Anda di halaman 1dari 3

Risiko dan Ketidakpastian

21 November 2016

Ketika terjun ke dunia usaha, kita harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian, dan hal-hal
yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan yang mendasar antara belajar di sekolah, yang penuh teori
dan kepastian, dengan berwirausaha, yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.

1. Ketidakpastian (Unexpected Risk)


Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan
dampaknya. Ketidakpastian sering disebut risiko yang tidak terduga dari sebuah kejadian. Contoh:
a. Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang
b. Risiko yang terjadi karena bencana alam
c. Risiko yang terjadi karena perubahan kurs mata uang Negara lain.
Ciri-ciri dari ketidakpastian adalah :
a. Tidak bisa diduga sebelumnya
b. Sulit direncanakan
c. Bersifat tiba-tiba
d. Bisa digolongkan “force majeure” (bencana alam)
2. Risiko (Expected Risk)
Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan
yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti yang dapat
dikalkulasi secara kualitatif. Contoh risiko:
a. Kerugian akibat hilangnya barang
b. Penurunan pendapatan karena penurunan penjualan
c. Terbakarnya gedung yang berisiko menyebabkan kerugian.

B. Klasifikasi Risiko Usaha

1. Klasifikasi risiko secara umum ;


a. Risiko murni ; risiko yang menyebabkan keugian dan tidak mungkin menimbulkan keuntungan. Risiko
murni terjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat di cegah.
Contoh : kerugian akibat kerusakan mesin, kerugian akibat listrik mati, kerugian akibat kebakaran gedung.
b. Risiko Spekulatif ; risiko yang dambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua
kemungkinan hasil, yaitu keuntungan dan kerugian.
Contoh : membeli barang dengan menggunakan mata uang asing.
2. Klasifikasi risiko berdasarkan jenis dampaknya ;
a. Risiko sistematik ; risiko yang mempunyai dampak lebih kompleks disbanding risiko murni atau
spekulatif. Ha ini karena risiko yang timbl dapat berdampak pada bagian-bagian yang lain. Risiko ini
berlangsung lebih lama.
Contoh : penurunan tingkat penjualan suatu produk akan menimbulkan kerugian, tetapi bila dalam waktu
yang lama akan berdampak luas.
b. Risiko spesifik; risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisi
tingkat risikonya.
Contoh : berjualan es krim akan mengalami penurunan pada waktu musim hujan. Berjualan payung akan
mengalami peningkatan jika musim hujan. Risiko ini bisa di atasi dengan melakukan kombinasi usaha, yaitu
berjualan payung di musim hujan, dan es krim di musim kemarau.

C. Jenis-Jenis Risiko Usaha


Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai berikut :
1. Risiko Perusahaan
Risiko yang terjadi pada usaha yang akan berdampak pada kelangsungan hidup atau saham perusahaan.
Contoh : Perusahaan didemo warga karena masalah lingkungan, pemerintah mengeluarkan peratran baru
yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
2. Risiko Keuangan
Risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan. Contoh : Risiko selisih kurs mata uang
yaitu bila produk kita dibeli dengan kursmata uang asing maka ada risiko kerugian akibat perubahan nilai
kurs tersebut.
3. Risiko Likuiditas (Ketersediaan Uang Tunai)
Risiko yang terjadi ketika ada tagihan macet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan dalam
ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Halini bisa berdampak pada kerugian tingkat suku bunga
dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.
4. Risiko Permodalan
Risiko yang terjadi karena kerugian penjualan, likuiditas, dan keuangan yang membuat modal usaha
mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini harus diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi factor
penyebabnya.
5. Risiko Pasar
Risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaiangan, daya hiduppelanggan, maupun
munculnya pesaing baru yang potensial di pasar produk kita. Dampaknya adalah berkurangnya omzet
penjualan.
6. Risiko Operaional
Risiko daripenimpangan hasil yang diprediksikan karena tidak sempurnanya penerapan keputusan,
perubahan system, SDM, teknologi, produktivitas, inovasi, proses, dan mutu produk.

D. Faktor Penyebab Risiko Usaha

Faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah :


1. Perubahan yang meliputi : lingkungan dan global, sosial dan ekonomi, persaiangan, gaya hidup, tren
pasar, teknologi, budaya, dan peraturan pemerintah.
2. Kesalahan strategi dan perencanaan
3. Keputusan yang tidak tepat, sehingga menimbulkan kejadian di luar rencana
4. Persiapan yang kurang matang
5. Kelengahan pribadi atau pananggung jawab.

E. Klasifikasi Orang dalam Menghadapi Risiko Usaha

Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko, setiap orang/wirausaha diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Risk Avoider/ Risk Free
Merupakan orang yang tidak senang menghadapi risiko bahkan cenderung menghindari risiko. Menurut
orang-orang ini, risiko merupakan sumber masalah.
2. Risk Calculator
Merupakan orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan
(dihitung berapa tingkat kerugiannya)
3. Risk Taker
Merupakan orang yang berani namun spekulatif dalam mengambil keputusan dengan mengukur risiko
secara intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.
4. Risk Manager
Merupakan orang yang berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan perhitungan tingkat risiko
dan ketidakpastian dengan mengandalkan intuisinya untuk memperoleh keuntungan bsinis.

F. Cara Mengidentifikasi Risiko Usaha


Cara mengidentifikasi risiko adalah sebagai berikut :
1. Metode analisa daripengelaman dan sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada untukmenganalisa risiko yang akan terjadi dikemudian hari. Contoh :
a. Informasi keluhan pelanggan
b. Informasi kecatatan produk
c. Informasi track record SDM (rekam jejak karyawan)
d. Informasi pertumbuhan penjualan
2. Metode pengamatan dan survei
Dengan melakukan pengamatan dan survey, akan diperoleh tentang hal yang diinginkan. Contoh :
a. Pengamatan dan survei tingkat kebutuhan pasar
b. Pengamatan dan survei tentang ketidakpuasan pelanggan
c. Pengamatan dan survei gaya hidup pelanggan
d. Pengamatan dan survei untukmenemukan produk baru
3. Metode acuan
Metode acuan sering digunakan dalam menemukan kelemahan, ppeluang, hambatan, kekuatan dan
ancaman sehingga wirausaha tahu apakah produk,strategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan
yang digunakan adalah acuan yang bersifat strategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unguulan.
4. Metode dari pakat atau pendapat ahli
Kita dapat mengidentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya pada pendapat ahli
bila mengambil keputusan tertentu.

G. Mengatasi dan Memperkecil Risiko Usaha

Cara mengatasi dan memperkrcil risiko adalah sebagai berikut :


1. Gunakan pengetahuan anda untukmengetahui dampak atau risiko yang terjadi
2. Menfaatkan pengalaman yang telah anda miliki
3. Berpikir kreatifdan inovatif dan yakinlah segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya
4. Asuransikan apa yang perlu anda asuransikan
5. Bekerja dan berpikir prestatif
6. Proaktif dan antisipatif
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik dan berisiko kecil.

H. Prosedur Menganalisis Risiko Usaha

Prosedur menganalisis risiko usaha antara lain sebagai berikut :


1. Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) anda
2. Carilah kemungkinan adanya alternative lain dari risiko yang akan terjadi
3. Pilih, rencanakan, dan tentukan langkah selanjutnya
4. Perkirakan risiko lain yang bisamuncul
5. Kumpulkan semua informasi yang bisa kita peroleh sebagai bahan pertimbangan
6. Tanyakan terlebih dahulukepada pakar atau ahli
7. Putuskan dan yakinlah bahwa kita telah menyusun rencana dengan sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai