Anda di halaman 1dari 16

Laporan

Teori Komputer Grafis


Visualisasi Data

Disusun Oleh:
Ari Yoko Saputra (D1041161044)
Andrio Hadi Nugroho (D1041161031)
Nur Rizki Fachrullah (D1041161035)
Qamarul Hazimin (D1041161006)
Richard Paredes N (D1041161053)
Diempu Oleh:
Hengky Anra, S.T., M.Kom.

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Visualisasi Data”.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Komputer
Grafis. Selain itu, laporan ini juga diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang bagaimana
perkembangan grafika komputer pada visualisasi data terutama pada ilmu statistika.
Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan laporan selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pontianak, Juni 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1 User Interface pada Game Komputer.....................................................................3
2.2 Pengaruh Perkembangan Ilmu Desain Grafis Terhadap Desain Game .............6
2.3 Tampilan Grafis Game PUBG Mobile dan Free Fire ...........................................8
2.4 Perbedaan Grafis Game PUBG Mobile dan Free Fire .........................................8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................10
3.2 Saran .........................................................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 .....................................................................................................................4


Gambar 2.2 .....................................................................................................................4
Gambar 2.3 .....................................................................................................................5
Gambar 2.4 .....................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desain sebuah game berarti juga adalah ilmu seni desain grafis, pada
awalnya desain grafis telah ditemukan sekitar 15.000 – 1000 sebelum masehi.
Dimana orang-orang roma telah menggunakan gambaran diatas dinding gua
senagai bahasa virtual. Kemudian pada tahun 1880, New York Daily Graphic
banyak menggunakan elemen grafik yaitu dengan memasukkan elemen fotografi.
Pada tahun yang sama, poster ilustrasi berwarna dihasilkan dan dilekatkan
disekitar Bandar di amerika dan eropa. Pada tahun 1930 hingga 1930, kumpulan
avant grade telah memperkenalkan istilah art nouveu yang mempelopori seni
huruf. Antara pereka grafik yang terkenal dalam kumpulan avant grade ialah
hendri de Toulouse-lautrece (1864-1901), peter Behrens (1869 – 1940), jules
cheret (1836 – 1932).
Pada awalnya, game hanyalah seperti permainan anak-anak suatu daerah
yang berkaitan dengan kebudayaan-kebudayaan maupun kesenian mereka,
begitu memasuki zaman revolusi, muncul ilmu-ilmu pengetahuan ilmiah, dan
menggabungkan dengan ilmu-ilmu seni sehingga ilmu seni pun meningkat,
dengan kolaborasi seni dan pengetahuan terciptalah seni yang berbentuk digital.
Setelah tercipta ilmu seni digital, orang-orang pun berpikir sebuah cara
agar dapat menurunkan stress manusia terhadap dunia, dan menciptakan sebuah
permainan yang berupa digital sehingga seseorang tidak memerlukan tenaga
dalam bermain. Pada awalnya, desain sebuah game hanya 2 dimensi yang
berformat pixel art, lalu berkembang, dan akhirnya mencapai game yang
berdesain 3 dimensi. Dan terbukti pula, semakin bagus desain suatu game,
semakin meningkat pula peminat nya, pada awalnya game digital hanya
dimainkan oleh orang-orang yang sedang jenuh atau bosan dengan keseharian
nya, semakin berkembang nya, sekarang game dijadikan sebagai perkerjaan
utama seseorang.

1
Seperti yang kita ketahui bahwa game pun termasuk dalam sebuah karya
seni seseorang maupun banyak orang, perkembangan ilmu seni yang meningkat
pun juga meningkatkan kualitas desain sebuah game, sehingga semakin
berkembang ilmu seni, semakin berkembang desain sebuah game, dan semakin
tinggi pula peminat dan pemain game, dan menyebabkan meningkatnya minat
orang dalam bermain suatu permainan.
Seni desain grafis tidak hanya meningkatkan kualitas sebuah game, tetapi
juga terhadap media-media sosialisasi lainya, seperti film yang dulunya hanya
hitam putih sekarang tidak hanya berwarna, bahkan telah diciptakan animasi-
animasi yang mampu menari minat penontonnya.
Salah satu game yang paling banyak peminatnya adalah game bergenre
battle royale. Beberapa game bergenre ini adalah PlayerUnknown's
Battlegrounds (PUBG) dan Garena Free Fire. Kedua game tersebut memiliki
perbedaan serta kelebihan atau kekurangan masing-masing. Pada tulisan ini,
kami akan menjelaskan perbedaan game PUBG dan Free Fire terutama dalam
segi tampilan grafis.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah antara lain Bagaimana gambaran umum mengenai tampilan grafis video
game?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan yaitu:
1. Mengetahui lebih dalam mengenai User Interface Pada Game Komputer
2. Mengetahui pengaruh perkembangan ilmu desain grafis terhadap desain
game
3. Mengetahui tampilan grafis game PUBG Mobile dan Free Fire
4. Mengetahui perbedaan game PUBG Mobile dan Free Fire dari segi
tampilan grafis

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 User Interface Pada Game Komputer


User interface berarti tampilan antar muka pengguna. Jika didefinisikan
secara sederhana User interface adalah penghubung atau mediator antar
komputer dan manusia atau user komputer itu agar hubungan antara perangkat
komputer dengan user bisa terjalin. User interface sangat berperan penting dalam
dunia komputer karena dengan adanya user interface maka kemudahan user
dalam mengoprasikan suatu perangkat komputer menjadi lebih mudah.
Desain user interface dalam game berbeda dari desain user interface
lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari
pengguna yang sebenarnya atau player. Sebuah desain interface pada suatu game
mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user atau pemain meminati game
tersebut. Dalam user interface game, terdapat sebuah teori yang dikemukakkan
oleh Erik Fagerholt dan Magnus Loretzon dari Chalmers University of
Technology. Dalam tesisnya mereka menulis tesis tentang desain user interface
berjudul Beyond the HUD – User Interfaces for Increased Player Immersion in
FPS Games. Mereka memperkenalkan istilah berbagai jenis interface yang
berkaitan dengan desain video game.
HUD itu sendiri kepanjangan dari Heads – up display, merupakan metode
dimana informasi secara visul disampaikan kepada pemain sebagai bagian dari
antarmukan pengguna permainan. Biasanya menunjukkan bar/kotak HP(Health
Point) ataupun MP(Mana Point) dan biasanya muncul di atas kepala karakter.
Fungsi HUD ini untuk memudahkan pemain mengetahui kondisi karakter dalam
permainan.
Dalam desain antarmuka game terdapat beberapa elemen yang diantaranya
adalah :
a. Diegetic

4
Elemen user interface yang diegetik ada dalam dunia permainan
(fiksi dan geometris) sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi dengan
mereka melalui visual, audible atau haptic. Elemen UI diegetik yang
dieksekusi dengan baik dapat meningkatkan pengalaman narasi untuk
pemain, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan terintegrasi.
Salah satu game yang mengimplementasikan elemen diegetic adalah
Assassin’s Creed. Assassin’s Creed berhasil menggunakan banyak pola
diegetic meskipun itu diatur dalam dunia sejarah karena pemain pemain
menggunakan sistem virtual reality di masa depan. Jadi cerita sebenarnya
futuristik daripada sejarah

Gambar 2.1 Diagetic


b. Meta
Gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu
divisualisasikan spasial untuk pemain.Contoh yang paling jelas adalah efek
ditampilkan di layar, seperti percikan darah pada kamera untuk
menunjukkan kerusakan. Contoh: Grand Theft Auto 4 Berinteraksi dengan
telepon di Grand Theft Auto 4 adalah contoh menarik. Ini meniru interaksi
dunia nyata – Anda mendengar dering telepon dan ada penundaan sebelum
karakter dan pemain menjawabnya. Elemen UI sebenarnya itu sendiri
muncul pada pesawat hub 2D, jadi itu benar-benar elemen Meta, meskipun
awal interaksi yang diegetik.

5
Gambar 2.2 Meta

c. Spatial
Elemen User Interface yang disajikan dalam ruang permainan 3D
dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang sebenarnya
(diegetik atau non-diegetik). Fable 3 adalah contoh di mana unsur-unsur
spatial yang digunakan untuk memberikan informasi lebih kepada pemain
dan mencegah mereka dari melompat ke layar peta. Jejak bersinar hampir
cocok dalam fiksi mengingat kualitas estetika ajaib itu tapi karakter tidak
dimaksudkan untuk menyadari hal itu. Ini memandu pemain ke tujuan
berikutnya

Gambar 2.3 Spatial


d. Non-Diagetic
Antarmuka yang diberikan di luar dunia game, hanya terlihat dan
terdengar ke pemain di dunia nyata desain interface ini semuanya

6
mengunakan visual heads-up display (HUD). semua menjadi sangat
nyaman dengan penggunaan heads-up display (HUD) dalam permainan.
Sistem ini memberikan informasi penting dengan cara yang cukup
sederhana. Jika dilakukan dengan benar pemain bahkan tidak tahu itu ada.
Mass Effect 3 menggunakan banyak Non-diegetik elemen UI untuk
menginformasikan pemain senjata karakter dipilih dan kekuasaan – antara
lain. Mengingat pengaturan futuristik itu saya tidak bisa membantu untuk
berpikir jika beberapa informasi ini bisa telah terintegrasi ke dalam dunia
game, narasi, atau bahkan keduanya.

Gambar 2.4 Non-Diagetic

2.2 Pengaruh Perkembangan Ilmu Desain Grafis Terhadap Desain Game


Pada awalnya, desain sebuah game hanya 2 dimensi yang berformat pixel
art, lalu berkembang, dan akhirnya mencapai game yang berdesain 3 dimensi.
Dan terbukti pula, semakin bagus desain suatu game, semakin meningkat pula
peminat nya, pada awalnya game digital hanya dimainkan oleh orang-orang yang
sedang jenuh atau bosan dengan keseharian nya, semakin berkembang nya,
sekarang game dijadikan sebagai perkerjaan utama seseorang.
Di zaman dahulu, sebelum ilmu seni disain grafis ditemukan, orang-orang
bermain permainan yang diciptakan berbagai seni rupa seperti gasing yang
diciptakan dari bambu dan kayu, lalu layang-layang yang diciptakan dari bambu,
kertas dan benang. Setelah revolusi, orang-orang mulai mengenal berbagai
teknologi dan meningkat nya ilmu seni rupa menjadi seni desain grafis, orang-

7
orang mulai menciptakan permainan berdasarkan desain grafis dan teknologi
sehingga menciptakan sebuah permainan digital. Dulunya, desain sebuah game
digital hanya berupa pixel art, pixel adalah sebuah titik pada gambar digital yang
memiliki warna tertentu, sedangkan pixel art adalah menggunakan titik-titik pixel
untuk menciptan suatu karya seni, pixel art biasanya digunakan untuk membuat
latar, karakter ,dan efek-efek 3 dimensi suatu karya yang memiliki warna
terbatas. Game-game berformat pixel art biasanya hany berupa game simple yang
gunanya hanya untuk mengisi waktu yang terbuang atau menghilangkan
kebosanan. Desain pada game tersebut selain berbentuk pixel art dan kotak-
kotak, desain nya juga hanya menggunakan warna-warna dasar dengan tidak
memenangkan gradasi warna maupun shadding warna, sehingga karakter dan
latar pada game tersebut hanya berbentuk seperti sebuah kumpulan titik- titik
warna.
Seiring berlalunya zaman dan teknologi, serta meningkat ilmu seni, game
digital pun berubah dengan lebih mendetail kan pixel artnya sehingga mampu
menciptakan gambar suatu karakter yang lebih detail, dengan menggunakan ilmu
gradasi warna sehingga menciptakan warna-warna baru sehingga latar pun lebih
mendetail mendekati asli, gameplay pun ditingkatkan dari hanya sebuah game
pengisi kebosanan saja menjadi sebuah game yang memiliki jalan cerita, dan
yang bermainpun tidak hanya untuk mengisi kekosongan waktu saja tetapi juga
untuk melihat cerita-cerita dalam game tersebut.
Pada perkembangan berikutnya, desain sebuah game telah meningkat
lagi, beberapa gabungan pixel art itu dapat membentuk suatu gambar 2 dimensi
yang hampir menyerupai 3 dimensi, karena masih kurang nya ilmu pengetahuan,
pendetailan gambar tersebut masih terbatas. Dan pada saat ini, tingkat grafik
sebuah game telah jauh meningkat, tidak mustahil bagi orang menciptakan
sebuah karakter 3 dimensi, karena meningkatnya teknologi, pengetahuan,
sehingga meningkatkan juga kreativitas orang-orang dalam berkarya, membuat
game game digital saat ini sangat diminati oleh orang-orang, bahkan game digital
sekarang bukan hanya pengisi waktu luang saja, tetapi juga menjadi sebagai

8
perkerjaan utama beberapa orang tertentu. Meningkatnya grafik sebuah game
mampu meningkat kan juga peminatnya, dan grafik sebuah game juga termasuk
dalam pertimbangan seseorang untuk meningkatkan minat nya bermain game
tersebut. Setelah tercipta game berformat 3 dimensi, bahkan ada juga yang
menciptakan game dengan format grafik lebih real dibanding sebelumnya,
terlihat desain seorang karaker hampir mencapai bentuk aslinya dengan lebih
mendetail, 3 dimensi seperti layak nya dunia kita.
Setelah dikaji, kita tahu bahwa permainan zaman dahulu adalah
permainan yang lebih banyak berkarya seni rupa yang terbuat hanya dari tangan
seseorang saja dan menciptakan sebuah permainan-permainan yang lebih
mengolah tubuh. Semenjak memasuki zaman digital, permainan sudah
diaplikasikan pada digital yang dibuat melalui beberapa teknologi, seiring
dengan itu, ilmu seni pun meningkat ke digital pula sehingga menciptakan sebuah
game digital dengan berbagai grafik, permainan-permainan digital lebih ke arah
melatih otak karena dalam permainan digital pun kita mampu berolahrga sambil
tidur.

2.3 Tampilan Grafis Game PUBG Mobile dan Free Fire


PUBG Mobile tentu saja memiliki grafis yang jauh mengungguli Free
Fire. Hal ini dikarenakan pubg adalah game adaptasi langsung dari game PUBG
yang ada di PC. Jadi, pubg mobile sangat mungkin jika memiliki grafis yang
seindah PC. Untuk PUBG Mobile sendiri memiliki 5 opsi grafis, serta pemilihan
framerate. Untuk 5 opsi grafis ada Smooth, balance, HD, HDR, serta Ultra. Untuk
framerate, ada low, medium, high, serta extreme. Namun,jika pengguna bermain
di smooth mode, pasti loading texture pengguna akan sedikit melambat. Render
di bangunan/terrain yang jauh akan terasa lama dan cenderung jelek grafisnya.
Sedangkan Free Fire sendiri sebenarnya sudah memiliki grafis yang
lumayan baik untuk seukuran game android saja. Free fire juga dilengkapi

9
dengan pengaturan grafis pula. Tergantung spesifikasi android yang digunakan
user. Kini, pengembang Free Fire pasti telah merencanakan untuk melakukan
update kepada Free Fire, seperti improve grafis serta shadow, atau sesuatu yang
lebih baik. Namun, penambahan free fire ini masih kalah jauh jika membahas
tentang grafis serta shadow dan detail teksturnya.

2.4 Perbedaan Grafis Game PUBG Mobile dan Free Fire


a. Menu Setting Grafis
Menu Setting Grafis pada PUBG Mobile memiliki pilihan lebih banyak
daripada Free Fire. Namun pilihan-pilihan yang tersedia hampir sama diantara
keduanya. Pengguna dapat memilih Smooth untuk performa yang tinggi atau
dalam artian setting Low.
b. Detail Karakter
Detail karakter yang terlihat pada menu Lobby diantara keduanya
sama-sama memikat dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Detail karakter
pada Free Fire maupun PUBG mobile sangatlah baik, pengguna dapat melihat
kualitas texture karakter di kedua game ini sama-sama bagusnya.
c. Detail Senjata
Ketika membuka Inventory baik di
Free Fire maupun PUBG Mobile pengguna dapat melihat secara detail senjata
yang akan mereka gunakan. Pada kedua game terlihat detail texture yang sama-
sama bagus dan sulit dibedakan mana yang lebih bagus. Namun jika kalian
melihat model dari kedua senjata tersebut, PUBG Mobile terlihat lebih
realistis.
d. Detail Animasi
Dalam segi animasi karakter Free Fire nampaknya masih terlihat kaku,
terutama pada saat pemain berhenti bergerak. Berbeda
dengan PUBG Mobile yang terlihat tidak kaku dan lebih baik. Animasi
keduanya kami tes sama-sama dalam mode Grafis Smooth.
e. Detail Kendaraan

10
Kendaraan PUBG Mobile terlihat memiliki lebih banyak tekstur dan
model yang lebih baik, ketimbang dengan kendaraan yang ada di Free Fire.
Ketika bergerak pergerakan pada kedua game tersebut juga cukup berbeda, di
mana PUBG Mobile terlihat lebih bagus.
f. Detail Lingkungan
Detail rerumputan dan pepohonan pada PUBG Mobile lebih banyak
ketimbang Free Fire. Oleh karena itulah walaupun sudah di setting
dalam Grafis Smooth pada keduanya, Free Firelebih unggul dalam
hal performa.
g. Detail Air
Detail air di laut juga terlihat sangat baik di PUBG Mobile, nampak ada
ombak-ombak juga yang dapat terlihat di sana. Sedangkan
pada Free Fire grafisnya masih sederhana.
h. Detail Bangunan
Pada bangunan keduanya memiliki texture yang cukup bagus di dalam
satu buah bangunan. Tidak hanya menggunakan sebuah texture yang dapat
membuat jelek bangunan tersebut.
Namun pada Free Fire model bangunan terlihat lebih sederhana
ketimbang pada PUBGMobile. Serta jumlah bangunan yang tidak
sebanyak PUBG Mobile, membuat Free Fire lebih enteng untuk di gunakan.
i. Detail Langit
PUBG Mobile tampaknya unggul dalam hal detail pada langit, terdapat
awan-awan yang menghiasi langit-langit Map Erangel. Berbeda
dengan Free Fire yang tidak terlihat adanya awan-awan ketika kalian bermain
di Map Bermuda.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu desain grafis telah menciptakan permainan-permainan digital yang
semakin hari semakin berkembang, beringingan antara teknologi dan ilmu desain
grafis mampu menciptakan permainan-permainan yang menarik minat
seseorang. Desain user interface dalam game berbeda dari desain user interface
lainnya karena melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari
pengguna yang sebenarnya atau player. Sebuah desain interface pada suatu game
mempengaruhi kenyamanan dan sejauh mana user atau pemain meminati game
tersebut.

4.1 Saran
Secara umum, kualitas grafis dari game PUBG Mobile lebih unggul
dibandingkan dengan Free Fire. Namun, jawaban ini akan salah jika perangkat
yang pengguna gunakan adalah perangkat dengan spesifikasi yang rendah.
Kualitas grafis PUBG Mobile akan turun drastis jika dimainkan pada perangkat
yang memiliki spesifikasi rendah. Berbeda dengan Free Fire yang kualitas
grafisnya akan tetap terlihat menarik meskipun dimainkan pada perangkat
dengan spesifikasi yang rendah. Hal ini dikarenakan Free Fire merupakan game
yang low-spec friendly. Misalnya saja ketika pengguna memiliki smartphone
dengan spesifikasi yang rendah, dan pengguna tersebut mencoba memainkan
kedua game tersebut. Game Free Fire akan terlihat lebih bagus kualitas grafisnya
dan dapat di set ke mode Ultra HD. Sedangkan jika memainkan PUBG,
pengguna akan merasa kualitas grafisnya kurang baik karena harus di set ke
mode Low Graphic yang akan menyebabkan frame rate nya turun.

12

Anda mungkin juga menyukai