PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
1. Biogas
Energi merupakan komponen penting untuk menunjang aktivitas dan usaha
produktif maupun dalam menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi dapat
berasal dari energi fosil, energi matahari, air, angin atau energi dari sumber daya
hayati (bioenergi). Kelangkaan bahan bakar minyak sudah tidak dapat dipungkiri
lagi. Persediaan minyak bumi di dunia makin lama makin menipis dan harganya
makin melonjak. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan
sumber energi makin meningkat, terutama dari minyak bumi. Untuk itu, sumber
energi selain minyak bumi sangat diperlukan salah satunya adalah bioenergi.
Bionergi merupakan sumber energi (bahan bakar) yang dihasilkan oleh
sumber daya hayati seperti tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, dan limbah
peternakan dan pertanian. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam
bentuk gas (biogas), cair (biofuel), atau padat (biomass). Energi tersebut
selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak
(mekanik), dan listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan dari
pengguna. Dengan kekayaan dan keragaman sumber daya hayati yang ada di
Indonesia, pemanfaatan bioenergi merupakan pilhan yang tepat dalam rangka
penyediaan energi yang terbarukan, murah, dan ramah lingkungan.
1
baru untuk memanfaatkan dan menaikkan nilai keekonomisan dari limbah
tersebut salah satunya dengan jalan memanfaatkannya sebagai bahan baku
pembuatan biogas.
1. Kicir Air
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan gerak. Air yang mengalir
mempunyai energi untuk menggerakkan benda. Salah satu alat yang
memanfaatkan energi gerak air adalah kincir air.
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena
pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam
wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak
dilakukan dengan menggunakan kincir air yang memanfaatkan adanya suatu air
terjun atau aliran air di sungai.
B. Rumusan Masalah
1. Biogas
- Bagaimana proses pembuatan biogas?
- Bagaimana proses kerjanya biogas?
- Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari biogas terhadap
lingkungan?
2. Kincir Air
- Bagaimana proses pembuatan kincir air?
- Bagaimana proses kerjanya kincir air?
- Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kincir air?
C. Tujuan
1. Biogas
a. Mengenalkan sumber energi terbarukan biogas yang terbuat dari bio massa
berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa
panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya.
2
b. Mengetahui metode pembuatan biogas dari bio massa berupa limbah dapat
berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami,
sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya.
2. kincir air
a. Mengetahui metode pembuatan kincir air yang sederhana.
b. Mengetahui manfaat dan dampak pembuatan kincir air.
D. Manfaat
1. Biogas
2. Kincir air
Penulisan ini diharapkan mampu memberikan wawasn tentang
pemanfaatan kincir air dan pembuatannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biogas
1. Penegrtian Biogas
Salah satu produk yang bermanfaat bagi kelangsungan lingkungan hidup
adalah biogas. Biogas sendiri merupakan energi terbaru yang dapat dihasilkan
dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah
pedesaan. Energi biogas memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat
kedap udara yang disebut digester. Bio massa berupa limbah dapat berupa
kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan
daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Biogas adalah suatu gas methan
yang terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh
bakteri methan atau Methanobacterium disebut juga bakteri anaerobic.
Sedangkan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak
mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4)
yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas methan sama
dengan gas elpiji (liquidified petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas
methan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri.
Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous
feedingdimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari.
Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan
banyaknyaÿ biogas yang diinginkan. Lahanÿ yang diperlukan sekitar 16 m2.
Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu
kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon. Lokasi yang
akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat
langsung disalurkan kedalam digester.
4
Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur)
dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik
padat dan pupuk organik cair. Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai
dilakukan.
5
mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang
tidak bisa diperbaharui. Berikut merupakan manfaat dari Biogas:
1.Sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah
2. Sebagai sumber energi alternatif
3. Dengan adanya biogas, kotoran hewan dapat dimaksimalkan sehingga tidak
menimbulkan polusi.
6
c. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya duatmosfer
akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan
bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
d. Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang
tidak bermanfaaat, bahkan bisa menngakibatkan racun yang sangat berbahaya.
Aplikasi anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan
meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
e. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan
menghasilkangas bio, produk samping seperti sludge. Meterial ini diperoleh dari
sisa proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair. Masing-masing
dapat digunakan sebagai pupuk berupapupuk cair dan pupuk padat.
B. Kincir Air
1. Pengertian Kincir Air
7
b. Setelah semua bahan disiapkan, maka hal pertama yang perlu dilakukan
dalam membuat kincir adalah memotong batang nyiur sejumlah 48 hingga
56 batang (ukuran disesuaikan dengan kebutuhan). Selanjutnya dipasang
baling-baling yang sebelumnya sudah dilubangi sebanyak 24 hingga 28
lubang berukuran 6 x 4 cm (ukuran disesuaikan dengan kebutuhan).
Baling-baling dirangkai seperti bentuk kipas dan diikat kuat-kuat dengan
rotan yang sudah dibelah.
c. Setelah baling-baling selesai dirangkai, langkah selanjutnya adalah
membuat peraku (menara air) yang dimulai dengan menyiapkan sebatang
kayu, kemudian membuat rakuk (pahat) di badan kayu sepanjang 30 cm.
Peraku dibentuk lebar pada bagian atasnya dan kecil bagian bawahnya.
Tujuannya agar air cepat tumpah dan mengalir ke bawah.
d. Selanjutnya bambu dipotong untuk dijadikan peluang kincir (jalan air).
Untuk menghindari bambu agar tidak cepat keropos, harus dipilih bambu
yang berkulit tebal. Panjang bambu disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Proses selanjuntnya adalah membuat besut (pembuluh air) dengan
memotong bambu yang disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan. Besut
berfungsi sebagai alat untuk mengontrol air agar tetap mengalir dengan
lancar.
f. Selanjutnya adalah membuat empang. Empang adalah tempat menampung
air yang mengalir dari sungai atau mata air di bukit. Empang dibuat di
bagian tanah yang lebih rendah agar air dapat mengalir dengan lancar.
Empang dibendung dengan meletakkan batu-batu sungai agar kuat dan air
tidak mudah keluar. Jika air masih keluar para petani akan memanfaatkan
karung yang diisi pasir atau jerami untuk menyumpal bagian batu yang
masih bocor. Jika air sudah tertampung di empang, air lalu dihubungkan
dengan peluang kincir untuk dialirkan ke sawah.
g. Setelah semua alat selesai disiapkan, langkah selanjutnya adalah
merangkainya sehingga membentuk kincir air. Proses perangkaian
dilakukan langsung di sungai agar dapat disesuaikan dengan jumlah atau
volume air yang ada di sungai. Dengan begitu kincir dapat berputar terus
meskipun debit air berkurang. Untuk itu empang harus dibuat sedemikian
rupa agar dapat menyuplai air dengan seimbang.
8
3. Prinsip Kerja Kincir Air
Cara kerja dari kincir air ini adalah dengan memasang papan kayu
sebagai tempat mengarahkan air menuju putaran kincir. Kemudian pada
kincir dipasangi turbin kecil, dan magnet. Pada kincir juga dipasangi tali
karet untuk mengubungkan putaran turbin besar dan turbin kecil yang
akhirnya dapat memutarkan magnet. Arus listrik yang dihasilkan
dipengaruhi oleh derasnya air yang mengalir menuju putaran magnet.
Semakin deras air maka semakin cepat putaran magnet.
Putaran magnet yang cepat maka akan menghasilkan arus listrik yang
besar. Dari arus yang dihasilkan magnet itu, kita dapat menikmati
penerangan. Dengan memanfaatkan energi air yang diubah menjadi arus
listrik ini, kita tidak dipusingkan dengan pemadaman listrik yang terjadi
setiap saat.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Biogas
Biogas adalah gas yang mudah terbakar dan dihasilkan oleh aktifitas
anaerob atau fermentasi dan dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya
adalah kotoran hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Sehingga limbah industri tersebut
tidak mencemari lingkungan disekitarnya. Kandungan utama dalam biogas
adalah metana dan karbon dioksida.
2. Kincir Air
Kincir air merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan air
sebagai media utamanya. Manfaat dari kincir air selain sebagai pembangkit
tenaga listrik juga sebagai alat untuk irigasi. Banyak masyarakat yang
memanfaatkan kincir air untuk mengairi sawah dan ladang mereka.
B. Saran
1. Biogas
Diharapkan masyarakat mulai mengetahui bahwa ada energi terbarukan
yang berasal dari kotoran hewan, limbah domestik dan juga sampah
biodegradable yang dinamakan biogas.
2. Kincir air
Diharapkan masyarakat bisa lebih mengembangkan kincir air
tradisional.
10