Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DED DRAINASE AIR APUL

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Lahat terus berusaha untuk menanggulangi masalah banjir di


Kecamatan Lahat maka Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Lahat sebagai dinas teknis yang menangani masalah lingkungan
permukiman dalam hal ini banjir yang selalu jadi masalah setiap musim
hujan, untuk itu akan melakukan perencanaan DED Drainase Air Apul yang
mana hasilnya dapat dilaksanakan dalam rangka penangulangan banjir
yang diakibatkan oleh meluapnya saluran drainase air apul.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka pada tahun 2014 ini PEMKAB
Lahat akan melakukan perencanaan DED Drainase Air Apul, Sehingga
diharapkan setelah perencanaan ini, pembangunan fisik saluran drainase
air apul dapat dilaksanakan sesuai dengan hasil perencanaan yang ada.

II. PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas PU Cipta


Karya dan Tata Ruang Kabupaten Lahat.

III. PENUGASAN

 Jenis Pekerjaan adalah Pekerjaan DED Drainase Air Apul


 Lokasi Pekerjaan di Kecamatan Lahat

1
 Sumber Dana diambil dari dana APBD Perubahan Kabupaten Lahat
Tahun Anggaran 2014

IV. LINGKUP PEKERJAAN

Membuat Perencanaan Terinci DED Driansase Air Apul sebagai pedoman


atau Acuan Rencana pembangunan Saluran Drainase Air Apul tersebut.

Secara garis besar Pekerjaan DED Driansase Air Apul meliputi:


 Pekerjaan Persiapan Perencanaan yang meliputi mengumpulkan data
dan informasi lapangan, membuat interprestasi secara garis besar
terhadap pengarahan KAK Konsultan dengan Pemerintah Kabupaten
Lahat.

 Penyusunan Pra Rencana meliputi:


Pembuatan gambar pra design Saluran Drainase Air Apul

 Penyusunan Rencana Pelaksanaan meliputi:


Membuat rencana sesuai kebutuhan.

 Pelelangan meliputi:
Memberikan penjelasan serta membantu panitia pelelangan
melaksanakan Evaluasi Penawaran, serta menyusun kembali bila
terjadi pelaksanaan pelelangan ulang

 Pengawasan berkala meliputi:


Memeriksa pelaksanaan secara berkala memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan,
menyusun laporan akhir perencanaan.

V. TAHAP PEKERJAAN

1. Tahap pengumpulan data lapangan.


A. Teknis.
2
1. Peninjauan lapangan bersama pimpro / instansi yang berwenang
(membuat berita acara peninjauan lapangan).
2. Pengukuran lapangan / membuat laporan hasil pengukuran
lapangan.
3. Bahan-bahan lokal yang mendukung ( inventaris )
4. Kondisi lingkungan yang ada dan keadaannya (existing condition)
B. Non Teknis
Peraturan-peraturan umum bangunan dan peraturan daerah
sehubungan dengan penetapan tapak bangunan gedung.

2. Tahap perancangan / Perencanaan.


1. Tahap penterjemah informasi perencanaan berupa konsep konsep
perencanaan, interpretasi dari pengarahan penugasan (KAK) yang
diterima pemberi tugas serta menghimpun data-data sesuai dengan
masukan.
2. Tahap penyusunan perencanaan / rencana skematik.
3. Membuat konsep-konsep / ide-ide.
4. Membuat gambar-gambar, rencana, situasi.
5. Membuat perhitungan konstruksi.
6. Membuat perhitungan biaya.
3. Tahap pengembangan rencana.
a. Gambar-gambar.
1. membuat gambar konstruksi
2. membuat gambar arsitektur
3. membuat gambar detail engenering
b. Laporan data teknis
1. Laporan survey
2. Laporan perhitungan konstruksi (bila diperlukan)
3. Gambar-gambar detail semua bagian yang perlu
4. RKS & RAB

3
4. Tahap Konsultasi / Asistensi Konsultasi, sesuai dengan buku petunjuk
Teknis Cipta Karya CT / TB / BGN / 003-98.09 SE-36 / A / 21 / 0298.
Tanggal 17 september 1998 yaitu :
Konsultasi diadakan minimal 3 (tiga) kali pada :
1. Tahap perencanaan (perencana)
2. Tahap pengembangan rencana
3. Tahap akhir ( gambar lengkap, RKS, dan RAB)
Konsultasi dilakukan pada Pemegang Mata Anggaran dan Instansi teknis
yang berwenang dengan prosedur dan pedoman yang berlaku yaitu :
- Persiapan.
- Persiapan dokumen tender, RKS dan RAB.
- Jadwal tender.
- Pemberian penjelasan aanwijzing
- Pembuatan Notulen
- Membantu panitia dalam penelitian tawaran yang masuk / Syah,
khusus dari segi proposal teknis kontrakKAK, bila diperlukan.

5. Tahap pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Melakukan Pengawasan berkala, menghadiri rapat-rapat bersama
Pengguna Anggaran, Konsultan Pengawas dan kontrak KAK, jika
diperlukan.Tanggap terhadap laporan-laporan yang tidak sesuai dengan RKS,
RAB, Notulen dan turut membantu menyelesaikan segala masalah teknis
dilapangan melalui jalur-jalur prosedur yang berlaku apabila diminta oleh
pemilik Proyek (Owner).

VI. WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan DED Drainase Air Apul ini adalah 60
(Enam puluh) hari kalender, terhitung setelah SPMK/Surat Perintah Kerja.

VII. IMBALAN JASA KONSULTAN

4
Imbalan jasa konsultan perencana untuk pekerjaan ini sudah tersedia
dananya berdasarkan APBD Perubahan Tahun 2014. Besar imbalan jasa
tersbut akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang dalam hal
ini adalah peraturan Surat Edaran Bersama Bappenas dan Departemen
Keuangan Nomor : 181 / D. VI /01 / 1999 -- SE-07 / A / 2 / 0199 Tanggal
11 januari 1999 dan Keputusan Direktur jenderal Cipta Karya No. 332 /
KPTS / M / 2002, tanggal 21 Agustus 2002 dan Petunjuk Teknis
pengelolaan Pembangunan Bangunan Negara : No CT / TB / BGN / 003-
98.09 tanggal 17 september 1998.

VIII. PENYAJIAN LAPORAN

Konsultan Perencana Teknik harus membuat hasil perencanaan yaitu :


1. Membuat gambar-gambar Perencanaan lengkap dengan Detail yang
diperlukan untuk Saluran Drainase Air Apul
2. Membuat RAB / BQ dan RKS
3. Membuat Perhitungan konstruksi jika diperlukan untuk pembangunan
gedung tersebut.

IX. DASAR PERENCANAAN

 Gambar Saluran yang ada


 Data Teknis Pekerjaan
 Situasi dan kondisi Saluran yang ada.
DED Drainase Air Apul ini terdiri dari:
 Rencana Sodetan Saluran Air Apul ke Sungai Lematang
 Gambar-gambar detail lengkap.
 Pembuatan RKS, RAB dan perhitungan struktur bila diperlukan

X. KEPERLUAN TENAGA KONSULTAN PERENCANA

5
Untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini, Konsultan harus
melengkapi personilnya yang meliputi petugas-petugas atau team sebagai
berikut :
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
DED DRAINASE AIR APUL

NO. BIDANG KEAHLIAN PENDIDIKAN PENGALAMAN

1. Team Leader S.1 T. Sipil Min. 8 tahun


2. Ahli Hidrologi S1.Hidrologi Min. 5 tahun
3. Ahli Sipil S.1 T. Sipil Min. 5 tahun
4. Ahli Giografi S.1 T. Giografi Mini. 5 tahun
5. Asisten Ahli Hidrologi S.1 T. Hidrologi Mini. 5 tahun
6. Asisten Ahli Sipil S1. Sipil Min. 4 tahun
6. Asisten Ahli Giografi S.1 T. Giografi Min. 4 tahun
7. Surveyor D3, T. Sipil Min. 3 tahun
8. Estimator D3, T. Sipil Min. 3 tahun
9. Draftmant D3, T. Sipil Min. 3 tahun
10. Administrasi D.3/SMA Min. 2 tahun

Didalam proposal biaya yang diajukan konsultan diperkenankan mengajukan


usulan penggunaan tenaga lain penunjang berdasarkan alasan logis dari
pendekatan dan metode yang dikembangkan.

XI. SANKSI - SANKSI

Bila terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan,


akan diatur dalam surat Perjanjian/Kontrak.
Apabila dikemudian hari ternyata terjadi kesalahan perhitungan konstruksi
dan perencanaan maka konsultan perencana dan atau tenaga ahlinya akan

6
dikenakan peraturan/hukum yang berlaku. Apabila keterlambatan waktu
pelaksanaan maka pihak perencana akan dikenakan sanksi denda atau
dapat dilakuakn pemutusan kontrak (setelah dua kali peringatan) yang akan
diatur kemudian didalam Surat Perjanjian Perencanaan.

XII. LAIN-LAIN

 Hal-hal yang tidak disebutkan di dalam KAK ini perlu dilaksanakan


sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku umum.
 Di dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan perlu melakukan
konsultasi/asistensi dan diskusi dengan pihak Direksi Pekerjaan
secara periodik dan yang terkait.

Lahat, Agustus 2014


PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN,

HERMAN OEMAR, MM
NIP196009051996031003

Anda mungkin juga menyukai