Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN TROMBOSITOPENIA

Disusun oleh :

Kelas B

Kelompok 5

1. Anisa Dwi Cahyani (117011)


2. Arif Ma’ruf (117015)
3. Erida Yona Afinza (117037)
4. Fariz Alqomar Z.W (117041)
5. Juliana Dwi P. W (117058)
6. Nani Fattiya S (117070)
7. Rofi Ayu Agustin (117091)

PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah Asuhan Keperawatan Trombositopenia.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Semarang,15 Januari 2019

Penyusun

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………...………………….…. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………….………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..…………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………...….. 5

A. Latar Belakang …………………………………..……………………………...…….. 5

B. Rumusan Masalah …………………………..………………………………………… 6

C. Tujuan Penulisan ………………………………..…………………………………….. 6

D. Manfaat Penulisan ………………………………..……………...…………………… 6

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. ………………………………7

A. Pengertian …………………………………………………………………………..… 7

B. Etiologi …………………………………………………………………….………….. 7

C. Manifestasi Klinik …………………………………………….………………………. 9

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ………………………………………...… 13

A. Pengkajian………………………………………………………………………...… 13

B. Diagnosa …………………………………………………………………………….. 21

C. Intervensi ……………………………………………………………….……………. 22

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 3


BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………… 23

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… ..23

B. Saran …………………………………………………………………………..…….. 23

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 24

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 4


BAB I
PENDAHALUAN

A. LATAR BELAKANG

Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm. Trombosit
dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam susunan sumsum
tulang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera setelah
memasuki kapiler darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru.
Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000 sampai 350.000 per mikroliter. Dalam
keadaan normal seper tiga dari jumlah trombosit ada di dalam limpa. jumlah trombosit dalam
keadaan normal di darah tepi selalu kurang lebih konstan.
Masa hidup trombosit 8 sampai 12 hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir.
Trombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi, terutama oleh sitem makrofag jaringan; lebih
dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa. Trombosit alias sel darah kecil
yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Trombosit memiliki fungsi penting dalam
mencegah dan menghentikan perdarahan. Sel yang sangat kecil ini bisa anda anggap sebagai
sumbat kecil (mikro) yang bertugas setiap kebocoran yang terjadi di pembuluh darah. Jumlah
normal trombosit dalam tubuh adalah 150.000-400.000/mm3. Kehilangan atau kerusakan
pada salah satu sel darah yang mengakibatkan trombositopenia ini akan menyebabkan
gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor
koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal.
Penegakan diagnosis tentang penyebab utama gangguan perdarahan amat enting dan hal
ini dibutuhkan ketelitian yang cermat, efektif, dan efisien dalam hal anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang untuk menghindari kesalahan diagnosis. Maka dari
itu, hampir semua kasus gangguan perdarahan membutuhkan pemeriksaan yang lanjut demi
tegaknya diagnosi penyakit tersebut

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 5


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa trombositopenia
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

D. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 6


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN

TROMBOSITOPENIA adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit


yang bersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer . Hal
ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-sum tulang atau karena
kerusakan trombosit pada sirkulasi darah. Trombositopenia merupakan keadaan dimana
trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3. Keadaan trombositopenia
menyebabkan perdarahan spontan jika jumlah trombosit kurang dari 20.000 mm3.

B. ETIOLOGI

Penyebab trombositopenia dapat dibagi menjadi tiga kategori:


a) .Gangguan Produksi
Penyebab trombositopenia antara lain bisa disebabkan karena sumsum tulang
menghasilkan sedikit trombosit. Hal ini biasa terjadi pada penderita leukemia,anemia
aplastik, pemakaian alkohol yang berlebihan,dan kelainan sumsum tulang.
Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah dengan
mempengaruhi sumsum tulang, misalnya parvovirus, rubella, gondok, varicella, hepatitis
C, dan HIV.
Penyebab lainnya trombositopenia akibat gangguan produksi trombosit sumsum tulang
meliputi: toksisitas alkohol jangka panjang dari penyalahgunaan alkohol; leukemia dan
limfoma, kanker yang menyerang sumsum tulang, dan kekurangan vitamin B12.
b) . Peningkatan penghancuran trombosit
Perusakan plateletyang meningkat dapat menyebabkan trombositopenia oleh mekanisme
imunologi dan non-imunologi.
Penyebab imunologi trombositopenia dapat disebabkan oleh:
1. Obat tertentu (antibiotik sulfonamide, carbamazepine, digoxin, kina, quinidine, reaksi
transfusi, dan gangguan rheumatologic (lupus eritematosus sistemik).

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 7


2. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah trombositopenia imunologi di
mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang trombosit yang beredar
(autoimun). ITP biasanya kronis (lama) pada orang dewasa dan akut pada anak-anak.
c. Heparin-induced trombositopenia (HIT) adalah penghancuran imunologis trombosit
oleh penggunaan heparin dan obat-obatan terkait.
Proses trombositopeni non-imunologi konsumtif meliputi infeksi berat atau sepsis,
irregularitas permukaan pembuluh darah (vasculitis, katup jantung buatan), atau, jarang
terjadi, koagulasi intravaskular diseminata atau DIC (komplikasi serius dari infeksi
biasa, trauma, luka bakar, atau kehamilan).
3. Absorbsi Limpa
Absorbsi limpa terjadi ketika limpa membesar (misalnya, karena sirosis hati atau
beberapa jenis leukemia) dan menangkap trombosit dari sirkulasi lebih dari biasanya.
Hal ini bisa mengakibatkan trombositopenia.

TANDA DAN GEJALA

 Banyak pasien yang menderita Trombositopenia tanpa gejala


 Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
 Menstruasi yang banyak
 Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
 Muntah darah dan batuk darah
 Perdarahan Gastro Intestinal
 Adanya darah dalam urin dan fesesPerdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 8


C. Manifestasi Klinis

a. <100.000/μL
b. Diatesis hemoragik yang merupakan akibat yang timbul karena kelainan faal
hemostasis yaitu kelainan patologik pada dinding pembuluh darah
mengakibatkan:
- Simple easy bruising (mudah memar)
- Purpura senilis, karena atrofi jaringan penyangga pembuluh darah kulit
terlihat terutama pada aspek dorsal lengan bawah atau tangan.
- Purpura steroid, karena terpai steroid yang mengakibatkan atrofi jaringan
ikat penyangga kapiler bawah kulit sehingga pembuluh darah mudah
pecah.
- Scurvy, yaitu terjadi pada defisiensi vitamin C, zat intersel yang tidak
sempurna dapat menyebabkan petechie perifolikular, memar, dan
perdarahan mukosa
c. Ditemukan adanya petechie, yaitu perdarahan yang halus terjadi di bawah
kulit yang akan manifes dengan gesekan yang lemah. Petechie timbul sebab
jumlah trombosit yang ada tidak mencukupi untuk membuat sumbat trombosit
dan karena penurunan resistensi kapiler darah.
- Mudah atau memar yang berlebihan
- Pendarahan dari luka yang berkepanjangan
- Pendarahan spontan dari gusi atau hidung
- Ada darah dalam air seni atau kotoran
- Menstruasi berat
- Adanya darah dalam urin dan feses
- Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.

Komplikasi

- Syock hipovolemik
- Penurunan curah jantung
- Purpura, ekimosis, dan petekie

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 9


PATOFISIOLOGI

Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena faktor
tertentu seperti Autoimun (suatu kelainan pada sistem imun yang disebabkan oleh produksi
antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain
itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau lisis), maka akan terjadi kerusakan
trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini
yang kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam sirkulasi
darah(TROMBOSITOPENIA)

PATHWAY

Gangguan Produksi dan Peningkatan penghancuran


trombosit

TROMBOSITOPENIA

Menstruasi yang banyak Adanya purpura a. jumlah


atau perdarahan trombosit ↓
kulit pada b. fungsi organ
Perdarahan pada
ekstermitas dan c. inflamasi organ
mukosa, mulut, hidung,
tubuh
dan gusi

Resiko tinggi Kerusakan Nyeri


perdarahan integritas kulit

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 10


PEMERIKSAAN PENUNJANG

TES DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu :
a) Darah rutin(Hematologi Rutin) seperti:
 Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi dalam
transport oksigen ke tubuh. Normal : (male : 4.5-6,5 x 10^12/L dan female : 3.9 - 5.6
x 10^12/L)
 Hemoglobin -Hb- (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam eritrosit yang
berfungsi membawa oksigen ke tubuh) pada kompoenn darah. Normal (male
: 12.5-16.5 x 10^9 /L dan female: 11.5-15.5 x 10^9 /L)
 Leukosit(WBC) : mengetahui kelainan sel darah putih. Normal ( adults: 4000-10000
/UL dan children : 5000-15000 /UL)
 Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi keping-keping darah apakah
mengalami gangguan pembekuan darah atau idak, pemantauan dan evaluasi
perdarahan. Normal (150.000-450.000/UL)
 Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia, kehilangan darah.
Normal (male : 40-54%, female : 36-47% dan children : 32-42%)
 Laju Endap Darah (LED) : mengukur laju pengendapan (dalam mm/jam) dari eritrosit
pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan. LED meningkat yaitu
menunjukkan meningkatnya kadar imunogloblin atau protein akut dan merupakan
penanda nonspesifik dari adanya radang atau infeksi.
 Bleedding time memanjang dengan waktu pembekuan normal
b) BMP
Biopsi Bone Marrow (BMP) dapat dilakukan jika segala cara telah dilakukan sampai
pemberian obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan pada
pasien, jadi untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksa bone
marrow (pengambilan cairan sumsum tulang belakang) karena dicurigai ada penyakit
lain selain ITP.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 11


PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan trombositopenia biasanya adalah mengobati penyakit yang


mendasarinya. Apabila terjadi gangguan produksi trombosit, maka transfusi trombosit dapat
menaikan angka trombosit dan menghentikan perdarahan atau mencegah perdarahan
intracranial. Apabila terjadi penghancuran trombosit yang eksesif, trombosit yang
ditransfusikan juga akan dihancurkandan tidak akan menaikan angka trombosit

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 12


BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Skenario
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, tubuhnya muncul bintik – bintik kemerahan ditangan
dan di kaki, lebam dibadannya tanpa ada trauma pukulan, mimisan, lemas, dan pusing.
Kemudian anak A dibawa ke RS Tugurejo, TD : 116/90 mmHg, suhu 37,1oc, RR 20x/menit, nadi
98x/menit. Apa yang harus dilakukan perawat untuk menangani kasus tersebut?

F.019/SOP/018-023/AKD

FORM PENGKAJIAN
(AREA PRAKTIK RUMAH SAKIT)

Unit : Tanggal Pengkajian : 10 Januari


2019
Ruang/Kamar: Waktu Pengkajian : 14.30 WIB
Tgl. Masuk : 10 Januari 2019 Auto Anamnese dan Allo Anamnese
Jam : 08.00 WIB

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : An. A
Umur : 12 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan :-
Agama/Suku :Islam / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat Rumah :Semarang
Dx. Medik : ITP

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 13


B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Y
Alamat : Semarang
Hubungan dgn pasien : Ayah

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : An.A mengatakan badannya lemas dan kepala pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga An.A mengatakan awalnya An.A tidak mengeluh apapun. An. A melakukan
kegiatan seperti biasa tiba-tiba 2 hari sebelum masuk rumah sakit badan An.A muncul
bintik-bintik kemerahan di tangan dan kaki muncul lebam di badannya tanpa ada
trauma pukulan, sempat mimisan ketika dirumah. An.A merasa lemas dan pusing.
Kemudian An. A pada tanggal 10 Januari 2019 dibawa ke RS Tugurejo untuk
mendapat penanganan lebih lanjut. Di IGD An.A diberi infus RL 25tpm, ranitidine 1
amp.
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Keluarga An. A mengatakan sudah pernah masuk RS 1x sebelumnya karena
demam,tidak ada alergi obat, imunisasi lengkap
Riwayat kehamilan dan kelahiran
- prenatal : baik, gizinya terpenuhi
- intranatal : persalinan normal, tanpa ada komplikasi saat melahirkan
- postnatal : kondisi baik, tidak ikterik
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Keluarga pasien mengatakan dikeluarga tidak ada
penyakit munurun ataupun menular.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 14


GENOGRAM (Tiga generasi)

Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Tinggal Satu Rumah

: Pasien

: Meninggal

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 15


II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis, GCS total : 15
2. Tekanan Darah : 116/ 90 mmHg
3. Suhu : 37, 1 ˚C
4. Pernapasan : 20x/menit
5. Nadi :98 kali per menit

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 23.5 cm
2. Tinggi Badan :145 cm Berat Badan : 43,4 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 20,6 kg/m2
4. Z Score:
Kesimpulan

C. PEMERIKSAAN FISIK(head to toe)


1. Kepala : mesocephal, rambut bersih, warna hitam
2. Mata :konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung
3. Hidung : bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada pernafasan
cuping hidung
4. Telinga : telinga simetris, tidak ada serumen
5. Mulut : rongga mulut bersih, gigi lengkap, gusi tidak ada perdarahan
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax (Paru-paru) :
- Inspeksi : pengembangan dada kanan kiri sama, terdapat
memar
- Palpasi : vocal fremitus sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
8. Jantung:
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di ics 5 mid klavikula sinistra
- Perkusi : tidak ada pembesaran lapang jantung
- Auskultasi : terdapat BJ1 dan BJ2, tidak ada bunyi jantung
tambahan
9. Abdomen:
- Inspeksi : terdapat luka seperti memar di daerah abdomen
- Auskultasi : bising usus 12x/menit

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 16


- Palpasi : ada nyeri tekan, tidak teraba massa, tidak teraba
pembasaran pada setiap kuadran
- Perkusi : bunyi timpani di setiap kuadran
10. Ekstremitas : tidak ada lesi, terdapat bintik-bintik merah di kaki
dan tangan, turgor kulit lembab, capilary refil < 3 detik, kekuatan otot 5555 5555
5555 5555

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasien jika sakit hanya demam, batuk, pilek, tidak mengalami gangguan tumbuh
kembang, jika sakit pasien periksa di klinik. Saat dilakukan tindakan keperawatan pasien
kooperatif dan lebih banyak diam.

B. POLA NUTRISI METABOLIK


Di rumah : pasien mengatakan jika dirumah makan teratur 3x sehari, tidak ada
pantangan/alergi makanan
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan di RS makan sedikit, kadang tidak
mau makan, makan hanya 2 sendok
A : TB=145 cm BB=43.4 kg IMT = 20,6 kg/m2
B : HB= 14,60 g/dL
Ht= 42,80 %
Lekosit= 0,95 10^g/L
Trombosit= L 6 10^g/L
C : turgor kulit lembab, terdapat hematom di dada dan abdomen
D : nasi tim

C. POLA ELIMINASI
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien BAB 2 hari 1x dengan konsistensi
lunak, warna kuning, bau khas, BAK 5-6x/hari
Di Rumah Sakit : belum bisa BAB, BAK 5-6x/hari

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Di rumah : pasien mengatakan aktivitas selama sekolah, bermain bola dengan
teman- temannya
Di Rumah Sakit: pasien mengatakan selama di rumah sakit dibantu oleh keluarganya
dalam melakukan berbagai aktivitas.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 17


Tingkat Ketergantungan Pasien
IV. P
O Aktivitas Tingkat Ketergantungan
L
A Makan/minum 3

I Eliminasi 3
T
E Mandi 3
.
Mobilitas 2
P
Berpakaian 3
O
L
Aktivitas harian 2
E

E. ISTIRAHAT TIDUR
Di rumah : keluarga pasien mengatakan tidur 6-7 jam, tidur malam mulai pukul
20.00 WIB
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan tidur

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien tidak menggunakan kaca mata, tidak
menggunakan alat bantu dengar
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan perutnya sakit
P : ketika sedang tidak melakukan aktivitas
Q : seperti tertekan
R: perut
S:4
T : hilang timbul
Pasien menahan sakit, terdapat nyeri tekan di abdomen kuadran I
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pasien anak perempuan yang baik dan
penurur
Di Rumah Sakit: pasien mengatakan sedih ketika dirumah sakit karena tidak bisa bermain
dengan teman-temannya

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 18


H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Di rumah : ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak kandungnya yang
pertama, dan pasien menyayangi adiknya
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan pasien berhubungan baik dengan keluarga,
perawat, dokter dan temannya yang menjenguk

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah : tidak ada masalah pada organ reproduksi
Di Rumah Sakit : organ reproduksi normal

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Di rumah : keluarga pasien mengatakan jika pasien ada masalah di sekolah maupun
dengan teman, selalu bercerita dengan ibu atau ayahnya
Di Rumah Sakit : pasien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Di rumah : pasien mengatakan beragama islam dan melaksanakan sholat
Di Rumah Sakit : pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya

DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal: 10 Januari 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Lekosit L 0,95 10^g/L 6,0-17,5
Eritrosit 5,39 10^g/L 4,0-6,0
Hemoglobin 14,60 g/dL 10,5-13,5
Hematokrit 42,80 % 32,0-44,0
Trombosit L 6 10^g/L 150,0-400,0

b. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Tanggal Pemeriksaan : 11 Januari 2019
Pemeriksaan USG- abdomen
Kesan : sonografi abdomen dalam batas normal, tidak ditemukan efusi maupun
asites

c. PEMERIKSAAN EKG
-

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 19


d. TERAPI
No Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. RL 25tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
2. NaCl 0,9% 20tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
3. Dexametason 3x1/2 mg IV Kortikosteroid
4. Ranitidin 3x1/2mg IV Menurunkan produksi asam
lambung
5. Ulsafat 3x1/2mg IV Menyembuhkan tukak
lambung

ANALISA DATA
NO HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH TTD,
TGL NAMA
1. Kamis, 10 DS: pasien mengatakan Koagulopati Risiko tinggi
Januari badan lemas, badan inheren pendarahan
2019 muncul bintik-bintik (Trombositop
merah, sempat mimmisan eni)
ketika dirumah

DO: bintik merah ada di


kaki dan tangan
Trombosit= L 6 10^g/L
Lekosit= 0,95 10^g/L
HB= 14,60 g/dL
Ht= 42,80 %

2. Kamis, 10 DS : pasien mengatakan Agen cedera Nyeri akut


Januari perut sakit biologis
2019 P : ketika sedang tidak
melakukan aktivitas
Q : seperti tertekan
R: perut kuadran I
S:4
T : hilang timbul

DO : pasien tampak
menahan nyeri

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 20


3. Kamis, 10 DS : keluarga pasien Kondisi Kerusakan
Januari mengatakan di bagian gangguan integritas kulit
2019 dada dan perut terdapat metabolik
memar berwarna merah
gelap

DO : warna kulit merah


gelap di daerah dada dan
perut, turgor kulit lembab,
TD : 116/ 90 mmHg
S : 37, 1 ˚C
N :98 x/mnt

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi pendarahan berhubungan dengan koagulopati inheren
(Trombositopeni)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kondisi gangguan metabolik

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 21


INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUUAN INTERVENSI TTD,
NAMA
1. Risiko tinggi Setelah dilakukan tindakan 1. catat nilai HB, HT, dan
pendarahan keperawatan 3x24 jam trombosit
diharapkan masalah risiko 2. Lindungi pasien dari
tinggi pendarahan dapat trauma yang dapat
teratasi dengan menyebabkan pendarahan
KH : 3. Kolaborasi dalam
- tidak ada bintik merah bentuk plasma darah
- trombosit pada jumlah
normal
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. observasi nyeri
keperawatan 1x24 jam 2. Monitor ttv
diharapkan masalah nyeri 3. Ajarkan teknik relaksasi
akut dapat teratasi dengan nafas dalam / kompres air
KH : hangat
- skala nyeri berkurang dari 4. Kolaborasi pemberian
4 menjadi 1 analgetik
- pasien mampu mengontrol
nyeri
3. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kulit adanya
kulit keperawatan 3x24 jam kemerahan
diharapkan masalah 2. Monitor status nutrisi
kerusakan integritas kulit 3. Anjurkan pasien
dapat teratasi dengan menggunakan pakaian
KH : yang longgar
- memar menghilang 4. Kolaborasi dengan tim
- integritas kulit yang baik medis pemberian obat.
bisa dipertahankan

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 22


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Trombositpenia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yangbersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer.
Trombositopenia merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal, di bawah
100.000 mm3.

B. Saran
Dengan dibuatnya Makalah tentang Trombositpenia teman-teman mahasiswa Tingkat II
keperawatan dapat memahami apa itu Trombositpenia dan dapat menjelaskan kepada orang
lain yang membutuhkan.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 23


DAFTAR PUSTAKA

A.V Hovbrand. 2009. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC Edisi 4: Jakarta.

Brunner dan Sudart. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.

Prie Sylvia dan Wilson lorraine. 2012. Pathofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Taylor M Chyntia dan Ralph Sheila. 2010. Diagnosa Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Waterbury Larry. 2010. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC edisi 3 : Jakarta.

STIKES TELOGOREJO SEMARANG Page 24

Anda mungkin juga menyukai