1 . Pendahuluan
Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan ,di mulai sejak dalanm kandungan
(janin) bayi dan anak ,dewasa dan usia lanjut ,periode dua tahun pertama kehidupan dan
perkembangan masa krisis , karna pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat ,gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen , dan tidak
dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita kurang energi kronis (KEK) ,yang bila
hamil dapt meningkatkan resiko melahirkan BBLR ( <2500 gram) sebagai salah satu
penyebab utama tingginya angka gizi kurang dan kematian balita .pada tahun 2005 terdapat
sekitar 5 juta balita gizi kurang : 1,7 juta diantara nya menderita gizi buruk pada usia sekolah
,sekitar 1 juta anak tergolong pendek sebagai akibat dari gizi kurang pada masa balita .
Anemi gizi besi (AGB) di derita oleh 8,1 juta anak balita 10 juta di derita oleh usia
sekolah 3,5 juta remaja putri dan 2 juta ibu hamil , sekitar 3,4 juta anak sekolah menderita
gangguan akibat kurang youdium (gaki)
Sementara masalah gizi kurang dan gizi buruk masih tinggi ada kecendrungan
peningkatan masalah ini ,masalah gizi lebih saja beberapa tahun terakhir hasi pemetaan gizi
lebih di wilayah perkotaan diindonesia menunjukkan bahwa sekitar 12 % dewasa menderita
gizi kurang.
Visi : Mewujudkan masyarakat yang sehat ,mandiri melaui pelayanan kesehatan yang
Optimal
MEMBERIKAN PELAYANAN
MA MEMUASKAN
YANGMEMUASKAN BAGI PASIEN
Keadaan gizi masyarakat diwilayah puskesmas PASI MALI woyla barat berdasarkan
hasil penimbangan diposyandu pada tahun 2017 dengan indikator BB/U masih didapati balita
gizi kurang dan balita sangat pendek prevalensi cakupan fe pada ibu hamil masi rendah dan
cakupan rumah tangga yg mengkonsumsi garam yodium 95 % dari total rumah tangga yang
berada diwilayah puskesmas PASI MALI .
Berdasarkan analisa data tahun 2017 ibu hamildan masalah gizi diketahui bahwa ibu
hamil yang menderiata anemi dan KEK serta KEP balita diwilayah puskesmas PASI MALI
sebagian besar berasal dari keluarga miskin ,tingkat pendidikan orang tua balita dan ibu hamil
masih rendah pekerjaan kepala keluarga sebagian besar adalah buruh tani ,kondisi rumah
tidak sehat prilaku dan pola hidup dan ada penyakit penyerta.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai unit terdepan dari suktrur jajaran
kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan
masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam rangka
penanggulangan masalah gizi.
1. Tujuan umum dari program gizi adalah seluruh keluarga berprilaku sadar gizi.
2. Meningkatkan kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh pelayanan gizi yang
memadai
IV .Kegiatan
5.1 Sasaran
Sasaran dari program Gizi adalah bayi anak balita remaja putri,anak sekolah
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan setelah kegiatan
Tersebut dilaksanakan`
Hasil pengolahan dan analisis dan dituangkan dalam bentuk laporan yang kemudian di
Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan dengan membahas hasil capaian indikataor sekaligus