LP TB
LP TB
1. Definisi Keluarga
sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi,
2. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
1
Yaitu berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga,
anggotanya.
2) Fungsi Sosialisasi
masyarakat.
3) Fungsi reproduksi
4) Fungsi Ekonomi
dilahirkan.
3) Keluarga besar
sepupu.
4. Bentuk Keluarga
inti.
kematian.
mantap
memuaskan
nenek.
b) Mensosialisasikan anak.
c) Mengintegrasikan anak yang sementara tetap memenuhi
memuaskan.
anak.
rumah). Tugasnya :
a) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan
perkawinan anak-anak.
pensiunan) . Tugasnya :
dan penuh arti dengan para orang tua, lansia dan anak-
anak.
Tugasnya :
1. Definisi TB Paru
kronik atau akut yang menyerang organ paru. TBC ditandai dengan
(Nugroho, 2011)
organ tubuh mulai dari paru dan organ di luar paru seperti kulit,
2014).
2. Anatomi Fisiologi Paru
terpisah satu sama lain oleh jantung dan organ lainnya dalam
garis-garis yang lebih ringan (fisura). Paru kanan dibagi oleh fisura
transversa dan oblik menjadi tiga lobus: atas, tengah, dan bawah.
Paru kiri memiliki fisura oblik dan dua lobus (Soemantri, 2009).
(Gambar 2.2.2)
Setiap paru memiliki bentuk kerucut yang terdiri dari
dan tumpul. Puncak apeks menonjol ke atas dalam leher sekitar 2,5
paru-paru kanan dari lobus kanan hati, dan paru-paru kiri dari lobus
lebih tinggi daripada di sisi kiri, kecekungan dasar paru kanan lebih
3. Etiologi TB Paru
tuberculois. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron
x 0,3-0,6 mikron dan bentuk dari bakteri ini yaitu batang, tipis,
tetapi kuman ini mempunyai lapisan luar yang tebal yang terdiri
dari lipoid (terutama asam mikolat). Sifat dari bakteri ini agak
bakteri tahan asam (BTA). Selain itu bakteri ini juga tahan terhadap
suasana kering dan dingin. Bakteri ini dapat bertahan pada kondisi
4. Klasifikasi
(2011) yaitu:
kuman TB positif.
Tuberkulosis
OAT.
pengobatan.
yaitu:
a) Kasus baru
minggu)
e) Kasus lain
kuman TB. Akan tetapi, pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak
terletak di lobus paru bawah atau tengah, kelenjar limfe yang akan
Mycobacterium tuberculosis
Saluran Pernafasan
Alveolus
Peradangan bronkus
Terjadi perdarahan
Penumpukan secret
Alveolus mengalami
konsolidasi dan eksudasi Pengeluaran zat
pirogen
Efektif Tidak efektif
MK : Gangguan
Pertukaran Gas Mempengaruhi
Sekret keluar Sekret sulit hipotalamus
saat batuk dikeluarkan
MK : Bersihan
Jalan Nafas Tidak
Efektif Mempengaruhi sel-
Batuk terus Penurunan
menerus sel point
ekspansi paru
Intake nutrisi
kurang
MK : Ketidakefektifan Pola
Nafas MK : Intoleransi
Aktivitas
MK :
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
7. Manifestasi Klinis
dengan atau tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri
a) Batuk
keluar.
b) Batuk darah
c) Sesak nafas
d) Nyeri dada
terkena.
2) Gejala sistemik
Demam
a) Keringat malam
b) Anoreksia
c) Penurunan BB
A, 2015).
8. Komplikasi
1) Komplikasi dini
a) Pleuritis
b) Effuse pleura
c) Emplema
d) Laryngitis
c) Amilodosis
d) Karsinoma paru
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
etambutol.
terapi TB. Obat ini sering diberikan per oral, namun jalan
terjadi.
dapat di hentikan.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
tempat.
yang seimbang.
a) Rontgen
b) Sputum
c) Test Tuberculin
1. Pengkajian
a) Pengumpulan data
a) Data umum
generasi)
3) Tipe keluarga
keluarga tersebut.
4) Suku bangsa
5) Agama
keluarga.
rekreasi.
terpenuhi
kesehatan.
5) Karateristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasikan dengan
masyarakat
masyarakat setempat.
c) Struktur keluarga
1) Pola komunikasi
anggota keluarga.
3) Struktur peran
sebelum magrib.
d) Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
perilaku.
dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
keluarga.
5) Fungsi ekonomi
6 bulan.
3) Strategi koping
menghadapi permasalahan.
permasalahan.
f) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
g) Harapan keluarga
b) Analisa data
kesehatan, yaitu :
keluarga
c) Karateristik keluarga
c) Skoring
yaitu :
atau kesehatan.
dengan cepat.
anggota keluarga.
g) Antisipasi kehilangan
l) Isolasi sosial
3. Intervensi Keperawatan
muncul.
RESPON STANDART
1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Verbal dan Status Nutrisi : Asupan 1. Manajemen Gangguan
Nutrisi : Kurang keperawatan selama 2 psikomotor Nutrisi Makan
Dari Kebutuhan minggu diberikan perawatan a) Asupan kalori (4-5) i. Kolaborasi dengan tim
Tubuh selama 1-2 kali kunjungan b) Asupan protein (4-5)
kesehatan lain untuk
berhubungan selama 30 menitdiharapkan c) Asupan lemak (4-5)
dengan Mual, kebutuhan nutrisis pasien d) Asupan karbohidrat mengembangkan
Muntah, dan terpenuhi (4-5) rencana perawatan
Anoreksia e) Asupan serat (4-5) dengan melibatkan
f) Asupan vitamin (4-5)
klien dan orang-orang
g) Asupan zat besi (4-5)
h) Asupan kalsium (4-5) terdekatnya dengan
tepat
ii. Monitor asupan kalori
harian
iii. Batasi aktifitas fisik
sesuai kebutuhan untuk
meningkatkan berat
badan
iv. Dorong klien untuk
mendiskusikan
makanan yang disukai
bersama dengan ahli
gizi
2. Manajemen Nutrisi
a) Kaji status nutrisi
pasien
b) Jaga kebersihan
mulut, anjurkan untuk
selalu melakukan oral
hygiene
c) Anjurkan pasien
terkait dengan
kebutuhan diet untuk
kondisi sakit
d) Berikan informasi
yang tepat terhadap
pasien tentang
kebutuhan nutrisi
yang tepat dan sesuai
e) Anjurkan pasien
untuk mengkonsumsi
makanan tinggi zat
besi seperti sayuran
hijau
3. Bantuan Peningkatan
Berat Badan
a) Diskusikan dengan
keluarga dan pasien
pentingnya intake
nutrisi dan hal-hal
yang menyebabkan
penurunan berat
badan
b) Timbang berat badan
pasienjika
memungkinkan
dengan teratur
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Verbal dan Status Pernafasan 1. Manajemen Jalan Nafas
Bersihan Jalan keperawatan selama 1minggu psikomotor a) Frekuensi pernafasan a) Posisikan pasien
Nafas berhubungan diberikan perawatan selama (4-5) untuk
dengan Sekret yang 1-2 kali kunjungan selama 30 b) Irama pernafasan (4-5) memaksimalkan
Sulit Dikeluarkan menit diharapkan pasien c) Kemampuan untuk ventilasi
mampu mengeluarkan sekret mengeluarkan sekret
b) Lakukan fisioterapi
(4-5)
d) Suara nafas tambahan dada sebagaimana
(4-5) mestinya
e) Pernafasan cuping c) Instrusikan bagaimana
hidung (4-5) agar bisa melakukan
f) Akumulasi sputum (4- batuk efektif
5) d) Auskultasi suara
g) Batuk (4-5) nafas, catat area yang
h) Kedalaman inspirasi ventilasinya menurun
(4-5) atau tidak ada dan
adanya suara
tambahan
2. Monitor pernafasan
a) Monitor kecepatan,
irama, kedalaman,
dan kesulitan bernafas
b) Monitor suara nafas
tambahan seperti
ngorok atau mengi
c) Monitor kemampuan
batuk efektif pasien
d) Monitor sekresi
pernafasan pasien
e) Berikan bantuan
terapi nafas jika
diperlukan (misalnya:
nebulizer)
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Verbal dan Status Pernafasan: 1. Manajemen Jalan Nafas
Pertukaran Gas keperawatan selama 1minggu psikomotor pertukaran gas a) Posisikan pasien
berhubungan diberikan perawatan selama a) Keseimbangan untuk
denganPenurunan 1-2 kali kunjungan selama 30 ventilasi dan memaksimalkan
Permukaan Efek menit diharapkan tidak perfusi(4-5) ventilasi
Paru, Kerusakan terjadi ganguan pertukaran b) Dispnea saat
b) Motivasi pasien untuk
Membran di gas beristirahat (4-5)
Alveolar, Kapiler, c) Sianosis (4-5) bernafas pelan, dalam,
Sekret Kental dan berputar, dan batuk
Tebal c) Monitor status
pernafasan dan
oksigenasi,
sebagaimana mestnya
d) Auskultasi suara
nafas, catat area yang
ventilasinya menurun
atau tidak ada dan
adanya suara
tambahan
2. Monitor pernafasan
a) Monitor kecepatan,
irama, kedalaman,
dan kesulitan bernafas
b) Monitor suara nafas
tambahan seperti
ngorok atau mengi
c) Catat pergerakan
dada, catat
ketidaksimetrisan,
penggunaan otot
bantu nafas, dan
retraksi pada otot
supraclavicularis dan
intercosta
3. Terapi oksigen
a) Bersihkan mulut,
hidung, dan sekresi
trakea dengan tepat
b) Batasi (aktivitas)
merokok
c) Pertahankan
kepatenan jalan nafas
d) Siapkan oksigen dan
berikan melalui
siystem humidifier
e) Berikan oksigen
tambahan seperti yang
diperintahkan
f) Monitor aliran
oksigen
5 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan Verbal dan 1.Toleransi terhadap 1. Terapi aktivitas
berhubungan keperawatan selama 1minggu psikomotor aktivitas a) Pertimbangkan
Keletihan, diberikan perawatan selama a) Saturasi oksigen kemampuan klien
Kelemahan, dan 1-2 kali kunjungan selama 30 ketika beraktivits (4- dalam berpartisipasi
Inadekuat menit diharapkan aktivitas 5) melalui aktivitas
Oksigenasi untuk pasien kembali efektif b) Frekuensi pernafasan
spesifik
Aktivitas ketika beraktivitas
(4-5) b) Pertimbangkan
c) Kemudahan bernafas komitmen klien untuk
ketika beraktivitas meningkatakn
(4-5) frekuensi dan jarak
d) Kekuatan tubuh aktivitas
bagian bawah (4-5) c) Bantu klien untuk
mengidentifikasi
2.Tingkat kelelahan aktivitas yang
a) Kelelahan (4-5) diinginkan
b) Kelesuan (4-5) d) Sarankan metode-
c) Kegiatan sehari-hari
metode untuk
(4-5)
d) Kualitas istirahat (4- meningkatkan aktfitas
5) fisik yang cepat
e) Kualitas tidur (4-5) 2. Manajemen energi
f) Keseimbangan antara a) Kaji status fisiologis
kegiatan dna pasien yang
istirahat (4-5)
menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks usia
dan perkembangan
b) Bantu pasien untuk
membatasi tidur siang
dengan menyediakan
kegiatan yang
mendorong pasien
untuk terjaga, dengan
cara yang tepat
c) Bantu klien dalam
aktivitas sehari-hari
yang teratur sesuai
kebutuhan (ambulasi,
berpindah, bergerak
dan perawatan diri)
d) Evaluasi secara
bertahap kenaikan
level aktivitas pasien
masalah.
fasilitas tersebut.
5. Evaluasi
sudah berjalan dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak mencapai
berbagai perbaikan.