinambungan terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah.
Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam
setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran
keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola
perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of business,
keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban
Pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan dengan
penyusunan RAPBS, antara lain:
1. Penerimaan
2. Penggunaan
3. Pertanggungjawaban

4. Pengelolaan Keuangan Sekolah yang Efektif


Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah
bersama semua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada
tahun pelajaran yang bersangkutan.
2. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana
penunjang.
3. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya
dana pendukung yang dapat dihimpun.

8| Manajemen Keuangan Pendidikan


4. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang
bersangkutan.
5. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-masing
kegiatan (Depdiknas, 2000 : 178 – 179)
6. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah
disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.
7. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang
Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut Kepala Sekolah dapat
mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber dana
yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan
manajemen operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk
pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan sekolah
dapat disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun pelajaran,
diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya dana yang diperlukan
oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah
melalui penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun pelajaran
dibagi dengan jumlah semua siswa kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan
Satuan Harga Per Siswa (SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat
beragam. Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada
masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun demikian
sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu
dapat dicapai secara nasional.

5. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah


Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama mengenai
penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan
atau per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana.
Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana tersebut akan
dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua siswa. Begitu pula jika dana
tersebut bersumber dari pemerintah maka akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.

9| Manajemen Keuangan Pendidikan


B. Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan
Fungsi manajemen keuangan pendidikan adalah menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
dalam pendidikan. Diantaranya fungsi tersebut untuk stakeholder sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah menggunakan manajemen keuangan pendidikan untuk
menyusun perencanaan sekolah yang dipimpinnya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai
dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang
diperlukan. Keputusan yang diambil kepala sekolah berdasarkan laporan keuangan
adalah menentukan peralatan apa yang sebaiknya dibeli, berapa persediaan ATK yang
harus ada di bagian perlengkapan, dan lain-lain.
2. Guru dan Karyawan
Guru dan karyawan mewakili kelompok yang tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas di institusi pendidikan (sekolah). Ini berarti kelompok
tersebut juga tertarik dengan informasi penilaian kemampuan sekolah dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
3. Orang Tua Siswa
Para orang tua siswa berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup institusi pendidikan, terutama perjanjian jangka panjang dan tingkat
ketergantungan sekolah.
4. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan terhadap alokasi sumberdaya dan berkepentingan terhadap aktivitas
sekolah. Informasi dasar ini dibutuhkan untuk mengatur aktivitas sekolah, menetapkan
kebijakan anggaran, dan mendasari penyusunan anggaran untuk tahun-tahun berikutnya.
5. Masyarakat
Institusi pendidikan memengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara.
Laporan keuangan Institusi Pendidikan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi tentang kecenderungan dan perkembangan terakhir pengelolaan
keuangan Institusi Pendidikan serta rangkaian aktivitasnya.

C. Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan


Adapun tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memperoleh, dan mencari
peluang sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan sekolah, agar bisa menggunakan dana

10 | Manajemen Keuangan Pendidikan


secara efektif dan tidak melanggar aturan, dan membuat laporan keuangan yang transparan
dan akuntabel. Di sinilah peran seorang manager sekolah atau Kepala Sekolah untuk
mengelola keuangan dengan sebaik mungkin dengan memperdayakan sumber daya manusia
yang ada di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan
pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara
efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah :

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah


2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Sedangkan Depdiknas merumuskan tujuan manajemen keuangan pendidikan adalah sebagai


berikut:

1. Memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal berdasarkan prioritas kegiatan


pendidikan yang ditetapkan.
2. Mensinergiskan berbagai kegiatan antar bidang secara harmonis untuk mencapai tujuan-
tujuan pendidikan.
3. Mengembangkan perilaku transparansi dan akuntabilitas dari pemanfaatan keuangan
pendidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
Tujuan utama manajemen keuangan pendidikan adalah:
1. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian sekolah dan
menggunakan kelebihan dana untuk diinvestasikan kembali.
2. Memelihara barang-barang (aset) sekolah
3. Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran
uang diketahui dan dilaksanakan.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan


Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang
No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan

11 | Manajemen Keuangan Pendidikan


pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip
efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti
adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam
penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat
menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan
warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan
orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa
ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi
siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang
tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa
dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan
orang tua siswa terhadap sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak
sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat
dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi
prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara
sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam
mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling

12 | Manajemen Keuangan Pendidikan


menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur
yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas
lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi
prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-
nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out
put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya, Kegiatan dapat dikatakan efisien
kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil
yang ditetapkan.
b. Dilihat dari segi hasil, Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan
waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas
maupun kualitasnya.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan
terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
secara optimal dan bertanggung jawab.

E. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Pendidikan


Di dalam pengertian umum keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu:
budgeting (penyusunan anggaran), accounting (pembukuan), dan auditing (pemeriksaan).
1. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Istilah anggaran sering kali ditangkap sebagai pengertian suatu rencana. Namun dalam
bidang pendidikan sering dijumpai dua istilah yakni RAPBN (Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) dan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah).dalam dua istilah tersebut “anggaran bukanlah sebuah rencana. Istilah “rencana
telah memberikan penekanan atas pemakaian istilah “anggaran” sebagai suatu rencana.
2. Accounting (Pembukuan)
Kegiatan kedua dari administrasi pembiayaan adalah pembukuan atau kegiatan
pengurusan keuangan. Pengurusan ini meliputi dua hal, yaitu yang pertama pengurusan yang

13 | Manajemen Keuangan Pendidikan


menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang.
Pengurusan ini dikenal dengan istilah pengurusan ketatausahaan. Pengurusan kedua
menyangkut tindak lanjut dari urusan pertama, yaitu menerima, menyimpan dan
mengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi
hanya melaksanakan, dan dikenal dengan pengurusan bendahara.
Sesuai dengan yang disebutkan dalam ICW (Indische Comptabiliteits Wet, kemudian
diubah menjadi Indonesische Comptaniliteits Wet, peraturan akutansi, peraturan tentang
perbendaharaan yang berlaku untuk Indonesia) pasal 77, Bendaharawan ialah orang aatu
badan yang oleh Negara diserahi tugas menerima, menyimpan, membayar, menyerahkan
uang, surat berharga, dan barang-barang yang termaksud di dalam pasal 55. ICW, sehingga
dengan jabatannya itu ia atau mereka mempunyai kewajiban mempertanggung jawabkan apa
yang menjadi urusannya kepada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).
3. Auditing (Pemeriksaan)
Yang dimaksud dengan auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut pertanggung
jawaban penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan
bendaharawan kepada pihak-pihak yang berwenang. Bagi unit-unit yang ada di dalam
Departemen, mempertanggung jawabkan pengurusan keuangan ini kepada BPK melalui
departemen masing-masing.

14 | Manajemen Keuangan Pendidikan


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Definisi Manajemen Keuangan Pendidikan
Manajemen keuangan pendidikan merupakan aplikasi konsep manajemen dalam
mengatur, memanfaatkan dan mendayagunakan keuangan organisasi/satuan pendidikan
untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien melalui
proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan.
2. Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan
Fungsi manajemen keuangan ini lebih diutamakan pada kepala sekolah sebagai nahkoda
berjalannya sekolah untuk menyusun perencanaan sekolah yang dipimpinnya, mengevaluasi
kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan
koreksi yang diperlukan. Selain itu juga memiliki fungsi untuk guru dan karyawan, orangtua
siswa, pemerintah, masyarakat.
3. Tujuan Manajemen Keuangan Pendidikan
Tujuan manajemen keuangan pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
c. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
4. Prinsip-prinsip Keuangan Pendidikan
Prinsip-prinsip keuangan pendidikan adalah transparansi, akuntabilitas, efektifitas, dan
efisiensi.
5. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Pendidikan
Ruang lingkup manajemen keuangan pendidikan adalah Budgeting (penyusunan
anggaran), Accounting (Pembukuan), dan Auditing (Pemeriksaan).

SARAN
Masalah keuangan harus dipecahkan secara bersama jika kita ingin mendapatkan
peluang yang maksimal bagi semua sekolah agar dapat berkembang. Usaha dan pendanaan
mandiri merupakan cara pemecahan yang sangat hakiki bagi sekolah yang benar-benar ingin
berkembang. Jika berkaitan dengan masalah keuangan, maka sebaiknya digunakan sistem
manajemen terbuka. Dengan manajemen terbuka, maka semua keadaan sekolah baik atau
buruk bisa diketahui oleh siapa saja.

15 | Manajemen Keuangan Pendidikan


DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.fiaiunisi.ac
.id/index.php/alafkar/article/download/192/161&ved=2ahUKEwiZuK6hsq_iAhVNiHAKHV
xpD0oQFjADegQIBxAB&usg=AOvVaw1-
AWadLWIqZrR_sC2bXk8U&cshid=1558537155577 (diakses pada Rabu, 22 Mei 2019)

http://mooza-alkaz.blogspot.com/2013/01/makalah-manajemen-keuangan-
pendidikan.html?m=1 (diakses pada Rabu, 22 Mei 2019)

https://www.google.com/amp/s/akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/konsep-
dasar-manajemen-keuangan-sekolah/amp/ diakses pada Rabu, 22 Mei 2019

https://pojokpendidikan.or.id/manajemen-keuangan-sekolah-pengertian-tujuan-dan-
prinsip/ (diakses pada Rabu, 22 Mei 2019)

16 | Manajemen Keuangan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai