Anda di halaman 1dari 8

Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Pasien

Kanker Payudara dalam Menjalani Kemoterapi


Siti Rahmiati Pratiwi1, Efri Widianti2, Tetti Solehati3
1,2,3
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
email : 1rahmiatipratiwi@gmail.com

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor satu dari seluruh jenis kanker yang terjadi
pada wanita. Salah satu penanganan kanker payudara adalah dengan menjalani kemoterapi dimana
pasien akan mengalami masalah psikologis yaitu kecemasan. Kecemasan yang terjadi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ancaman integritas fisik dan ancaman sistem diri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien
kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental
sampling, dengan jumlah responden sebanyak 97 orang. Instrumen yang digunakan adalah STAI
(State Trait Anxiety Inventory) dan instrumen faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan
dikembangkan dari teori Stuart dan Laraia. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian dari responden mengalami state anxiety sedang (59,8%), dan
sebagian responden mengalami trait anxiety sedang (54,6%). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi
kecemasan, faktor ancaman sistem diri merupakan faktor yang mendominasi kecemasan pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Ancaman sistem diri yang mendominasi ini dapat
memengaruhi peran dari pasien, sehingga perlu adanya upaya untuk menurunkan kecemasan dengan
memperhatikan berbagai faktor yang memengaruhi. Saran bagi perawat dan institusi terkait
diharapkan untuk mengkaji lebih lanjut aspek psikososial dan menentukan intervensi selanjutnya
untuk mengurangi kecemasan seperti mengajarkan teknik relaksasi, memberi dukungan dan motivasi,
serta mendorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik.

Kata Kunci: Kanker Payudara, Kecemasan, Kemoterapi

ABSTRACT

Breast cancer is the leading cause of death from all types of cancer that occur in women. On
of the treatment of breast cancer is chemotherapy which the patient will experience a psychological
problem, such as anxiety. Anxiety can be affected by several factors, there is threat to physical
integrity and threat to self-system of patients. The purpose of this research is to determine factors that
affect anxiety of breast cancer patients who underwent chemotherapy in RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung. This research used the descriptive quantitative method with 97 participants as a sampling
using accidental sampling. STAI (State Trait Anxiety Inventory) and modifying theory of Stuart &
Laraia were used to measure factors that affect anxiety. For analyzing the data, it used percentage
abbreviation. The results of this research showed that several of participants experienced moderate
state anxiety (59,8%), and several participants experienced moderate trait anxiety (54,6%). Based on
factors that affect anxiety, the factor of the threat to self-system was the factor which dominates
anxiety patients with breast cancer who underwent chemotherapy. This domination of self-system
threat can affect the role of patients. Therefore it needs some efforts for decreasing anxiety with giving
an attention to several factors which affect anxiety. The nurse and institution are expected to assess
further aspects of psychosocial and determine next intervention reduce anxiety, such as teaching
relaxation techniques, provide support and motivation, and encourage the patient to perform physical
activity.

Keywords: Breast Cancer, Anxiety, Chemotherapy

167  
Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

PENDAHULUAN psikologis diantaranya gangguan harga diri,


seksualitas, dan kesejahteraan pasien seperti
Kanker adalah segolongan penyakit yang kecemasan (Smeltzer, S. C., et.al, 2008).
ditandai dengan pembelahan sel yang tidak Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
terkendali dan kemampuan sel-sel untuk Oetami, dkk (2014), dampak kanker payudara
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dan pengobatannya terhadap aspek psikologis
dengan pertumbuhan langsung di jaringan menunjukkan bahwa pasien kanker payudara
yang bersebelahan atau dengan migrasi sel ke mengekspresikan ketidakberdayaan,
tempat yang jauh (Amalia, 2009). kecemasan, rasa malu, harga diri menurun,
Kanker payudara adalah keganasan yang stres, dan amarah.
berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan Salah satu pertimbangan keperawatan
jaringan penunjang payudara, tetapi tidak yang harus diperhatikan pada pasien yang
temasuk kulit payudara. Kanker payudara menjalani kemoterapi adalah kecemasan
umumnya menyerang wanita yang telah (Smeltzer, S. C., et.al, 2008). Berdasarkan
berumur lebih dari 40 tahun, namun wanita hasil penelitian Bintang (2012) menunjukkan
muda pun bisa terserang kanker payudara. bahwa lebih dari 30% pasien kanker yang
Kanker payudara merupakan penyakit yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Hasan
paling ditakuti oleh wanita meskipun kaum Sadikin Bandung mengalami cemas sedang
pria pun dapat terkena (Purwoastuti, 2008). dan sisanya mengalami cemas berat hingga
Kejadian kanker payudara menempati depresi.
urutan pertama dan merupakan penyebab Kecemasan adalah reaksi emosional
kematian wanita terbanyak nomor satu di yang tidak menyenangkan terhadap bahaya
Indonesia. Berdasarkan estimasi Globocan nyata atau imaginer yang disertai dengan
International Agency Research on Cancer perubahan pada sistem saraf otonom dan
(IARC) tahun 2012, insiden kanker payudara pengalaman subjektif sebagai “tekanan”,
yaitu 40 per 100.000 perempuan. “ketakutan”, dan “kegelisahan” (Spielberger,
Pasien yang menderita kanker payudara C. D, 2010). Kecemasan dibedakan menjadi
perlu melakukan terapi pengobatan dalam dua yaitu state anxiety dan trait anxiety. State
upaya penyembuhannya. Salah satu anxiety adalah gejala kecemasan yang timbul
pengobatan yang dianjurkan yaitu apabila seseorang dihadapkan pada sesuatu
kemoterapi. Kemoterapi adalah terapi anti yang dianggap mengancam dan bersifat
kanker untuk membunuh sel-sel tumor sementara. Trait anxiety adalah kecemasan
dengan menganggu fungsi dan reproduksi sel yang menetap pada diri seseorang yang
yang bertujuan untuk penyembuhan, merupakan pembeda antara satu individu
pengontrolan, dan paliatif (Neal, 2006). dengan individu lainnya (Spielberger, C. D,
Kemoterapi bisa menimbulkan dampak 2010).
fisiologis maupun psikologis. Dampak Menurut Stuart dan Laraia (2009) faktor-
fisiologis yang bisa terjadi yaitu rasa lelah, faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi
lesu, kerontokan rambut, gangguan usus dan menjadi dua yaitu faktor predisposisi dan
rongga mulut seperti mual muntah, mukositis faktor presipitasi. Faktor predisposisi terdiri
rongga mulut, gangguan sumsum tulang dari pandangan psikoanalitik, pandangan
belakang, kemandulan, gangguan menstruasi interpersonal, pandangan perilaku, kajian
& menopause serta gangguan pada organ lain keluarga, dan kajian biologis. Faktor
(Adamsen, L., et.al 2009). Selain presipitasi berasal dari sumber internal dan
menimbulkan dampak fisiologis, kemoterapi eksternal yang dapat dikelompokkan menjadi
juga bisa menimbulkan dampak negatif pada dua kategori yaitu ancaman terhadap

Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174   168  


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

integritas fisik dan ancaman terhadap sistem sampel yang digunakan dalam penelitian ini
diri. adalah accidental sampling, sampel dalam
Dampak negatif dari kecemasan bisa penelitian ini sebanyak 97 responden. Teknik
terjadi pada pasien kanker payudara. pengumpulan data pada penelitian ini adalah
Mohammed S, dkk (2012) menyebutkan dengan menggunakan kuisioner, kuesioner
bahwa efek kecemasan pada pasien kanker langsung diisi oleh responden dengan adanya
payudara bisa meningkatkan rasa nyeri, pendampingan dari peneliti saat proses
mengganggu kemampuan tidur, pengisian kuesioner.
meningkatkan mual dan muntah setelah Analisis data yang digunakan dalam
kemoterapi, juga terganggunya kualitas hidup penelitian ini adalah univariat. Untuk
diri sendiri. Perasaan cemas yang dirasakan mengidentifikasi tingkat kecemasan
oleh pasien kanker ketika menjalani responden data yang diperoleh dari
kemoterapi dapat berdampak buruk pada penjumlahan skor hasil pengisian kuisioner
proses pengobatan serta rehabilitasi secara untuk tingkat kecemasan, dimasukkan ke
medis maupun psikologis, seperti yang dalam pembagian kategori yaitu ringan,
dikemukakan Bintang (2012) dalam sedang, dan berat. Untuk mengetahui faktor-
penelitiannya bahwa kecemasan yang terjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu
pada pasien kanker yang menjalani sebelum dilakukan analisis data, peneliti
kemoterapi bisa mengakibatkan pasien melakukan uji normalitas terlebih dahulu dan
menghentikan kemoterapinya. didapatkan hasil distribusi tidak normal
Reaksi kecemasan pada seorang pasien sehingga digunakan nilai median. Data yang
kanker sering muncul tidak hanya saat pasien diperoleh dari penjumlahan skor hasil
didiagnosa terkena kanker, tetapi juga saat pengisian kuisioner untuk faktor-faktor yang
pasien menjalani kemoterapi. Kecemasan ini mempengaruhi kecemasan, dimasukkan ke
lazim terjadi karena mengenai masalah dalam pembagian kategori yaitu tinggi dan
finansial, kecemasan saat timbul gejala-gejala rendah.
yang dirasakan, kekhawatiran mengenai
kesembuhan, dan kekhawatiran tidak dapat HASIL
menjalankan fungsi sebagai perempuan secara
maksimal (Tarwoto & Wartonah, 2004). Pada penelitian ini didapatkan hasil
bahwa sebagian besar dari responden berada
METODE pada rentang usia 41-60 tahun yaitu dewasa
Penelitian ini dilakukan di Poli Bedah madya (62,9%), pendidikan terakhir sekolah
Oncology RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. dasar (44,3%), frekuensi kemoterapi yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah sudah dijalani oleh responden yaitu sebanyak
deskriptif kuantitatif. Variabel dalam 3 kali (23,7%), dan sebagian besar responden
penelitian ini adalah tingkat kecemasan dan memiliki penghasilan <UMR Kota Bandung
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan (61,9%).
pasien kanker payudara yang menjalani Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat State
kemoterapi dan subvariabel penelitian ini Anxiety dan Tingkat Trait Anxiety
Pasien Kanker Payudara yang
adalah ancaman integritas fisik, ancaman Menjalani Kemoterapi di RSUP Dr.
sistem diri. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2015
Populasi pada penelitian ini adalah (n=97)
pasien kanker payudara yang menjalani Tingkat State Trait
kemoterapi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Kecemasan F % F %
Bandung yang berjumlah pada bulan Maret Responden
Ringan 31 32 39 40,2
2015 yaitu 360 pasien. Teknik pengambilan Sedang 58 59,8 53 54,6

169   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174    


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

Berat 8 8,2 5 5,2 individu tersebut untuk untuk bersikap


Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan terhadap situasi yang berbeda-beda.
bahwa tingkat state anxiety pasien kanker Seseorang yang memiliki kecemasan
payudara yang menjalani kemoterapi sebagian bawaan/dasar yang tinggi akan mudah
besar mengalami kecemasan sedang yaitu terstimulasi dalam mengalami kecemasan.
sebanyak 58 responden (59,8%). Untuk Ada beberapa faktor presipitasi yang
tingkat trait anxiety pasien kanker payudara mempengaruhi timbulnya kecemasan yaitu
yang menjalani kemoterapi sebagian besar ancaman integritas fisik dan ancaman sistem
mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak diri (Stuart & Laraia, 2009). Pada penelitian
53 responden (54,6%). ini didapatkan hasil bahwa ancaman sistem
diri merupakan faktor yang lebih dominan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor yang dalam mempengaruhi terjadinya kecemasan
Mempengaruhi Kecemasan Pasien
pada pasien kanker payudara yang menjalani
Kanker Payudara yang Menjalani
Kemoterapi di RSUP Dr. Hasan kemoterapi.
Sadikin Bandung Tahun 2015 (n=97). Pada penelitian ini sebagian besar
Faktor yang Tinggi Rendah responden mengalami perubahan peran dalam
Mempengaruhi F % F % keluarganya dan merasa tidak mampu
Ancaman Integritas 44 45,4 53 54,6 melayani suami dengan maksimal hal ini
Fisik
didapat dari banyaknya responden yang
Ancaman Sistem 47 48,5 50 51,5
diri menjawab “sering” pada pernyataan tersebut.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui oleh Hartati (2008) bahwa sebagian besar
bahwa pada faktor integritas fisik hampir pasien kanker payudara mengalami perubahan
setengahnya mempengaruhi kecemasan peran yang ditandai dengan tidak memiliki
pasien kanker payudara yang menjalani kepuasan dalam peran yang dijalankannya
kemoterapi (45,4%), begitu pun untuk faktor yakni pasien merasa tidak mampu melakukan
sistem diri hampir setengahnya pekerjaan dengan baik sehingga harus dibantu
mempengaruhi kecemasan pasien kanker oleh orang lain dan merasa tidak mampu
payudara yang menjalani kemoterapi (48,5%). melayani suaminya. Penelitian yang
dilakukan oleh Saraswati (2008) juga
PEMBAHASAN menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara kecemasan pada pasien
Menurut Spielberger, C. D (2010) state kanker yang menjalani kemoterapi dengan
anxiety ditandai oleh perasaan subjektif konsep dirinya.
terhadap tekanan, ketakutan, kekhawatiran, Menurut Stuart dan Laraia (2009)
dan kecemasan. Kecemasan ini berlangsung ancaman sistem diri meliputi ancaman
sementara dimana kecemasan itu muncul terhadap identitas diri, harga diri, hubungan
ketika dipicu oleh situasi tertentu yang interpersonal, kehilangan serta perubahan
dihadapi oleh seseorang, dalam hal ini situasi status/peran. Ancaman sistem diri yang bisa
dimana pasien harus menjalani pengobatan menimbulkan kecemasan pada pasien kanker
kemoterapi yang bisa menimbulkan berbagai payudara yang menjalani kemoterapi yaitu
macam efek samping pada diri pasien. Tetapi salah satunya harga diri yang rendah yang
kecemasan sesaat (state anxiety) ini juga dirasakan oleh pasien dikarenakan efek
sangat dipengaruhi oleh kecemasan bawaan samping kemoterapi yang muncul. Selain itu
(trait anxiety). Trait anxiety adalah hal yang dirasakan mungkin adanya
kecemasan yang menetap, merupakan perubahan status/peran dalam keluarga,
karakteristik individu yang mendasari misalnya jika pasien seorang istri dan ibu

Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174   170  


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

rumah tangga, maka peran sebagai istri dan dan mental yang terjadi di usia madya. Hal ini
ibu yang seharusnya mengurus suami dan sejalan dengan penelitian Wardhani (2012)
anak akan terganggu dan tidak akan berfungsi bahwa lebih sekitar 68,5% pasien kanker
dengan baik. payudara yang mengalami kecemasan berada
Faktor lain yang mempengaruhi dalam rentang usia 40-60 tahun.
kecemasan pasien kanker payudara yang Dilihat dari karakteristik lain yaitu
menjalani kemoterapi yaitu ancaman pendidikan, hampir sebagian dari responden
integritas fisik. Ancaman integritas fisik (44,3%) berpendidikan terakhir sekolah dasar,
menurut Stuart dan Laraia (2009) meliputi sejalan dengan penelitian Yunitasari (2012)
ketidakmampuan fisiologis atau penurunan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh pada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tingkat kecemasan seseorang yakni semakin
dasar (penyakit, trauma fisik, pengobatan, tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin
atau jenis pembedahan yang akan dilakukan). rendah pula kemungkinan mengalami
Pada pasien kaker payudara yang menjalani kecemasan, dan sejalan juga dengan
kemoterapi kecemasan timbul akibat penelitian Kuraesin (2009) bahwa tingkat
ketidakmampuan atau keterbatasan fisik yang pendidikan bisa mempengaruhi seseorang
terjadi pada dirinya dikarenakan efek samping dalam mengidentifikasi stressor dalam diri
yang ditimbulkan kemoterapi. Akibat dari sendiri maupun dari luarnya, tingkat
efek samping yang ditimbulkan ini pendidikan juga mempengaruhi kesadaran
menyebabkan pasien kesulitan untuk dan pemahaman terhadap stimulus, kondisi
memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga bisa ini menunjukkan bahwa respon cemas berat
menimbulkan kecemasan pada pasien. Hal ini cenderung terjadi pada pasien yang
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh berpendidikan rendah. Hampir sebagian dari
Oetami, dkk (2014) bahwa pasien kanker responden (61,9%) memiliki penghasilan
payudara yang menjalani pengobatan kurang dari UMR Kota Bandung, hal ini
mengemukakan kecemasan yang dirasakan sejalan dengan penelitian Hartati (2008)
yaitu khawatir akan dampak dari pengobatan bahwa status ekonomi yang rendah dapat
yang dijalani sehingga tidak dapat melakukan menambah rasa cemas pada pasien kanker
kegiatan sehari-hari seperti sebelumnya. Pada payudara. Selain itu hal ini sejalan juga
penelitian ini hampir sebagian besar dengan teori Stuart dan Sundeen (1998) yang
responden merasa khawatir akan efek menyatakan bahwa status ekonomi yang
samping yang timbul dari kemoterapi yang rendah pada seseorang akan menyebabkan
dapat mengganggu aktifitas sehari-hari orang tersebut mudah mengalami kecemasan.
mereka. Sejalan dengan penelitian Nurpeni Dilihat dari hasil penelitian, kecemasan
(2013) bahwa perasaan cemas yang dirasakan yang terjadi pada pasien hampir sebagian
oleh pasien yang menjalani pengobatan besar responden mengalami kecemasan
diakibatkan oleh penurunan fungsi fisik yang sedang baik pada state anxiety maupun trait
berpengaruh pada aktifitas sehari-harinya. anxiety. Menurut Stuart (2013) kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sedang memungkinkan individu berfokus
bahwa pasien kanker payudara yang pada hal yang penting dan mengesampingkan
menjalani kemoterapi hampir sebagian besar yang lain. Kecemasan ini mempersempit
(62,9%) berada pada usia antara 41-60 tahun lapang persepsi individu tetapi individu masih
yaitu dewasa madya. Menurut Harlock (2009) bisa melakukan sesuatu dengan arahan orang
bahwa masa dewasa madya merupakan masa lain. Selain itu apabila kecemasan ini tidak
transisi dan masa penyesuaian kembali segera diatasi maka akan berdampak pada
dengan pola perilaku yang telah dilakukan di kemoterapi yang dijalani oleh pasien, seperti
masa dewasa awal dengan perubahan fisik menurut penelitian Bintang (2012)

171   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174    


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

dikemukakan bahwa kecemasan yang terjadi gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi


pada pasien kanker yang menjalani kecemasan pasien kanker payudara yang
kemoterapi bisa mengakibatkan pasien menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Hasan
menghentikan kemoterapinya. Mohammed, Sadikin Bandung yang berjumlah 97 orang
dkk (2012) mengemukakan dalam responden, disimpulkan bahwa pada tingkat
penelitiannya bahwa dampak kecemasan pada kecemasan State hampir sebagian besar
pasien kanker payudara yaitu dapat responden mengalami kecemasan sedang,
meningkatkan rasa sakit, mual muntah, begitu pula pada tingkat kecemasan Trait
kesulitan tidur hingga terganggunya kualitas hampir sebagian dari responden mengalami
hidup. Kecemasan yang terjadi juga dapat kecemasan sedang. Kemudian untuk faktor
menurunkan daya tahan tubuh akibat yang mempengaruhi kecemasan pasien
meningkatnya kortisol yang dapat kanker payudara yang menjalani kemoterapi
menyebabkan berkurangnya sel darah putih hampir sebagian dari responden yang
(Taylor, S.E, 2012). mengalami kecemasan dipengaruhi oleh
Oleh karena itu, disinilah peran perawat faktor ancaman sistem diri dan sebagian
sangat dibutuhkan untuk mengatasi dipengaruhi oleh faktor ancaman integritas
kecemasan yang dialami pasien agar fisik.
kecemasan pasien tidak naik ke tingkat yang
lebih tinggi. Asuhan keperawatan yang SARAN
diberikan tidak hanya menyangkut kebutuhan
dasar tetapi juga kondisi psikologis yang Penelitian ini, diharapkan hasil penelitian
dialami oleh pasien. Intervensi yang diberikan dapat memberikan informasi bagi RSUP Dr.
dapat dilihat dari berat ringannya state dan Hasan Sadikin Bandung, khususnya kepada
trait anxiety seseorang. Jika state anxiety perawat di institusi terkait mengenai adanya
sedang, trait anxiety sedang maka dapat tingkat kecemasan dan faktor yang
diberikan intervensi seperti pengkajian mempengaruhi kecemasan pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi
kondisi psikologis, memberikan dukungan
sehingga perawat dapat mengkaji lebih lanjut
dan motivasi, menjadi pendengar yang baik,
dan menentukan intervensi selanjutnya sesuai
mengembangkan pola mekanisme koping
dengan tingkat kecemasan dan faktor yang
yang positif dengan tujuan pasien akan
mempengaruhinya. Meskipun hasil penelitian
menunjukkan cara koping adaftif terhadap menyatakan bahwa hampir sebagian besar
stress sehingga kecemasan pasien dapat responden berada pada tingkat kecemasan
menurun pada tingkat kecemasan ringan. sedang, tetapi apabila tidak ditangani
Berdasarkan hasil penelitian Rollintan (2006) kemungkinan kecemasannya bisa menjadi ke
untuk mengatasi kecemasan yang dialami tingkat lebih tinggi. Intervensi yang diberikan
oleh pasien kanker payudara paling banyak dapat berupa pengkajian lebih lanjut
menggunakan strategi koping yang mengenai kondisi psikologis pasien,
berorientasi pada ego yaitu: berdo’a dan memberikan dukungan dan motivasi, menjadi
berharap. Tetapi jika state anxiety berat, trait pendengar yang baik, mendorong pasien
anxiety juga berat tentu saja diperlukan untuk menggunakan koping yang efektif,
intervensi yang lebih spesifik dan strategi menganjurkan pasien untuk melakukan
khusus dalam pemberian asuhan keperawatan. aktifitas fisik dan mengajarkan teknik
relaksasi untuk mengurangi kecemasan
pasien.
SIMPULAN
Hasil dari penelitian ini memberikan
gambaran tentang faktor yang mempengaruhi
Berdasarkan penelitian dan pengolahan kecemasan pasien kanker payudara yang
data yang telah dilakukan mengenai menjalani kemoterapi sehingga dapat

Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174   172  


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

dijadikan data dasar untuk penelitian Pada Pasien Kanker Payudara (Ca
selanjutnya mengenai hubungan faktor Mammae) di Ruang Angsoka III RSUP
ancaman sistem diri/faktor ancaman integritas Sanglah Denpasar. Universitas
fisik dengan kecemasan pasien kanker Udayana.
payudara yang menjalani kemoterapi. Oetami, F., M. Thaha, I. L., & Wahiduddin.
(2014). Analisis Dampak Psikologis
Pengobatan Kanker Payudara Di RS
DAFTAR PUSTAKA Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota
Makassar. Universitas Hasanuddin.
Adamsen, L., Quist, M., Andersen, C., Purwoastuti, E. (2008). Kanker Payudara.
Møller, T., Herrstedt, J., Kronborg, D., Yogyakarta: Kanisius.
... & Stage, M. (2009). Effect of a Rollintan, E.M. (2006). Hubungan Antara
multimodal high intensity exercise Ansietas dengan Koping pada Pasien
intervention in cancer patients Kanker di Rumah Sakit Umum Pusat
undergoing chemotherapy: randomised Haji Adam Malik Medan. Universitas
controlled trial. Bmj, 339, b3410. Sumatera Utara.
Amalia. (2009). Mengobati Kanker Serviks Saraswati, S. H. (2008). Hubungan Antara
dan 33 Jenis Kanker Lainnya. Kecemasan Pada Penderita Kanker
Jogjakarta: Landscape. yang Mendapat Kemoterapi dengan
Bintang, Y. A. (2012). Gambaran Tongkat Konsep Diri. Universitas Diponegoro.
Kecemasan, Stress, dan Depresi Pada Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L.,
Pasien Kanker yang Menjalani Cheever, K. H., Townsend, M. C., &
Kemoterapi Di RSUP Dr. Hasan Gould, B. (2008). Brunner and
Sadikin Bandung. Students e-Journal Suddarth’s textbook of medicalsurgical
Unpad. nursing 10th edition. Philadelphia:
Harlock, E. B. (2009). Psikologi Lipincott Williams & Wilkins.
Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Spielberger, C. D. (2010). State-­‐Trait anxiety
Erlangga. inventory. John Wiley & Sons, Inc..
Hartati, A. S. (2008). Konsep Diri dan Stuart, G. W. (2013). Buku Saku
Kecemasan Wanita Kanker Payudara Keperawatan Jiwa Edisi Kelima.
Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Jakarta: EGC.
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Stuart, G. W., & Laraia, M. T. (2009).
Universitas Sumatera Utara. Principle and Practice of Psychiatric
Kuraesin, N. D. (2009). Faktor-Faktor yang Nursing. Envolve.
Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Tarwoto & Wartonah. (2004). Kebutuhan
Pasien yang Akan Mengahadapi Dasar Manusia dan Proses
Operasi Di RSUP Fatnawati. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Universitas Islam Negri Syarif Medika.
Hidayatulloh. Taylor, S.E. (2012). Health Psychology. New
Mohamed, S., & Baqutayan, S. (2012). The York: McGrew Hill.
Effect of Anxiety on Breast Cancer. Wardhani, D.I. (2012). Gambaran Tingkat
Indian Journal of Psychological Kecemasan Pada Pasien Kanker
Medicine Vol 34. Payudara yang Menjalani Kemoterapi
Neal, M. J. (2006). Farmakologi Medis Edisi di RSUD Al-Ihsan Kab. Bandung yang
Kelima. Jakarta: Erlangga. Telah Menerapkan Spiritual Care.
Nurpeni, R. K. (2013). Hubungan Dukungan Bandung: Universitas Padjadjaran.
Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

173   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174    


Pratiwi, S.R., Widianti, E., Solehati, T.
 

Yunitasari, L. N. (2012). Hubungan Beberapa Kanker di RSUP Dr. Kariadi


Faktor Demografi dengan Tingkat Semarang. Medica Hospitalia Vol 1,
Kecemasan Pasien Pasca Diagnosis 127-129.

Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia.  2017;3(2):167–174   174  

Anda mungkin juga menyukai