Anda di halaman 1dari 5

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit CacinganAscariasis merupakan infeksi cacing yang paling sering
ditemui.Diperkirakan prevalensi di dunia 25 % atau 1,25 miliar penduduk di dunia. Biasanya
bersifat symtomatis. Prevalensi terbesar pada daerah tropis dan di negara berkembang dimana
sering terjadi kontaminasi tanah oleh tinja manusia atau penggunaan tinja sebagai pupuk
(Soegijanto, 2005).

Ascaris lumbricoidesmerupakan nematoda kedua yang paling banyak menginfeksi


manusia.Ascaristelah dikenal pada masa Romawi sebagaiLumbricus teresdan mungkin telah
menginfeksi manusia selama ribuan tahun. Jenis ini banyak terdapat di daerah yang beriklim panas
dan lembab, tetapi juga dapat hidup di daerah beriklim sedang.

Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides.
Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.

2.2 Jenis jenis Cacing

1.Cacing gelang (Ascaris lumbricoidus)Cacing betinanya yang panjangnya kira-¬kira 20-30 cm ini
mampu bertelur 200.000 telur per harinya. Dalam waktu lebih kurang 3 minggu telur ini akan
berisi larva yang bersifat infektif, yang dapat menjadi sumber penularan jika secara tidak sengaja
mencemari makanan/minuman yang kita konsumsi. Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus halus,
sehingga akan mengambil nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh kita dan menimbulkan kerusakan
pada` lapisan usus tersebut. Akhirnya timbullah diare dan gangguan penyerapan sari-sari makanan
tersebut. Bahkan pada keadaan yang berat, larva dapat masuk ke paru sehingga membutuhkan
tindakan operatif.

2.Cacing gelang (Ascaris lumbricoidus)Cacing betinanya yang panjangnya kira-¬kira 20-30 cm ini
mampu bertelur 200.000 telur per harinya. Dalam waktu lebih kurang 3 minggu telur ini akan
berisi larva yang bersifat infektif, yang dapat menjadi sumber penularan jika secara tidak sengaja
mencemari makanan/minuman yang kita konsumsi. Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus halus,
sehingga akan mengambil nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh kita dan menimbulkan kerusakan
pada` lapisan usus tersebut. Akhirnya timbullah diare dan gangguan penyerapan sari-sari makanan
tersebut. Bahkan pada keadaan yang berat, larva dapat masuk ke paru sehingga membutuhkan
tindakan operatif.

3.Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)Inilah cacing yang paling ganas,
karena ia menghisap darah. Cacing betinanya bisa bertelur 15 ribu-20 ribu butir per hari.
Penularannya cepat, karena larva cacing tambang sanggup menembus kulit kaki dan selajutnya
terbawa oleh pembuluh darah ke dalam usus. Cacing dewasa bertahan hidup 2-10 tahun. Cacing
tambang ini menimbulkan perlukaan pada permu-kaan usus, sehingga perdarahan dapat terjadi
secara lebih berat dibanding dengan infeksi cacing jenis lainnya. Perdarahan yang lebih berat ini
disebabkan karena mulut (stoma) cacing mengerat permukaan usus. Bahkan satu ekor cacing saja
dapat menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005¬0,34 cc sehari. Mengingat itu semua, maka
infeksi cacing tambang merupakan penyebab anemia yang paling sering ditemukan pada anak-
anak, sehingga dapat mempengaruhi daya tubuhnya dan menurunkan prestasi belajar.Telur cacing
gelang yang masuk ke pencernaan akan menetas menjadi larva. Larva ini menembus dinding usus halus
menuju jantung dan paru-paru. Cacing gelang menyebabkan gizi buruk dan membuat anak tidak nafsu
makan, karena nutrisinya direbut cacing. Cacing betinanya bisa bertelur mencapai 200 ribu butir per
hari. Cacing dewasa dapat bertahan hidup 6-12 bulan.

4.Cacing kremi (Oxyuris vermicularis)Cacing ini hidup di bagian akhir dari usus halus, di dekat ususbesar.
Cacing ini kecil sekali, yang betina panjangnya 8-10mm, yang jantan ± 5mm dengan ekor bengkok.
Telurnya banyak, sampai 10.000. Bentuk telur panjang, sedikit cekung. Besarnya 20-45
mikron.Cacing ini mirip kelapa parut, kecil-kecil dan berwarna putih. Awalnya, cacing ini akan bersarang
di usus besar. Saat dewasa, cacing kremi betina akan pindah ke anus untuk bertelur. Telur-telur ini yang
menimbulkan rasa gatal.Bila balita menggaruk anus yang gatal, telur akan pecah dan larva masuk
ke dalam dubur. Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kuku, sebagian lagi menempel di
sprei, bantal atau pakaian. Lewat kontak langsung, telur cacing menular ke orang lain. Lalu siklus cacing
dimulai lagi.

2.3 Cara PenularanCacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang
tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang banyak
berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat
berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan
atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu
dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka
menempel pada butiran debu.

Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman yang
dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang manusia.

Mereka juga bisa berpindah dari tangan ke tangan lain.

Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap
habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi, termasuk protein untuk membangun otak.Setiap
satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035 protein per hari. Cacing cambuk
menghabiskan 0,005 milimeter darah per hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per
hari. Kalau jumlahnya ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang digeogotinya.
Seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari. Bila di dalam
perut ada tiga ekor saja, dalam sehari mereka sanggup memproduksi 600.000 telur.

Cara penularan penyakit cacingan ada dua yaitu:

1.Sumber Penularan Reservoir atau sumber penularan dapat berupa organisme hidup atau benda mati
(misalnya tanah dan air), dimana unsur penyebabpenyakit menular dapat hidup secara normal dan
berkembang biak. Konsep reservoir pada Ascaris lumbricoides, adalah tanah, air dan makanan yang
mengandung telurAscaris lumbricoides.
2.Cara Penularan Ascaris lumbricoides ditularkan melalui makanan yang tercemarcacing. Benda yang
mengandung telur cacing berfungsi sebagai penyalurpenularan disebut terkontaminasi. Biasanya
sayuran yang menggunakanpupuk dari kotoran manusia banyak terkontaminasi dengan telur cacing
Ascaris lumbricoides. Kontak dengan tanah yang terkontaminasi denganjenis telur cacing, tanpa
disertai perilaku mencuci tangan sebelum makan sering menjadi cara penularan pada jenis cacing ini.

2.4 Gejala Penyakit

Cacingan Kebanyakan orang tua juga tidak mengetahui anaknya menderita penyakit cacing ini. Oleh
karena itu, orang tua harus tahu apa saja yang menjadi gejala dan ciri-ciri penyakit cacingan itu
sendiri.Ciri-ciri orang cacingan yang dapat anda lihat secara umum adalah wajah terlihat tampak pucat,
kurang semangat atau gairah, badan terasa lesu, perut tampak buncit sedangkan tubuhnya sendiri
kurus. Nafsu makan bertambah atau tetap namun berat badan tidak mengalami peningkatan.
Gangguan lambung akan sering terjadi, seperti diare, sering buang air besar (BAB) dan juga perut
mules. Penderita penyakit cacingan akan sering mengalami batuk dan juga sering menggaruk-garuk
bagian anus. Bayi yang terkena penyakit ini akan sering gelisah dan menangis pada malam hari.

Penyakit cacingan mempunyai beberapa jenis dari cacing yang menginfeksinya. Gejalanya pun
berbeda-beda. Untuk penyakit cacingan kremi, gejalanya adalah di bagian vulva atau anus akan
terasa gatal, ketika malam hari rasa gatal ini akan semakin parah karena cacing kremi akan keluar pada
malam hari untuk menaruh telur. Cacing kremi biasanya menaruh telur di dekat anus. Bagi anda
yang mengalami penyakit cacingan, yakni cacing gelang harus sangat di waspadai karena cacing ini
tidak memiliki gejala dan cacing gelang ini mampu berpindah pindah dari organ yang satu ke yang
lainnya. Dan untuk penyakit cacingan berupa cacing pita, anda akan merasakan sakit di perut.

Orang yang terkena penyakit cacingan akan sulit untuk dapat dideteksi. Oleh karena itu untuk
melakukan pencegahan dari masalah ini maka anda harus rajin dan teratur mengonsumsi obat
cacingan. Anda dapat meminum obat cacingan 6 bulan sekali. Jika anda mengetahui bahwa anda
terkena penyakit cacingan sebaiknya segeralah ke dokter agar cepat di tangani. Untuk obat
penyakit cacing sendiri terdapat 2 jenis. Yang pertama adalah obat pyrantel pamoat, obat ini
digunakan untuk mengobati cacingan yang jenisnya belum diketahui. Yang kedua adalah obat
mebendazole, obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit cacingan yang jenisnya belum
diketahui. Adapun untuk dosis sesuai takaran yang telah diberikan dalam label obat tersebut atau
bilamana perlu sesuai dengan petunjuk dokter.Jika Anda atau keluarga Anda memiliki penyakit cacingan
ini maka semua anggota keluarga yang lain juga arus ikut mengonsumsi obat penyakit cacingan
tersebut. Hal ini untuk mencegah anggota keluarga yang lain tertular penyakit cacingan ini. Karena
dalam satu lingkungan yang digunakan secara bersama-sama itu sangat mudah penyakit
cacingan menular ke anggota keluarga yang lain. Demikian artikeluraiansehatmengenai gejala
penyakit cacingan dan ciri-cirinya yang wajib anda ketahui sehingga keluarga anda akan terhindar
dari penyakit ini. Semoga melalui artikel kesehatan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi
pembaca.

2.5 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis menurut Soegijanto (2005), tergantung pada intensitas infeksi dan organ yang
terlibat. Pada sebagian besar penderita dengan infeksi rendah sampai dengan gejalanya
asymtomatis. Gejala klinis paling sering ditemui berkaitan dengan penyakit paru atau sumbatan
pada usus atau saluran empedu. Ascaris dapat menyebabkan Pulmonari ascariasis ketika memasuki
alveoli dan bermigrasi ke bronki dan trakea. Manifestasi pada paru mirip dengan Syndrom Loffler
dengan gejala infiltrat paru sementara. Tanda-tanda yang paling khas adalah batuk, spuntumbercak
darah, dan eosinofilia, Tanda lain adalah sesak.

Cacing dewasa dapat menimbulkan penyakit dengan menyumbat usus atau cabang-cabangsaluran
empedu sehingga mempengaruhi nutrisi hospes. Cacing dewasa akan memakan sari makanan
hasil pencernaan host. Anak-anak terinfeksi yang memiliki pola makan yang tidak baik dapat
mengalami kekurangan protein, kalori, atau vitamin A, yang akhirnya akan mengalami pertumbuhan
lambat.

Adanya cacing dalam usus halus menyebabkan keluhan tidak jelas seperti nyeri perut, dan kembung.
Obstruksi usus juga dapat terjadi walaupun jarang yang dikarenakan oleh massa cacing pada anak
yang terinfeksi berat, insiden puncak terjadi pada umur 1-6 tahun. Mulainya biasanya mendadak
dengan nyeri perut kolik berat dan muntah, yang dapat berbercak empedu ; gejala ini dapat
memburuk dengan cepat dan menyertai perjalanan yang serupa dengan obstruksi usus akut
dengan etiologi lain. Migrasi cacing Ascaris ke saluran empedu telah dilaporkan, terutama yang
terjadi di Filipina dan Cina; kemungkinan keadaan ini bertambah pada anak yang terinfeksi
berat.mulainya adalah akut dengan nyeri kolik perut, nausea, muntah, dan demam. Ikterus jarang
ditemukan (Berhman, 1999).

2.6 Pencegahan Penyakit Cacingan Untuk pencegahan, terutama dengan menjaga hygiene dan
sanitasi, tidak buang air besar di sembarang tempat, melindungi makanan dari pencemaran
kotoran, mencuci bersih tangan sebelum makan,dan tidak memakai/ tinja manusia sebagai pupuk
tanaman.Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah sebagai berikut :

1.Mengadakan kemotrapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah endemik ataupun daerah yang
rawan terhadap penyakit askariasis.

2.Memberi penyuluhan tentang sanitasi lingkungan

3.Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan siklus hidup cacing misalnya
memakai jamban/WC.

4.Makan makanan yang dimasak saja.

5.Menghindari sayuran mentah (hijau) dan selada di daerah yang menggunakan tinja sebagai
pupuk.

2.7 Pengobatan Penyakit Cacingan


1.Obat pilihan: piperazin sitrat (antepar) 150 mg/kg BB/hari, dosis tunggal dengan dosis maksimum 3
g/hari.

2.Heksil resorsinol dengan dosis100 mg/tahun (umur)

3.Oleum kenopodii dengandosis 1 tetes/tahun (umur)

4.Santonin : tidak membinasakan askaris tetapi hanya melemahkan. Biasanya dicampur dengan kalomel
(HgCl= laksans ringan) dalam jumlah yang sama diberikan selama 3 hari berturut-turut.Dosis : 0-1tahun =
3 x 5 mg1-3tahun = 3 x 10 mg1-43-5 tahun = 3 x 15 mg1-5Lebih dari 5 tahun =3 x 20 mg1-6Dewasa = 3 x
25 mg

5.Pirantel pamoat (combantrin) dengan dosis 10 mg/ kg BB/hari dosis tunggal.

6.Papain yaitu fermen dari batang pepaya yang kerjanya menghancurkan cacing. Preparatnya :
Fellardon.

7.Pengobatan gastrointestinal ascariasis menggunakan albendazole (400 mg P.O. sekali untuk semua
usia), mabendazole (10 mg P.O. untuk 3 hari atau 500 mg P.O. sekali untuk segala usia) atau yrantel
pamoate (11 mg/kg P.O. sakali, dosis maksimum 1 g). Piperazinum citrate (pertama : 150 mg/kg P.O.
diikuti 6 kali dosis 6 mg/kg pada interval 12 hari).Prognosis : baik, terutama jika tidak terdapat
komplikasi dan cepat diberikan pengobatan

BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan

Penderitacacingan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh serta


metabolismejaringan otak. Bahkan, dalam jangka panjang, penderita akan mengalami
kelemahan fisik dan intelektualitas. Kategori infeksi cacing ditentukan dari jumlah cacing yang
dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing, biasanya akan menunjukkan gejala
keterlambatan fisik, mental dan seksual.Infeksi usus akibat cacingan, juga berakibatmenurunnya
status gizi penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan
terjadinya infeksi penyakit lain, Tuberkulosis dan Malaria.Minuman yang tercemar telur-telur cacing.
Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang banyak berisi makanan. Meski ada juga
yang tinggal di usus besar.

3.2Saran Diharapkan setelah penulis selesai melakukan pemyuluhan ini, siswa/i SMAN 3 Binjai dapat
mencegah dan mewaspadai terjadinya penyakit cacingan, dengan cara mencuci tangan dengan
sabun setiap habis ke toilet atau sebelum menyentuh makanan ,dan hindari juga untuk menutup mulut
dengan tangan yang belum dicuci. Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu kunci untuk mencegah
timbulnya penyakit cacingan

Anda mungkin juga menyukai