PENDAHULUAN
1
2
uang. Kegiatan penukaran uang ini dikenal nama pedagang valuta asing
negara.
penetapan modal minimum untuk bank umum sebesar Rp 100 miliar dan
maju,sehingga dapat dicapai efisiensi dana berupa biaya yang murah dan
efisien.
4
perekonomian daerah Bali ini telah memberikan produk dan layanan jasa
yang telah ditetapkan oleh BI. Hasil dari penilaian akan memberikan
Bank merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga ketahanan dan
sebagai berikut:
2015?
1.3Tujuan Penelitian
2015
perbankan.
7
2) Bagi Masyarakat
3) Bagi Penulis
Kesehatan Bank.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Bank
1) Definisi Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarkat dalam
bahwa bank adalah suatu badan hukum yang kegiatannya menghimpun dana
dana.
2) Fungsi Bank
a) Agent of trust
b) Agent of development
suatu masyarakat.
c) Agent of services
tagihan.
ekonomi.”
yang dibedakan arus kas operasi, atau kas nvestasi dan arus
kas pendanaan.
keuangan.
1) Risk profile
Asset Ratio (LAR) dan Cash ratio. Hal tersebut dikarenakan pada risiko
a) Risiko kredit
b) Risiko pasar
c) Risiko Likuiditas
mengakibatkan kebangkrutanbank.
d) Risiko operasional
e) Risiko hukum
f) Risiko strategik
eksternal.
13
g) Risiko kepatuhan
berlaku
h) Risiko reputasi
terkait dan dana besar, serta rencana strategis bank. Aspek terakhir
14
Fairness (TARIF)”.
3) Earning
masa depan.
4) Capital
keseluruhan sehat.
sangat sehat.
penelitian yang telah dilakukan pada Bank BUMN selama periode 2011-
mencerminkan kondisi bank yang secara umum sangat sehat. Pada bank
Corporate Governance Bank Sinar Harapan Bali dari Tahun 2010 hingga
17
satu di tahun 2011 yang berarti sangat sehat sedangkan pada peringkat
dua di Tahun 2012-2013 yang berarti sehat. Dalam metode RGEC dapat
diketahui bahwa rata-rata tingkat BUS Tahun 2011 sampai 2013 berada
pada tingkat satu yang mencerminkan kondisi bank secara umum sangat
sehat.
RGEC Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Unit Usaha Syariah
kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
sehat.
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan Metode CAMELS dan
laporan laba rugi bank. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
tingkat kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan
10) Diarto, dan Aisjah (2015). Dengan judul “ Analisis Tingkat Kesehatan
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Sebelumnya
No Nama & Judul Variabel Teknik Hasil penelitian
Tahun penelitian penelitian analisis data
Penelitian
1 Arrivida Anlisis RGEC teknik analisis PT Bank Rakyat
Lasta, Tingkat (Risk laporan Indonesia dengan
Arifin, Kesehatan Profile, keuangan. menggunakan metode
dkk Bank Good RGEC ini menunjukkan
(2014) dengan Corporate predikat kesehatan bank
Menggunak Governan pada periode 2011-2013
an ce, secara keseluruhan
Pendekatan Earning, sehat.
RGEC dan
(Risk Capital).
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
dan Capital
PT Bank
Rakyat
Indonesia
Tbk Periode
2011-2013
2 Minarroh Analisis RGEC teknik analisis PT Bank Central Asia
mah,Yanin Tingkat (Risk laporan dengan menggunakan
gwati, dkk Kesehatan Profile, keuangan metode RGEC ini
(2014) Bank Good menunjukkan predikat
dengan Corporate kesehatan bank pada
Menggunak Governan peiode 2011-2013
an ce, secara keseluruhan
Pendekatan Earning, sangat sehat.
RGEC dan
(Risk Capital).
Profile,
Good
Corporate
Governance
, Earning,
Capital).
Variabel
yang
20
digunakan
yaitu RGEC
3 Purnamasa Penilaian RGEC menganalisis disimpulkan PT. BPD
ri, dan Tingkat (Risk laporan Bali menggunakan
Mimba Kesehatan Profile, keuangan dan peaturan-peraturan
(2014) PT. BPD Good non keuangan Bank Indonesia Nomor
Bali Corporate dengan metode 13/I/PBI/2011 tentang
Berdasarka Governan RGEC kesehatan bank Umum
n Risk ce, mengunakan analisais
Profile, Earning, Risk Profile, Good
GCG, Capital) Corporate Governance,
Earning, Earning dan Capital
Capital tergolong cukup sehat.
4 Ramadhan Analisis RGEC teknik analisis pada Bank BUMN
y, Perbanding (Risk faktor profil selama periode 2011-
Suhadak, an Tingkat Profile, risiko (Risk 2013, memiliki predikat
dkk Kesehatan Good Profile), komposit secara umum
(2015) Bank Corporate analisis faktor sangat baik dan
berdasarkan Governan rentabilitas mencerminkan kondisi
Risk Profile, ce, (earnings), dan bank yang secara umum
Good Earning, analissi faktor sangat sehat. Pada bank
Corporate dan permodalan swasta nasional devisa
Governance Capital) (capital). memiliki predikat
, Earning, komposit secara umum
dan Capital baik dan mencerminkan
(RGEC) kondisi bank yang
pada Bank secara umum sehat.
Konvension
al BUMN
dan Swasta
5 Yessi, Analisis RGEC menganilisis kriteria penilaian RGEC
Rahayu, Tingkat (Risk data dengan diatas maka hasil
dkk kesehatan Profile, berdasarkan penilaian terhadap
(2015) Bank Good pada PBI No pengelolaan Good
dengan Corporate 13/24/PBI/201 Corporate Governance
Menggunak Governan 1 pasal 6, Bank Sinar Harapan
an ce, tentang Bali dari Tahun 2010
Pendekatan Earning, mekanisme hingga 2012 dengan
RGEC Capital) penilaian Bank bedasarkan surat
(Risk Sinar Harapan Keputusan Bank
Profile, Bali secara Indonesia (BI) No.
Good Individual 13/24/PBI/2012,
Corporate mendapatkan predikat
Governance sehat.
, Earning,
Capital)
Studi pada
PT Bank
21
Sinar
Harapan
Bali Periode
2010-2012
6 Setiabudi Analisis CAMELS menganalisis pada faktor manajemen
(2015) Perbedaan dan RGEC laporan dengan rasio NOM
Tingkat keuangan berada pada peringkat
kesehatan berdasarkan empat, namun secara
Bank metode keseluruhan
Umum CAMELS dan perhitungan CAMLES
Syari’ah RGEC berada pada peringkat
berdasarkan satu di Tahun 2011
Metode yang berarti sangat
CAMELS sehat sedangkan pada
dan RGEC peringkat dua di Tahun
Periode 2012-2013 yang berarti
Tahun sehat. Dalam metode
2011-2013 RGEC dapat diketahui
bahwa rata-rata tingkat
BUS Tahun 2011
sampai 2013 berada
pada tingkat satu yang
mencerminkan kondisi
bank secara umum
sangat sehat.
BAB III
KERANGKA BERPIKIR
tingkat kesehatan bank dinilai dengan analisis RGEC yang terdiri dari :
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
BALI
Laporan Keuangan
Metode RGEC
Transparansi
NPL ROA
Akuntabilitas CAR
Pertanggung
LDR NIM
Jawaban
Independensi
Kewajaran
BAB IV
METODE PENELITIAN
Obyek yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini adalah
saat ini atau pada saat lampau. Penelitian ini akan dilakukan dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/ DPNP
yaitu :
(Fairness).
dan hanya bank–bank yang benar–benar sehat saja yang dapat melayani
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dan SE No. 13/ 24/ DPNP
tanggal 25 Oktober 2011 yang menjadi indicator adalah RGEC yang terdiri
dari Risk Profile atau risiko (R), Good Corporate Governance (G),
Earnings (E) dan Capital (C) dan penilaiaan menggunakan skala 1 sampai
1) Risk profile
a) Risiko kredit
Loan :
Kredit Bermasalah
NPL= ×100 ...................................
Total Kredit
(1)
27
b) Risiko pasar
Risk:
. (2)
c) Risiko likuiditas
berikut:
Total Kredit
LDR= × 100 ...................................
Dana Pihak Ketiga
(3)
Total Kredit
LAR= × 100 ............................................ (4)
Total Aseet
. (5)
dari PBI nomor 8/4/PBI/2006, yang telah diperbaharui dengan PBI No.
berikut:
suatu perusahaan, prinsip ini merupakan salah satu prinsip yang ada
mudah diakses.
Governance 2006).
tugas.
tidak ada organ perusahaan yang mendominasi satu sama lain dan
kepada stakeholder.
karyawan.
3) Earning
(6)
(7)
. (8)
Beban Operasional
BOPO= × 100 ...................................
Pendapatan Operasional
(9)
4) Capital
Rasiokecukupanmodal :
Modal
CAR= ×100 .......................
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(10)
1) Data Kuantitatif
bisa berupa tes, yang kemudian melalui berbagai proses uji vailiditas
dari kuesioner.
2) Data kualitatif
cara melihat atau menyalin catatan kertas kerja yang dianggap berhubungan
dan risiko likuiditas dengan rumus LDR, LAR, dan Cash Ratio.
a) Risiko Kredit
Kredit Bermasalah
NPL= ×100 ...................................... (11)
Total Kredit
Tabel 4.1.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Risiko Kredit
Peringkat Keterangan Kriteria
2 Sehat 2%-3,5%
b) Risiko Likuiditas
Total Kredit
LDR= × 100 .....................................
Dana Pihak Ketiga
(12)
Tabel 4.2.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Risiko Likuiditas
Peringkat Keterangan Kriteria
2 Sehat 60%-<70%
atas struktur, proses, dan hasil penerapan GCG pada Bank; dan
36
Tabel 4.3.
Peringkat Good Corporate Governance
1 Mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak
signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh
manajemen Bank.
2 Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini
tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan
dalam penerapam prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat
diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajeme Bank.
3 Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas
37
3) Earnings (Reantabilitas)
Tabel 4.3.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (ROA)
Peringat Keterangan Kriteria
0,5%)
Tabel 4.4.
Matriks Kreiteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas (NIM)
5) Capital
Modal
CAR= ×100 ....................... (15)
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Tabel 4.5.
Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Faktor Permodalan
2 Sehat 9%≤CAR<12%
yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
tidak sehat sehingga dinilai sangat tidak mampu menghadapi pengaruh negatif
yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor internal lainnya.
BAB V
Bali) didirikan tanggal 5 Juni 1962 dengan Akta Notaris Ida Bagus Ketut
41
Rurus No. 131. Pada tanggal 12 Mei 2004, badan hukum BPD Bali yang
Terbatas (PT). Bank BPD Bali adalah satu-satunya bank milik Pemerintah
Bank BPD Bali juga harus tetap menjalankan usaha secara sehat di tengah-
maupun internasional. Pesaing yang dihadapi tidak hanya dari sesama bank
meningkatnya harapan dari berbagai pihak menuntut Bank BPD Bali untuk
semakin adaptif dan inovatif dalam mengelola seluruh sumber daya yang
dimiliki untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Karena itu agar bisa
efektif dan terukur, perlu dirumuskan rencana bisnis strategis dalam kurun
waktu lima tahun ke depan. Kebutuhan akan adanya rencana bisnis strategis
ini makin mendesak di tengah situasi persaingan global yang dirasakan oleh
setiap entitas bisnis dalam semua sektor industri tidak terkecuali sektor
perbankan.
42
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan juga dalam rangka implementasi
ditetapkan strategic goal beserta sasaran yang ingin dicapai dalam kurun
kunci akan menjadi panduan bagi setiap insan Bank BPD Bali untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien dalam
(1) Visi
seluruh elemen organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Visi dan misi tersebut merupakan arah dan
selalu berubah, lingkungan bisnis yang dihadapi oleh Bank BPD Bali
terhadap visi dan misi organisasi. Penyesuaian rumusan visi dan misi
yang dimiliki.
perbankan Global.
BPD Bali akan melayani pasar kredit produksi, pasar kredit untuk
Hal kedua yang perlu dicermati dari rumusan visi di atas adalah
prasyarat atau kondisi tertentu yang harus dipenuhi agar visi tersebut
bank harus berada dalam kondisi yang sehat. Agar mampu mengelola
bank harus berada dalam kondisi sehat. Karena itu, tingkat kesehatan
Bali”
iringannya.
(3) Misi
bersama para karyawan dan citra yang ingin dibangun dalam benak
Beberapa produk simpanan dan pinjaman BPD Bali sebagai bentuk layanan
(1) Giro
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan sarana perintah
(3) Tabungan
Produk tabungan Bank BPD Bali telah dilengkapi dengan kartu ATM
sebagai berikut :
(d) Kredit
iii. PUNDI
Beberapa jasa BPD Bali sebagai bentuk layanan publik antara lain:
1) Transfer terdiri dari Tunai, Via ATM, Via SKNBI, RTGS, Via
Western Union.
2) Bank Garansi
(a) Inkaso
terlampir.
Tabel 5.1
Ikhtisar Laporan Keuangan
53
sebagai berikut :
1) Risiko Kredit
bermasalah yaitu kredit kepada pihak ketiga bukan bank yang tergolong
kurang lancar, diragukan dan macet dibagi dengan total kredit kepada
pihak ketiga bukan bank. Dengan demikian maka perhitungan rasio NPL
Kredit Bermasalah
NPL= ×100 ............................ (16)
Total Kredit
17.830+34.199+ 228.384
¿ × 100
14.447 .301
¿ 1, 94
55
Tabel 5.2
Bobot PK Komponen NPL (Non Performing Loan)
Periode NPL Peringkat Keterangan
2015 1,94% 1 Sangat Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
2) Risiko Likuiditas
jumlah kredit yang diberikan oleh bank dan dana pihak ketiga,
sebagai berikut :
Total Kredit
LDR= × 100 .......................................
Dana pihak ketiga
(17)
Total Kredit
LDR= × 100
Giro+tabunagn +deposito berjangka
14.447 .301.321
¿ ×100
2.947 .119 .492+6.061 .528 .307+5.716 .778.132
¿ 98,11
Tabel 5.3
Bobot PK Komponen LDR (Loan Deposit Ratio)
Periode LDR Peringkat Keterangan
2015 98,11% 3 Cukup Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
56
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan dari aset
usahanya.
memadai.
perusahaan.
penilaian yaitu :
berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib
59
secara efektif dan efisien, sehingga target RBB Tahun 2015 dapat
direalisasi seluruhnya.
macet) dua debitur korporasi secara tuntas sesuai target waktu yang
7.054 miliar atau 41,48%, dan kondisi ini lebih buruk dari risk
besar terhadap dana giro Pemda dan mengelola secara baik maturity
profile agar tidak terjadi maturity miss match yang terlalu besar
maka Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta Nomor 70
2019.
62
berikut:
Remunerasi Karyawan.
Audit.
a) Direktur Utama
Bank;
65
di bawahnya; dan
b) Direktur Operasional
(OAK);
supervisinya;
(1) Direktur Bisnis Non Kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab
sistem informasi;
Informasi;
tersebut.
(3) Dalam hal Direktur lain berhalangan, Direktur Bisnis Non Kredit
digantikannya;
(4) Dalam hal Direktur Bisnis Non Kredit berhalangan, Direktur lain
d) Direktur Kredit
(1) Direktur Kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh atas
Kredit;
tersebut.
e) Direktur Kepatuhan
risiko;
tersebut.
pelaporan keuangan.
Bank).
berlaku.
(d) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI
Komisaris.
setiap tahun.
triwulan.
73
setiap pengurus dan pegawai yang dimuat dalam Surat Keputusan Direksi PT
tentang Kode Etik PT Bank Pembangunan Daerah Bali yang mangatur dan
Pembangunan Daerah Bali. Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi yang
Memastikan seluruh kegiatan usaha Bank tunduk atau patuh pada peraturan
75
Garansi.
Bermasalah.
Bank.
keputusan strategis.
peraturan eksternal.
kepatuhan.
tersebut dimuat dalam rencana kerja kepatuhan yang tertuang dalam Program
Kerja dan Anggaran Rencana Bisnis Bank tahun 2015 dengan Keputusan
Bank telah memiliki unit kerja untuk menjalankan fungsi Audit Internal
yaitu Satuan Kerja Audit Intern dan Anti Fraud (SKAI danAF) bertanggung
Tahunan (PKAT) yang sebelumnya telah disetujui oleh Direktur Utama dan
di review oleh Dewan Komisaris dan didukung oleh SDM yang memadai
2006 tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum sebagaimana telah dirubah
2006, untuk pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Bank tahun 2014,
2014 tentang Pengadaan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk
kepada Direksi beberapa nama Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik.
Untuk Audit atas Laporan Keuangan Bank Tahun Buku 2015 telah
ditunjuk “Kantor Akuntan Publik Sriyadi Elly Sugeng dan Rekan” untuk
(KAP) yang Dapat Diikutkan Dalam Proses Seleksi Pengadaan KAP untuk
Bank Pembangunan Daerah Bali Tahun Buku 2015. Bank senantiasa berupaya
berlangsung.
80
Kantor Akuntan Publik Sriyadi Elly Sugeng dan Rekan juga telah
Perbankan.
sembilan puluh satu juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus rupiah).
Selama tahun 2015 KAP tersebut tidak memberikan jasa lain kepada PT Bank
Pembangunan Daerah Bali selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan
Independen Kantor Akuntan Publik Sriyadi, MM., CPA., BKP sesuai surat
pendapat “Wajar dalam semua hal yang material posisi Keuangan PT Bank
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Desember 2014 tidak mengalami perubahan tetap berada pada peringkat “2”
yang mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai
bisnis dan apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut
kurang signifikan.
dengan Road Map Basel I dan Basel II serta ketentuan Bank Indonesia.
Sampai saat ini, Bank BPD Bali senantiasa mengikuti dan menyesuaikan
(credit line).
pendanaan jangka pendek yang sensitif terhadap suku bunga yang dapat
Dewan Komisaris terkait Evaluasi Kinerja Bank tahun 2015 dan Langkah-
pasar.
market, saldo BI untuk GWM, daftar credit line, serta rincian penempatan
dan loss event, dilakukan implementasi aplikasi LED dan Profil Risiko
tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam RBB Tahun 2015
suku bunga kredit konsumtif yang bersifat fixed, dan tidak sesuai dengan
sumber dana yang bersifat floating rate, masih adanya temuan berulang,
mitigasi yang akan dilaksanakan, masih terdapat berita negatif yang perlu
yang tertuang dalam RBB Tahun 2015 seperti: penyediaan sarana dan
pemenuhan SDM. Bank telah memiliki SOP Credit Line, dan telah
Kepala Divisi Kredit telah diberlakukan. Bank telah memiliki SOP Selera
Pada Divisi Treasuri telah dibentuk unit likuiditas yang terpisah dari unit
Bank juga telah didukung oleh SOP ALMA untuk mengukur sensitivitas
dari sisi kredit yang telah diperoleh dapat dikendalikan terkait strategi dan
sehingga level LFR masih tetap dalam ambang batas yang ditentukan oleh
regulator.
organisasi dan uraian tugas yang baru telah menjelaskan susunan dan
tugas pokok atau fungsi pada seluruh unit operasional telah dilaksanakan.
berkesinambungan
secara kuantitatif dan kualitatif telah dievaluasi setiap bulan pada masing-
masing unit. Bank mengatasi keluhan nasabah dan gugatan hukum dengan
melakukan validasi atas penetapan tingkat suku bunga DPK dan kredit
pada unit operasional. Pemeriksaan SKAI danAnti Fraud saat ini telah
CSR.
berada dalam tingkat yang konsisten dengan prudential standard dan limit
risiko dan kinerja risk taking unit maupun oleh risk management unit
perbaikan data center security yang cukup signifikan dan hasil program
strategis bank yang tidak sesuai dengan RBB. Hasil audit menunjukkan
dan masih terdapat temuan yang berulang. Berita negatif dari media
Daerah Bali pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas
pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
kepada pihak terkait (related party) dan atau penyediaan dana besar (large
91
waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama tahun 2015.
Denpasar.
2015 perihal Persetujuan Kredit Aneka Guna atas nama A.A. Gde
Daerah Bali.
Mahyuni, istri dari Wisnu Bawa Temaja, S.H., M.H. Anggota Dewan
Widura, anak kandung dari Wisnu Bawa Temaja, S.H., M.H. Anggota
Terkait).
Kariani, S.H., M.kn (istri dari DR. I Ketut Sukawati Lanang Putra
Bali Post, Bali Tribune dan Pos Bali pada tanggal 13 Maret
2015
Nusa Bali, Bali Bank dan Warta Bali pada tanggal 11 Mei 2015
(4) Publikasi Triwulan III Tahun 2015 telah dimuat di media cetak
November 2015.
(Himbara).
Indonesia Studies.
96
dan Pemerintah Kota di Provinsi Bali serta telah dimuat di website Bank
(www.bpdbali.co.id)
sesuai visi dan misi Bank dalam bentuk Rencana Bisnis (Business Plan). Hal
Bank telah menyusun Corporate Plan dan telah disampaikan pertama kali ke
Bank Indonesia pada tanggal 31 Juli 2012 untuk memenuhi surat Bank
kembali atas Corporate Plan Bank tersebut. Corporate Plan Bank (Final)
97
Tahun 2016.
Oktober 2015.
2015 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua) atau predikat “Baik”
Tabel 5.4
Hasil Self Assessment GCG
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Mencerminkan Manajemen Bank telah
melakukan penerapan Good Corporate
Governance yang secara umum baik. Hal ini
Individual 2 tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan
prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen Bank.
Konsolidasi - -
Sumber : Annual Report Bank Pembangunan Daerah Bali (2015).
Tabel 5.5
Hasil Self Assessment GCG
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Mencerminkan Manajemen Bank telah
100
Self Assessment Pelaksanaan GCG Bank posisi Januari 2015 sampai dengan
Juni 2015 adalah di peringkat 2 dengan Predikat Komposit “Baik” dan untuk
posisi Juli 2015 sampai dengan Desember 2015 tetap di peringkat 2 dengan
Predikat Komposit “Baik”. Dalam hal ini manajemen Bank telah melakukan
penerapan GCG yang secara umum baik yang tercermin dari pemenuhan
On Asset (ROA), rasio Return On Equity (ROE), rasio Net Interest Margin
(BOPO).Tetapi disini saya hanya menghitungan untuk rasio ROA dan NIM
saja.Rasio pertama adalah rasio Return On Asset (ROA). Rasio ini dihitung
kecil rasio ini berarti manajemen bank kurang mampu dalam mengelola aset
yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah Laba Sebelum Pajak dan
644.851.715
ROA= ×100
16.951.302 .729+ 19.538.021 .662/2
ROA=1,76
Tabel 5.6
Bobot PK Komponen ROA (Return On Assets)
Periode ROA Peringkat Keterangan
2015 1,76% 2 Sehat
Sumber : Data Diolah (2016)
Rasio kedua adalah rasio Net Interest Margin (NIM). Informasi keuangan
yang dibutuhkan untuk menghitung rasio ini adalah Pendapatan Bunga Bersih
(19)
102
NIM =3,33
Tabel 5.7
Bobot PK Komponen NIM (Net Interest Margin)
Periode NIM Peringkat Keterangan
2015 3,33% 2 Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
Modal
CAR= ×100 .............. (20)
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
36.036 .785
CAR= ×100
222.977.935
¿ 24,44
Tabel 5.8
Bobot PK Komponen CAR (Capital Adequacy Ratio)
Periode CAR Peringkat Keterangan
2015 24,44% 1 Sangat Sehat
Sumber : Data Diolah(2016)
5.6Pembahasan
103
Capital
Tabel 5.9
Penilaian tingkat kesehatan bank BPD periode 2015
Komponen Rasio % Peringkat Kriteria
faktor Rasio
Profil NPL 1,94 1 Sangat
Risiko Sehat
LDR 98,11 3 Cukup
Sehat
Rentabilita ROA 1,76 2 Sehat
s
NIM 3,33 2 Sehat
Tabel 5.10
Hasil Self Assessment GCG
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Mencerminkan Manajemen Bank telah
melakukan penerapan Good Corporate
Governance yang secara umum baik. Hal ini
Individual 2 tercermin dari pemenuhan yang memadai atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan
prinsip Good Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan tersebut kurang
signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen Bank.
Konsolidasi - -
Sumber : Annual Report Bank Pembangunan Daerah Bali (2015).
permodalan bank yang dinyatakan dengan rasio NPL dan LDR yaitu 1,94
dan 98,11. Peringkat faktor rentabilitassehat, karena laba melebihi target dan
Self Assessment Pelaksanaan GCG Bank posisi Januari 2015 sampai dengan
untuk posisi Juli 2015 sampai dengan Desember 2015 tetap di peringkat
pelayanan yang diberikan lebih aman, mudah, dan juga cepat. Selain
bank dengan metode yang terbaru sesuai dengan Surat Edaran dari
DAFTAR PUSTAKA
Ade Putri Diarto, Dr. Sito Aisjah SE.,MS.,CSRS. (2015). Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance, Earning, Capital). (Studi pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Periode 2011-2014).
Bannet, Roger dan Helen Gabriel. 2001. Reputation, Trust and Supplier
Commitment The Industrial Marketing, Vol 16 p. 424-438.
Ciurlau, L. 2009. Studies, Reserches, Analysis and Sintheis, Equltura
AcademicRomana. InstitusiEconomic, Ar.V 2009.PP 105.
Daniri, Mas Achmad. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan
Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: PT Ray Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Cetakan
Kedua. Ghalia Indonesia: Bogor Jakarta.
Fitrianto, Hendra dan Mawardi, Wisnu. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Aset,
Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Studi
Manajemen & Organisasi Universitas Diponegoro Semarang, 3 (1), pp:
1-11.
Gulam, Rhumi. 2011. “Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank pembangunan
Sulawesi Selatan (menggunakan metode CAMEL). Skripsi. Universitas
STIE Malang.
Hasan, Amir. 2012. Analisis Pengaruh LDR, NPL,dan CAR, Terhadap Risiko
Likuiditas Bank Pembangunan Daerah Bali Se-Indonesia tahun 2007-
2011”. Skripsi. Universitas STIE Malang.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Heidy Arrvida Lasta, Zainul Arifin, Nila Firdausi Nuzula. (2014). Analisis
Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). (Studi pada PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk Periode 2011-2013).
Ikatan Akuntan Indonesia.(2007).Standar Akuntansi Keuangan per 1 September
2007.Jakarta : Salemba empat.
Ita Purnamasari, dan Harta Mimba. (2014). Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPD
Bali Berdasarkan Risk Profile, GCG, Earning, dan Capital. (Studi Pada
PT. Bank Pembangunan Daerah Bali pada Tahun 2011). Jurnal Akuntansi
Vo. 7 No. 23 Maret 2013. Universitas Udayana.
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 13 No. 2 Agustus 2014. Universitas Brawijaya.
Idx.co.id diakses 5 Januari 2015 pukul 13.20
Ktut Silvanita (2009) Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta : Erlangga.
Khisti Minarrohmah, Fransisca Yaningwati, dan Nila Firdausi Nuzula. (2014).
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunkan Pendekatan
RGEC (Risk profile, Earnings, Good Corporate Governance, dan
Capital) (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk Periode 2010-
109
Noviantini Permata Yessi, Mangesti Rahayu, dan Maria Goretti Wi Endang NP.
(2015). Analisis Tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning,
dan Capital. (Studi pada PT. Bank Sinar Harapan Bali Periode 2010-
2012).
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2013). Metodologi Penelitian
Bisnis.Yogyakarta : BPFE
Peraturan Bank Indonesia. (2011). Peraturan Bank Indonesia No. 13/PBI/2011,
tentang tata carapenilaian kesehatan bank umum.
Ragil Setiabudi. (2015). Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Bank Umum
Syari’ah berdasarkan Metode CAMELS dan RGEC. (Studi pada Bank
Syari’ah Periode 2011-2013).
Rini Rachmaningsih. (2009) Penilaian Kesehatan Bank Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Periode 2007 – 2008. Skripsi. FISE UNY.
Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode
CAMELS dan Metode RGEC. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya.
Refmasari, Veranda Aga dan Setiawan, Ngadirin. 2014. Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Menggunakan Metode RGEC Dengan Cakupan
Risk Profile, Earnings, dan Capital Pada Bank Pembangunan Daerah
110
Santi Budi Utami. (2015) Perbandingan Analisis CAMELS dan RGEC Dalam
Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Unit Syariah Milik Pemerintah
(Studi kasus : PT Bank Negara Indonesia, Tbk Tahun 2012-2013).
Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Yogyakarta : Salemba Empat
Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Perihal: Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.
Surat Edaran Bank Indonesia.(2011). Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, tentang Matriks Perhitungan
Analisis Komponen Faktor Analisis RGEC untuk Bank Umum.
Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan : Transaksi dalam Valuta Rupiah.
Yogyakarta: UPP STIN YKPN.
Totok Budisantoso dan Nuritomo. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan
Lain.Jakarta : Salemba Empat. Undang-undang. (1998).
Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain, Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan.
LAMPIRAN