sekolah yang berada pada rentang usia 6-12 tahun. Masa ini ditandai dengan
1980). Terdapat beberapa label yang biasa digunakan untuk anak usia sekolah.
Label yang sering dipergunakan orangtua yaitu usia yang menyulitkan, usia tidak
Label yang dipergunakan para pendidik, yaitu usia sekolah dasar dimana
kelak. Sedangkan para ahli psikologi menyebut masa ini dengan sebutan usia
berkelompok, usia penyesuaian diri, usia kreatif, dan usia bermain (Hurlock,
2004).
untuk mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Pada awal masa ini, anak
sudah mampu menguasai 2.500 kata, dan pada masa kanak-kanak akhir anak
mampu menguasai 50.000 kata. Pada kemampuan berpikir anak sudah mengalami
perkembangan, dimana anak sudah mampu memahami sebab akibat dan waktu
(Yusuf, 2004).
produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
anak rasa puas yang lebih besar daripada mereka menciptakan sesuatu sendiri.
Menjadi kreatif juga penting artinya bagi anak kecil karena menambah
dan puas. Ini sebaliknya akan menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik.
SASARAN PELAKSANAAN
TUJUAN PELAKSANAAN
Sehingga harapan kedepannya anak dapat berkembang lebih baik sesuai tahap
perkembangannya.
WAKTU PELAKSANAAN
Program pelatihan ini dibagi menjadi tiga sesi yang dilaksanakan dalam
sekali pertemuan. Pembagian sesi yang pertama ada sesi joget bareng dimana
pada sesi ini mengungkap aspek fisik dan kognitif. Kemudian sesi kedua ada sesi
nobar atau nonton bareng, dan sesi ketiga atau sesi terakhir sesi cerita bareng.
nama gambar.
MATERI
sederhana yaitu dengan pemberian materi tentang 5S (senyum, sapa, salam, sopan
dan santun). Penerapan moral diajarkan sejak dini bahkan dengan capaian
penerapan bahasa yang dipakai sehari-hari, seperti penerapan moral berupa materi
5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun) secara tidak sengaja juga melatih
berbahasa seperti sapa dengan orang di sekitar yaitu sapa dengan adik atau umur
lebih muda, teman sejawat, orang yang lebih tua, dan orang yang tidak di kenal.
Hal itu memberikan kemampuan anak menggunakan bahasa dengan tepat, baik
dan benar.
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan adalah meniru gerakan dan permainan bola dan
JOGET BARENG
Tujuan : Peserta dapat mengoptimalkan sisi fisik dan kognitif dengan baik
Waktu : 60 menit
Agenda Kegiatan
Tahap Durasi Kegiatan Metode Media Bahan
A. 20 menit Perkenalan dan Ceramah Lampiran
Penjelasan
Materi Pertama
B. 20 menit Meniru Gerakan Laptop,
Speaker
C. 20 menit Permainan Bola Bola Kecil
Berwarna
PROSEDUR
Waktu : 50 menit
Agenda Kegiatan
Tahap Durasi Kegiatan Metode Media Bahan
D. 20 menit Perkenalan dan Ceramah Lampiran
Penjelasan Materi
kedua
E. 20 menit Menonton video Laptop,
edukasi dan Speaker
sharing
F. 10 menit Ice breaking
PROSEDUR
D. Penjelasan Materi
F. Ice Breaking
Cerita Bareng
Tujuan : Peserta dapat mengetahui dan memahami apa itu bahasa dan
fungsinya
Waktu : 60 menit
Agenda Kegiatan
Tahap Durasi Kegiatan Metode Media Bahan
G. 20 menit Perkenalan dan Ceramah Lampiran
Penjelasan Materi
ketiga
H. 20 menit Memabaca buku Buku Cerita
cerita dan
Review
I. 10 menit Memadukan Kertas
gambar dan Bergambar
tulisan
PROSEDUR
G. Penjelasan Materi
Lembar Evaluasi
Mata telinga
NONTON BARENG
Budi pekerti berasal dari kata budi dan pekerti. Budi berarti sadar atau
menyadarkan, pekerti berarti kelakuan. Secara etimologis Jawa budi berarti nalar
Menurut Kamus Besar (2001) Bahasa Indonesia budi pekerti adalah ingkah laku,
perangai, akhlak. Budi pekerti mengandung arti perilaku yang baik, bijaksana
Budi pekerti dalam proses kehidupan disebut dengan moral. Pada perilaku
kehidupan sehari-hari budi pekerti berkenaan meliputi perilaku, etika, tata krama
dan sopan santun kepada sesama maupun orang yang lebih tua. Budi pekerti akan
melekat pada setiap pribadi seseorang yang kemudian akan menjadi ciri khas
pribadinya. Oleh karena itu budi pekerti sangat penting ditumbuhkan sejak dini
oleh orang tua dan guru melalui pendidikan di sekolah agar menjadi generasi yang
bahwa penumbuhan budi pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku
positif di sekolah yang dimulai sejak dari pertama masuk sekolah untuk sekolah
dasar dan masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang SMP, SMA/SMK
kemanusiaan yang berakar dari pancasila yang masih terbatas dari pemahaman
nilai dalam tataran konseptual, belum sampai terwujud menjadi nilai aktual
(Dirjendikdasmen: 2016).
kepada orang lain. Negara Indonesia terkenal dengan bangsa yang ramah
senyum, tegur sapa dan sedikit menundukkan badan atau kepala. Hal tersebut
menunjukkan perilaku sopan kepada orang di sekitar atau kepada yang lebih tua.
sendiri) sehingga kurangn peduli kepada orang lain. Etika, sopan santun mulai
hilang dimana anak-anak sekarang kurang bisa menempatkan diri kepada siapa
mereka bergaul dan bagaimana sikapnya kepada orang yang lebih tua termasuk
kepada gurunya.
Belum download
Lampiran 5