Anda di halaman 1dari 18

RS.

ASY-SYIFA
MEDIKA SPO MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Merupakan prosedur pmenuhan kebutuhan kebersihan diri dan
lingkungan dalam upaya memberikan tempat tidur yang yang sesuai
dengan kebutuhan klien
Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien
TUJUAN dalam memenuhi kebutuhan dirinya

KEBIJAKAN
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur dan bantal.
3. Pasang sprei besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah
kasur/tempat tidur, bagian atas sprei dimasukkan dibawah kasur
kemudian bagian bawahnya.
4. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan dengan sudut 90
PROSEDUR derajat, lalu masukkan dibawah kasur.
5. Pasang perlak diatas tempat tidur.
6. Lipatkan selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang bagian
bawah, ujung selimut masukkan ke dalam bagian bawah kasur.
7. Pasang sarung bantal.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
UNIT TERKAIT
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA
SPO CARA VERBEDEN (GANTI LAKEN) DENGAN PASIEN
DIATASNYA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan / keterampilan keperawatan yang biasa
dilakukan sehari-hari yaitu mengganti linen (verbeden) dengan situasi /
kondisi pasien tetap berada diatas tempat tidur.
1. Memberikan kesan rapi pada tempat tidur pasien.
TUJUAN 2. Mengurangi resiko infeksi.
3. Menjaga kebersihan pasien dan ruangan.

KEBIJAKAN
1. Cuci tangan
2. Meletakkan alat yang telah di siapkan ke dekat pasien
3. Bersihkan rangka tempat tidur
4. Letakkan selimut dan bantal pasien yang tidak perlu ke atas kursi
(jika tidak mengganggu pasien)
5. Miringkan pasien ke satu sisi (bila perlu ganjal satu sisi supaya
PROSEDUR tidak jatuh)
6. Lepas alat tenun pada bagian yang kosong dari bawah kasur lalu
gulung satu persatu sampain dengan di bawah punggung pasien.
Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sampai sejauh mungkin.
Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu
gulung ke tengah tempat tidur sejauh mungkin gulung laken atau
sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
7. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab yang
disemprot larutan terralin, lalu lap kembali dengan lap kering
8. Bentangkan sprei besar bersih kering dan gulung setengah bagian,
letakkan setengah gulungannya di bawah punggung pasien, ratakan
setengah bagian lagi kemudian pasangkan di bawah kasur
9. Gulung perlak dan ratakan lagi
10. Bentangkan stik laken bersih di atas perlak. Gulung setengah bagian
dan letakkan di bawah punggung pasien, ratakan setengah lagi di
atas perlak, lalu masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak
11. Setelah selesai dan rapikan pada salah satu bagian, miringkan pasien
kearah yang berlawanan yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan
bantal supaya tidak jatuh)
12. Lepas alat tenun yang kotor dari bawah kasur
13. Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor
14. Bersihkan perlak kemudian di gulung ke tengah
15. Lepas laken kotor kemudian letakkan pada tempat kain kotor
16. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur
17. Buka gulungan laken dari bawah punggung pasien, tarik dan ratakan
setegang mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA
SPO CARA VERBEDEN (GANTI LAKEN) DENGAN PASIEN
DIATASNYA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 2/2

PROSEDUR 18. Pasang perlak dan spraei seperti tadi


19. Lepas sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian
20. pasang sarung yang bersih
21. Susun bantal, lalu baringkan kembali pasien pada posisi yang
nyaman
22. Ganti selimut kotor dengan yang bersih
23. Bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya
-Rawat Inap
UNIT TERKAIT
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO MEMINDAH PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
BRANKAR

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Merupakan suatu tindakan / keterampilan keperawatan yang biasa
dilakukan sehari-hari yaitu memindahkan pasien dari tempat tidur ke
brankar dengan situasi / kondisi pasien tetap dengan posisi berbaring.
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankar untuk dipindahkan ke
TUJUAN tempat yang di tuju.

KEBIJAKAN
1. naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi dari berangkar
2. posisikan pasien di tepi tempat tidur, tutupi dengan selimut
untuk kenyamanan dan prevacy
3. minta pasien untuk memfleksikan leher jika memungkinkan dan
meletakkan kedua tangan menyilang di atas dada
4. lakukan persiapan untuk mengangkat pasien. Perawat pertama
meletakkan kedua tangan di bawah bagian dada dan leher,
PROSEDUR perawat kedua di bawah pinggul, dan perawat ke tiga di bawah
kaki pasien
5. condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan
pergelangan kaki. Perawat pertama memberikan intruksi
kemudian angkat pasien secara bersama-sama dari tempat tidur
dan pindahkan ke brankar
6. buat pasien merasa nyaman dan angkatpagar berangkar atau
kencangkan sabuk pengaman melintang di atas tubuh pasien.

UNIT TERKAIT
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO RANGE OF MOTION

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Range of Motion (ROM) adalah segenap gerakan yang dalam keadaan.
Normal dapat dilakukan oleh sendi yan g bersangkutan

1. Untuk memelihara fungsi dan mencegah kemunduran.


TUJUAN 2.Untuk memelihara dan meningkatkan pergerakan sendi.
3. Untuk merangsang sirkulasi darah.
4. Untuk mencegah kelainan bentuk (deformitas).
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot

KEBIJAKAN
 Persiapan Pasien :
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan
mengidentifikasi pasiendengan memeriksa identitas pasien
secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya dan menjawabseluruh pertanyaan pasien.
PROSEDUR 3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi
privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman.
 Persiapan Alat :
1. Handuk kecil
2. Lotion/ baby oil
3. Minyak penghangat bila perlu (misal: minyak telon)
 Cara Bekerja :
1. Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman
3. Periksa alat-alat yang akan digunakan
4. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
 Fleksi Bahu
1. Tempatkan tangan kiri perawat di atas siku pasien,
kemudian tangan kanan memegang tangan pasien.
2. Angkat tangan ke atas dari sisi tubuh.
3. Gerakan tangan perlahan-lahan, lemah lembut ke arah kepala
sejauh mungkin.
4. Letakkan tangan di bawah kepala dan tahan untuk
mencegah
5. dorongan fleksi, tekuk tangan dan siku.
UNIT TERKAIT -IGD
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PERAWATAN LUKA BAKAR

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Membersihkan pasien luka bakar dengan menggunakan cairan fisiologis
dan cairan desinfektan.

1. Mencegah terjadinya infeksi


TUJUAN 2. Mengangkat jaringan nekrotik

KEBIJAKAN
Persiapan Alat :
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)
2. Set ganti balutan steril
3. Sepuit 10 cc
4. Kasa steril
5. Verband sesuai dengan ukuran kebutuhan
6. Bengkok
PROSEDUR
7. Obat-obatan sesuai program
8. NaCl 0,9 % / aquadest
B. Pelaksanaan :
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung
tangan, scort).
3. Mengatur posisi klien di bed tindakan supaya luka dapat terlihat
jelas dan mudah dilakukan perawatan luka
4. Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka
pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan
hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%.
5. Membersihkan luka bakar dengan cara mengirigasi yaitu
dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9%
dengan meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu.
6. Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan
cara memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan
nekrotik menggunakan pinset chirurgis dan digunting
dengan gunting chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju
ke bagian tebal.
7. Bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit
steril sejajar dengan permukaan kulit dibagian pinggir bula
kemudian dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir
dengan menggunakan gunting dan pinset chirugis.
8. Mengeringkan luka dengan cara mengambil kasa steril dengan
pinset anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan-pelan sehingga
luka benar-benar dalam kondisi kering.
9. Memberikan obat topical (silver sulfadiazin) sesuai luas luka
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PERAWATAN LUKA BAKAR

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 2/2

PROSEDUR dengan menggunakan dua jari yang telah diolesi obat tersebut.
10. Menutup luka dengan kasa steril.
11. Memasang plester dengan digunting sesuai ukuran dan
ditempelkan di atas kasa steril.
12. Menjelaskan bahwa perawatan luka telah selesai.
13.Membersihkan alat medis ( lihat SPO Sterilisasi).
14.Membersihkan sampah medis (lihat SPO Membuang Sampah
Medis).
15.Mengobservasi keadaan umum pasien :
a. Tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
b.Posisi jarum infus, kelancaran tetesan infus.
c. Melaporkan segera kepada dokter bila terdapat perubahan
keadaan umum
-IGD
UNIT TERKAIT -Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENULISAN RESEP

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Merupakan cara permintaan obat dari dokter kepada apoteker
berdasarkan diagnosis penyakit pasien

Agar pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan penyakitnya


TUJUAN

KEBIJAKAN
1. Resep harus ada nama dokter
2. Resep harus ada tanda tangan dok
3. Resep harus ada tanggal penulisan resep
4. Pada resep harus terdapat minimal umur atau berat badan pasien
5. Resep harus mempunyai nomor medical record (RM)
6. Resep harus benar dalam penulisan nama pasiennya
7. Kejelasan tulisan dokter
PROSEDUR 8. Benar penulisan nama obat
9. Benar penulisan dosis
10. Benar penulisan waktu dan frekuensi pemberian
11. Benar penulisan cara pemberian obatnya
12. Ada tidaknya duplikasi, artinya sebaiknya resep wajib ada
duplikasinya
13. Dokter sebaiknya menuliskan interaksi obat yang mungkin terjadi

UNIT TERKAIT -IGD


-Rawat Inap
-Poli
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO MENGUKUR SUHU

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan
indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan
menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun axila
dan menggunakan termometer digital.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
TUJUAN tubuh.

KEBIJAKAN
 Pemeriksaan Suhu Oral
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi pasien.
5. Tentukan letak bawah lidah.
6. Turunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C.
PROSEDUR 7. Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
8. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
9. Angkat termaometer dan baca hasilnya.
10. Catat hasil.
11. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
12. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih,
dan keringkan.
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
 Pemeriksaan Suhu rektal
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi pasien.
5. Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan vaselin
jelly
6. Letakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien dan
masukkan termometer ke dalam rektal jangan sampai berubah
tempatnya dan ukur suhu.
7. Setelah 3-5 menit angkat termaometer dan baca hasilnya.
8. Catat hasil.
9. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
10. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih,
dan keringkan.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
 Pemeriksaan suhu aksila
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi pasien.
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO MENGUKUR SUHU

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 2/2

PROSEDUR 5.Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan


menggunakan tisu.
6.Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi
diatas dada.
7.Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan baca hasilnya, Catat hasil.
8.Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
9.Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih, dan
keringkan.
10.Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
-IGD
UNIT TERKAIT -Rawat Inap
-Poli
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENGHISAP LENDIR (suction)

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir
secara mandiri dengan menggunakan alat penghisap.
1. Membersihkan jalan napas.
TUJUAN 2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi.

KEBIJAKAN
1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
2. Cuci tangan
3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke
arah perawat.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Hubungkan kateter penghisap dengan slang alat penghisap.
6. Mesin penghisap dihidupkan.
PROSEDUR 7. Lakukan penghiusapan lendir dengan memasukkan kateter
penghisap ke dalam kom berisi aquadest atau NaCl 0,9 % untuk
mempertahankan kesterilan.
8. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.
9. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 – 150 mm Hg untuk
dewasa, 95 – 110 mm Hg untuk anak-anak, dan 50 – 95 ,, Hg untuk
bayi (Potter dan Perry, 1995).
10. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik.
11. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%.
12. Lakuka penghisapan antara penghisapan pertama dengan
berikutnya, minta pasien untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila
pasien mengalami distres pernapasan, biarkan istirahat 20 – 30
detik seblum melakukan penghisapan berikutnya.
13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau sekret, dan
respon pasien terhadap prosedur yang dilakukan.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
UNIT TERKAIT -IGD
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENGGANTIAN CAIRAN INFUS

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Penggantian Cairan Infus adalah suatu tindakan keperawatan yang
dilakukan dengan tekhnik aseptik untuk mengganti cairan infus yang
telah habis dengan botol cairan infus yang baru sesuai dengan jumlah
tetesan yang dibutuhkan sesuai instruksi dokter.
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh, elektrolit, vitamin,
TUJUAN protein, kalori dan nitrogen pada klien yang tidak mampu
mempertahankan masukan yang adekuat melalui mulut.
2. Memulihkan keseimbangan asam-basa.
3. Meningkatkan Tekanan Darah
Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan.

KEBIJAKAN
1. Pastikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus dan
cek cairan infus sesuai 5 benar : > benar nama pasien, benar cara,
benar cairan, benar waktu, benar dosis
2. Sampaikan salam
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien
4. Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga kesterilan alat
5. Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu di drip dalam
PROSEDUR cairan sekalian dimasukkan dengan spuit melalui mulut botol, usap
dengan kapas alkohol, lalu tutup kembali
6. Matikan klem infus set, ambil botol yang terpasang
7. Ambil botol yang baru, buka tutupnya, swab dengan kapas alkohol,
kemudian tusukkan alat penusuk pada infus set ke mulut botol infus
dari arah atas dengan posisi botol tegak lurus
8. Gantung kantung/botol cairan
9. Periksa adanya udara di selang, dan pastikan bilik drip terisi cairan
10. Atur kembali tetesan sesuai program atau instruksi dokter
11. Evaluasi respon pasien dan amati area sekitar penusukan infus
12. Bereskan alat
13. Sampaikan salam
14. Cuci tangan
15. Catat pada lembar tindakan
UNIT TERKAIT -IGD
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENGATURAN POSISI FOWLER

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Cara yang dilakukan untuk membuat posisi pasien fowler (duduk).

1. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot


TUJUAN 2. Mempertahankan tonus otot
3. Mencegah terjadinya komplikasi immobilisasi seperti ulkus
decubitus, kerusakan saraf superficial, kerusakan pembuluh darah
dan kontraktur
1. Pertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport
KEBIJAKAN yang baik bagi tubuh
2. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur
yang lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya
ulkus dekubitus
3. Letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan, sesuai dengan
jenis posisi
4. Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain,
terutama daerah tonjolan tulang
5. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara
teratur (buat jadwal posisi)
1. Persiapan alat
a. Bantal seperlunya
b. Hand roll
c. 1-2 trochanter roll
d. Papan kaki
2. Persiapan pasien
Menjelaskan langkah-langkah tindakan
PROSEDUR 3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat
c. Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja (
sesuai dengan tinggi perawat)
d. Sesuaikan berat badan pasien dan perawat. Bila perlu carilah
bantuan atau gunakan alat bantu pengangkat
e. Naikkan posisi kepala 45-600 (bagi pasien hemiplegia, atur
pasien setegak mungkin). Instruksikan pasien untuk menekuk
lutut sebelum menaikkan bagian kepala tempat tidur. Yakinkan
bahwa bokong pasien berada tepat pada satu lekukan tempat
tidur.
f. Letakkan bantal di bawah kepala, leher dan bahu (bagi klien
hemiplegi, atur dagu agak keatas)
g. Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk di daerah lekukan
pinggang jika terdapat celah kecil di daerah tersebut
h. Letakkan bantal untuk mendukung lengan dan tangan jika pasien
tidak dapat menggerakkan lengan, seperti paralisis atau tidak
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENGATURAN POSISI FOWLER

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 ½

PROSEDUR sadar pada ekstremitas atas


Berikan hand roll jika pasien mempunyai kecenderungan deformitas
pada jari dan telapak tangan
j.Letakkan trochanter roll di sisi luar paha
k.Letakkan bantal kecil di bawah kaki mulai dari bawah lutut sampai ke
tumit
l.Letakkan papan kaki pada telapak kaki pasien
m.Mencuci tangan
n.Evaluasi respon pasien
o.Lakukan dokumentasi tindakan dan hasil
UNIT TERKAIT -IGD
-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA
MEDIKA SPO PENGANGKATAN JAHITAN LUKA / AFF HECTING

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0
1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit

1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang


TUJUAN 2. Mencegah tertinggalnya benang
Tindakan yang dilakukan pada pasien yang telah dilakukan hecting
KEBIJAKAN setelah hari 5-7 untuk diangkat jahitannya
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
PROSEDUR 2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Perawat menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
5. Jaga privasi pasien
6. Membuka bak instrument secara steril
7. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukkan ke
dalam bak sampah
8. Mengolesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10%
9. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara menjepit
simpul jahitan dengan pinset cirugis dan ditarik sedikit ke atas
kemudian menggunting benang tepat dibawah simpul yang
berdekatan dengan kulit atau disisi lain yang tidak ada simpul
10. Mengolesi luka dengan kasa steril kering dan diplester
11. Menutup luka dengan kassa steril kering dan di plester
12. Merapikan pasien
13. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
14. Perawat cuci tangan
15. Mencatat pada catatan perawatan
16. Evaluasi respon pasien
17. Salam terapeutik dalam mengakhiri tindakan

UNIT TERKAIT -IGD


-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA SPO INJEKSI INTRA VENA ( I.V )
MEDIKA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung kedalam
pembuluh darah vena.

1. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter


TUJUAN 2. Pasien yang mendapatkanobat yang diberikan secara intra vena
(I.V)
Surat Keputusan Direktur RS Asy-syifa Medika Tentang Layanan
KEBIJAKAN Klinis
Alat dan Bahan :
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit
3. Jarum 1 (steril)
4. Bakspuit 1
5. Alcohol swab (kapas alcohol)
PROSEDUR 6. Obat sesuai program terapi
7. Bengkok 1
8. Buku injeksi/daftar obat
Prosedur :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Menyiapkanalat dan obatdenganbenar sesuai dengan data pasien
yg akan dilakukan tindakan.
3. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
4. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
5. Menanyakan identitas pasien
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
7. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
8. Memakai hand schoon
9. Memilih dan menentukan lokasi injeksi
10. Bersihkan/desinfeksi lokasi injeksi dengan alcohol dengan
tekhnik sirkuler atau dari atas kebawah sekali hapus
11. Membuang kapas alcohol kedalam bengkok
12. Menyuntik obat dengan sudut jarum injeksi dengan sudut
45derajat.
13. Masukan obat secara perlahan – lahan
14. Obat-obat dibereskan dan catat hasil tindakan
15. Melakukan evaluasi tindakan
16. Berpamitan dengan klien
17. Membereskan alat-alat
18. Membuang alat bekas pakai ke tempat sampah medis.
19. Perawat cuci tangan
20. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

UNIT TERKAIT -IGD


-Rawat Inap
RS. ASY-SYIFA SPO INJEKSI INTRA VENA ( I.V ) MELALUI SELANG INFUS
MEDIKA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :


STANDAR 2 Januari 2019 Direktur RS :
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. HERRY NOVRIZAL, MM


PENGERTIAN Memasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena
dengan melalui saluran infuse.

Sebagai tindakan pengobatan


TUJUAN
Surat Keputusan Direktur RS Asy-syifa Medika Tentang Layanan
KEBIJAKAN Klinis
A. Tahap Pra Interaksi

a) Mengecek status pasien dan mengkaji kebutuhan pasien terkait


pemberian obat
b) Menyiapkan alat
 Baki Berisi :
o Obat yang akan diberikan
PROSEDUR o Spuit atau disposibel spuit steril
o Desinfektan : Alcohol 70% dan Povidon iodine
10%
o Kapas alcohol atau kassa swap
o Lidi kapas dan kassa steril pada tempatnya
o Bengkok dan galiot (kom kecil)
o Jam tangan yang ada detikan
 Alat pelindung diri : sarung tangan
 Alat tulis, form dokumentasi atau buku catatan injeksi

c) Menjaga lingkungan :
 Atur pencahayaan
 jaga privacy klien
 tutup pintu dan jendela/horden

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Mengklarifikasi kontrak atau pemberian obat
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
4. Memberi kesempatan klien untuk bertanya
5. Mendekatkan alat ke klien

C. Tahap Kerja

1. Perawat mencuci tangan


2. Memakai sarung tangan bersih
3. Menyiapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar.
4. Mengatur posisi pasien untuk penyuntikan
5. Mengecek kelancaran tetesan infuse sebelum obat dimasukkan
6. Memastikan tidak ada udara pada spuit disposibel yang berisi
obat
7. Mematikan atau mengklem infuse
RS. ASY-SYIFA SPO INJEKSI INTRA VENA ( I.V ) MELALUI SELANG INFUS
MEDIKA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


0 2/2

PROSEDUR 8. saluran infuse


9. Menusukkan jarum ke bagian karet saluran infuse dengan hati-
hati dengan kemiringan jarum 15-45 derajat
10. Memasukkan obat secara perlahan dengan mendorong pegangan
disposable spuit sampai obat habis
11. Mencabut jarum dari bagian karet saluran infuse dengan
mendidih kapas pada lokasi tusukan jarum tadi
12. Membuka klem cairan infuse dan mengobservasi kelancaran
tetesan aliran infuse
13. Membuang disposable spuit ke bengkok
14. Menghitung tetesan infuse sesuai dengan ketentuan program
pemberian cairan
15. Membereskan pasien
16. Membereskan alat-alat
17. Melepas sarung tangan
18. Mencuci tangan

D. Tahap Terminasi

1. Mengevaluasi respon klien


2. Menyimpulkan hasil kegiatan
3. Memberi pesan (menjaga posisi dan kelancaran)
4. Melakukan kontrak selanjutnya (waktu, tempat, topik/kegiatan)

E. Pendokumentasian

1. Nama pasien
2. Jenis obat
3. Jumlah dosis
4. Rute pemberian obat
5. Respon pasien
6. Hari/tanggal/jam pemasangan
7. Tanda tangan perawat

-IGD
UNIT TERKAIT -Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai