ASPEK PASAR
Udang hasil panen akan dijual kepada pembeli (distributor) yang akan menyalurkan
udang tersebut kepada pabrik-pabrik pengolahan udang untuk kemudian diekspor ke
beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Sampai dengan saat ini terdapat
dua (2) distributor yang menjadi pembeli langganan Mina Ceria.
Mina Ceria hanya menjual udang kepada distributor yang menawarkan harga
pembelian udang tertinggi. Harga bervariasi sesuai dengan ukuran udang. Terpantau
harga udang saat ini berada di kisaran Rp 50.000 – Rp 80.000 untuk ukuran udang 100
ekor/kg – 50 ekor/kg.
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
ASPEK HUKUM
Lahan yang digunakan untuk kawasan tambak berstatus sewa dan dilengkapi dengan
perjanjian sewa lahan tertulis antara pemilik lahan dengan CV Mina Ceria Nusantara.
Jangka waktu sewa selama 5 tahun dan akan berakhir pada tanggal 14 April 2024.
ASPEK REGULASI
Teknologi budidaya yang Mina Ceria gunakan berupa teknologi intensif. Teknologi
intensif adalah cara dalam memproduksi udang dengan mengandalkan
pertumbuhan udang pada input pakan buatan, dengan kedalaman air tambak
minimal 100 cm dengan padat tebar tinggi menggunakan sarana kincir aerator serta
dasar tambak yang dilapisi lining dari plastik HDPE.
Secara umum kegiatan budidaya terdiri dari tahap persiapan, tahap pembesaran
udang, dan tahap panen. Tahap persiapan berlangsung selama kurang lebih 47 hari.
Pembesaran udang berlangsung selama 105 hari sampai dengan panen raya.
Pada tiap tambak yang dikelola, Mina Ceria menerapkan biosecurity. Biosecurity
adalah serangkaian cara dan kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan munculnya
penyakit pada udang saat budidaya berlangsung. Biosecurity yang Mina Ceria
terapkan antara lain pemasangan jaring keliling, penangkal burung, dan penangkal
kepiting, sterilisasi air kolam budidaya, pengelolaan air limbah tambak,
pengontrolan kualitas air kolam budidaya, dan penyediaan sarana dan personil yang
mengikuti prosedur aseptik.
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
ASPEK PEMBIAYAAN
Character
Mina Ceria memiliki personil dengan latar belakang pendidikan yang berbeda guna
mendukung keberhasilan usaha. Sebagian besar personil teknis budidaya Mina Ceria
berasal dari perguruan tinggi ternama dengan Jurusan Manajemen Budidaya
Perairan. Sebagian lainnya berlatar belakang Teknik dan Akuntansi untuk menunjang
kelancaran usaha yang dijalankan.
Sampai dengan saat ini, Mina Ceria telah sukses mengelola 98 kolam budidaya yang
tersebar di wilayah Subang dan Indramayu, Jawa Barat. Berbagai pihak telah
menggunakan jasa budidaya Mina Ceria, mulai dari pengguna pribadi sampai dengan
perusahan.
Collateral
Mina Ceria berkomitmen untuk mencadangkan sebagian dana usaha untuk antisipasi
risiko usaha dengan nilai minimal sebesar 20% dari total nilai investasi.
Capital
Kerja sama dilakukan dengan akad mudharabah di mana Mina Ceria sebagai penyedia
jasa, dan pemodal sebagai penyedia modal seluruhnya (100%).
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
Capacity
Sesuai uraian sebelumnya, tiap siklus budidaya berlangsung selama 152 hari,
sehingga pembayaran pokok dan bagi hasil akan mengacu pada setiap jumlah hari
tersebut selama kerja sama berlangsung. Jadwal indikatif terdapat pada tabel
proyeksi pembayaran pokok dan bagi hasil.
Condition
Kondisi di luar kendali Mina Ceria yang dapat memengaruhi kelancaran usaha antara
lain wabah penyakit budidaya, kenaikan harga pakan, dan fluktuasi harga udang.
Wabah penyakit budidaya dapat dicegah dengan penerapan biosecurity budidaya
yang baik. Kenaikan harga pakan dan fluktuasi harga udang dapat diminimalisir
dampaknya dengan meningkatkan efisiensi budidaya agar biaya operasional dapat
ditekan.
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
ASPEK RISIKO
• Secara umum, risiko budidaya adalah risiko produksi dan risiko harga;
• Risiko produksi timbul karena adanya kemungkinan udang terkena penyakit dan
menyebabkan target produksi tidak tercapai atau gagal panen;
• Risiko harga timbul karena adanya fluktuasi harga udang akibat perdagangan
udang skala global;
• Harga udang yang menurun dapat mengakibatkan keuntungan yang diperoleh
pun menurun;
• Risiko produksi dapat diantisipasi dengan penerapan biosecurity dan
pengawasan budidaya yang ketat;
• Risiko harga dapat diantisipasi dengan meningkatkan efisiensi budidaya guna
menekan biaya operasional agar keuntungan tidak tergerus saat harga udang
menurun.
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
Kerja sama dilakukan dengan akad mudharabah di mana Mina Ceria sebagai
penyedia jasa, dan pemodal sebagai penyedia modal seluruhnya (100%). Dengan
skema ini, terdapat potensi keuntungan tetapi masih ada potensi terjadinya kerugian
yang akan ditanggung oleh pemodal.
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
160.000.000,00
Biaya sewa lahan (± 17.000 m2) -
- 600.000.000,00
Total penyertaan modal*
6 Lining 296.829.000
Lining HDPE 17.257,5 17.200 296.829.000
7 Sewa Lahan 160.000.000
1 23.496.000 23.496.000
Nutrisi tambahan
4 15.908.000 63.632.000
Listrik
Bahan bakar 4 1.600.000 6.400.000
Pengolahan air 1 43.034.000 43.034.000
Biaya panen 1 37.440.000 37.440.000
3 Biaya Umum dan Administrasi 93.200.000
Tenaga kerja 5 17.640.000 88.200.000
1 5.000.000 5.000.000
Administrasi
TOTAL BIAYA PRODUKSI, OPERASIONAL DAN UMUM 512.146.000
Dalam Rp (Rupiah)
PROSPEKTUS
PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI TAHAP II
C. PENDAPATAN
Panen parsial 1 (Asumsi ukuran rata-rata 100 ekor/kg) 1.728 50.000 86.400.000
Panen parsial 2 (Asumsi ukuran rata-rata 65 ekor/kg) 1.728 60.000 103.680.000
Panen parsial 3 (Asumsi ukuran rata-rata 46 ekor/kg) 1.728 70.000 120.960.000
Panen raya (Asumsi ukuran rata-rata 35 ekor/kg) 6.336 80.000 506.880.000
TOTAL 11.520
ESTIMASI PERHITUNGAN
Titik balik modal tercapai bila total produksi mencapai 4.130 kg dengan asumsi harga Rp
65.000,-
Titik balik modal tercapai bila harga jual Rp. 46.700/kg dengan asumsi panen 5.760 kg
Rasio pendapatan per biaya (R/C ratio) R/C Ratio = Pendapatan kotor / Total biaya R/C Ratio =
1,60
Artinya bahwa setiap sebesar Rp. 1,00 memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,60
KETERANGAN
1. Luas lahan produktif 9.600 m2 yang terbagi menjadi 8 petak kolam budidaya
berukuran 1.200 m2
2. Budidaya udang menggunakan teknologi intensif-lining, yaitu cara dalam
memproduksi udang dengan mengandalkan pertumbuhan udang pada input
pakan buatan dengan kedalaman air tambak minimal 100 cm dengan padat tebar
tinggi menggunakan sarana kincir aerator serta dasar tambak yang dilapisi lining
dari plastik HDPE
3. Jumlah padat tebar udang 80-100 ekor/m2
4. Asumsi tingkat kelangsungan hidup udang (survival rate) sebesar 78%
5. Periode budidaya (siklus budidaya) berlangsung selama 152 hari (5 bulan)
6. Asumsi harga udang menggunakan harga rata-rata udang pada tahun 2018. Harga
udang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai keadaan pasar.
7. Persentase bagi hasil antara pemilik modal dengan pelaku budidaya adalah 100% :
0% sampai dengan balik modal kemudian menjadi 50% : 50% setelah balik modal
sampai dengan periode pengembangan budidaya selesai
PENGEMBANGAN BUDIDAYA
UDANG VANNAMEI TAHAP II
Kontak Alamat:
Kantor Pusat: Lokasi Tambak Udang Tahap II:
CV Mina Ceria Nusantara Cluster D Titik Koordinat 6°15'41.3"S 107°44'53.4"E
Jalan Terong No. IIA RT. 009/RW. 012 Beji Dusun Tegal Tike, Desa Batangsari, Kecamatan Sukasari
Kota Depok 16421 – JAWA BARAT Kabupaten Subang – JAWA BARAT
Telp. +6221 77807406 https://maps.app.goo.gl/1AEXX3c5bbhUqh2Q9
https://www.minaceria.id
TERIMA KASIH DAN SELAMAT MENDANAI BERSAMA
www.ammana.id