Anda di halaman 1dari 94

MENU

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Magatrika UGM
The Power Is In Our Hand

UNCATEGORIZED

Pengujian Isolasi Trafo


Posted on October 15, 2016

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Pengujian transformator merupakan tahapan akhir dari suatu produksi
transformator. Pengujian tersebut bertujuan agar transformator hasil produksi
memenuhi standar yang ditentukan sebelum transformator tersebut dioperasikan.
Pengujian tersebut meliputi insulation resistance test, induced potential test, dan applied
potential test.  

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Insulation Resistance Test

Insulation resistance test bertujuan untuk mengetahui besar tahanan isolasi antara
belitan dengan ground atau antara dua belitan. Pengujian tersebut menggunakan
megger (Mega ohm meter). Metode yang umum dilakukan adalah dengan
memberikan tegangan dc dan merepresentasikan kondisi isolasi dengan satuan Mega
ohm. Tahanan isolasi yang diukur merupakan fungsi dari arus bocor yang menembus
melewati isolasi atau melalui jalur bocor pada permukaan eksternal. Pengujian
tahanan isolasi ini dapat dipengaruhi suhu, kelembaban, dan jalur bocor pada
permukaan eksternal seperti kotoran pada bushing atau isolator. Megaohm meter
biasanya memiliki kapasitas pengujian 500, 1000, 2500, atau 5000 V DC.

Kelanjutan dari insulation resistance test ini yaitu pengujian indeks polarisasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan peralatan tersebut layak dioperasikan atau
bahkan untuk dilakukan overvoltage test. Indeks polarisasi merupakan rasio tahanan
isolasi saat menit ke sepuluh dengan menit pertama dengan tegangan yang konstan.

Arus total yang muncul saat memberikan tegangan dc steady state terdiri dari:

1. Charging current karena sifat kapasitansi dari isolasi yang diukur. Arus ini turun
dari nilai maksimum ke nol sangat cepat.
2. ion current karena molecular charge shifting pada isolasi. Arus transien ini
menghilang sampai nol lebih lambat.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
3. Leakage current merupakan arus konduksi nyata pada isolasi. Leakage current
bervariasi tergantung tegangan uji. Juga termasuk arus bocor dikarenakan
kebocoran pada permukaan akibat kontaminasi.

Leakage current meningkat lebih cepat dengan kehadiran kelembaban dibanding


absorPT.ion current, pembacaan megaohm tidak akan meningkat seiring waktu
layaknya antara kecepatan pada isolasi buruk dengan cepatnya isolasi yang bagus.
Hal ini berdampak pada rendahnya indeks polarisasi. Keuntungan dari indeks ratio
adalah dengan banyaknya hal yang dapat mempengaruhi pembacaaan megaohm
seperti suhu dan humidity baik pada satu menit maupun sepuluh menit. Indeks
polarisasi merupakan perbandingan antara nilai tahanan isolasi pada menit ke
sepuluh dengan menit pertama.

Pengkategorian kondisi isolasi berdasarkan hasil pengujian tahanan isolasi dilihat dari
nilai tahanan isolasinya itu sendiri dan indeks polarisasi

Nilai tahanan isolasi minimum mengacu ke rumus berikut :

          

Keterangan :
R = tahanan isolasi (MΩ)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
C = koe sien, nilainya 1,5 untuk oil lled transformer pada suhu 20°C,  30,0 untuk
untanked oil-impregnated transformers

E = Rating tegangan (V) antar fasa pada koneksi delta, fasa netral pada koneksi star

kVA = Rating kapasitas belitan yang diuji.

Kondisi isolasi berdasarkan index polarisasi dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Evaluasi dan Rekomendasi Metoda Indeks Polarisasi pada Pengujian
Tahanan Isolasi

No Hasil Uji Keterangan Rekomendasi

1 <1 Berbahaya Investigasi

2 1 – 1,1 Jelek Investigasi

3 1,1 – 1,25 Dipertanyakan Uji kadar ais minyak, uji tan delta

4 1.25 – 2 Baik –

5 >2 Sangat baik –

Prosedur insulation resistance test dan polarization index adalah sebagai berikut:

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Insulation resistance test dilakukan pada suhu yang dicapai dalam kondisi dari
routine test.
Insulation resistance test harus dilakukan dengan menggunakan tegangan
searah yang besarnya sesuai dengan nilai pengukuran tahanan isolasi pada
trafo yang akan diuji.
Pengukuran dilakukan dengan mengukur tahanan antara kumparan sisi HV
dengan kumparan sisi LV, kumparan sisi HV dengan ground, dan kumparan sisi
LV dengan ground.
Nilai dari pengujian harus sesuai dengan spesi kasi dari transformator.
Untuk insulation resistance test, pengujian dilakukan selama satu menit.
Untuk pengujian polarization index, pengujian dilakukan selama sepuluh menit.

Gambar skema rangkaian seperti berikut:

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Induced Potential Test

Pada standar IEC 60076 – 3: 2000‐03, pengujian ini disebut dengan Induced AC
voltage test atau lebih dikenal dengan Induced Voltage Withstand Test. Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi pada masing – masing belitan
per fase, yaitu pada bagian layer dari tiap – tiap belitan, kekuatan isolasi antara
kumparan tegangan tinggi dan tegangan rendah, serta kekuatan isolasi antar
fase. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan suplai dua kali
tegangan nominal pada salah satu sisi transformator dan sisi lainnya dibiarkan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada inti besi (core) maka frekuensi yang
digunakan harus dinaikkan sesuai dengan kebutuhan, lama pengujian
bergantung pada besarnya frekuensi pengujian yang berdasarkan rumus

Prosedur induced potential test adalah sebagai berikut:

Induced potential test dilakukan pada suhu yang dicapai dalam kondisi dari
routine test.
Induced potential test diberi  pasokan  tegangan  ke terminal  setiap  fase
sisi  Low Voltage belitan transforma
Bentuk tegangan harus sedekat mungkin sinusoidal, dengan frekuensi 350
Hz untuk menghindari arus magnetisasi berlebih selama pengujia
Lamanya pengujian harus:

1. Untuk frekuensi trafo 60 Hz, lama pengujiannya 21 detik


2. Untuk frekuensi trafo 50 Hz, lama pengujiannya 18 detik.
3. Besarnya nilai tegangan uji harus dua kali dari tegangan nominalnya, tetapi
tegangan uji fase ke fase dari setiap belitan tiga fase tidak boleh melebihi
penahan tegangan pengenal menurut tabel, kolom 3, IEC Publication
60076-3.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar skema rangkaian seperti berikut

Applied Potential Test

Pada standar IEC 60076-3: 2000-03, pengujian ini disebut dengan separate
source ac withstand voltage atau lebih dikenal dengan applied voltage withstand
test. Tujuan utama dari pengujian ini yaitu untuk menguji kekuatan isolasi
antara sisi high voltage terhadap low voltage dan ground, dan   sisi low voltage
terhadap high voltage dan ground. Pengujian dilakukan dengan memberi
tegangan bolak-balik satu fase yang besarnya sesuai dengan karakteristik
Ligthning Impuls (LI) trafo itu sendiri selama 60 detik. Tegangan uji yang
diberikan sebisa mungkin mendekati gelombang sinus dan dari setiap
frekuensi yang sesuai tidak kurang dari 80% dari frekuensi standar (50 Hz).

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Kriteria keberhasilan pengujian appled potential test ini, yakni bila tidak terjadi
breakdown tegangan selama pengujian berlangsung.

Prosedur applied potential test adalah sebagai berikut:

Applied potential test dilakukan pada suhu yang dicapai dalam kondisi dari
routine test.
Applied potential test harus dilakukan dengan menggunakan tegangan
bolak – balik satu fase sebisa mungkin mendekati gelombang sinus dan
dari setiap frekuensi yang sesuai tidak kurang dari 80% dari frekuensi
standar (50 Hz).
Nilai dari pengujian harus sesuai dengan spesi kasi dari transformator.
Pengujian penuh dilakukan pada kumparan yang diuji selama 60 detik dan
semua terminal dari kumparan yang tersisa, core, kerangka, dan tangki
dari transformator, semuanya dihubungkan ke bumi. Nilai standar dari
applied test terdapat pada tabel II, kolom 2 pada IEC Publication 60076-3.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar skema rangkaian:

ARTIKEL

Desain Axial dan Radial Generator


Permanent Magnet (Bagian I)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Posted on August 3, 2014

Kebutuhan Energi Listrik sudah menjadi bagian hajat hidup orang banyak , oleh
karena itu pembangunan infrastruktur ketenagaan listrik harus memanfaatkan
sumber daya energi dan mengandalkan kemampuan dan potensi diri sendiri serta
tidak meninggalkan kelestarian fungsi lingkungan dan otonomi daerah. 
Pembangunan infrastruktur ketenagaan listrik tidak terlepas dari pembangunan
komponen utama pembangitan listrik yaitu generator. Generator merupakan
komponen utama pembangkitan listrik yang bertugas sebagai konversi energi dari
mekanik ke listrik. Dalam kehidupan ketenagaan , kita mengenal beberapa jenis
generator yang salah satu Generator Permanent Magnet atau Permanent Magnet
Generator (PMG).

Generator Pemanen Magnet (PMG) merupakan generator sinkron yang medan


eksitasi dihasilkan oleh magnet permanen bukan kumparan sehingga uks magnetik
dihasilkan oleh medan magnet permanen. Generator permanen magnet (PMG)
 merupakan generator yang biasa digunakan untuk industri maupun ketenagaan ,
mereka umumnya digunakan untuk mengubah output daya mekanik turbin uap,
turbin gas, mesin reciprocating, turbin air dan turbin angin menjadi tenaga listrik
untuk grid bahkan sebagai generator pada mobil listrik.

Dalam generator magnet permanen, medan magnet rotor dihasilkan oleh magnet
permanen sehingga tidak memerlukan arus eksitasi DC. Magnet Permanen yang
besar dan mahal yang membatasi peringkat ekonomi mesin sehingga kepadatan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
uks magnet permanen kinerja tinggi terbatas. Kepadatan uks tersebut juga
mengakibatkan uks sulit diatur sehingga tegangan dan arus keluaran generator
tidak dengan mudah diatur seperti  generator dengan lilitan.

Dalam strukturnya aliran uksnya , generator permanen magnet memiliki 2 jenis ,


yaitu : Axial Fluks Permanent Magnet dan Radial Fluks Permanent Magnet.

Axial Fluks Generator Permanen Magnet (AF PMG) merupakan generator


permanen magnet yang memiliki arah medan uks sejajar dengan sumbu putar .
Fluks tersbut merupakan hasil dari gaya tarik menarik antara dua buah magnet
permanen yang memiliki kutub yang berbeda.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

Gambar 1. Axial Fluks Permanent Magnet Sinkron Generator

Penggunaan dua buah magnet yang terletak diantara dua buah slot disk rotor
sehingga bahan stator merupakan bahan non-magnetik.  Axial Fluks Generator
Permanen Magnet memiliki sejumlah keunggulan yang berbeda dari radial- uks,
yaitu mereka dapat dirancang untuk memiliki (i) Rasio Daya Tinggi, sehingga rasio
bahan inti berkurang, (ii) planar dan mudah disesuaikan dengan kondisi udara, (iii)
mengurangi kebisingan dan tingkat getaran. Selain itu, arah jalan airgap uks dapat
bervariasi, sehingga menurangi topologi tambahan.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 2. Struktur Fluks AF PMG

Rumus – rumus analisis desain Axial Fluks Generator Permanen Magnet

Diameter Permukaan Luar

Total Diameter Permukaan

Panjang Rotor Axial

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Panjang inti-rotor dan Inti permanen magnet

Radial Fluks Permanen Magnet (RF PMG) merupakan generator permanen magnet
yang memiliki arah uks radial terhadap sumbu putar sehingga arah uks searah
dengan arah putaran rotor, hal ini dikarenakan uks dihasilkan oleh magnet

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
magnetik inner-rotor yang letaknya melingkari lilitan bagian luar, sedangkan lilitan
terdapat inti dalam yang terhubung pusat rotor.

Gambar 3. Radial Fluks Generator Permanen Magnet

Radial Fluks Permanen Magnet (RF PMG) ini memiliki keunggulan yaitu mudah dalam
pemasangan magnet permanen ke inner – rotor.  Radial Fluks Permanen Magnet (RF
PMG) ini strukturnya mirip dengan motor DC maupun motor AC yang berada di
digunakan sehari-hari.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

Gambar 4. Struktur RF PMG

Output Power

Emf Maksimum

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Diameter Airgap antara rotor dan stator

  

Referensi :

1. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.2013. “Rancangan Umum


Kelistrikan Nasional (RUKN) 2012-2031”. Kementrian ESDM Republik Indonesia ,
13 Februari 2013
2. Adrian Augustin, dkk. “Axial- ux vs. radial- ux permanent-magnet synchronous
generators for micro-wind turbine application”. EPE’13 ECCE Europe ISBN: 978-90-

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
75815-17-7 and 978-1-4799-0114-2
3. Qiu-ling , X.Peng1, W. Xie. “Design of Axial Flux Permanent Magnet Synchronous
Generators with Soft Magnetic Compound (SMC) stator Core”. 2009. Jurnal of IEEE
,2009 International Conference on Energy and Environment Technology
4. Mohammadi, M.Mirsalim, S.Vaez-Zadeh, and H.Ali Talebi. “Analytical Modeling
and Analysis of Axial-Flux Interior Permanent-Magnet Couplers”.Jornal of IEEE
TRANSACTIONS ON INDUSTRIAL ELECTRONICS. 2014

Bersambung ………………………..

Rahmadi Setiawan , Devisi Mesin Magatrika 2011

ARTIKEL

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Tipe Pembangkit Tenaga Ombak
berdasarkan Prinsip Kerja
Posted on July 20, 2014

Oscillating Water Columns

  Oscilating Water Columns merupakan pembangkit yang memanfaatkan ketinggian


gelombang air laut. Pada Oscillating water columns , gelombang air laut yang datang
akan masuk ke chamber melalui bagian yang berada di bawah permukaan laut.
Pergerakan osilasi air laut menyebabkan perbedaan tekanan udara yang terletak di
dalam chamber dan di luar chamber. Pada pembangkit ini terdapat sebuah saluran
penghubung  yang pada sisi ujung luarnya terdapat turbin. Perbedaan tekanan udara
yang dihasilkan akan menimbulkan pergerakan  udara sehingga memutar turbin
pada ujung saluran. Turbin yang berputar akan membangkitkan listrik.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 3 diagram kerja Oscilating Water Columns

Sumber : Full Life Cycle Assessment of A Wave Energy Converter, Thompson, R.C. dkk.

Hinged Contour Devices

  Pembangkit jenis ini terdiri dari beberapa pelampung yang terhubung satu dengan
lainnya oleh sebuah sistem sendi. Sistem sendi akan bergerak membuka dan
menutup ketika gelombang air laut datang. Pergerakan sistem sendi akan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
mendorong lengan hidrolik untukmemompa oli bertekanan tinggi. Oli akan masuk ke
smoothing accumulator kemudian menggerakkan motor.  Motor yang berputar
mengendalikan perputaran generator sehingga dapat membangkitkan listrik.

Gambar 4 contoh alat dengan prinsip Hinged Contour Devices

sumber : http://www.pelamiswave.com

Buoyant Moored Devices


Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
  Merupakan jenis pembangkit listrik tenaga ombak yang menggunakan prinsip
hukum Archimedes. Pembangkit ini memiliki dua buah bagian yaitu bagian statis dan
bagian dinamis. Pada bagian dinamis terdapat pelampung yang akan bergerak ketika
mendapat gaya angkat keatas oleh air. Pelampung ini berupa silinder yang terbuat
dari baja dan diisi oleh udara. Perbedaan tekanan yang dihasilkan oleh gelombang
laut akan digunakan untuk menggerakkan pelampung naik dan turun.Gerakan naik
turunnya pelampung inilah yang digunakan untuk menghasilkan energi.

Gambar 5 Diagram kerja Buoyant Moored Devices

Sumber : Full Life Cycle Assessment of A Wave Energy Converter, Thompson, R.C. dkk.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

Overtopping Devices

 Overtopping devices merupakan reservoir air yang akan terisi oleh adanya gelombang
air laut. Sistem yang digunakan dalam yaitu sistem pengkonsentrasian gelombang air
laut. Sistem ini mengandalkan re ektor dan bagian landainya untuk
mengkonsentrasikan gelombang air laut. Setelah gelombang air laut terkonsentrasi
maka energi potensial yang terdapat pada gelombang air laut meningkat. Air masuk
ke reservoir kemudian keluar melalui saluran yang terdapat di bagian bawah. Air
inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga dapat membangkitkan
listrik.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 6 Contoh alat dan diagram kerja Overtopping devices

Sumber : Full Life Cycle Assessment of A Wave Energy Converter, Thompson, R.C. dkk.

Author : Deppi Kusuma Aji

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ARTIKEL

Short Course : Ketahanan Energi


Nasional Oleh : Dr. Ir. Tumiran,
M.Eng (Dewan Energi Nasional)
Posted on July 5, 2014

Sumber daya energi terbagi menjadi 2 (dua) yaitu sumber daya energi potensial dan
sumber daya energi proven. Sumber daya energi potensial masih memerlukan biaya
investasi untuk eksplorasi yang tidak sedikit. Sumber daya energi proven adalah
sumber daya energi yang sudah terbukti dapat menghasilkan energi baik produksi
aktif maupun berupa cadangan energi. Data produksi energi fosil dalam negeri dari
produksi minyak mentah (crude oil), batu bara, maupun gas alam menunjukan bahwa
Indonesia tidak memiliki cukup sumber daya energi proven. Oleh karena itu,
pengelolaan sumber daya energi di Indonesia sejatinya mulai diarahkan bukan untuk
dijual tetapi digunakan untuk meningkatkan nilai tambah (adden value) produksi
dengan menggunakan brainware skill.

Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional mengungkapkan bahwa
knowledge lebih mahal nilainya daripada produk hulu, oleh karena itu diperlukan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
orang-orang yang memiliki skill untuk mentransformasikan ekonomi Indonesia.
Beliau juga mengemukakan bahwa transformasi ekonomi dapat dilakukan dengan
mempercepat pembangunan infrastruktur listrik di Indonesia. Dengan demikian,
peran pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dapat memberikan ruang pada
dunia Industri. Pelaku industri di Indonesia dapat menggunakan knowledge dan uang
yang dimilikinya untuk menghasilkan produk. Proses industri yang berlangsung di
dalam negeri dapat menyerap tenaga kerja. Pada akhirnya industri akan
menghasilkan produk yang sampai pada konsumen.

Dewasa ini, data menunjukan bahwa produksi listrik di Indonesia sebesar 40 GW yang
digunakan untuk melayani 240 juta penduduk. Sementara jika kita membandingkan
dengan data produksi listrik negara tetangga, Malaysia produksi listrik sebesar 28,5
GW untuk melayani 29 juta penduduk, Singapura 10,5 GW untuk melayani 4 juta
penduduk, Jepang 27,5 GW untuk melayani 110 juta penduduk, dan China produksi
listrik sebesar 1072 GW untuk melayani 1,35 milyar penduduk.

Dengan infrastruktur listrik yang dapat menghasilkan produksi 40 GW, Indonesia


dapat menyerap 50.000 tenaga kerja. Sementara untuk menaikan 1 GW infrastruktur
listrik di Indonesia, membutuhkan biaya 20 T. Dr. Ir. Tumiran, M.Eng kembali
menambahkan bahwa saat ini kita harus berfokus pada adden value dengan
menggunakan transformasi brainware skill. Indonesia membutuhkan pemimpin yang
memiliki visi, mengingat kondisi Indonesia dimana listrik masih disubsidi oleh APBN
sebesar 103 T. Beliau juga menegaskan bahwa saat ini kita harus yakin, kalau tidak
yakin kita tidak bisa berkembang. Pertanyaan terbesar bagi pemimpin Indonesia

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
kedepan adalah bagaimana membangun perekonomian yang dapat memberikan
nilai tambah (adden value).

Pengelolaan sumber daya energi yang pro t oriented membangun mental dagang
yang berakibat pengelolaan energi yang tidak suitainable. Sedangkan pengelolaan
sumber daya energi yang berfokus pada nilai tambah (adden value) akan
menghasilkan brainware skill yang suistainable.

Pada sesi terakhir, Dr. Ir. Tumiran, M.Eng menutup dengan penekankan bahwa saat
ini kita tidak hanya harus bekerja keras, tetapi harus bekerja lebih keras lagi. Kita
harus kaya, karena kalau kita miskin, harga murahpun kita tidak mampu beli energi.

(Rian Prima Hardiyanto)

ARTIKEL

VOLTAGE SOU CE INVE TER (VSI)


dan ELECT ONIC LOAD
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
CONT OLLER (ELC) untuk
KONT OL TEGANGAN DAN
FREKUENSI PADA PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA MIK O
HID O (PLTMH)
Posted on May 7, 2014

Energi yang digunakan untuk pembangkit listrik saat ini sebagian besar berasal dari
energi fosil. Selain harganya yang relatif mahal, energi fosil ini juga terbatas
persediaanya serta menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Oleh karena itu perlu
adanya energi alternatif baru yang ramah lingkungan, ekonomis dan renewable.
Beberapa alternatif sumber energi tersebut antara lain adalah angin, surya (matahari)
serta air.

Indonesia merupakan Negara tropis dengan sumber daya alam yang melimpah.
Selain itu, Indonesia juga meupakan Negara kepulauan yang mempunyai banyak
dataran tinggi yang mengalir sungai ataupun bahkan air terjun. Oleh karena itu,
Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk memanfaatkan energi alternatif
yang ramah lingkungan, ekonomis dan renewable terutama adalah air. Dengan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
adanya potensi air ini maka dapat dikembangkan pembangkit-pembangkit listrik
tenaga air dengan skala besar maupun kecil.

Pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang sedang banyak dikembangkan adalah
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). PLTMH ini diharapkan dapat
membantu memenuhi kebutuhan energi listrik terutama untuk wilayah pedesaan
terpencil dan belum terjangkau listrik dari PLN. Sehingga akti tas masyarakat
pedesaan ini bisa lebih dimudahkan.

Pada PLTMH sangat cocok digunakan generator induksi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Kelebihanya adalah pada harga yang murah,
perawatan mudah, mesin yang lebih kuat dan tidak memerlukan eksitasi luar. Namun
disamping kelebihan tersebut, pada generator induksi juga mempunyai kekurangan
yaitu tegangan dan frekuensi keluaran generator induksi sangat sensitif terhadap
perubahan beban. Oleh karena itu perlu adanya suatu alat yang digunakan untuk
menstabilkan nilai tegangan dan frekuensi keluaran generator induksi akibat
perubahan beban.

Salah satu alat yang sering digunakan untuk menstabilkan tegangan dan frekuensi
pada generator induksi adalah VSI (voltage source inverter) dan ELC (electronic load
converter). Berikut adalah skema VSI dan ELC beserta penjelasannya.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 1. Skema rangkaian pengatur tegangan dan frekuensi dengan VSI dan ELC

Rangkaian VSI berfungsi untuk mempertahankan tegangan generator induksi selalu


berada pada kondisi konstan dengan cara mengatur besaran dari nilai arus reaktif
yang masuk ke sistem generator induksi. Sementara rangkaian ELC atau yang sering
disebut juga
dengan dump load berfungsi untuk mempertahankan generator selalu pada kondisi
beban penuh dengan cara mengatur besaran dari
nilai RMS tegangan yang melewati dump load. Dengan mempertahankan generator
selalu berada pada kondisi beban penuh maka frekuensi tegangan dari sistem
generator dapat dijaga selalu pada kondisi konstan. maka dengan pemasangan
rangkaian VSI dan ELC sebagai pengatur governor elektrik pada sistem generator
induksi dapat diatur frekuensi dan tegangan keluaran dari generator induksi
tersebut.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 2. Rangkaian VSI

Prinsip kerja dari rangkaian VSI adalah menggunakan kapasitor DC sebagai media
penyimpanan tegangan sementara yang nantinya tegangan tersebut digunakan
sebagai sumber tegangan DC rangkaian VSI. Pada rangkaian VSI tiga fasa terdapat
enam buah saklar IGBT seperti pada gambar 2. Untuk mengatur keluaran VSI agar
sesuai dengan tegangan dan frekuensi sistem maka dilakukan teknik pensaklaran
IGBT menggunakan sinusoidal pulse width modulation (SPWM). Pensaklaran ini
ditentukan oleh perubahan arus yang masuk ke VSI yang kemudian dibandingkan
dengan arus referensi sehingga dapat diunakan untuk menentukan besarnya duty
cycle penyaklaran.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 3. Rangkaian ELC

Sementara untuk mengatur besarnya pembebanan ELC digunakan back to back


thyristor. Tujuan pemasangan back to back thyristor adalah untuk mengatur
besarnya tegangan dan arus pada ELC, karena dengan pemasangan thyristor secara
antiparalel maka siklus positif dan negatif yang akan melewati beban ELC dapat
diatur besarnya melalui sudut penyulutan thyristor. Pembebanan yang digunakan
pada ELC ini adalah beban resistif murni. Beban resistif tersebut disusun sedemikian
rupa sehingga terhubung delta agar menghasilkan arus fasa yang maksimal. Pada
rangkaian ELC atau pengontrol pembebanan AC beban resistif dan back to back
thyristor disusun secara seri seperti ditunjukkan pada gambar 3.

Back to back thyristor memiliki peran yang penting pada ELC dalam pengaturan
tegangan dan arus yang akan disuplai ke beban resistif. Besarnya tegangan dan arus
yang disuplai ke beban resistif ditentukan oleh besarnya sudut penyulutan pada back

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
to back thyristor. Semakin besar sudut penyulutan pada gate masing-masing thyristor
akan semakin besar pula nilai tegangan rms dan arus rms yang disuplai ke beban
resistif.

Referensi :

1. Satriawisesa Y.B. dan Riawan D.C. (2013). “Pengaturan Tegangan dan Frekuensi
Generator Induksi Tiga Fasa Penguatan Sendiri Menggunakan Voltage Source Inverter
dan Electronic Load Controller”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6.

2. Ardiansyah H., Riawan D.C., Anam S. (2012). “Studi Regulasi Output Generator
Induksi dengan Voltage Source Inverter”.

Oleh: Toni (Magatrika 2010)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ARTIKEL

Cara Kerja Pembangkit Listrik


Tenaga Surya
Posted on May 6, 2014

Kebanyakan dari kita tidak berpikir banyak tentang darimana kita mendapatkan
energi listrik, hanya tahu listrik tersedia dan berlimpah. Listrik yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas bumi,
memancarkan karbon dioksida, nitrogen oksida dan sulfur oksida.

Antara tahun 1984 dan 1991, Amerika Serikat membangun sembilan pembangkit
listrik energi surya seperti di Gurun Mojave California, dan hari ini mereka terus
memberikan kapasitas gabungan sebesar 354 megawatt per tahun, daya yang
digunakan dalam 500.000 rumah di California.

  Diperkirakan oleh US National Laboratories Energi Terbarukan dari tenaga panas


matahari bisa menyediakan ratusan gigawatt listrik, sama dengan lebih dari 10
persen dari permintaan listrik di Amerika Serikat.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 ‘’Lalu, Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Energi Surya untuk menghasilkan listrik
yang ramah lingkungan dan tanpa menghasilkan karbon? Mari kita cari tahu!’’

 Sistem Energi Surya

  Ada dua jenis sistem energi surya: pasif dan aktif. Sistem pasif tidak memerlukan
peralatan, seperti ketika panas menumpuk di dalam mobil ketikadiparkir di bawah
sinar matahari. Sedangkan sistem yang aktif memerlukan beberapa cara untuk
menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari dan kemudian menyimpannya.

Pembangkit listrik termal tenaga surya adalah sistem aktif. Ada beberapa kesamaan
dasar dari beberapa jenis pembangkit tenaga surya yakni: Cermin memantulkan dan
mengkonsentrasikan sinar matahari, dan penerima mengumpulkan energi matahari
serta mengubahnya menjadi energi panas. Sebuah generator kemudian  digunakan
untuk menghasilkan listrik dari energi panas ini.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Komponen Penting dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya:

 1. Cermin

Cermin dibentuk seperti setengah pipa dan linear, berbentuk re ektor parabola
ditutupi dengan lebih dari 900.000 cermin dari utara-selatan secara sejajar dan
mempunyai poros putaran mengikuti matahari ketika bergerak dari timur ke barat di
siang hari.

  Karena bentuknya, jenis pembangkit ini bisa mencapai suhu operasi sekitar 750
derajat F (400 derajat C), mengkonsentrasikan sinar matahari pada 30 sampai 100 kali

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
intensitas normal perpindahan panas-cairan atau air/uap pipa. Cairan panas yang
digunakan untuk menghasilkan uap, dan uap kemudian memutarkan turbin sebagai
generator untuk menghasilkan listrik.

 2. Menara/Tower

Menara listrik bergantung pada ribuan heliostats, yang besar, cermin datar matahari
sebagai pelacakan, untuk fokus dan mengkonsentrasikan radiasi matahari ke
penerima menara tunggal. Seperti halnya pada palung cermin parabola, transfer
cairan panas atau uap dipanaskan dalam receiver (menara yang mampu
mengkonsentrasikan energi matahari sebanyak 1.500 kali), kemudian diubah menjadi
uap dan digunakan untuk menghasilkan listrik dengan turbin dan Generator.

Desain menara listrik masih dalam pengembangan, akan tetapi suatu hari nanti bisa
direalisasikan sebagai pembangkit listrik grid-connected memproduksi sekitar 200
megawatt listrik per tower.

3. Mesin

Dibandingkan cermin parabola dan menara listrik, sistem mesin adalah produsen
kecil (sekitar 3 sampai 25 kilowatt). Ada dua komponen utama: konsentrator surya
dan unit konversi daya (mesin / genset). Mesin ini menunjuk dan melacak matahari
dan mengumpulkan energi matahari,sserta mampu mengkonsentrasikan energi
sekitar 2.000 kali.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Sebuah penerima termal, serangkaian tabung diisi dengan cairan pendingin (seperti
hidrogen atau helium), berada di antara piring dan mesin. Hal ini bertujuan untuk
menyerap energi surya terkonsentrasi dari piringan, kemudian mengkonversi panas
dan mengirimkan panas ke mesin di mana berubah menjadi listrik.

 Penyimpanan Energi Panas

 
Sistem panas matahari adalah solusi energi terbarukan yang menjanjikan karena
matahari adalah sumber daya yang melimpah. Kecuali dimalam hari. Atau saat
matahari terhalang oleh awan. Sistem penyimpanan energi panas tekanan tinggi
pada tangki penyimpanan cairan digunakan bersama dengan sistem panas matahari
untuk memungkinkan pembangkit menyimpan energi potensial listrik. Penyimpanan
o -peak adalah komponen penting untuk efektivitas pembangkit listrik panas
matahari.

Tiga teknologi TES  (Thermal Energy Storage) primer telah diuji sejak 1980-an ketika 
pembangkit listrik termal pertama dibangun dengan sistem langsung dua-tangki,
sistem tidak langsung dua-tank dan sistem termoklin tunggal-tank.

Dalam sistem langsung dua-tangki, energi panas matahari disimpan tepat di tempat
yang sama dengan  transfer cairan panas yang dikumpulkan. Cairan ini dibagi
menjadi dua tank, satu tangki penyimpanan pada suhu rendah dan yang lain pada
suhu tinggi.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Cairan yang disimpan dalam tangki suhu rendah berjalan melalui kolektor surya
pembangkit listrik di mana dipanaskan dan dikirim ke tangki suhu tinggi. Cairan
disimpan pada suhu tinggi dikirim melalui penukar panas yang menghasilkan uap,
yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik di generator. Dan setelah
melalui penukar panas, cairan kemudian kembali ke tangki suhu rendah.

Sebuah sistem tidak langsung dua-tangki berfungsi pada dasarnya sama dengan
sistem langsung kecuali bekerja dengan berbagai jenis transfer panas cairan,
biasanya dengan harga yang mahal atau tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai
cairan penyimpanan. Untuk mengatasi hal ini, sistem tidak langsung melewati cairan
suhu rendah melalui penukar panas tambahan.

Berbeda dengan sistem dua tangki, sistem termoklin tunggal-tank menyimpan energi
panas sebagai padatan, biasanya berbentuk pasir silika. Di dalam sebuah tangki
tunggal, bagian padat disimpan dari suhu rendah ke suhu tinggi, dalam gradien suhu,
tergantung pada aliran cairan.

 Untuk tujuan penyimpanan, transfer cairan panas mengalir ke bagian atas tangki dan
mendingin karena perjalanan ke bawah, keluar sebagai cairan suhu rendah. Untuk
menghasilkan uap dan menghasilkan listrik, proses dibalik.

Sistem panas matahari yang menggunakan minyak mineral atau garam cair sebagai
media transfer panas yang utama untuk TES, tapi sayangnya tanpa penelitian lebih
lanjut, sistem yang berjalan di atas air/uap tidak dapat menyimpan energi panas.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Oleh :Immanuel M Sitinjak (Magatrika 2011)

ARTIKEL

PERENCANAAN PERLUASAN
KAPASITAS GARDU INDUK
DENGAN
MEMPERHATIKAN KEHANDALAN
Posted on May 6, 2014

Gardu induk memegang peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik,
karena sebelum listrik dapat didistribusikan ke pelanggan, tegangannya harus
diturunkan dahulu melalu gardu induk, oleh sebab itu rencana perluasan kapasitas
gardu induk harus dapat direncanakan dengan sangat baik, sehingga kehandalan
sistem dapat terjaga. Paper ini mengajukan sebuah metodologi untuk rencana

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
pengembangan kapasitas trafo utama pada gardu induk dengan menggunakan
indeks Loss of Load Expectation (LOLE). Untuk memeriksa kehandalan sistem
distribusi, 6 area pelayanan Taipower di daerah Fengshan dipilih untuk menjadi
sampel perhitungan. Peramalan beban puncak tahunan untuk tiap-tiap area dalam
20 tahun kedepan menggunakan data beban pada tahun-tahun sebelumnya (time
series). Dengan menggunakan Forced Outage Rate (FOR) dari tiap-tiap trafo pada gardu
induk, dapat diperoleh LOLE untuk masing-masing area. Rencana perluasan kapasitas
trafo utama kemudian diperoleh dengan mengadakan trafo baru pada tahun dimana
LOLE telah melewati kriteria yang telah ditentukan. Untuk meningkatkan kehandalan
sistem lebih jauh, kemampuan kapasitas hantar dari trafo utama dengan kekangan
dari kapasitas saluran hubung antar gardu induk juga dipertimbangkan. Ditemukan
bahwa perencanaan perluasan dari trafo utama dengan menggunakan metode diatas
dapat memberikan efektivitas yang lebih baik dari segi biaya atas investasi trafo
untuk memuaskan kehandalan layanan.

Metode runtun waktu digunakan untuk peramalan beban di perusahaan distribusi


listrik Taipower. Indeks reliability biasanya diperkirakan dengan menggunakan System
Average Interruption Frequency Index (SAIFI) dan System Average Interruption Duration
Index (SAIDI) [1]. Untuk mengumpulkan data ini diperlukan usaha yang besar, karena
kita harus menghitung banyaknya dan lamanya kegagalan yang terjadi pada sistem di
setiap area, belum lagi data tersebut tidak dapat menjelaskan hubungan antara
kebutuhan beban dan kapasitas yang tersedia. Indeks SAIDI dan SAIFI dari sistem
Taipower mulai dari tahun 1998 sampai 2003 ditunjukkan pada Tabel I dan tabel II.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 TABEL I : SAIDI dari Taipower (Menit/kostumer-tahun)

Kegagalan 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Tak terjadwal 12.59 9.82 7.80 7.75 7.046 4.841

Terjadwal 95.91 83.63 73.18 71.20 58.04 34.89

Total 108.5 93.45 80.98 78.95 65.086 39.736

TABEL II :  SAIFI dari Taipower (Gangguan/kostumer-tahun)

Kegagalan 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Tak terjadwal 0.269 0.212 0.192 0.215 0.188 0.166

Terjadwal 0.340 0.308 0.299 0.279 0.226 0.141

Total 0.609 0.520 0.491 0.494 0.414 0.307

Untuk meningkatkan kehandalan layanan, pembangunan saluran hubung baru dan


memperbesar kapasitas trafo utama, dipergunakan di Taipower. Daerah Fengshan
dibagi menjadi beberapa area layanan berdasarkan kondisi geogra s. Beban puncak
tahunan dari tiap trafo utama selama 5 tahun belakangan telah digunakan untuk
memprediksi permintaan beban di10 tahun yang akan datang. Ketika beban puncak
di suatu area telah mencapai 70% dari total kapsitas trafo, atau faktor pembebanan
dari trafo lebih besar dari 90%, trafo baru perlu ditambahkan. Dengan metode ini,

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
kemungkinan kegagalan (Probability Outage) dari trafo utama tidak dipertimbangkan
dan indeks kehandalan sistem LOLE tidak tidak dapat disediakan.

PERAMALAN BEBAN DI DAERAH LAYANAN

  Untuk meningkatkan efektivitas dari perencanaan sistem distribusi, permintaan


beban untuk area pelayanan pada tahun-tahun yang akan datang harus bisa
diprediksi. Dengan ini, kapasitas dari trafo yang akan ditambah dapat diketahui. Pada
paper ini, peramalan dengan metode runtun waktu (time series) digunakan untuk
memprediksi pertumbuhan beban dengan mempertimbangkan puncak pembebanan
dari tiap trafo untuk beberapa tahun kedepan.

Untuk daerah Fengshan, keseluruhan layanan dibagi menjadi 5 area sesuai dengan
kondisi geogra s. Tabel III menunjukkan area-area tersebut dengan beban puncak
tahunan selama tahun 1992 – 2002 [2]. Dengan melaksanakan peramalan beban
dengan metode runtun waktu, permintaan beban pada tahun-tahun yang akan
datang untuk tiap area pelayanan dapat diperoleh. Untuk melayani pelanggan, ada
terdapat 5 gardu induk dengan 11 trafo utama yang telah terpasang di area
pelayanan Fengshan.

 TABEL III: Beban Puncak Tahunan Untuk Masing-Masing Area (MW)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

 Model permintaan beban pada masing-masing area telah diperoleh dengan analisis
regresi linear berdasarkan data beban pada tahun-tahun sebelumnya untuk seluruh
gardu induk. Tabel IV menunjukkan prediksi beban dan faktor  pembebanan trafo
utama dari 2003-2022. Dari tabel tersebut, diperoleh bahwa faktor pembebanan dari
area Fengshan telah melewati 70%, yang mengharuskan  pengadaan trafo utama
sesuai dengan kriteria perencanaan Taipower. Berdasarkan peramalan beban
tahunan dan kapasitas dari trafo, indeks LOLE dapat diperoleh dengan menggunakan
faktor ketersediaan (availability) untuk tiap tiap unit trafo.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
  LOSS OF LOAD EXPECTATION (LOLE)

  Data kapasitas dari trafo utama dapat digabungkan dengan data pembebanan
puncak untuk menghasilkan indeks LOLE untuk tiap-tiap area layanan. Dalam paper
ini, kehandalan sistem distribusi, LOLE, digunakan untuk merepresentasikan
banyaknya hari pada satu tahun yang mana beban puncak harian akan melewati
kapasitas yang tersedia. LOLE dapat dihitung dengan persamaan (1).

Dimana Ci = Kapasitas tersedia dari trafo pada hari ke-i


Li= Ramalan beban puncak pada hari ke-i
Pi(Ci-Li)= Kemungkinan kehilangan beban pada hari ke-i

  TABEL IV :  Ramalan beban puncak tahunan pada area Fengshan dan faktor
penggunaan trafo utama

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Gambar 1 menunjukkan hubungan dari beban puncak dengan kapasitas trafo dalam
365 hari. Indeks LOLE

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

Gambar 1. Hubungan antara permintaan beban, kapasitas dan cadangan

 1. Analisis Kehandalan dari Area Fengshan

Di area Fengshan, terpasang 5×60 MVA trafo dan 2×25 MVA trafo untuk melayani
pelanggan di daerah layanannya. Ketersediaan dan FOR dari trafo utama ditentukan
dengan nilai kegagalan harapan  (Expected Failure Rate) dan nilai perbaikan [3].

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Tabel V menunjukkan besarnya kegagalan dari 11 trafo utama dan kemungkinan
yang yang terjadi pada are pelayanan Fengshan. Kemungkinan individual dari tak
tersedianya daya 25 MW adalah 0.07867 dan kemungkinan kumulatif untuk tak
tersedianya daya lebih dari 25 MW adalah 0.1560

  TABEL V :  KAPASITAS DAYA TAK TERSEDIA PADA TRAFO DAN KEMUNGKINAN DI


DAERAH FENGSHAN

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

 Untuk mengetahui dampak dari perluasan kapasitas trafo dan pertumbuhan beban
sistem terhadap indeks LOLE, beberapa unit berbeda dari trafo utama dengan
kapasitas 60 MVA dipertimbangkan pada paper ini. Tabel VI dan Gambar 2
menunjukkan banyaknya hari harapan pada beban puncak harian yang akan
melewati kapasitas yang tersedia.

Didapatkan bahwa indeks LOLE sistem meningkat seiring dengan pertumbuhan


beban puncak. Sebaliknya, LOLE dari sistem akan berkurang ketika ditambahkan unit-
unit trafo baru dengan tingkat pembebanan puncak yang sama. Singkatnya, LOLE

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
didapatkan 4.84 hari/tahun jika 11 unit trafo utama yang ada sebesar 450 MVA
digunakan untuk melayani sistem dengan beban puncak 450 MW. Dengan
menambahkan satu trafo utama untuk menyediakan kapasitas cadangan sebesar 60
MVA, LOLE berkurang menjadi 0.42 hari/tahun.

TABEL VI : Indeks LOLE dari area Fengshan untuk beberapa kapasitas trafo utama

  Pada gambar 2, kita dapat menentukan dengan mudah kapan waktu yang tepat
untuk membangun unit transformer baru untuk mempertahankan kehandalan
sistem. Sebagai contoh, dengan beban puncak yang diramalkan pada tabel III,
tambahan unit trafo 60 MVA akan dibutuhkan pada tahun 2003, 2006, 2011, 2016 dan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
2023 agar indeks LOLE sistem dapat tetap dibawah 0.001 hari/tahun seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.

 Gambar 2 Indeks
LOLE dari area Fengshan

  Gambar 3 menunjukkan indeks LOLE dari area layanan Siagong untuk beberapa
kapasitas trafo yang berbeda pada beban puncak yang beragam. Kapasitas total dari
trafo utama pada area ini adalah 460 MVA. Kapasitas tak tersedianya dan nilai

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
kemungkinan yang berkaitan dicari berdasarkan nilai FOR dari trafo dan ditunjukkan
pada tabel VII. Indeks LOLE dari trafo yang sudah ada untuk melayani beban puncak
450 MW didapatkan sebesar 4.9949 hari/tahun. Dengan menambahkan satu unit
trafo 60 MVA, indeks LOLE akan berkurang menjadi 0.0769 hari/tahun. Untuk
menjaga indeks LOLE dalam kriteria 0.001 hari/tahun, 5 unit trafo harus dipasang
pada tahun 2018, 2025, 2031, 2038 dan 2044 berturut-turut, yang telah diilustrasikan
pada gambar 3.

 Gambar 3. Indeks LOLE dari area Siaogang untuk kapasitas trafo yang berbeda.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 TABEL VII : Indeks LOLE dari beberapa kapasitas trafo di daerah Siaogang

 IV. KEHANDALAN LAYANAN PADA AREA YANG TERINKONEKSI

Untuk meningkatkan keuntungan pada sisi biaya  dari perencanaan perluasan trafo
utama, kapasitas cadangan yang disediakan oleh area tetangga harus
dipertimbangkan. Dengan cara ini, area yang berdekatan yang terinterkoneksi dapat
direpresentasikan sebagai unit trafo yang setara. Kapasitas dari trafo yang setara

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
tersebut ditentukan oleh batas cadangan dan kekangan kapasitas tie line. Disamping
itu,nilai kemungkinan dari unit yang setara tersebut didapatkan dari FOR unit trafo
yang tersedia. Dengan memperhatikan kemampuan batas cadangan dari area yang
berdekatan, waktu untuk menambah unit trafo baru untuk mempertahankan
kehandalan sistem dapat ditunda dan faktor pembebanan dari seluruh trafo utama
dapat ditingkatkan.

 A. Modi kasi perencanaan perluasan dari area Fengshan

Untuk mengetahui dampak dari batas cadangan dari trafo di area terinterkoneksi
terhadap indeks LOLE pada area Fengshan, 2 area lain yang berdekatan, Renwu dan
Siaogang diikutkan dalam simulasi. Total kapasitas yang tersedia pada trafo utama di
Renwu dan Siaogang adalah 200 MVA dan 460 MVA berturut-turut. Dengan
menjumlahkan kapasitas dari tie line antara Fenshan dan area lainnya, kapasitas
cadangan yang bisa disediakan oleh Renwu dan Siaogang adalah 25 MVA untuk
masing-masingnya. Dengan memasukkan kapasitas trafo yang setara dan
mempertimbangkan nilai kemungkinan yang berkaitan dari area-are yang
berdekatan, nilai LOLE dari area Fenshan telah dimodi kasi seperti yang
diilustrasikan pada gambar 4 dan tabel VIII. Untuk menjaga kehandalan layanan yang
sama dengan LOLE 0.001 hari/tahun dengan nilai beban puncak ramalan, unit tra 60
MVA yang baru harus dibangun pada tahun 2009, 2112, 2117, 2121 berturut-turut.
Dengan membandingkan gambar 4 dan gambar 2, dapat ditemukan bahwa investasi
biaya trafo baru dapat ditunda jika kapasitas cadangan dari area yang berdekatan
dipertimbangkan dalam evaluasi kehandalan sistem.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

  Gambar 4. Nilai LOLE yang dimodi kasi pada area Fengshan untuk beberapa nilai
kapasitas trafo.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 TABEL VIII : Nilai LOLE yang dimodi kasi pada area Fengshan

  Gambar 5 menunjukkan nilai LOLE yang direvisi pada area Fengshan setelah
diikutkan kapasitas cadamgam 50 MVA yang disediakan oleh area yang berdekatan.
Untuk melayani beban puncak sebesar 425 MW dengan kapasitas 450 MVA yang
tersedia, nilai LOLE diperoleh sebesar 1.5246 hari/tahun seperti yang ditunjukkan
pada tabel VI. Akan tetapi LOLE berkurang menjadi 0.1131 hari/tahun jika kapasitas
cadangan 50 MVA diiktkan pada analisis.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 

 Gambar 5. Nilai LOLE pada daerah Fengshan

  V.            KESIMPULAN

  Untuk memperoleh rencana perluasan kapasitas trafo yang optimal seiring dengan
pertumbuhan beban pada sistem distribusi, data permintaan beban puncak pada
tahun-tahun sebelumnya harus dikumpulkan. Dengan melaksanakan analisis regresi,
model runtun waktu untuk peremalan data dapat diperoleh. Menurut nilai FOR dari
trafo utama, nilai LOLE dapat dievaluasi. Rencana perluasan dari trafo utama untuk

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
menjaga kehandalan sistem dapat diperoleh. Untuk peningkatan lebih jauh dalam
kepentingan biaya dari perencanaan perluasan trafo, kapasitas cadangan trafo area
yang berdekatan dapat dipertimbangkan dan direpresentasikan sebagai unit trafo
yang setara dengan nilai kemungkinan yang sesuai. Kehandalan layanan pada sistem
distribusi dapat ditingkatkan secara efektif dengan kapasitas cadangan yang
disediakan oleh area yang berdekatan. Disamping itu, perngadaan trafo baru dapat
ditunda dan faktor pembebanan dari trafo yang sudah ada dapat ditingkatkan
dengan strategi perluasan yang diajukan tersebut.

  VI.            REFERENSI

  [1]   G. J. Luo, Service reliability of distribution system, Taiwan Power Company


training center, 1987.

 [2]  “Distribution annual reports,” Taiwan Power Company, 2002.

[3] Roy Billinton and Ronald N. Allan, “Reliability Evaluation of Power Systems,” Second
Edition, 1996.

 [4]  IEEE Recommended Practice for the Design of Reliable Industrial and Commercial
Power Systems, IEEE Standard 493-1997.

Oleh : Beny Septian Pardede (Magatrika 2011)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ARTIKEL

Problematika Sistem
Elektronika Daya
Posted on May 6, 2014

Elektronika daya merupakan bentuk aplikasi rangkaian elektronik untuk mengontrol


suatu konverter daya dengan tujuan menghasilkan suatu tegangan AC ataupun DC
yang dapat diatur untuk beban yang berbeda-beda.

Pada dasarnya, suatu sistem elektronika daya tersusun dari rangkaian daya dan
rangkaian elektronik. Rangkaian daya berfungsi untuk mengubah daya masukan baik
itu AC maupun DC yang belum terregulasi menjadi tegangan atau arus DC/AC yang
sudah terregulasi dan mengirimkannya ke beban. Sedangkan rangkaian elektronik
bertugas mengatur konverter tersebut dengan cara mengendalikan tegangan
ataupun arus masukan serta keluaran dan menghasilkan suatu sinyal tertentu yang
kemudian akan diproses oleh rangkaian daya.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Target utama dari suatu sistem elektronika daya adalah mengirimkan daya dengan
e siensi semaksimum mungkin dan juga biaya yang serendah mungkin. Yang
menjadi pokok masalah dalam perencangan suatu sistem elektronika daya adalah
losses, gangguan gelombang elektromagnetik, dan harmonik.

Pada era modern ini, sistem elektronika daya menggunakan basis Pulse Width
Modulation (PWM). Sinyal PWM dihasilkan dan ditransfer ke bagian power switch untuk
menghasilkan gelombang yang sama untuk nilai tegangan atau arus yang berbeda.
Yang mana power switch akan memotong tegangan atau arus saat power switch turn
on dan turn o . Idealnya drop tegangan dan arus leakage yang muncul saat terjadi
switch sama dengan nol atau bisa dikatakan tanpa rise time atau pun fall time.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Namun dalam prakteknya, tidak ada power switch yang ideal sehingga saat switching
akan ada keadaan transien yang mengakibatkan losses yang cukup besar terkait
perubahan tegangan tiap satuan waktu (dv/dt) dan perubahan arus tiap satuan waktu
(di/dt). Losses ini disebut sebagai switching loss, dimana besar losses-nya tergantung
besar tegangan, arus yang mengalir, dan switching time dari switch tersebut.

Saat switch o , arus bocor yang mengalir pada switch tersebut terbilang sangat kecil
sehingga kita bisa mengabaikan rugi-rugi energi yang muncul. Namun saat switch on,
besar rugi-rugi energi bergantung pada arus yang melewati switch tersebut dan
forward voltage switch tersebut, losses yang muncul pada kondisi ini disebut sebagai
conduction loss. Berikut ini adalah rumusan untuk rugi-rugi daya akibat switching:

Dimana fsw merupakan frekuensi switching, t1 dan t2 merupakan waktu saat sinyal
pemicu switch on dan switch o diterapkan, tsw on dan tsw o merupakan switching
times keadaan turn on dan turn o .

Semakin besar losses yang terjadi maka e siensi dari suatu sistem elektronika daya
akan semakin menurun. Selain itu, sebagian besar losses tersebut berwujud energi
panas yang akan meningkatkan suhu suatu sistem elektronika daya hingga pada

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
suatu titik ketika suhunya sudah terlalu tinggi, akan berakibat pada kerusakan piranti
sistem elektronika daya. Untuk mengatasi kenaikan suhu ini biasanya rangkaian akan
dilengkapi dengan heat sink. Akan tetapi hal ini akan berakibat pada membengkaknya
biaya, sehingga masalah e siensi tetap tidak terselesaikan.

Sebagai solusi lain, losses yang mana sebagian besar disebabkan oleh switching loss ini
bergantung pada switching time dan frekuensi switching. Sehingga switching loss dapat
dikurangi dengan mengurangi switching time, namun hal ini berakibat pada semakin
cepatnya proses switching yang akan mempengaruhi dv/dt dan di/dt yang kemudian
akan berimbas pada EMI noise. Berikut adalah ilustrasi dari dua nilai switching time

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
yang berbeda:

Sedangkan pengurangan frekuensi switching dapat menurunkan losses yang


ditimbulkan namun akan menimbulkan ripple arus dan tegangan. Sehingga untuk
meningkatkan kualitas gelombangnya diperlukan suatu lter yang lebih baik dan hal
ini kembali akan meningkatkan biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu
sistem elektronika daya.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Permasalahan kedua dalam perancangan suatu sistem elektronika daya adalah
munculnya interferensi gelombang elektromagnetik atau EMI yang muncul terkait
nilai dv/dt dan di/dt selama switching time. Nilai di/dt yang besar akan mengakibatkan
terjadinya over voltage pada sistem elektronika daya, sedangkan nilai dv/dt yang
terlampau tinggi akan memunculkan arus bocor yang besar pada elemen magnetik
dan motor listrik.

Hal ini dapat diatasi dengan memperkecil nilai dv/dt dan di/dt yang artinya kita harus
memperbesar nilai switching time. Akan tetapi peningkatan nilai switching time akan
berakibat pada meningkatnya switching loss. Sehingga untuk mengatasi hal ini, perlu
dilakukan optimisasi nilai switching time sehingga losses dan EMI noise yang muncul
tidak terlampau besar.

Masalah ketiga dalam perancangan suatu sistem elektronika daya adalah harmonik,
yang mana harmonik merupakan gejala pembentukan gelombang-gelombang
dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan
frekuensi dasarnya. Pada dasarnya output dari suatu rangkaian pengendali sinyal
PWM tidak bisa murni terbebas dari harmonik. Keberadaan harmonik akan berakibat
pada penurunan kualitas output dari suatu sistem elektronika daya. Harmonik orde
rendah dapat diminimalisir dengan meningkatkan frekuensi switching sehingga
kualitas keluaran akan meningkat dan ukuran low pass lter yang harus digunakan
juga menjadi lebih sederhana. Akan tetapi, dengan meningkatnya frekuensi switching
akan berakibat pada meningkatnya switching loss.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Berdasar pada penjabaran di atas kita dapatkan suatu hubungan antara losses,
harmonik, dan EMI noise sebagai berikut:

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa tidak mungkin output dari suatu sistem
elektronika daya memiliki e siensi 100% dengan kualitas yang 100%. Akan tetapi kita
dapat melakukan optimasi sehingga e siensi dan kualitas output dari suatu sistem
elektronika daya bisa terbilang cukup baik dengan melakukan hal-hal yang telah
dijelaskan di atas.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Referensi:

“EMI Issues in Modern Power Electronic Systems” oleh Firuz Zare, Queensland
University of Technology,Brisbane, QLD, Australia
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener25.htmlOleh: Kukuh
Daud (Magatrika 2012)

ARTIKEL

Studi Praktis Tentang Koordinasi


Overcurrent Relay (OCR)
Posted on April 28, 2014

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Pada kesempatan kali ini kita akan bahas bagaimana sih koordinasi overcurrent relay
(OCR) dan melakukan studi praktis tentang koordinasi OCR ini dengan percobaan di
laboratorium Transmisi dan Distribusi di Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi UGM dengan menggunakan alat Power system Simulator NE 9170. Seperti
yang sudah kita ketahui OCR digunakan untuk mendeteksi arus lebih, OCR hanya
mampu mendeteksi besar arus, bekerjanya lambat, dan konstruksinya sederhana
dengan harga relatif murah. Oleh karena itu proteksi arus lebih dengan OCR ini hanya
digunakan pada sistem yang sederhana, dimana pelepasan gangguan dengan waktu
lambat tidak mengganggu stabilitas sistem. Proteksi arus lebih banyak digunakan
pada distribusi primer, dan sebagian pengaman gangguan tanah.

 Teori Koordinasi OCR

Selektivitas proteksi arus lebih mungkin dicapai melalui time-grading, current-grading,


atau time and curren- grading.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
1. Time-grading

Gambar 1. Time-grading system menggunakan de nite time overcurrent relays

  Pada sistem distribusi radial yang terletak jauh dari sumber, arus gangguan di
sebelah-menyebelah sebuah bus tidak berbeda besarnya, seperti gangguan di X dan
di Y, dimana Ix ≈ Iy. Untuk keadaan seperti ini selektivitas dicapai melalui time
grading, misalnya Iy diputus dalam 0,5 detik, sedangkan Ix dalam 1 detik. Untuk
saluran yang relatif pendek, tidak terdapat perbedaan besar arus gangguan yang
cukup di kedua ujung saluran misal Ix ≈ Iy, dan Ix ≈ IA. Dalam keadaan seperti ini
tepat dipasang de nite time overcurrent relay.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Apabila saluran cukup panjang sehingga terdapat perbedaan besar arus yang cukup
antara ke dua ujung saluran, maka waktu kerja rele di dekat sumber akan lebih
pendek, kalau dipasang rela arus lebih, yang karakteristiknya inverse. Tetapi hal ini
akan sukar didapat apabila impedans ke arah sumber (ZS) jauh lebih besar
dibandingkan impedans ke arah beban (ZL). Jadi bilamana ZS >> ZL penggunaan rele
inverse akan kurang bermanfaat. Sebagai acuan, kemanfaatan rele inverse baru
dicapai jika ZS < 2 ZL, atau arus hubung singkat pada ujung dekat ≥ 1,5 kali arus
hubung singkat pada ujung jauh.

 2. Current-grading

Gambar 2 Proteksi dengan OCR di primer dan sekunder trafo daya

  Selektivitas overcurrent relay (OCR) berdasarkan perbedaan setting arus tanpa


disertai perbedaan waktu kerja, hanya diperbolehkan jika terdapat perbedaan besar
arus gangguan. Pada Gambar 5.2, sebuah trafo daya mempunyai impedans yang
cukup besar (12,5%) menyebabkan besar arus gangguan di B (dalam pu) lebih kecil
dari arus gangguan di A, sehingga selektivitas kerja dapat dicapai dengan memilih
setting OCR di B lebih rendah dari setting OCR di A.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Apabila pada sebuah saluran terdapat beberapa OCR dengan instantaneous setting,
selektivitasnya hanya dimungkinkan melalui current grading, seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Instantaneous OCR dipilih di G dan S2.

Arus gangguan dari S2 ke S3 lebih kecil dibandingkan arus gangguan di saluran dari G
ke S1 sehingga di S2 dan di G dapat dipilih karakteristik instantaneous, dengan setting
IS2 < IG. Ini menghasilkan kerja seketika (tanpa tundaan waktu) dan memungkinkan
dipilihnya setting TMS yang lebih rendah untuk OCR di S1 dan OCR di G. Perhatikan
bahwa setting instantaneous tidak dapat melindungi sepenuhnya panjang S2–S3 dan
G–S1.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
3. Time and current grading

Selektivitas diantara OCR satu dengan OCR lainnya dapat dicapai bukan hanya
dengan memilih setting waktu (TMS) yang berbeda, tetapi secara bersamaan memilih
setting arus yang berbeda, kalau ini diperlukan dan memungkinkan dilakukan dari
segi rangkaian daya yang bersangkutan.

Dengan memilih karakteristk Standard Inverse (SI), Very Inverse (VI), atau Extremly
Inverse (EI), bahkan dengan hanya memilih setting arus yang berbeda dengan setting
TMS yang sama, akan diperoleh waktu kerja yang berbeda. Pada Gambar 3 dan 4,
untuk OCR di G dpilih setting arus IG dan TMS = 0,2 untuk OCR di S1 dipilih setting
arus IS1 < IG dan TMS = 0,2. Hasilnya, pada gangguan di S1 – S2, OCR di S1 bekerja
lebih cepat dibandingkan kerja OCR di G.

Gambar 4 Perbandingan Relay IDMT terhadap VI (di S2) dan relay VI terhadap EI (di S1)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Studi Praktis

Setelah mengetahui teori dari koordinasi relay arus lebih, kita lakukan analisis dari
data percobaan berikut, diketahui sebuah sistem dengan kon gurasi sebagai berikut :

Pada saluran transmisi  dengan basis daya 2kVA, basis tegangan 220 VLL, basis
impedans 24,2 Ω, gangguan 3 fase simetris.

Time Grading

Setting pada relay A :


Karakteristik Standard Inverse (SI)

 Is            = 4,5A


TMS       = 0,15
Setting pada relay B :

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Karakteristik Standard Inverse (SI)
Is             = 4,5A
TMS       = 0,1

Didapat data hasil percobaan sebagai berikut :

Dengan Time grading (0,5s)

Gangguan hubung singkat 3fase di TP18.

Arus Isc                                                   = 9,585 A


Waktu trip relay B            = 0,98 detik
Waktu trip relay A            = 1,57 detik (rele B overridden)

Analisis
Pada saat men-setting koordinasi relay biasanya kita melakukan setting pada relay
yang paling ujung saluran. Biasanya relay yang paling ujung menggunakan TMS yang
paling kecil yaitu TMS 0,1. Diketahui rele B yang kita gunakan adalah karakteristiknya
SI dengan Is = 4,5A dan TMS = 0,1 dan arus gangguan pada TP18 sebesar 9,585 A.
Untuk melakukan koordinasi dengan relay A kita harus mencari TMS dari relay A
dengan time grading sebesar 5 detik. Untuk SI perhitungan waktu kerja relaynya

sebagai berikut t =   .

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Dapat dilihat hasil perhitungan dan hasil percobaan yang sesuai. Untuk Time-grading
ini setting arusnya sama namun memiliki perbedaan waktu kerja.

Time and Current Grading

Setting pada relay A :


Karakteristik Standard Inverse (SI)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Is            = 6A
TMS       = 0,1

Setting pada relay B :


Karakteristik Standard Inverse (SI)

Is             = 4,5A
TMS       = 0,1

Didapat data hasil percobaan sebagai berikut :

Dengan Time grading (0,5s)

Gangguan hubung singkat 3fase di TP18.

Arus Isc                                   = 9,51 A


Waktu trip relay B            = 0,95 detik
Waktu trip relay A            = 1,46 detik (rele B overridden)

Analisis
Sama seperti sebelumnya, karena ini gabungan antara time grading dan current
grading, pada saat men-setting koordinasi relay biasanya kita melakukan setting pada
relay yang paling ujung saluran. Biasanya relay yang paling ujung menggunakan TMS
yang paling kecil yaitu TMS 0,1. Diketahui rele B yang kita gunakan adalah
karakteristiknya SI dengan Is = 4,5A dan TMS = 0,1 dan arus gangguan pada TP18

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
sebesar 9,51 A. Untuk melakukan koordinasi dengan relay A kita harus mencari TMS
dari relay A dengan time grading sebesar 5 detik. Untuk SI perhitungan waktu kerja

relaynya sebagai berikut t =   .

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Dapat dilihat hasil perhitungan dan hasil percobaan yang sesuai. Untuk Time and
Current grading ini setting arusnya berbeda dan memiliki perbedaan waktu kerja

Current Grading

Setting pada relay A :


Karakteristik Standard Inverse (SI)
Is            =  6A
TMS       = 0,1
Inst        = 1 x Is

Setting pada relay B :


Karakteristik Standard Inverse (SI)
Is(I>)     = 4,5A
TMS       = 0,1
I>>         = 4,5A
TMS       = 0 (Instantaneous)

Didapat data hasil percobaan sebagai berikut :

Arus Isc                                    = 10,0 A


Waktu trip relay B            = 0,07 detik
Waktu trip relay A            = 0,15 detik (relay B overridden)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Analisis
Pada percobaan current grading kali ini arus Isc sebesar 10 A dan setting relay B
memiliki setting instantaneous pada arus 4,5A sehingga relay langsung bekerja
seketika. Dan untuk relay A juga sama, arus setting relay A sebesar 6A dan memiliki
setting instantaneous ketika relay B gagal relay langsung bekerja memback-up
dengan seketika pula. Waktu kerja relay A dan B teoritisnya adalah 0 detik, yang di
dapat di percobaan masuk mendekati 0 detik.

Jadi kesimpulannya ada tiga macam cara untuk mengkoordinasi relay arus lebih, time
grading dengan perbadaan waktu, current grading dengan perbedaan setting arus,
time and current grading gabungan dari keduanya, masing masing memiliki
kegunaan tersendiri yang sudah dijelaskan diatas.

Referensi

Sumerti,I Nengah. 2011. Diktat Proteksi bag.5 Proteksi Feeder


Modul Praktikum Teknik Proteksi TEE 340P

 Oleh : Luth Adhi K (Magatrika 2011)

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ARTIKEL

SISTEM PENGGERAK DAN


TINGKAT EMISI KARBON
KENDARAAN LISTRIK
Posted on April 26, 2014

Sistem Penggerak Kendaraan Listrik 

Pada sistem penggerak ataupun pendorong pada mobil listrik, roda motor
merupakan aplikasi yang dibutuhkan untuk mencapai mesin listrik yang memiliki
e siensi dan torsi yang tinggi. Salah satu solusi menarik dalam menjawab
permasalahan tersebut adalah penggunaan
mesin uks aksial, dimana motor secara langsung dikopel atau berada di dalam roda
penggerak.
Dalam paparan ini disajikan jenis mesin uks aksial induksi. Struktur mesin dengan
dua rotor akan menjadi solusi yang menjanjikan pada jenis mesin ini. Struktur dua
rotor akan melindungi komponen aktif motor, yaitu lilitan tembaga stator, atau inti
besi stator. Dengan ini maka mesin dapat memiliki power density dan e siensi yang
lebih besar dibanding dua buah motor yang terpisah. Selain itu, dalam kasus proses
induksi, dua rotor dapat berotasi pada kecepatan yang berbeda, sehingga motor

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
dapat bekerja sebagai diferensial mekanis, meskipun dialiri dari inverter.
Mobil listrik menjadi bentuk inovasi dari kendaraan degan proses pembakaaran
internal. Konsep ini menjadikan kendaraan akan menggunakan komponen yang lebih
sedikit dalam sistem penggerak untuk mengembangkan e siensi dan reliabilitas
kendaraan dengan mengurangi berat kendaraan. Dalam hal ini, berkaitan dengan
mesin uks aksial (AF machines), mesin induksi dan sinkron.

Gra k 1  Karakteristik kecepatan dan torsi

Mesin uks Aksial biasanya memiliki stator yang berstruktur ring, dan rotor seperti
piringan bulat, dengan diameter yang mirip antara bagian dalam dan luar. Jarak dari
jari – jari stator dalam ke jari – jari bagian luar merupakan daerah untuk
menghasilkan torsi. Oleh karena itu baik stator dan rotor dapat secara penuh
digunakan. Dengan semakin meningkatnya jumlah kutub, maka panjang aksial akan
berkurang, dan power density meningkat. Sehingga mesin uks
aksial dapat memberikan keuntungannya pada kecepatan rendah, dan torsi tinggi.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Sebagai tambahan, mesin uks aksial ini akan baik dipasang sebagai motor
penggerak roda.

Mesin uks axial induksi (AFI)

Performa motor AFI mirip dengan motor radial uks konvensional, tanpa jumlah gear
yang dikurangi maka kecepatan motor akan rendah (maksimal kecepatan sekitar
1500 rpm), untuk itu dibutuhkan motor kutub banyak (8-12 kutub) untuk
mendapatkan torsi yang besar. Motor AFI kutub banyak memiliki power density yang
lebih besar daripada motor RF konvensional.

Selain itu, pilihan struktur lainnya yaitu mesin dengan satu inti stator ring dengan dua
lilitan fase banyak pada dua sisi permukaan dan dua rotor dengan dua lempeng yang
terpisah yang mungkin berotasi secara independen dan kecepatan yang berbeda.
Ketiga inti rangkaian magnetik (stator dan dua rotor) terpasang pada satu tempat

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
atau ruang, motor harus menjulang di antara kedua roda, seperti gambar di berikut
ini :

Inti stator dengan celah pada kedua sisi jari – jari memberikan dua tipe lilitan
yang berbeda yang juga akan menghasilkan distribusi uks yang berbeda. Jenis motor
AFI-NS memiliki dua lilitan fase banyak yang terhubung secara seri dan mengalirkan
arus stator di arah yang sama pada tiap – tiap saluran. Nantinya akan hanya ada satu
uks utama yang  mengalirkan ke lilitan stator dan dua ruang rotor. Tidak akan ada
uks mengalir sepanjang inti  stator, kecuali kebocoran uks. Jalur persebaran uks
pada mesin digambarkan seperti di bawah ini.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Dua rotor yang terpasang independen akan membuat mesin tersebut dapat memiliki
kecepatan keluaran yang berbeda untuk kedua rodanya, biasanya pada keadaan
memutar. Pada situasi ini, kedua rotor memiliki nilai slip yang berbeda, yang artinya
keduanya memberikan uks yang berbeda, maka dari itu distribusi uks menjaga
agar torsi motor seimbang. Hanya membutuhkan satu power supply untuk
mendapatkan efek diferensial. Mesin jenis ini memiliki konstruksi stator yang kecil,
yang berarti akan mengurangi rugi inti.
Motor AFI-NN merupakan struktur lilitan lainnya yang dirancang untuk arus stator
mengalir pada arah yang berkebalikan pada keseluruhan bagian stator itu sendiri.
Susunan lilitan ini memberikan penghematan pada tembaga dengan memberikan
resistan stator dan kebocoran reaktans yang signi kan, karena panjang tiap lilitan
hampir sama dengan panjang stator. Sehingga jalur alir uks dalam konstruksi motor
ini adalah.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Fluks stator dibagi dua sama besar, kemudian kendaraan bergerak ke depan, dan
ketika bergerak memutar, roda bagian dalam mengurangi kecepatannya dan
menaikkan slip, sedangkan roda bagian luar meningkatkan kecepatannya dan
mengurangi slip. Konsekuensinya
adalah distribusi uks di dua celah ruangan itu akan berubah, ketika total uks
tersambung konstan.
Kedua motor ini dapat berfungsi sebagai mesin dan perbedaan diferensial mekanis
pada kendaraan konvensional. Motor AFI dua rotor dapat memberikan penghematan
pada pemakaian tembaga (motor AFI-NN) atau penghematan pada besi (motor AFI-
NS). Karena motor ini berada dan diletakkan di antara dua roda.

Tingkat Emisi Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik hybrid (HEV), kendaraan listrik (HEV), kendaraan listrik hybrid plug-in
(PHEVs) dan semua jenis kendaraan listrik murni (EVs) biasanya menghasilkan emisi
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang ada saat
ini. Cakupan emisi yang dibahas dalam artikel ini tidak hanya meninjau dari sisi
kendaraannya saja, melainkan juga emisi dari hasil produksi dari kendaraan listrik itu
sendiri. Ditinjau dari sisi produksi, manufaktur ataupun produsen mobil listrik
tentunya akan menerima pasokan tenaga listrik dari pembangkit listrik yang
tersambung pada suatu grid dan menyesuaikan kualitas tegangan yang diberikan
terhadap spesi kasi kendaraan yang akan diproduksi.
Pada bahasan kali ini, penulis hanya mengestimasi total emisi karbon yang dihasilkan
dari penggunaan mobil listrik yang memanfaatkan listrik dari grid dengan mengambil

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
data emisi kendaraan listrik di dua puluh negara maju. Untuk kemudahan, fokus
dituju hanya pada kendaraan listrik murni (EVs) dan emisi grid rata-rata nasional.
Menurut DEFRA, yakni badan pemerintahan pengawas lingkungan, makanan dan hal
yang berkaitan dengan pedesaan, emisi yang dihasilkan oleh kendaraan listrik yakni
70 gr CO2e/km dan apabila dikonversi ke dalam penggunaan energi adalah sebesar
211 Wh/km. 

  Gra k di atas
menunjukkan tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan listrik di dua puluh

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
negara yang berasal dari berbagai belahan dunia. Data pengujian sudah
mencakup  data emisi grid langsung, proses produksi kendaraan, emisi grid tidak
langsung serta losses pada  grid. Terlihat negara Indonesia masih memakai
pembangkit dengan basis bahan bakar  mayoritas menggunakan batu bara. Berikut
adalah beberapa poin yang dapat diambil dari data pada gra k di atas : 

Inggris, Jerman, Jepang dan Italia memiliki tingkat emisi karbon yang
layak. 
Ketiga negara ini memiliki range tingkat emisi dari kendaraan listrik berkisar
mulai dari 189-170 g CO2e/km. Sumber listrik diperoleh dari campuran antara
suplai dari  pembangkit dengan bahan bakar gas murni, batu bara, nuklir dan
hidro. 
Perancis, Kanada dan Brazil memiliki tingkat emisi karbon yang sangat
rendah.
Dominasi dari pembangkit hidro di Kanada dan Brazil, juga pembangkit nuklir
di Perancis, memberikan hasil berupa tingkat emisi yang rendah, yakni berkisar
dari 89-115 g CO2e/km, dengan hanya 70 g yang diproduksi. 

PERBANDINGAN KENDARAAN BERBAHAN BAKAR MINYAK DENGAN KENDARAAN


LISTRIK

Pada bahasan kali ini, dijelaskan beberapa variasi emisi yang berasal dari kendaraan
listrik terhadap emisi yang berasal dari kendaraan berbahan bakar minyak di
beberapa negara di dunia. Dengan melakukan perbandingan studi emisi, akan

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
didapatkan referensi untuk melakukan langkah konkrit dalam menciptakan kondisi
lingkungan yang sehat dan juga saling berkesinambungan. Asumsi kunci yang
digunakan untuk perbandingan emisi pada artikel ini dalam bahasan kali ini adalah
sebagai berikut :

  Emisi dari proses manufaktur dari kendaraan konvensional diasumsikan


sebesar 40 g CO2e/km selama masa penggunaannya, nilai tersebut lebih
rendah 60 persen kurang dari emisi dari kendaraan listrik karena total rekam
manufaktur dan umur penggunaan yang lebih panjang.
  Intensitas karbon dari pembakaran bensin ialah sebesar 2.31 kg CO2e/liter
dan untuk produksi bensin itu sendiri sebesar 0.46 kg CO2e/liter (DEFRA 2012).
Kedua asumsi ini berlaku untuk bensin murni dengan tidak memperhitungkan
sumber-sumber seperti campuran biofuel dan pasir tar.

Setelah beberapa asumsi di atas dibuat, dapat dilakukan proses reverse engineering
dari kendaraan listrik setara dengan yang terdapat pada kendaraan bensin dari dua
puluh negara yang ditinjau. Perhitungan hasil emisi kendaraan berbasis bahan bakar
listrik meliputi biaya keenomian akan memberikan referensi untuk analisis dampak
dari penggunaan mobil secara nyata.

Oleh : Atur Pambudi dan M Rasyid Aziz (Magatrika 2010)

Divisi Mesin Magatrika

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
OLDER POSTS

Jejak terakhirmu

yoga on HOME VISIT PERDANA MAGATRIKA:…

mhs lawas on HOME VISIT PERDANA MAGATRIKA:…

ugmmagatrika on New Work Room Anak Kuat M…

fairfaizal on New Work Room Anak Kuat M…

yohan on New Work Room Anak Kuat M…

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
O cial twitter account of
MAGATRIKA

semoga teman-teman @magatrika bisa sapu bersih


gelar juara #nesco2015 twitter.com/nesco2015/stat…---
4 years ago
Pengumuman juara harus diselingi iklan sholat dan
makan dulu #nesco2015--- 4 years ago
Tambahan materi dan pengetahuan oleh Master
Instalasi dan Master Proteksi #nesco2015
twitter.com/nesco2015/stat…--- 4 years ago
tinggal menunggu hasil aja nih #nesco2015
twitter.com/nesco2015/stat…--- 4 years ago

Follow @magatrika

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

Anda mungkin juga menyukai