Anda di halaman 1dari 1

Glass-Polymer Mashup

Patricia Daukantas
dalam majalah Optics & Photonics News edisi September 2018

Untuk semua sifat optisnya yang luar biasa, leburan kaca silika terlalu rapuh untuk
menahan proses permesinan yang dikendalikan komputer yang sekarang banyak digunakan dalam
kegiatan industri. Selain itu ketahanan kimia dan panasnya yang tinggi serta kekerasan yang tinggi,
kaca silika leburan sangat sulit untuk dibuat strukturnya. Saat ini, para peneliti di Institut Teknologi
Karlsruhe, Jerman, telah mengembangkan suatu bahan campuran kaca dan partikel polimer yang
dapat dibentuk dengan teknik pencetakan polimer, kemudian dipanaskan untuk merubah menjadi
kaca kelas optik. Bahan yang disebut Glassomer, terdiri dari partikel-partikel kaca kuarsa amorfos
dengan diameter sekitar 100 nm, dicampur dengan monomer hidroksietilmetakrilat dan pelarut
phenoxyethanol.
Tim kemudian memolimerisasi bahan menjadi padat pada suhu kamar. Nanopartikel kaca
membentuk sekitar 60% volume campuran. Untuk membuat potongan-potongan kaca, para
ilmuwan menundukkan bentuk-bentuk Glassomer ke suatu proses yang disebut thermal debinding
yaitu memanaskan potongan-potongan itu hingga 800⁰C untuk membakar matriks polimer yang
akan menjadi karbon dioksida meninggalkan silika diakhir sebagai padatan. Akhirnya, bentuk itu
muncul pada suhu 1.300⁰C, yang menutup pori-pori kecil antara partikel asli, hanya menyisakan
kaca berbentuk padat.
Tim menguji sifat optik dari potongan terakhir dan menemukan mereka sebanding dengan
kaca kuarsa yang tersedia secara komersial. Kaca Glassomer yang diproses penuh memiliki
kerapatan 2,2 g/cm dan penyusutan linear sekitar 15,6%, sejalan dengan prediksi teoritis. Proyek
ini menciptakan komponen kaca silika berperforma tinggi yang dapat diakses oleh teknologi
fabrikasi kualitas tinggi dan akan memungkinkan banyak aplikasi optik, fotonik dan medis dalam
sains dan industri.

Anda mungkin juga menyukai